Anda di halaman 1dari 2

Zat besi adalah salah satu zat yang sangat penting diperlukan oleh tubuh untuk dipenuhi.

Seseorang yang mengalami kekurangan zat ini mungkin akan berpengaruh pada faktor
kesehatannya. Selain itu, zat besi termasuk bahan utama untuk memproduksi hemoglobin dari sel
darah merah. Seseorang yang kekurangan zat besi dapat mengidap gangguan anemia.

Dengan mengetahui apabila zat besi sangat penting untuk tubuh, kamu dapat melakukan tes darah
ferritin untuk mengetahuinya secara pasti. Pemeriksaan ini juga dapat mengetahui apabila kamu
mengidap anemia atau tidak. Dengan cara ini, kamu juga dapat mencegah kekurangan zat
besi secara dini sebelum anemia menjadi parah. Berikut bahasan lebih lengkap tentang tes darah
ferritin!

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Tes Kadar Zat Besi

Pengecekan Anemia dengan Tes Darah Ferritin


Tubuh manusia membutuhkan zat besi di dalam sel darah merah untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Tanpa adanya kandungan tersebut, sel darah merah tidak dapat memasok oksigen
yang cukup. Namun, tubuh yang terlalu banyak zat besi juga dapat menimbulkan dampak buruk.
Keduanya dapat menimbulkan masalah mendasar yang berbahaya dan serius.

Jika dokter mencurigai ada gangguan pada tubuhmu terkait zat besi, maka tes darah ferritin dapat
dilakukan. Metode ini dapat mengukur jumlah zat besi yang disimpan di dalam tubuh dengan melihat
gambaran keseluruhan dari kandungan tersebut yang ada di dalam tubuh.

Ferritin sendiri adalah protein di dalam darah yang mengandung zat besi. Jika pada pemeriksaan
tersebut menunjukkan apabila kadar ferritin dalam darah lebih rendah dari batas normal, maka
cadangan zat besi dalam tubuhmu terbilang rendah atau kekurangan. Hal tersebut dapat
menyebabkan seseorang mengidap anemia.

Apabila hasil tes tersebut menunjukkan kadar zat besi yang lebih tinggi dari normal, dapat
disimpulkan tubuhmu terlalu banyak memiliki kandungan tersebut. Seseorang yang mengalami hal
tersebut dapat memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit hati, rheumatoid arthritis, dan gangguan
peradangan lainnya.

Seseorang yang mempunyai kadar ferritin rendah dapat mengalami rasa lelah yang tidak diketahui
alasannya, sakit kepala kronis, dengung di telinga, mudah marah, hingga sesak napas. Lalu, jika
kadar tersebut tinggi maka dapat mengalami gejala, seperti jantung berdebar, nyeri pada sendi, dan
sakit pada perut. Kadar ferritin yang tinggi juga dapat disebabkan kerusakan organ.

Baca juga: Apa Itu Pemeriksaan Darah Lengkap?

Cara Tes Ferritin untuk Deteksi Anemia Dilakukan


Pemeriksaan ini hanya membutuhkan sedikit darah untuk mendiagnosis kadar ferritin di dalam tubuh
secara akurat. Selain itu, mungkin saja sebelum pemeriksaan dokter akan meminta kamu untuk
tidak makan paling tidak 12 jam sebelum ambil darah. Disebutkan juga, tes ferritin lebih akurat saat
dilakukan pagi hari sebelum sarapan.

Awalnya, ahli medis akan mengikat pita di lengan untuk membuat pembuluh darah lebih terlihat.
Setelah menyeka kulit dengan antiseptik, jarum kecil akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah
untuk mendapatkan sampel. Darah yang diambil tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk
dilakukan analisis agar mendapatkan hasil yang pasti.
Hasil tes darah ferritin akan dievaluasi untuk melihat kadarnya apakah dalam kisaran normal.
Rentang yang umum dari pemeriksaan ini adalah:

 20 hingga 500 nanogram per mililiter untuk pria.


 20 hingga 200 nanogram per mililiter untuk wanita.

Hal yang perlu diketahui adalah tidak semua pemeriksaan memiliki hasil yang sama untuk kadar
ferritin di dalam darah. Angka tersebut adalah kisaran standar, namun lab satu dengan yang lain
dapat mendapatkan nilai yang berbeda. Pastikan pada dokter yang memeriksa untuk mengetahui
hasil tes darah ferritin tersebut terbilang normal atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai