Anda di halaman 1dari 31

Pada umunya persediaan merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar untuk

perusahaaan manufaktur dan usaha dagang, oleh karena itu pengelolaan yang
baik pada persediaan akan menjamin keberhasilan bisnis tersebut.
Manajemen persediaan membagi jenis persediaan berdasarkan beberapa
kategori sesuai kebutuhan sistemnya. oleh karena itu kita akan membahas
secara singkat persediaan sebelum masuk ke sistem informasi akunatsi
persediaan. berikut jenis persediaan menurut beberapa sumber :
Menurut Sukrisno Agus (2005, 206) perkiraan yang biasa digolongkan
sebagai persediaan perusahaan adalah:

1.     Bahan baku (raw material)


2.      Barang dalam Proses (work in process)
3.      Barang jadi (finish goods)
4.      Suku cadang (spare part)
5.      Bahan pembantu
6.      Barang dalam perjalanan (goods in transit)
7.      Barang konsinyasi

Menurut Richardus E. Indrajit dan Richardus Djokopranoto (2005,8-9), ada enam


klasifikasi utama, yaitu:

1.      Bahan baku (raw material)


Bahan mentah yang belum diolah.
2.      Barang setengah jadi (semi finished products)
Hasil olahan barang mentah sebelun menjadi barang jadi.
3.      Barang jadi (finished products)
Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah.
4.      Barang umum dan suku cadang (general material and spare part)
Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk operasi
menjalankan perusahaan/ pabrik dan untuk memelihara peralatan yang
digunakan.
5.      Barang untuk proyek (work in progress)
Barang-barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu proyek
baru.

6.      Barang dagangan (commodities)

Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan digudang

menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu.

Apabila dilihat dari sudut pandang atau pendekatan, bisa dibagi sebagai berikut :

1.      Menurut jenis
a.       Barang umum (general material)
b.      Suku cadang (spare part)
2.      Menurut harga
a.       Barang berharga tinggi (high value items)
b.      Barang berharga menengah (medium value items)
c.       Barang berharga rendah (low value items)
3.      Menurut frekuensi penggunaan
a.       Barang yang cepat pemakainya atau pergerakannya (fast moving items)
b.      Barang yang lambat pemakainya atau pergerakannya (slow moving items)
4.      Menurut tujuan penggunaan
a.       Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (MRO materials)
b.      Barang program (program materials)

5.      Menurut jenis anggaran


a.       Barang operasi (operating materials)
b.      Barang investasi (capital materials)
6.      Menurut cara pembukuan perusahaan
a.       Barang persediaan (stock items)
b.      Barang dibebankan langsung (direct charged material)
7.      Menurut hubungannya dengan produksi
a.       Barang langsung (direct materials)
b.      Barang tidak langsung (indirect materials) 

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sistem infromasi akuntansi persediaan dibentuk dari


bagian sebagai berikut :

Fungsi Yang Terkait 

Menurut Krismiaji (2005, 375) “sistem persediaan yang dilakukan secara

manual, maka sistem ini sudah tergabung dalam siklus pendapatan dan siklus

pengeluaran”.

fungsi yang terkait pada sistem informasi akuntansi persediaan :

1.      Fungsi yang meminta pembelian

2.      Fungsi pembelian dan pengadaan

3.      Fungsi penerimaan dan penyimpanan

4.      Fungsi  pengiriman

5.      Fungsi pencatatan akuntansi

6.      Fungsi pengendalian

7.      Fungsi supplier
Dokumen yang digunakan

Menurut Richardus E. Indrajit dan Richardus Djokopranoto (2005, 193-194)

dokumen atau bukti yang diperlukan untuk sistem informasi akuntansi

persediaan antara lain:

1.      Penerimaan barang

2.      Pengeluaran barang

3.      Pengembalian barang

4.      Pengiriman barang

5.      Penghapusan barang

6.      Pemindahan ke akun lain

7.      Pemindahan antar gudang

8.      Pengajuan klaim  
Menurut Romney dan Steinbart (2005, 121) dokumen yang digunakan
dalam aliran sistem informasi akuntansi persediaan adalah:
1.      Pesanan pembelian
Surat permintaan pembelian dari bagian yang menggunakan persediaan
2.      Permintaan pembelian
Surat permintaan pengiriman barang kepada pemasok
3.      Faktur dari vendor
Surat yang menyertai barang yang dikirim oleh pemasok
4.      Laporan penerimaan
Surat tanda terima barang dari pemasok
5.      Slip pengepakan
Surat yang menyertai barang saat barang dimutasi kepada pengguna barang.

menurut Krismiaji (2005, 38) dokumen yang digunakan adalah:


1.      Faktur penjualan
Merakam transaksi penjualan barang baik kredit maupun tunai.

2.      Tiket Pengiriman

Merekam data pengiriman barang kepada pelanggan.

