Anda di halaman 1dari 8

JST 8 (1) (2019)

JURNAL SENI TARI


Terakreditasi SINTA 5
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst

Tari Melinting: Di Masa Lalu dan Masa Kini


Indra Bulan1
Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung

A.M. Hermien Kusmayati


Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Rr. Paramitha Dyah Fitriasari


Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Fakultas Sekolah Pascasarjana, Universitas
Gadjah Mada

Info Artikel Abstrak

SejarahArtikel: Tumbuh kembang Tari Melinting yang notabane milik masyarakat Lampung
menjadi menarik diperhatikan terutama merujuk pada tujuan dan fungsinya saat ini
Diterima :12 November 2018
yang terus berubah. Perubahan-perubahan tersebut dapat terlihat dan dibandingkan
Disetujui : 22 Juni 2019 dengan bentuk awalan tarian tersebut hidup. Secara rinci terdapat perbedaan dalam
Dipublikasikan : 23 Juli 2019 penyajian tari Melinting baik dari segi fungsi, bentuk, maupun maknanya. Penelitian
ini mencoba mendeskripsikan perkembangan dan perubahan bentuk tari melinting
Keyword: form; Tari Melinting; change sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Metode yang digunakan
untuk mengungkap perkembangan dan perubahan bentuk tari Melinting yakni
metode deskriptif kualitatif. Perkembangan dan perubahan bentuk Tari Melinting
dapat dilihat pada tiap elemen seni pertunjukan mulai dari aspek penari, gerak, pola
lantai, tata rias, busana, iringan musik, penonton dan elemen pendukung lainnya.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi merupakan upaya pemerintah dan
seniman Lampung dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya serta
kearifan lokal.

Abstract

The growth of Melinting Dance which is not only owned by the people of Lampung is
interesting to note, especially referring to its current goals and functions which are constantly
changing. These changes can be seen and compared with the shape of the prefix of the dance life.
In detail there are differences in the presentation of Melinting dance both in terms of function,
form, and meaning. This study attempts to describe the development and changes in the form of
rolling dance as an effort to preserve and develop local culture. The method used to reveal the
development and changes in the form of Melinting dance is a qualitative descriptive method.
The development and changes in the form of Melinting Dance can be seen in each element of
the performing arts starting from the aspects of dancers, movements, floor patterns, makeup,
clothing, musical accompaniment, spectators and other supporting elements. The developments
and changes that occur are the efforts of the government and artists of Lampung in preserving
and developing cultural arts and local wisdom.

Alamat korespondensi: ©2019 Universitas Negeri Semarang


Gedung B2 Lantai 1 FBS Unnes ISSN 2503-2585
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang,
50229
E-mail: 1 Indra.bulan@fkip.unila.ac.id

