Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN (PL) MATA KULIAH

PENGEMBANGAN MEDIA TRADISIONAL LANJUT (PMTL)


RANDAI

Penyusun :

Kelompok 3
Avriel Zanny Dilla (186110337)
Nadia Putri Ihsani (186110754)
Sintya Wulandari (186110763)
Voni Novita (186110768)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES PADANG 2021


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN (PL) MATA KULIAH PENGEMBANGAN

MEDIA TRADISIONAL LANJUT (PMTL) RANDAI

Yang bertanda tangan Kelompok 3 di bawah ini:

1. Avriel Zanny Dilla (186110337)

2. Nadia Putri Ihsani (186110754)

3. Sintya Wulandari (186110763)

4. Voni Novita (186110768)

Menyatakan bahwa telah melaksanakan Praktek Mata Kuliah Pengembangan Media

Tradisional Lanjut yaitu Pertunjukkan Randai di Nagari Piobang Kecamatan Payakumbuh.

Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan

Mata Kuliah Pengembangan Media Tradisional Lanjut Tahun Ajaran 2020/2021.

Padang, Mei 2021

Dosen Pembimbing Koordinator Mata Kuliah

Rapitos Sidiq, SKM, M.PH John Amos, SKM, M.Kes

Ketua Kelompok

Nadia Putri Ihsani

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan Produksi

Media Media Tradisional Lanjut “Randai “.

Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan Laporan ini. Kami berharap dengan penulisan Laporan ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta

semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan

datang.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan Laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga dari Laporan ini,

kita dapat menambah pengetahuan dan member manfaat bagi semua.

Padang, Mei 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………......….iii

A. PENDAHULUAN..............................................................................................….4

1. Latar Belakang...................................................................................................…..4

2. Tujuan..................................................................................................................…5

B. MEDIA TRADISIONAL.................................................................................….7

1. Gambaran Umum ...............................................................................................….7

2. Skrip/Naskah.......................................................................................................….8

C. PEMBAHASAN...............................................................................................….12

D. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................…13

1. Kesimpulan..........................................................................................................…13

2. Saran.....................................................................................................................…13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................….14

LAMPIRAN.............................................................................................................…15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang

bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Peran promosi kesehatan semakin

penting terutama dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang saat ini

menjadi isu nasional, yaitu: covid-19. Salah satu pendekatan dalam promosi

kesehatan ini adalah dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, yang salah

satunya adalah menggunakan kesenian tradisional dengan tujuan untuk

memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan atau informasi yang diberikan

oleh petugas. Dalam promosi kesehatan, seni tradisional dapat digunakan sebagai

media dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat. Dalam pengertian

yang lebih sempit, media ini sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Dalam

hubungan ini Coseteng dan Nemenzo (dalam Jahi, 1988) mendefinisikan media

tradisional sebagai bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan dan visual yang dikenal

atau diakrabi rakyat, diterima oleh mereka, dan diperdengarkan atau dipertunjukkan

oleh dan/atau untuk mereka dengan maksud menghibur, memaklumkan,

menjelaskan, mengajar, dan mendidik.

Randai merupakan kesenian khas Minangkabau berupa aksi teater/

4
sandiwara dengan beberapa unsur seni. Unsur seni yang terkandung dalam kesenian

Randai adalah seni drama, seni suara, seni tari, dan seni musik. Sumber cerita

dalam Randai berasal dari kaba/cerita rakyat dengan tema budi,pekerti, malu,

susila, pendidikan dan menanamkan kesadaran berbangsa. Randai adalah sebuah

kesenian yang merupakan permainan dalam masyarakat Minangkabau. Randai

merupakan permainan dengan gerakan membentuk lingkaran, dan pemain

melangkahkan kaki secara perlahan sambil menyampaikan cerita dalam bentuk

nyanyian secara bergantian (Azrial, 1998:71). Tambahan lagi, randai terdiri dari

gabungan beberapa pertunjukan seperti, pencaksilat, dendang, saluang, rabab, kaba,

dan teater. Gabungan dari beberapa pertunjukan itu membuat fungsi randai menjadi

ganda antara lain sebagai pertunjukan untuk hiburan, penyampai pesan, nasihat dan

pendidikan.

Cerita randai dapat dijadikan media promosi kesehatan untuk

menyampaikan informasi kesehatan dengan memodifikasi cerita tersebut. Dengan

memodifikasi cerita randai menjadi sebuah pesan kesehatan diharapkan masyarakat

bisa lebih memahami pesan kesehatan tersebut. Tujuan memodifikasi cerita randai

menjadi sebuah pesan kesehatan adalah supaya masyarakat tidak bosan

mendengarkan pesan kesehatan yang di sampaikan secara biasa/formal, dengan

dibawakannya pesan kesehatan melalui kegiatan seni seperti randai.

B. Tujuan

Tujuan Umum

Setelah menyaksikan pertunjukan randai lewat penyangan video, diharapkan

masyarakat memahami tentang pencegahan Covid-19

Tujuan Khusus

5
1. Setelah menyaksikan pertunjukan randai lewat penayangan video,

diharapkan masyarakat dapat memnambah pengetahuan masyarakat dalam

menerapkan protocol kesehatan covid-19

2. Setelah menyaksikan pertunjukan randai lewat penayangan video,

diharapkan masyarakat mampu menerapkan protocol kesehatan covid-19

6
BAB II

MEDIA TRADISIONAL

A. Gambaran Umum

Randai merupakan kesenian khas Minangkabau berupa aksi teater/

sandiwara dengan beberapa unsur seni. Unsur seni yang terkandung dalam kesenian

Randai adalah seni drama, seni suara, seni tari, dan seni musik. Sumber cerita

dalam Randai berasal dari kaba/cerita rakyat dengan tema budi,pekerti, malu,

susila, pendidikan dan menanamkan kesadaran berbangsa. Fungsi Randai sendiri

adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan

dan nasihat.

Cerita randai dapat dijadikan media promosi kesehatan untuk

menyampaikan informasi kesehatan dengan memodifikasi cerita tersebut. Dengan

memodifikasi cerita randai menjadi sebuah pesan kesehatan diharapkan masyarakat

bisa lebih memahami pesan kesehatan tersebut. Tujuan memodifikasi cerita randai

menjadi sebuah pesan kesehatan adalah supaya masyarakat tidak bosan

mendengarkan pesan kesehatan yang di sampaikan secara biasa/formal, dengan

dibawakannya pesan kesehatan melalui kegiatan seni seperti randai.

B. Skrip/ Naskah

Pambukak

Assalamuaalaikum warahmatullahi wabarakatuh

di kota padang kapalo tatakuak

Di nanggalo lutuik tarundam

Disiko jari disusun

7
Maminta rela jo maaf kapado niniak nan jo mamak

Alim ulama cadiak pandai saroto urang nan banyak

Ketek nan indak di sabuik namo gadang indak di baok gala

Ketek tuo jo mudo di lingkuangan sambah kasadoannyo

Sintya, adalah seorang ibuk rumah tangga di Nagari Lubuak Sago

Kecamatan Muaro Batu. Ia berusia 30 tahun. Karena sintya yang hanya sebagai ibu

rumah tangga memberikannya banyak waktu luang untuk mengikuti berbagai isu

terkini, baik yang di baca dan di lihatnya di media sosial atau pun yang didengarnya

dari mulut ke mulut di warung. Penerimaan yang sering tanpa filter, membuat

Sintya semakin tak percaya dengan adanya Pandemi covid-19 yang telah memakan

banyak korban dari berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia. Baginya covid-19

itu hanya konspirasi. Covid-19 hanyalah bisnis cari uang bagi tenaga kesehatan,

Covid-19 hanya rekayasa, hanya karena cari untung beberapa pihak saja. Alhasil,

apapun himbauan Pemerintah sehubungan menjaga dan memutus mata rantai

penularan virus covid-19,sama sekali tak diindahkannya.

Suatu pagi, di warung buk Voni, Sintya sedang asyik berbicara dengan

Nadia saat sedang berbelanja di warung.

Voni : "Makin langgang se urang balanjo "

Sintya : "iya mah tek , baa dek langgang ko ".

Nadia : "Mungkin dek pemerintah menghimbau masyarakat, kalau ndak

penting, jaan kelua rumah. Pemerintah menganjurkan awak pakai masker kalua

rumah, jago jarak samo cuci tangan pakai sabu, jadi urang maleh kalua rumah dek

banyak bana aturannyo, mako nyo kadai etek langgang.”

Sintya : "berita itu di pacayo, itu ntah mainan pemerintah!"