3.      Memo kredit atau debit

Merekam data penyesuain persediaan karena retur, potongan , atau

penghapusan.                                                 

4.      Order pembelian (purchase order)

Merekam data pemesanan barang kepada pemasok.

5.      Laporan penerimaan barang

Merekam data barang yang diterima dari pemasok.

6.      Permintaan pemesanan (purchase requestition)

Merekam data permintaan pembelian kepada bagian pembelian

Prosedur yang dilaksanakan`


Menurut Krismiaji (2005, 227) prosedur yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi
persediaan :

1.      Prosedur permintaan pembelian persediaan

2.      Posedur pemesanan persediaan

3.      Prosedur retur dan potongan pembelian atau penjualan persediaan

4.      Prosedur pengiriman persediaan

5.      Prosedur penerimaan dan penyimpanan persediaan


6.      Prosedur pengeluaran persediaan

7.      Prosedur pencatatan akuntansi persediaan

8.      Prosedur pengendalian dan evaluasi persediaan

Menurut Arens, Elder, dan beasley (2006, 309)  prosedur yang diterapkan

adalah:

1.      Prosedur pesanan pembelian persediaan

2.      Prosedur penerimaan persediaan

3.      Prosedur penyimpanan dan pengeluaran persediaan

4.      Prosedur pengiriman barang

5.      Prosedur pencatatan

6.      Prosedur evaluasi

Flowchart (Bagan Arus) Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

flowchart persediaan menurut Hall (2007, 91-95)


Perancangan

Definisi perancangan dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan
Pengembangannya, menurut Azhar Susanto (2004:332) “spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan
masalah berbasis computer yang telah dipilih selama tahap analisis”. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin
(2005:51) “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah”.
Berdasarkan definisi - definisi di atas penulis dapat memberikan simpulan bahwa perancangan adalah
spesifikasi umum dan terinci untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah logis untuk
mendisain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi diperusahaan yang diperoleh
dari pemulihan alternatif sistem.

Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto HM (2005:1) : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Definisi sistem menurut
Mulyadi (2001:5) “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melakukan kegiatan pokok perusahaan”. Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat memberikan
simpulan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
melakukan kegiatan pokok perusahaan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Informasi

Definisi informasi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain, menurut Jogiyanto (2005:8) “informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sedangkan dalam buku Memahami Sistem Informasi, definisi informasi menurut Witarto (2004:9)
“informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu
memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya”. Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis
dapat memberikan simpulan bahwa informasi adalah data yang sudah di olah menjadi sesuatu yang lebih
berguna tergantung waktu dan mampu memberikan kejutan pada yang menerimanya.

Sistem Informasi

Definisi system informasi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain, Menurut Jogiyanto (2005:11) :
22 Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Adapun definisi
dalam buku yang berjudul Memahami Sistem Informasi, menurut Witarto (2004:19) “sistem Informasi
adalah sistem yang berisi SPD (Sistem Pengolahan Data) yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi
yang digunakan dalam system organisasi data”. Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa sistem informasi adalah sistem yang berisi SPD (Sistem Pengolah Data) dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang bersifat manajerial.

 
Akuntansi

Definisi akuntansi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menurut Soemarso (2004:3)
“akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut”. Adapun definisi akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Keuangan, Menurut
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:2) “proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan
pelaporan informasi ekonomi”. Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa
akuntansi adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan 23 informasi ekonomi,
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang akan
menggunakan informasi tersebut.

 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” adalah:
“Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan”. (2001:3) Definisi
system akuntansi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntasi. Menurut George H. Bodnan
(2000:255) : “Sistem Akuntansi adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan,
mengumpulkan, menganalisis, mengidentifikasikan mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi
organisasi dan untuk menjaga pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban”. Berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan menganalisis dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi guna
memudahkan dalam pengolahan perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Menurut Hartono (2005:17) : 32 Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat
dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian
dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham,
pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya. Adapun definisi system informasi dalam buku yang berudul
Sistem Informasi Akuntansi, menurut Krismiaji (2005:4) ”sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan
mengoperasikan bisnis”. Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menyediakan
informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang
keuangan.