95
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

PENDAHULUAN bukanlah Tari Melinting melainkan Tari


cetik Kipas, namun pada tahun 1935
Merunut pada sejarah lahirnya Masehi tarian tersebut dipentaskan di
Tari Melinting, ada banyak sumber yang teluk Betung pada zaman Residen
dapat menjadi acuan. Pertama lahirnya Lampung G.W. Mein Derma. Pada saat
tari Melinting diawali dengan kemunculan dipertunjukkan tarian tersebut berbeda
sebuah kerajaan yang besar di Lampung dengan tarian lainnya, G.W. Mein Derma
bagian timur yakni Keratuan Melinting. bertanya tentang asal tarian tersebut
Pada abad ke-16 yakni pada masa silsilah kemudian ketika mengetahui tarian
ke-2 Keratuan Melinting yang dipimpin tersebut dari Melinting kemudian G.W.
Mein Derma menyebut tarian tersebut
oleh Pangeran Panembahan Mas,
Tari Melinting dengan maksud tarian
pengaruh islam mulai masuk ke pulau
yang berasal dari daerah Melinting yang
Sumatra khusunya Lampung. Pada masa sampai saat ini dikenal dengan nama Tari
kepemimpinannya, Pangeran Melinting (Igama IV, 2011). Dari Ketiga
Panembahan Mas menciptakan sebuah sumber di atas yang menjadi dasar adalah
tarian yang bernama Tari Melinting. nama Tari Melinting diambil dari nama
Tarian ini sengaja dibentuk dalam daerah asal tarian tersebut yakni daerah
lingkungan kerajaan untuk keperluan Melinting. Dilihat dari sejarahnya, tarian
upacara adat kerajaan. Tari Melinting ini ini merupakan tarian adat tradisional
berkembang di lingkungan Keratuan Keagungan Keratuan Melinting yang
Melinting saja dan untuk pementasannya diciptakan oleh Ratu Melinting, yakni
terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi Pangeran Panembahan Mas.
(Novrida, Nurhayati, 2004). Tari Melinting sebagai sebuah
seni pertunjukan merupakan tarian yang
Sumber kedua menjelaskan
terdapat di daerah kecamatan Labuhan
bahwa Tari Melinting yang diciptakan
Maringgai, Desa Maringgai dan Wanna
oleh Pangeran Panembahan Mas itu
Lampung Timur. Daerah ini tidak jauh
berasal dari kata ‘melitting’ dengan
dari pesisir lepas pantai perbatasan dengan
riwayat, bahwa ayahanda Pangeran
laut Jawa yakni di Provinsi Lampung.
Panembahan Mas yang bergelar Minak
Dilihat dari letak geografisnya dan nama
Kejala Biddin dan saudaranya yang
tari Melinting tarian ini merupakan tarian
bergelar Minak Kejala Ratu, mengirim
yang dimiliki oleh masyarakat beradat
kabar kepada orang tuanya yakni Sultan
istiadat Saibatin, namun Kabupaten
Maulana Hasanudin yang masih berada di
Lampung Timur tidak hanya dihuni oleh
Banten. Kabar tersebut berisi tentang
masyarakat beradat istiadat Saibatin saja
permintaan pertolongan karena di
tetapi juga dihuni oleh masyarakat
kampung yang mereka tempati sering
Lampung beradat istiadat Pepadun yang
diserang perampok. Kemudian Sultan
Maulana Hasanudin mengirim ‘petunggu hidup berdampingan.
batang’ yaitu berupa bibit tumbuh-
tumbuhan untuk menjaga dari serangan METODE
perampok. Bibit-bibit tersebut seperti bibit
jati, bibit melaka (petai Cina), burung Penelitian ini menggunakan
kepala putih, dan katang-katang. Pohon pendekatan deskriptif kualitatif yang
jati yang ditanam dari bibit yang dikirim mendeskripsikan permasalahan yang
tersebut diantaranya tumbuh alang-alang diteliti. Penelitian ini mendeskripsikan
dengan batang melitting (melinting). bentuk tari Melinting pada masa lalu dan
Kemudian oleh kedua putra Sultan masa kini yang berbentuk data kualitatif.
Banten tersebut daerah itu dinamakan Adapun teori yang digunakan yakni teori
daerah Melinting sampai saat ini, bentuk dari Sumandiyo Hadi (2007)
sehingga tarian yang diciptakan oleh bahwa untuk mengungkapkan bentuk tari
Pangeran Panembahan Mas tersebut Melinting dengan menganalsis dari
elemen-elemennya. Teknik pengumpulan
diberi nama Tari Melinting yang diambil
dari nama daerah Melinting (Novrida, data dilakukan melalui: a) studi pustaka,
Nurhayati, 2004). Selain pendapat di atas berupa penelaahan kepustakaan, guna
terdapat sumber lain mengenai asal nama mendapatkan informasi secara tertulis
tari Melinting. dengan melakukan pengumpulan dan
Sultan Ratu Idil menyampaikan mempelajari beberapa referensi. Referensi
bahwa nama Tari Melinting awalnya dapat diperoleh dari data-data tertulis

96
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

berupa buku-buku, laporan penelitian, sangat terbatas, yaitu hanya terbatas pada
artikel, manuskrip, majalah, dan surat pasangan putra dan putri Raja Keratuan
kabar yang berkaitan dengan tari Melinting saja. (Novrida dan Nurhayati,
Melinting, b) observasi, dilakukan untuk 2004).
mengamati secara langsung apa yang Seiring dengan perkembangan
terjadi di lapangan. Hasil observasi zaman dan program pemerintah dalam
didapat gambaran tentang perubahan menggalakkan pariwisata serta pelestarian
bentuk pertunjukan tari dalam konteks budaya lokal, maka dilakukan penggalian
pariwisata. Dengan mengamati ragam tentang tari Melinting oleh Dinas
gerak tari, musik, pola lantai, rias dan Pariwisata dan Taman Budaya Provinsi
busana, serta properti yang digunakan. Lampung. Tari Melinting yang awalnya
Penyajian ini diabadikan dengan cara adalah kesenian yang berkembang di
pemotretan dan juga rekaman secara lingkungan kerajaan kini berkembang di
audio visual. Hasil pendokumentasian luar istana, dapat ditarikan di luar atau di
tersebut digunakan sebagai data primer. dalam gedung atau sesuai dengan
Pada tahap ini, peneliti juga ikut terlibat kebutuhan pengguna, dapat
langsung dan mempelajari gerak-gerak tari dipertunjukkan pada acara-acara luar
Melinting yang terdapat di Taman Budaya istana seperti penyambutan tamu atau
Provinsi Lampung, hal ini dilakukan pada pesta pernikahan, serta dapat
untuk mempermudah menganalisis gerak ditarikan oleh semua masyarakat
tarinya. Lampung tanpa terkecuali.
Adapun tahap analisis data Sedangkan dari sisi substansi
dimulai dari mengidentifikasikan bentuk elemen-elemen tari Melinting juga
pertunjukan tari Melinting pada masa mengalami perubahan. Perubahan
awal. Selanjutnya mengidentifikasikan tersebut dapat terlihat dari elemen penari,
bentuk pertunjukan tari Melinting yang gerak, pola lantai, tata rias, busana,
berkembang saat ini sebagai seni iringan musik, penonton dan elemen
pertunjukan pariwisata. Dilihat dari pendukung lainnya. Bentuk pertunjukan
elemen-elemennya banyak mengalami tari Melinting yang berkembang saat ini
perubahan. Mengidentifikasikan faktor- memiliki perbedaan dan ciri khas di setiap
faktor penyebab perubahan bentuk tari daerah, hal ini dikarenakan pengaruh adat
Melinting, yaitu faktor internal dan faktor istiadat di masing-masing daerah berbeda-
eksternal. Penyebab perubahan adalah beda. Terutama berkaitan dengan
faktor ekonomi, pendidikan, teknologi, perbedaan dua masyarakat adat yakni
komunikasi, dan perubahan nilai budaya masyarakat adat Pepadun dan masyarakat
masyarakat. Dari faktor-faktor yang telah adat Saibatin. Keberagaman masayarakat
diuraikan akan mendapatkan suatu Lampung ini memiliki pengaruh tersendiri
kesimpulan mengenai perubahan bentuk dalam perkembangan dan perubahan
pertunjukan tari Melinting. bentuk Tari Melinting.
Aktualisasi tari Melinting
HASIL DAN PEMBAHASAN disejumlah daerah di Provinsi Lampung
merupakan bagian dari pengembangan
Sebagai kesenian yang tari Melinting itu sendiri, pengaruh
berkembang di lingkungan istana, ada lingkungan serta tradisi adat istiadat yang
beberapa persyaratan dalam pertunjukan kuat akan mempengaruhi bentuk dan
Tari Melinting yaitu dipertunjukan hanya elemen tarian, termasuk pada saat proses
di tempat tertutup seperti di sesat (balai pertunjukkannya. Menurut A.A.M.
desa), hal ini dikarenakan pertunjukkan Djelantik bahwa pengertian wujud
tari Melinting bersifat tertutup, hanya mengacu pada kenyataan yang nampak
kalangan bangsawan, tamu raja dan secara kongkrit(dapat dipersepsi dengan
keluarga kerajaan saja yang menikmati mata atau telinga) maupun kenyataan
suguhan tari Melinting tersebut, seperti yang tidak nampak secara kongkrit
dalam acara Gawi Adat Keratuan (abstrak) yang hanya bisa dibayangkan
Melinting (Juwita, 2017). Pertunjukkan seperti suatu yang diceriterakan atau
tari Melinting, melibatkan penari yang dibaca dalam buku (Djelantik, 2001: 17) ,

97
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

bentuk adalah bangun atau wujud yang bias, nginjak lado, nginjak tahi manuk, dan
tampil. Dalam kesenian, bentuk (wadah) lapah ayun.
yang dimaksud adalah bentuk fisik, yaitu
bentuk yang bisa diamati, sebagai sarana Busana dan Aksesoris
untuk menuangkan isi, mengenai nilai- Sejak mengalami perubahan,
nilai atau pengalaman jiwa yang wigati. busana tari yang digunakan saat ini
Dengan adanya kemunculan tari kreasi terdapat perbedaan antara busana pada
melinting baru disejumlah daerah menjadi masa awalnya dengan yang sekarang
menarik untuk diteliti lebih dalam berkembang. Busana tari ini juga
mengenai perkembangan dan perubahan dibedakan antara busana penari putra dan
bentuk Tari Melinting yakni penari, gerak, penari putri. Adapun busana penari putra
pola lantai, iringan, rias, busana, properti, yaitu kopiah emas, kembang melur bunga
dan elemen pendukung lainnya pandan, buah jukum, kain bidak, bulu
seretei, sesapur handak , celana teluk
Perkembangan dan Perubahan Bentuk belanga, baju teluk belanga, serempang
Tari Melinting betumpal, kalung inuh, gelang burung,
Berdasarkan studi pustaka yang gelang kano, dan kain putih. Sedangkan
dilakukan mengenai tari Melinting, pada busana penari putri yaitu siger bercadar
buku Deskripsi Tari Melinting yang ditulis Melinting, kalung buah jukum, gelang
oleh Novrida dan Nurhayati. Pada tahun kano, bulu seretei, gelang rui, tapis, baju
1958 Tari Melinting yang berkembang kebaya kurung, sanggul/cemara, kembang
dinamakan Tari Melinting gaya baru. melati, subang giwir, peneken, kalung
Perkembangan Tari Melinting yang terjadi inuh, papan jajar, gelang burung, dan
sejak tahun 1958 merupakan upaya selendang putih.
penggalian seni tari tradisional daerah
Lampung dalam upaya pelestarian atau
eksistensi (Marsiana, 2018). Pada
penggalian Tari Melinting ini terjadi
perubahan bentuk Tari Melinting,
sehingga muncullah Tari Melinting yang
berkembang saat ini dengan berbagai
inovasi dari Taman Budaya dan seniman
Lampung. Adapaun elemen-elemen yang
dijelaskan antara lain penari, gerak,
busana dan aksesoris, musik iringan,
properti, tempat dan waktu pergelaran

Penari
Personil penari Melinting yang Gambar 1 : Repro Pose Sepasang Penari Melinting
dengan Busana Tari Lengkap
berkembang saat ini, yakni pemuda dan (Sumber : Novrida dan Nurhayati, 2004).
pemudi Lampung yang ingin
menarikannya tanpa terkecuali.
Berdasarkan gambar di atas dapat
terlihat busana tari Melinting yang
Gerak
berkembang saat ini. Terdapat beberapa
Gerak yang digunakan pada tari
perbedaan dengan busana tari Melinting
Melinting dibedakan antara gerak penari
pada masa awalnya.
putra dan gerak penari putri. Adapun
gerak penari putra yaitu gerak babar kipas,
Musik Iringan
jong sumbah, sukhung sekapan, balik palau,
Iringan pada tari Melinting
kenui melayang, nyiduk, salaman, suali, niti
adalah iringan atau musik eksternal, nama
batang, lutcat kijang, dan lapah ayun.
seperangkat instrumen yang digunakan
Sedangkan gerak penari putri yaitu babar
adalan talo balak (kulittang). Jenis tabuhan
kipas, jong sumbah, sukhung sekapan,
yang digunakan adalah tabuh arus pada
timbangan/terpipih mabel, melayang, nginyau
adegan pembukaan, tabuh cetik pada
adegan punggawo ratu, tabuh kedangdung

98
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

pada adegan mulai batangan, tabuh kehalusan budi pekerti putri-putri


kedangdung pada adegan knui melayang, Lampung dilihat dengan sifat
dan tabuh arus pada adegan penutup. kewanitaanya, dan juga mencerminkan
Properti sikap ramah dan gembira terhadap
Properti yang digunakan dalam kedatangan tamu agung tersebut.
tari Melinting yakni sepasang kipas. Jenis tari ini menurut fungsi dan
proeprti ini digunakan baik oleh penari tujuannya adalah tari upacara, sebab tari
putra maupun penari putri. ini ditampilkan pada acara-acara resmi
(acara adat) yang dipentaskan untuk
Tempat dan Waktu Pergelaran menyambut tamu-tamu agung yang
Pembahasan dalam buku Novrida ditampilkan pada permulaan acara.
merupakan Tari Melinting gaya baru, Adapun elemen-elemen tari yang
sehingga tari Melinting boleh ditarikan di dijelaskan dalam buku ini adalah sebagai
ruang tertutup maupun ruang terbuka berikut.
disesuaikan dengan kepentingan
pengguna. Waktu pergelaran juga Penari
disesuaikan dengan kepentingan pengguna Awalnya penari Tari Melinting
seperti untuk penyambutan tamu atau hanya terbatas putra dan putri bangsawan
pesta pernikahan. atau keluarga Ratu (Raja) saja. Jumlah
Meskipun buku ini penarinya adalah empat pasang yakni
mendeskripsikan tari Melinting gaya baru empat penari putra dan empat penari
namun terdapat perbandingan antara tari putri.
Melinting pada masa awal dan tari
Melinting yang dideskripsikannya, yang Gerak
menunjukkan ada perkembangan dan Buku ini menjelaskan tentang
perubahan bentuk Tari Melinting. ragam gerak tari Melinting secara general
Disusunnya buku Deskripsi Tari diklasifikasikan secara spesifik antara
Melinting juga memperlihatkan bahwa ragam gerak penari putra dan ragam gerak
tari Melinting terus berkembang dalam penari putri. Adapun ragam gerak yang
masyarakat Lampung dengan perubahan- dijelaskan untuk penari putra yaitu
perubahan bentuk yang telah diungkapkan mampang randu, surung sekapan, babar kipas,
dalam buku Deskripsi Tari Melinting gaya dan cak ambung. Adapun ragam gerak
baru ini. penari putri yaitu nginyau bias, kenui
Buku yang dikarang oleh Sultan melayang, sembah dan lapah alun.
Ratu Idil menjelaskan bahwa Tari Cetik
Kipas Melinting merupakan tarian Busana Tari
tradisonal masyarakat adat Keratuan Kostum penari putri yaitu kain
Melinting yang merupakan peninggalan tapis cukil, selendang Jung Sarat dan kain
dari Ratu Melinting pada abad ke-16 putih tengah, kerimbung putih, ikat
Masehi. Tarian ini pada awalnya pinggang bebiting, siger melinting, pandan
dipertunjukkan untuk menyambut tamu emas, gelang ruwi, buturan lima susun,
agung seperti raja-raja atau residen pada dan kembang jukuk pakang. Adapun
acara adat atau acara resmi, namun tarian kostum penari putra yaitu kikat emas,
ini dapat ditarikan untuk menyambut celana putih panjang, sarung bidak,
tamu agung seperti gubernur, bupati dan kerimbung andak, sabuk, kopiah emas
tamu yang datang ke daerah Melinting melinting, dan punduk (keris).
atau Lampung Timur. Tari Cetik Kipas Gambar 2 di bawah ini
bermakna keperkasaan putra-putra merupakan gambar pose penari putri
Lampung dalam membela keluarganya dengan menggunakan kostum tari
atau sebagai bentuk tanggung jawab Melinting lengkap dengan asesoris dan
seorang laki-laki untuk melindung dan properti kipas. Berdasarkan gambar di
menyejahterakan keluarganya ini bawah ini dapat terlihat kostum penari
terpancar dari gerakannya yang gagah dan putri tari Melinting pada masa awalnya.
lincah, selanjutnya tari ini
memperlihatkan kelembutan dan

99
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

yang digunakan berjumlah dua atau


sepasang kipas.

Tempat dan Waktu Pergelaran


Tari Melinting awalnya hanya
boleh ditarikan di tempat tertutup seperti
di sesat (balai desa). Waktu pergelaran
awalnya karena merupakan tarian mutlak
Keratuan Melinting sehingga waktunya
tergantung dari keluarga atau Ratu
Melinting sendiri.
Menurut Sultan Ratu Idil dalam
Gambar 2. Repro Pose Penari Putri dengan Kostum perkembangannya bahwa pada tahun
Tari Melinting Lengkap
1965 Presiden Soekarno meminta kepada
(Sumber : Sultan Ratu Idil, 2011)
Pemda Lampung Tengah untuk
mementaskan Tari Melinting pada acara
17 Agustus 1965 di Istora Senayan
Jakarta. Pada saat itu protokol Istana
Kepresidenan menyarankan untuk
menambah unsur keindahan pada Tari
Melinting, sehingga terjadi perubahan
nama Tari Cetik Kipas menjadi Tari
Kreasi Melinting. Pada tahun 1965
Meringgai dan Wana masih termasuk
dalam wilayah Lampung Tengah karena
Lampung Tengah belum terjadi
pemekaran seperti saat yang terpecah
menjadi Lampung Timur. Arena tempat
pertunjukkan di dalam ruangan yang
Gambar 3. Repro Pose Penari Putra dengan kostum cukup luas, sehingga jumlah penari
Tari Melinting Lengkap
(Sumber : Sultan Ratu Idil, 2011)
menjadi dua belas pasang yakni dua belas
penari putra dan dua belas penari putri.
Buku ini menjelaskan adanya
Gambar 3 merupakan gambar
perkembangan dan perubahan bentuk
pose penari putra dengan menggunakan
yaitu pada musik iringan tari, jumlah
kostum tari Melinting lengkap dengan
aksesoris dan properti kipas. Dari gambar penari, gerak, pola lantai, dan kostum.
tersebut dapat terlihat kostum penari putra Perubahan pada musik iringan tari yakni
tari Melinting pada masa awalnya. perubahan irama tabuhan adanya
penggantian dari tabuh recik menjadi
Musik Pengiring tabuh kedanggung namun tabuh lainnya
tetap sama seperti tabuh arus/gupek dan
Tari Melinting menggunakan
tabuh cetik. Perubahan pada gerak tari
beberapa tabuhan dengan instrumen
terlihat dari gerakan masuk panggung dan
kolintang. Adapaun tabuhan-tabuhan yang
gerakan keluar panggung namun gerak
digunakan untuk mengiringi tari
dasar tetap menggunakan tari Cetik Kipas.
Melinting adalah Tabuh Arus/Gepek yakni
Perubahan pada pola lantai telihat pada
tabuh yang digunakan pada saat
penambahan formasi. Perubahan kostum
pembukaan, Tabuh Cetik dimainkan pada
tari Melinting yaitu terlihat dari penari
saat tarian dimulai, Tabuh Kedanggung
putra yang awalnya tidak mengenakan
yakni tabuh yang dimainkan saat penari
baju kemudian mengenakan baju serta
tukar posisi
penambahan asesoris, namun siger, tapis,
dan selendang tetap seperti awalnya.
Properti
Berdasarkan kedua buku di atas
Properti yang digunakan pada tari menunjukkan bahwa adanya
Melinting yakni properti kipas. Kipas perkembangan dan perubahan bentuk tari

100
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

Melinting. Perkembangan dan perubahan Analisis Data Hasil Studi Pustaka


bentuk tersebut dapat dilihat pada elemen- dengan Realita di Lapangan
elemen tari yang telah dipaparkan. Pada
buku yang disusun oleh Novrida dan Pada hasil studi pustaka yang
Nurhayati yang berjudul ‘Deskripdi Tari disampaikan oleh Novrida dan Nurhayati
Melinting’ berisi tentang sejarah tari dalam buku yang berjudul ‘Deskripsi Tari
Melinting secara singkat, tari Melinting Melinting’ menjelaskan perkembangan
yang dideskripsikan adalah tari Melinting dan perubahan bentuk tari Melinting.
gaya baru, sehingga buku ini sangat Buku tersebut menjelaskan sejarah tari
membantu dalam membandingkan tari Melinting secara singkat dan
Melinting yang berkembang saat ini, mendeskripsikan tari Melinting gaya baru
selain itu di dalam buku ini meskipun yang dihasilkan dari penggalian oleh
tidak secara menyeluruh namun buku ini Taman Budaya Provinsi Lampung dalam
telah membandingkan antara tari upaya pelestarian budaya lokal.
Melinting pada masa awal dengan tari Penjelasan mengenai perkbangan dan
Melinting gaya baru yang perubahan bentuk tari Melinting
dideskripsikannya. Tari Melinting yang diperlihatkan dengan elemen-elemen seni
dideskripsikan dalam buku ini adalah tari pertunjukan ini sesuai yang terdapat di
Melinting yang dikembangkan oleh Dinas lapangan, Tari Melinting yang
Pariwisata dan Taman Budaya Provinsi berkembang saat ini yang dikembangkan
Lampung, karena banyak pengembangan- oleh Dinas Pariwisata dan Taman Budaya
pengembangan tari Melinting kreasi yang Provinsi Lampung.
dikembangkan oleh seniman-seniman Berbeda dengan buku yang
Lampung dan Dinas Pendidikan Provinsi disusun oleh Sultan Ratu Idil yang
Lampung yang tentu saja terdapat mendeskripsikan tari Melinting pada masa
perbedaan satu dengan lainnya. awal, sehingga secara tidak langsung kita
Perbedaan yang terjadi merupakan dapat melihat perbedaan antara Tari
kreavitas dari masing-masing yang Melinting pada masa awal dan Tari
mengembangkan tari Melinting. Melinting kreasi yang berkembang di
Dibandingkan dengan buku yang daerah Meringgai dan dikembangkan oleh
disusun oleh Sultan Ratu Idil yang Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
berjudul ‘Mengenal dari Dekat Tari Berdasarkan kedua buku di atas
Daerah Lampung’ berisi tentang sejarah terlihat perkembangan dan perubahan
tari Melinting, lebih menekankan bahwa bentuk tari Melinting. Perbedaan bentuk
tari Melinting merupakan tarian tari Melinting antara tari Melinting pada
peninggalan Keratuan Malinting. Dalam masa awal dengan Tari Melinting kreasi
buku ini juga terdapat tari Melinting yang berkembang saat ini. Perbedaan
sebagai tari adat dan tari Melinting kreasi. kedua tari Melinting kreasi ini
Secara tidak langsung buku ini sudah memperjelas bahwa tari Melinting terus
membandingkan tari Melinting pada masa berkembang dan mengalami perubahan
awal dan tari Melinting kreasi yang bentuk.
memang berkembang di daerah Meringgai
dan Wana Lampung Timur, yang SIMPULAN
kemudian dikembangkan lagi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Lampung. Antara Berdasarkan hasil studi pustaka
tari Melinting kreasi yang ditulis Novrida dan observasi yang telah dilakukan
dan Nurhayati dengan yang ditulis oleh mengenai perkembangan dan perubahan
Sultan Ratu Idil terdapat perbedaan bentuk tari Melinting maka dapat
terutama pada gerak, kostum, aksesoris, disimpulkan dengan adanya penggalian,
dan pola lantai. Namun hal ini tidak penelitian dan buku yang disusun tentang
menjadi masalah selama tarian tersebut tari Melinting ini menunjukkan bahwa tari
turunan atau kreasi dari tari Melinting. Melinting terus berkembang dan dalam
Perbedaan tersebut tersebut justru perkemabangannya itu terdapat
membuat Lampung semakin kaya akan perubahan bentuk. Perubahan bentuk
seni pertunjukan. yang terjadi dapat dilihat pada tari