Voni : "husst..sintya,, jangan asal ngcek. Itu memprovokasi namanyo".

8
Nadia : "provokasi apo tek? Aku baca dan lihat sendiri di facebook, di youtube

juga ada. Ibuk sih sibuk jaga warung aja makanya ketinggalan informasi kan?"

(mereka semua tertawa )

Sintya : "awak heran, kasadoan yang meninggal di kecek an covid, padahal nyo

lah emang sakik sabalumnyo. Orang Asma, dikecek an lo covid, Diabetes di

dikecek an lo covid, Sakit jantung dikecek an lo covid. Pokoknya ndak masuk

aka. Anjak jaan pai ka rumah sakik bisa bisa damam dikeck an covid beko.

( mereka tertawa lagi )

Nadia : "naah, betul itu. Awak jarang pakai masker, jalan pun bebas

kemaaa maa. Dan alhamdullilah masih sehat-sehat sajo kan?

Sintya : "covid nya takut mungkin samo awak?.

Voni : "alah-alah tu, banyak kecek jaan takabua beko,ndak elok do

(Alaaaaah...jawab pemuda pemuda itu serentak)

Avriel Zanny Dilla, perempuan muda 20 tahun, mahasiswi Poltekkes

jurusan Promosi Kesehatan, yang mendengarkan pembicaraan itu, merasa

terpanggil untuk meluruskan informasi yang didapat orang orang tersebut, lalu ia

pun mendatangi warung buk Voni tersebut.

Avriel : "Assalamualaikum ibuk-ibuk."

Sintya dan Nadia : "wa’alaikummussalam"

Voni : Nio belanjo diak?"

Avriel : "maaf sebelumnya, saya sedang menunggu seorang teman,

tanpa sengaja, saya telah mendengarkan pembicaraan ibuk-ibuk tadi."

Sintya : "lalu.... (...)

9
Avriel : "sekali lagi saya minta maaf, bukannya ingin menggurui atau

gimana, saya hanya ingin meluruskan hal yg saya dengar tadi.

1. Bahwa Covid-19 itu benar-benar nyata adanya, ini terjadi tidak hanya di

Indonesia, tapi di seluruh dunia, mereka juga tengah disibukkan oleh pandemi

Covid-19 ini. Tentang benar atau tidak adanya konspirasi tentang Covid-19, yang

jelas virus corona itu memang ada, dan telah menginfeksi banyak orang di seluruh

dunia. Bahkan tidak sedikit dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, cleaning servis

serta masyarakat yang menjadi korban.

2. Mengapa ada yang tertular atau tidak, itu tergantung pada kekebalan

tubuh masing-masing, ada yang menampakkan gejala /sakit namun ada juga yang

terlihat sehat-sehat saja, meskipun di dalam tubuhnya sudah ada virus corona, ini

yang disebut dengan OTG ~ orang tanpa gejala ~,juga dipengaruhi oleh gaya hidup

serta pernah atau tidaknya kita terpapar langsung oleh virus corona itu. Maka dari

pemerintah menganjurkan kita untuk melakukan 3M karena dengan 3M dapat

mencegah terpaparnya virus covid-19. Seperti memakai masker, jika kita memakai

masker maka kita saat kita berbicara atau orang berbicara terhadap kita akan

menghambat salivanya mengenai kita, toh kita tidak tau orang tersebut sakit atau

tidak karena sekarang lagi gencar-gencarnya OTG. Sama halnya dengan menjaga

jarak, karena dengan menjaga jarak kita juga menghambat terkena paparan virus

covid-19. Nah, untuk mencuci tangan tidak hanya saat pandemic saja pemerintah

menyuruh kita untuk mencuci tangan tetapi sebelum pandemic melanda sudah

dilakukan. Mencuci tangan juga untuk kebersihan kita, begitukan ibuk-ibuk. Tidak

hanya 3M tapi pemerintah juga menganjurkan supaya kita selalu hidup bersih dan

sehat jangan lupa makan sayur

Saya berharap, informasi ini bisa sedikit membuka ruang berfikir kita

10
semua. Semoga kita bisa sama-sama saling menjaga, saling melindungi, agar kita,

keluarga, lingkungan serta negara kita tercinta ini bisa segera terbebas dari virus

corona yang telah memporak porandakan siklus kehidupan kita dari segala aspek.