Persediaan
Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis dan Dagang, menurut Suharli
(2006:227) “persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan. Pada
bisnis manufaktur, persediaan meliputi bahan mentah, barang dalam proses produksi, barang jadi”.
Definisi persediaan menurut Soemarso (2004:235) “persediaan barang dagang adalah barang yang
dimiliki perusahaan untuk dijual kembali”. Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa persediaan adalah barang yang dimiliki perusahaan yang ada dalam gudang untuk dijual kembali.
Metode Penilaian Persediaan Metode penilaian akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu
Pengantar. Menurut Soemarso (2002:385-393)

1. Penetapan harga pokok persediaan :


2. Metode FIFO (First In First Out) Metode FIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan
yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang
dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang paling akhir.
3. Metode LIFO (Last In First Out) Metode LIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan
yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang
dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang terdahulu.
4. Metode Rata-rata (Average) Metode Rata-rata adalah metode penetapan harga pokok persediaan
dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk
menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.
5. Metode Identifikasi Khusus (special identification)

Metode Identifikasi Khusus (special identification) adalah harga pokok yang dibebankan ke barang-
barang yang dijual dan yang masih ada dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan
khusus dan barang-barang yang bersangkutan.

1. Metode Taksiran
2. Metode Eceran (Retail Method) Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang
didasarkan atas dasar hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga
jual.
3. Metode Laba Bruto atau Metode Laba Kotor (Gross Profit Method) Metode Laba Bruto adalah
metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat
dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual. Berdasarkan penjelasan di atas penulis
dapat menyimpulkan bahwa metode penilaian persediaan pada perusahaan yang penulis teliti metode
FIFO (First in First Out) dimana persediaan akhir akan dinilai dari harga pembelian yang paling akhir.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Definisi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dalam buku yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, menurut Krismiaji (2005:4) “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan dan memproses bisnis”. Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk
Bisnis dan Dagang, menurut Suharli (2006:227) “persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan normal persediaan. Pada bisnis manufaktur, persediaan meliputi bahan mentah, barang
dalam proses produksi, barang jadi”. Nama Barang Kode Barang Tanggal No Bukti Penambahan
Pengurangan Saldo Banyak Harga Pokok Jumlah Pokok Banyak Harga Pokok Jumlah Banyak Harga
Jumlah 35 Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
persediaan barang dagang adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi dari kegiatan yang
terdiri dari data persediaan barang yang ada pada gudang.

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Definisi Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat disimpulkan
bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang adalah sistem yang
menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dikaitkan dengan pencatatan persediaan dan
penilaiannya, baik itu dalam proses penerimaan barang atau pengeluaran barang yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Dalam hal ini proses yang terjadi dari input, proses, hingga menjadi sebuah output
yaitu proses penerimaan barang dari Pertamina, membuat jurnal, posting ke buku besar, hingga
menghasilkan laporan pendukung yang terdiri dari laporan bulanan, kartu persediaan, metode FIFO (First
in First Out) dimana persediaan akhir akan dinilai dari harga pembelian yang paling akhir. 2.1.10.2
Fungsi yang Terkait Fungsi-fungsi yang Terkait dalam sistem akuntansi persediaan dalam buku yang
berjudul Sistem Akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:579-580) : 36.
Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika aktiva
lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada
saat perencanaan perolehan aktiva tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya pengeluaran-
pengeluaran yang brsangkutan dengan aktiva tetap yang tidak bias tidak harus dilakukan
berupa committed costs, yang dalam masa pengoperasian aktiva tetap jenis biaya tersebut
tidak dapat dikendalikan oleh manajemen melalui wewenang yang dimilikinya.
Karena  pengendalian aktiva tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehannya, system
aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat pencatatan sampai dengan saat
pelaksanaan perolehan aktiva tetap.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana deskripsi tentang aktiva tetap?

2.      Dokumen apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?

3.      Bagaimana pencatatan akuntansi aktiva tetap?

4.      Fungsi apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap?

5.      Jaringan subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva tetap?

C.     TUJUAN

1.      Untuk mengetahui deskripsi tentang aktiva tetap.


2.      Untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan untuk merekam data transaksi yang
mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap.

3.      Untuk mengetahui pencatatan akuntansi aktiva tetap.

4.      Untuk mengetahui fungsi apa saja yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap

5.      Untuk mengetahui jaringan subsistem apa saja yang membentuk system akuntansi aktiva
tetap.

BAB II PEMBAHASAN

A.     DESKRIPSI AKTIVA TETAP

Definisi

Aktiva tetap adalah kekayaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis
lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.

Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap

1.      Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relative sedikit disbanding
dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar.

2.      Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap.

3.      Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi 2 macam :

         Pengeluaran pendapata. Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada periode


akuntansi terjadinya.

         Pengluaran modal. Pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva
tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat
pengeluaran modal tersebut.
Penggolongan Aktiva Tetap

Dalam perusahaan manufaktur, aktiva tetap digolongkan sebagai berikut :

1.      Tanah dan perbaikan tanah

2.      Gedung dan perbaikan gedung

3.      Mesin dan equipmen pabrik

4.      Mebel

5.      Kendaraan

Transaksi Yang Mengubah Aktiva Tetap

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang
mengubah rekening aktiva tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah rekening biaya
reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari : transaksi
perolehan (pembelian, pembangunan, dan sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi,
pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan.

Jenis transaksi yang mengubah depresiasi aktiva tetap tediri dari depresiasi,
penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran.
Penghentian pemakaian

Penjualan

Pertukaran

Depresiasi

Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya : bahan dan suku cadang, sumber daya
manusia, energy, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi Perolehan

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara : pembelian,


pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat
dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :

Aktiva Tetap                                                                                       xx

Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx

Biaya Reparasi Pemeliharaan Aktiva Tetap

Konsumsi bahan dan suku cadang

Konsumsi sumber daya manusia

Konsumsi energy

Konsumsi peralatan

Konsumsi sumber daya lain

  
Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang
berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai
berikut :

            Aktiva Tetap dalam konstruksi                                                          xx

Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx

Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang
berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah, dan pembebanan biaya overhead
pabrik dicatat dalam jurnal umu dengan jurnal sebagi berikut :

            Aktiva Tetap dalam Konstruksi                                                         xx

            Persediaan Suku Cadang                                                                   xx

            Gaji dan upah                                                                                     xx

                        Biaya overhead pabrik yang dibebankan                                          xx

Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, dicatat dalam jurna umum
dengan jurnal sebagai berikut :
            Aktiva Tetap                                                                                       xx

                        Aktiva Tetap dalam Konstruksi                                                         xx

Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam
jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :

            Aktiva Tetap                                                                                       xx

                        Modal sumbangan                                                                              xx

Transaksi Pengeluaran Modal

            Adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap, yang mempunyai manfaat
lebih dari satu tahun. Karena manfaat pengeluaran modal lebih dari satu tahun, maka pada
saat terjadinya, pengeluaran tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva yang
bersangkutan dan didepresiasi dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran
modal tersebut. Jurnalnya sebagai berikut :

            Aktiva Tetap                                                                                       xx

Bukti Kas Keluar yang akan dibayar                                                            xx

Untuk mencatat pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas :

            Aktiva Tetap                                                                                       xx

                        Persediaan suku cadang                                                                     xx


                        Gaji dan upah                                                                                     xx

                        Biaya overhead pabrik yang dibebankan                                          xx

Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan ke periode akuntansi yang
menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum
dengan jurnal sebagai berikut :

           

Biaya overhead pabrik sesungguhnya                                                           xx

            Biaya administrasi dan umum                                                                        xx

            Biaya pemasaran                                                                                xx

                        Akumulasi depresiasi aktiva tetap                                                     xx

Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Berdasarkan pertimbangan teknis suatu aktiva tetapnya, manajemen dapat


memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena
kaktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi yang merupakan rekening penilai,
maka penghentian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Transaksi penghentian aktiva tetap disajikan
dalam jurnal umum sebagai berikut :

            Akumulasi Depresiasi                                                                         xx

            Rugi Penghentian Aktiva Tetap                                                                     xx

                        Aktiva Tetap                                                                                       xx
Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap

Perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga


kondisi aktiva tetap agar baik operasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan
manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan menjadi dua,
yaitu : pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Transaksi reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap yan merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam register
bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :

           

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan                                                    xx

                                    Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar                                               xx

Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran


pendapatan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :

            Biaya Reparasi dan Pemeliharaan                                                    xx

            Persediaan Suku Cadang                                                                   xx

                        Gaji dan Upah                                                                                                xx

Manajemen Aktiva Tetap

Fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada ditangan aktiva
tetap. Wewenang yang dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah :

1.      Menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap.

2.      Memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya.

3.      Memberikan otorisasi penghentian aktiva tetap.


4.      Memberikan otorisasi pengiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.

Struktur kode aktiva tetap

Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap, maka untuk mempermudah
identifikasi aktiva tetap diperlukan kode yang mampu member informasi lengkap mengenai
aktiva tetap. Contoh penggunaan kode aktiva tersebut disajikan berikut ini :

x           xx          xx          x            xx           
x

  

Golongan Aktiva Tetap

Jenis Aktiva Tetap

Tahun Perolehan

Fungsi

Lokasi

Portability

Golongan Aktiva Tetap

1.      Tanah dan perbaikan tanah

2.      Gedung dan perbaikan gedung

3.      Mesin dan equipmen pabrik

4.      Mesin dan equipmen kantor

5.      Mebel

6.      Kendaraan darat
7.      Kendaraan air

8.      Kendaraan udara

9.      Aktiva tetap lain

Tahun Perolehan

Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam
kode aktiva tetap. Missal : mesin fotocopy diperoleh dalam tahun 1992, dalam angka yang
ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 92. Kode tahun peroleha ini akan
dengan cepat member informasi umur aktiva tetap sampai dengan saat tertentu.

Fungsi

Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dalam biaya
produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Karena dalam perusahaan manufaktur
ada 3 fungsi pokok, maka kode funsi ini disusun sebagai berikut :

1.      Produksi

2.      Administrasi umum

3.      Pemasaran

Lokasi

Kode lokasi dirinci sebagai berikut :

  x           x          xx         x
x

  
Daerah

Gedung           

Lantai

Nomor kantor

Portability

Portability digolongkan menurut dapat atau tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari
satu tempat ke tempat lain sebagai berikut :

1.      Portable (dapat dibawa dengan tangan manusia)

2.      Movable (dapat dipindahkan dengan equipmen)

3.      Fixtures (melekat pada aktiva tetap lain)

Berdasarkan struktur kode aktiva tersebut, sebuah mesin fotocopy akan diberi kode :

405-92-3-420806-2 Fotokopi
Keterangan :

405                  :           Mesin dan equipmen kantor-fotokopi

92                    :           Tahun perolehan 1992

3                      :           Fungsi pemasaran

420806                        :           Lokasi didaerah 4 (Surabaya), gedung 2, lantai 8, kamar 06

2                      :           Movable
B.     DOKUMEN

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah :

1.      Surat permintaan otorisasi investasi. Karena investasi dalam aktiva teap biasanya meliputi
jumlah rupiah yang relative besar dan mencakup keterikatan dana jangka waktu panjang,
maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan
investasi dalam aktiva tetap dimulsi dengan diajukannya usulan investasi kepada
manajemen puncak..

2.      Surat permintaan reparasi. dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi
yang dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.

3.      Surat permintaan transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan
pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

4.      Surat permintaan penghentian aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan
dan pembeian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

5.      Surat perintah kerja. Berfungsi sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu


mengeni aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya
pembuatan aktiva tetap.

6.      Surat order pembelian. Diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk
memesan aktiva tetap kepada pemasok.

7.      Laporan penerimaan barang. Diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini
melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu an spesifikasi aktiva tetap yang diterima pemasok.

8.      Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dai pemasok untuk aktiva tetap
yang dibeli.
9.      Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi
akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi
tersebut.

10.  Daftar depresiasi aktiva tetap. Berisi jumlah biaya depresiasi aktiva teap yang dibebankan
dalam periode akuntansi tertentu.

11.  Bukti memorial. Digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi


depresiasi aktiva tetap,harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,
pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

C.     CATATAN AKUNTANSI

1.      Kartu aktiva tetap. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang
digunakan untuk mencatat data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.

2.      Jurnal umum. Digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah
selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap,
penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.

3.      Register bukti kas keluar. Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan
pengeluaran modal yang berup pengeluaran kas.

D.     FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1.      Funsi pemakai. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam
aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan
perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah
disetujui oleh RUPS.
2.      Fungsi riset dan pengembangan. Bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva
tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi.

3.      Direktur yang bersangkutan. Berfungsi member persetujuan terhadap usulan investasi dan
surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah
wewenangnya.

4.      Direktur utama. Memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.

5.      Fungsi pembelian. Bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order
pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.

6.      Fungsi penerimaan. Betanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang
diterima dari pemasok.

7.      Fungsi aktiva tetap. Bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan.

8.      Fungsi akuntansi. Bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar
dan buki memorial) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku
pembantu aktiva tetap.

E.     JARINGAN SUBSISTEM

Jaringan subsistem yang membentuk system akuntansi aktiva tetap adalah :

1.      System pembelian aktiva tetap. Dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok
aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian.

2.      System perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri. Dirancang untuk mencatat
harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan.

3.      System pengeluaran modal. Dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap
dengan adanya pengeluaran modal.

4.      System penghentian pemakaian aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat pengurangan


harga pokok dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta
laba rugi yang yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
5.      System transfer aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu
pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.

6.      System revluasi aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva
tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

7.      System akuntansi depresiasi aktiva tetap. Dirancang untuk mencatat biaya depresiasi
aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti
memorial.

F.      UNSUR PENGENDALIAN INTERN

Organisasi

Pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang
bekerja secara independent. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi
yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada
satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan seecara penuh hanya oleh
satu unit organisasi saja.

System Otorisasi

Anggaran investasi diotorisasi oleh RUPS. Karena investasi daam aktiva tetap
meliputi jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu
lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sarana yang baik sebagai alat
pengendalian investasi dalam aktiva tetap.

Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi oleh direktur yang


bersangkutan.setiap realisasi investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus
mendapat persetujuan dari direktur yang bersangkutan.

Surat permintaan otorisasi reparasi diotorisasi oleh direktur utama. Surat otorisasi
reparasi berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal harus mendapat otorisasi
oleh direktur utama.

Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepada departemen yang bersangkutan.


Pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yan
bersangkutan.
Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Jika jumlah harga
beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan direktur utama.

Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan. Laporan


penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang diklaim oleh
pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan.

Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti kas yang berisi persetujuan
dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli harus
mendapat otorisasi ole direktur utama.

Bukti memorial diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti memorial yang berisi
persetujuan dilaksanakannya up dating terhadap kartu aktiva tetap dan jurnal umum harus
diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.

Prosedur Pencatatan

            Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktia tetap harus dilaksanakan
fungsi akuntansi dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih.

Praktik yang Sehat

Pengawasan intrn yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara
periodic dengan aktiva tetap secara periodik dicolokkan dengan aktiva tetap secara fisik.
Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan menggunakan
perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Untuk mencegah kerugian yang
timbu sebagai akibat kebakaran dan kecelakaan, aktia tetap harus diasuransikan dengan
jumlah pertanggungan yang memadai. Kebijakan akuntansi tentang perbedaan pengeluaran
modal dan pengeluaran penghasilan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis dan
menjamin konsitensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut.

G.    BAGAN ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI


AKTIVA TETAP
System Pembelian Aktiva Tetap

Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari
aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi investasi
berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap yang diminta dan
kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva selanjutnya dilakukan melalui
system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima fungsi penerimaan, kemudian diserahkan
pada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan
permintaan otorisasi investasi.

GAMBAR 16.11

Gambar diatas melukiskan bagan alir dokumen system pembelian aktiva tetap, yang
terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :

1.      Prosedur permintaan otorisasi investasi

2.      Prosedur penawaran harga dan pemilihan pemasok

3.      Prosedur order pembelian

4.      Prosedur penerimaan barang

5.      Prosedur penempatan aktiva tetap

6.      Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap

Bagian utang membuat bukti kas keluar berdasarkan laporan penerimaan barang, faktur
dari pemasok, surat order pembelian, dan surat permintaan otorisasi investasi. Bukti kas
keluar dicatat oleh bagian utang dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :

            Aktiva tetap                                                                                        xx

                        Bukti kas keluar yang akan dibayar                                                  xx


Bagian aktiva tetap membuat surat penempatan aktiva tetap. Bagian kartu aktiva
tetap mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap didalam kartu aktiva tetap berdasarkan
data yang direkam dalam bukti kas keluar.

System perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri

Perolehan aktiva tetap melalui pembangunan terdiri dari rangkaian prosedur berikut
ini :

1.      Prosedur permintaan otorisasi investasi

2.      Prosedur perintah kerja

3.       Prosedur pelaksanaan pembangunan aktiva tetap

4.      Prosedur penerimaan barang

5.      Prosedur penempatan aktiva tetap

6.      Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap

GAMBAR 16.12

System pengeluaran modal

            System ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap dengan adanya
pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan
otorisasi reparasi dari manajemen puncak. Transaksi pengeluaran modal diawali dengan
pembuatan surat permintaan otorisasi reparasi pleh bagian yang memerlukan pengeluaran
modal. Dokumen ini digunakan untuk meminta otorisasi pengeluaran modal kepada
direktur utama dikirimkan ke bagian reparasi dan pemeliharaan. Langkah pengeluaran
modal selanjutnya sama dengan system perolehan aktiva tetap melalui pembangunan
sendiri.

GAMBAR 16.13

System penghentian pemakaian aktiva tetap


            Gambar dibawah ini melukiskan bagian alir dokumen system penghentian pemakaian
aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :

1.      Prosedur permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap

2.      Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap

3.      Prosedur pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap

penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat oleh bagian kartu aktiva tetap ke dalam kartua
aktiva teatap dan dicatat ole bagian jurnal ke dalam jurnal umum dengan jurnal :

            Akumulasi depresiasi aktiva tetap                                                     xx

            Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap                                        xx

                        Aktiva tetap                                                                                        xx

GAMBAR 16.14

System transfer aktiva tetap

Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan transfer aktiva tetap
adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidk mengubah
harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang bersangkutan,
namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap.

GAMBAR 16.15

Dalam bagan alir dokumen tersebut menunjukkan data okasi baru aktiva tetap yang
ditransfer dicatat di dalam kartu aktiva tetap. Tidak ada pencatatan nilai rupiah dalam
transfer aktiva tetap. Oleh karrena itu transaksi transfer tidak menyangkut pencatatan ke
dalam jurnal.

System Revaluasi Aktiva Tetap

System ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali
aktiva tetap. Gambar dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi aktiva
tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :

1.      Prosedur permintaan penghentian aktiva tetap


2.      Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap

3.      Prosedur pencatatan revaluasi aktiva tetap

GAMBAR 16.16

System pencatatan depresiasi aktiva tetap

System ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen
sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

Gambar di bawah ini melukiskan bagan alir dokumen system pencatatan depresiasi
aktiva tetap yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini :

1.      Prosedur pembuatan daftar depresiasi aktiva tetap

2.      Prosedur pencatatan depresiasi aktiva tetap

GAMBAR 16.17

BAB III PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Aktiva tetap adalah kekayaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis
lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, aktiva tetap digolongkan : tanah dan perbaikan tanah,
gedung dan perbaikan gedung mesin dan equipmen pabrik, mebel, dan kendaraan.
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari (1) transaksi yang mengubah
rekening aktiva tetap, (2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva
tetap yang bersangkutan, dan (3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dengan permintaan otorisasi investasi dari
aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan mmberikan otorisasi investasi
berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap yang diminta dan
kondisi keuangan perusahaan. Langkah pembelian aktiva selanjutnya dilakukan melalui
system pembelian. Setelah aktiva tetap diterima fungsi penerimaan, kemudian diserahkan
pada fungsi aktiva tetap untuk diatur penempatannya ditangan fungsi yang mengajukan
permintaan otorisasi investasi. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan
transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini
tidk mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva aktiva tetap yang
bersangkutan, namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu
aktiva tetap. System ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian
kembali aktiva tetap. Gambar dibawah ini melukiskan bagan alir dokumen system revaluasi
aktiva tetap, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini : Prosedur permintaan
penghentian aktiva tetap, Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap, Prosedur
pencatatan revaluasi aktiva tetap

B.     SARAN

Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva tetap, diharapkan dapat menambah


wawasan pembaca khususnya dimata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Begitu juga
alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber
sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

Anda mungkin juga menyukai