101
Indra Bulan / Jurnal Seni Tari 8 (1) (2019)

Melinting yang berkembang saat ini. Tari seni dan budaya daerah Lampung.
Melinting sampai saat ini masih sering Kehadiran industri pariwisata bisa
dipertunjukkan dalam acara-acara tertentu dimanfaatkan untuk ikut membantu
seperti Festival Krakatau, Festival Way upaya pelestarian seni tradisi Lampung.
Kambas, sebagai hiburan pada pesta Tari Melinting digunakan untuk
pernikahan, sebagai penyambutan tamu kepentingan upacara adat maupun untuk
pada acara tertentu, dan Tari Melinting hiburan (pariwisata), karena mulai
juga sering dibawa pada misi kesenian ke berkurangnya pelaksanaan upacara adat,
luar Lampung bahkan luar negeri. masyarakat adat, seniman dan pemerintah
Seringnya Tari Melinting ini muncul berupaya untuk tetap melestarikannya.
dipertunjukkan pada khalayak penikmat Salah satu upaya yang dilakukan adalah
seni pertunjukan, menunjukkan tari melalui promosi pariwisata dengan
Melinting terus berkembang dan sudah menampilkan bentuk-bentuk kesenian,
dikenal pada masyarakat baik masyarakat diantaranya dengan diadakan lomba tari
Lampung maupun masyarakat pada Melinting yang dilakukan rutin setiap
umumnya. tahun.
Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan tidak sepenuhnya
terjadinya perkembangan dan perubahan membawa dampak yang buruk,
bentuk Tari Melinting adalah faktor perubahan yang terjadi dalam pertunjukan
internal dan faktor eksternal. Faktor Tari Melinting menambah kekayaan
internal adalah faktor yang ditimbulkan khasanah seni dan budaya yang ada di
dari dalam masyarakat adatnya, seperti Lampung.
faktor ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Sementara faktor eksternal terjadi DAFTAR PUSTAKA
disebabkan pengaruh dari luar masyarakat
seperti: pengaruh teknologi, komunikasi Djelantik, A.A.M. 2001. Estetika: Sebuah
yang semakin canggih, dan adanya Pengantar. Bandung: Masyarakat
pengaruh budaya luar. Selain itu Seni Pertunjukan Indonesia.
perkembangan dan perubahan bentuk tari Hadi, Sumandiyo. Y. 2007. Kajian Tari
Melinting sebagai upaya pemerintah, Teks dan Konteks. Yogyakarta:
seniman, dan masyarakat Lampung dalam Pustaka Book Publisher.
melestarikan seni budaya lokal, sebagai Igama IV, Sultan .R.I.M.T. 2011.
inovasi dalam rangka berpikir kreatif Mengenal dari Dekat Tari Daerah
untuk menambah nilai estetis yang Lampung. Bandar Lampung: Balai
terkandung dalam tari Melinting, serta Ilmu.
sebagai sarana pemikat pariwisata seni Juwita, Dwi Tiya. 2017. Nilai-nilai Piil
budaya lokal. Dalam hal seni wisata, Pesenggiri Pada Tari Melinting di
nampaknya perlu mempertimbangkan Desa Wana Lampung Timur.
keinginan pasar agar tari Melinting dari Semarang: Jurnal Catharsis
segi waktu tidak terlalu lama, dari segi Volume 6.
biaya tidak terlalu tinggi, dan dari segi Marsiana, Deva. 2018. Eksistensi Agnes
kemasan bentuk juga menarik. sebagai Penari Lengger . Semarang:
Seniman-seniman Lampung juga Jurnal Seni Tari Volume 7 No 2.
turut berpartisipasi dalam Novrida dan Nurhayati. 2004. Deskripsi
mengembangkan seni dan tradisi Tari Melinting. Bandar Lampung:
Lampung, salah satu upaya yang Taman Budaya Provinsi
dilakukan oleh seniman adalah, berkarya Lampung.
dengan berpijak pada akar tradisi
Lampung. Tari Melinting merupakan
inspirasi bagi seniman menciptakan
karyanya. Tari Melinting akan tetap eksis
di tengah masyarakat pendukungnya.
Tari Melinting merupakan sarana
untuk menunjang perekonomian daerah
dan memperkenalkan adat istiadat serta

102

Anda mungkin juga menyukai