Kami pelajar dan mahasiswa juga sudah rindu kembali belajar normal seperti biasa

seperti juga halnya bapak-bapak dan ibu-ibu yang juga rindu berakrifitas normal

mencari nafkah dan sebagainya seperti dulu sebelum adanya pandemi ini. Semoga

Allah segera mengampuni kekhilafan kita, dan senantiasa memberikan

perlindungan kepada kita semua, Aamiin."

Voni : “aamiin”

Sintya : “(saling pandang)...aamiin”

Avriel : "sekali lagi, mohon maaf bila yang saya sampaikan kurang berkenan. Saya

hanya menyampaikan yang saya ketahui. Dan satu lagi ibuk-ibuk jangan lupa

3Mnya”

Sintya dan Nadia terlihat masih sedang mencerna kalimat demi kalimat

yang disampaikan Avriel tadi.

Voni : "terimakasih diak atas informasinyo”

Avriel : "saya permisi dulu ibuk-ibuk, assalamualaikum."

Voni, Nadia, Sintya : "waalaikummusalam"

Voni : "nah ibuk-ibuk, sudah danga sisi lain dari berita covid-19 yg

selamo iko simpang siur kan?"

Nadia : "iyo yo tek , sebaik nyo kito jalan kan sajo himbauan pemerintah

tentang protokol kesehatan, ndak ado ruginyo harus pakai masker

Voni : "lain kali, kalau dengar satu berita, di cek dulu batua atau indak

nyo berita tu ibuk-ibuk

11
BAB III

PEMBAHASAN

Pada praktek pengembangan media tradisional lanjut (PMTL), kelompok kami

menampilkan pertunjukan kesenian tradisional minangkabau randai. Pertunjukan kami

laksanakan di kelompok remaja mesjid Kenagarian Piobang, Kecamatan Payakumbuh

Kabupaten Lima Puluh Kota menggunakan media laptop.

Adapun kesulitan yang kami alami dalam melaksanakan praktek antara lain :

 kami tidak bisa mengumpulkan sasaran dalam jumlah banyak dikarenakan aturan

dari walinagari yang tidak memperbolehkan adanya kerumunan massa, karena

pada saat kami melaksanakan praktek tersebut, Kabupaten Lima Puluh Kota

berada di zona merah. Sehingga pengumpulan sasaran di lakukan dua kali dengan

satu kali pengumpulan terdapat 5 orang responden.

 Kesulitan penyediaan kostum untuk pertunjukan randai kelompok kami

Selama proses pertunjukkan, semua sasaran menyaksikan video dengan seksama

bagaimana alur cerita dan pesan tersirat dalam pertunjukkan media tradisional Randai ini.

Hasil yang didapat dalam pertunjukan randai yaitu sasaran telah dapat memahami lebih

dalam dan menerapkan protocol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 diantaranya :

 Menggunakan masker saat kita keluar rumah

 Menjaga jarak dengan orang lain

 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Randai merupakan kesenian khas Minangkabau berupa aksi teater/

sandiwara dengan beberapa unsur seni. Unsur seni yang terkandung dalam kesenian

Randai adalah seni drama, seni suara, seni tari, dan seni musik. Sumber cerita

dalam Randai berasal dari kaba/cerita rakyat dengan tema budi,pekerti, malu,

susila, pendidikan dan menanamkan kesadaran berbangsa. Fungsi Randai sendiri

adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan

dan nasihat.

Selama proses pertunjukkan, semua sasaran menyaksikan video dengan

seksama bagaimana alur cerita dan pesan tersirat dalam pertunjukkan media

tradisional Randai ini. Hasil yang didapat dalam pertunjukan randai yaitu sasaran

telah dapat memahami lebih dalam dan menerapkan protocol kesehatan pencegahan

penularan Covid-19.

Hasil yang didapat dalam pertunjukan wayang boneka yaitu sasaran telah

dapat memahami lebih dalam dan menerapkan protocol kesehatan pencegahan

penularan Covid-19

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan yaitu untuk dapat memahami dan

mempelajari lebih dalam lagi mengenai pengembanagan media tradisional

khususnya media wayang boneka, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan

dipublikasikan kepada masyarakat sebagai sistem edukasi kesehatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Modul media produksi media tradisional lanjut

https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/TradisiRandai/

14
LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai