Anda di halaman 1dari 50

AKUNTANSI

INVESTASI OBLIGASI
PENDAHULUAN
 Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang
dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman
(investor)
 Daya tarik obligasi sebagai investasi adalah investor
mendapatkan pengembalian yang lebih besar daripada
bunga deposito atau tabungan dan sifatnya yang cukup
likuid sebagai produk pasar modal (diperdagangkan di BES)
 Daya tarik obligasi sebagai surat utang adalah tingkat bunga
yang dibayarkan emiten/peminjam lebih rendah daripada
bunga pinjaman bank
 Investor obligasi mengharapkan mendapatkan imbal hasil
(disebut yield) atas investasinya

Bab 10
Keunggulan Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternatif investasi jangka panjang di pasar modal diminati oleh
para investor. Ada 4 (empat) ketentuan dasar yang menjadi daya tarik obligasi, yaitu:
1. Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler.
2. Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar kembali pinjaman
obligasi seutuhnya.
3. Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka
pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya.
4. Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak kalah jika dibandingkan
dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku.
Jenis-jenis obligasi :
Berdasarkan penerbitnya :
 Obligasi pemerintah pusat
 Obligasi pemerintah daerah
 Obligasi BUMN
 Obligasi perusahaan swasta

Berdasarkan kupon
 Coupon bonds (obligasi berbunga)
 Zero Coupon bonds(obligasi tanpa
bunga)

Berdasarkan jenis rate


 Fixed rate bonds
 Floating rate bonds
Karakteristik Obligasi :
1) Nilai pari atau nilai nominal, Nilai yang tertera pada
sertifikat obligasi
2) Nilai Intrinsik, merupakan nilai teoritis dari suatu
obligasi. Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini
(PV) dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan
datang.
3) Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate ), Jumlah bunga
tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh
perusahaan yang mengeluarkan obligasi (coupon
bonds)
4) Maturity date (jatuh tempo), Tanggal dimana nilai par
harus dibayar.
Risiko berinvestasi dalam obligasi :
 Risiko bunga dan nominal tidak terbayar
(default risk)
 Risiko obligasi sulit dijual kembali
(liquidity risk)
 Risiko harga pasar obligasi turun karena
kenaikan suku bunga pasar (interest rate
risk)
PENILAIAN OBLIGASI
Terdapat tiga elemen penting:
1. Jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima
investor
2. Tanggal jatuh tempo obligasi
3. Tingkat pengembalian yang diinginkan investor
PENILAIAN OBLIGASI
Nilai obligasi adalah nilai sekarang dari tingkat suku
bunga yang akan diterima kemudian serta nilai pari atau
nilai jatuh tempo obligasi.
n 1 FV
Vb = COUPON  +
t= 1 (1 + kb)-n (1 + kb) n

Vb = Nilai Obligasi
COUPON = Pembayaran anuitas
FV = Nilai masa depan
Kb = Tingkat pengembalian/suku bunga
PENILAIAN OBLIGASI
Jumlah bunga yang dibayarkan kepada
pemegang obligasi setiap periode
= suku bunga nominal X nilai nominal obligasi

Jumlah bunga yang dicatat sebagai beban oleh emiten:


= suku bunga pasar X nilai tercatat (buku) obligasi
Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan
 Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at
discount, jumlah yang dibayar saat jatuh tempo lebih besar
daripada harga penerbitan obligasi.
 Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par
 Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at
premium, menjual obligasi dengan harga lebih tinggi daripada
nilai nominal yang dibayarkan saat jatuh tempo.
 Penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat melalui proses
yang disebut amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
CASE :
PT AAA menerbitkan obligasi senilai Rp 5 juta
tertanggal 1 Januari 2012, jatuh tempo dalam waktu 4
tahun dengan kupon 8 persen yang dibayarkan setiap
tanggal 1 Januari.

1) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen (at par).


2) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen
(premium)
3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen
(diskon), kupon dibayar 1 Juli dan 1 Januari
(semiannually).
1) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen.

  PV nilai nominal =

  PV pembayarankupon =
+
PV (harga jual) obligasi  ¿ 𝑹𝒑𝟓 . 𝟎𝟎𝟎 . 𝟎𝟎𝟎
Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 8 persen.

01 Jan 12 Kas 5.000.000


Utang Obligasi 5.000.000

31 Des 12 Beban bunga obligasi 400.000


Utang bunga obligasi 400.000

01 Jan 13 Utang bunga obligasi 400.000


Kas 400.000
2) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.

  PV nilai nominal =

  PV pembayarankupon =
+
PV (harga jual) obligasi  ¿ 𝑹𝒑𝟓 . 𝟑𝟒𝟔 . 𝟓𝟏𝟎
Contoh Soal Obligasi (Premium)

2) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.

Tanggal Bunga Beban Premium Nilai buku


dibayar bunga diamortisasi obligasi
1/1/2012 5,346,510
1/1/2013 400,000 320,791 79,209 5,267,301
1/1/2014 400,000 316,038 83,962 5,183,339
1/1/2015 400,000 311,000 89,000 5,094,339
1/1/2016 400,000 305,661 94,339 5,000,000
1,600,000 1,253,490 346,510

Akuntansi Keuangan 2
Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 6 persen.

01 Jan 12 Kas 5.346.510


Utang obligasi 5.346.510

31 Des 12 Beban bunga obligasi 320.791


Utang obligasi 79.209
Utang bunga obligasi 400.000

01 Jan 13 Utang bunga obligasi 400.000


Kas 400.000
Contoh Soal Obligasi (Diskon)

3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.


  i = = 5%
5jt
+
PV 200rb 200rb 200rb 200rb 200rb 200rb 200rb 200rb

Jan 12 Juli 12 Jan 13 Juli 13 Jan 14 Juli 14 Jan 15 Juli 15 Jan 16

N=4x2=8
3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.

  PV nilai nominal =

  PV pembayarankupon =
+
PV (harga jual) obligasi  ¿ 𝑹𝒑 𝟒 . 𝟔𝟕𝟔 . 𝟖𝟒𝟎
Contoh Soal Obligasi (Diskon)

3) Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen, kupon semiannually.


Bunga Beban Diskon Nilai tercatat
Tanggal dibayar bunga diamortisasi obligasi
1/1/2012 4,676,840
1/7/2012 200,000 233,842 33,842 4,710,682
1/1/2013 200,000 235,534 35,534 4,746,216
1/7/2013 200,000 237,311 37,311 4,783,527
1/1/2014 200,000 239,176 39,176 4,822,703
1/7/2014 200,000 241,135 41,135 4,863,838
1/1/2015 200,000 243,192 43,192 4,907,030
1/7/2015 200,000 245,352 45,352 4,952,382
1/1/2016 200,000 247,618 47,618 5,000,000
1,600,000 1,923,160 323,160

Akuntansi Keuangan 2
Jurnal akuntansi jika suku bunga pasar 10 persen,
kupon semiannually.

01 Jan 12 Kas 4.676.840


Utang obligasi 4.676.840

01 Jul 12 Beban bunga obligasi 233.842


Utang obligasi 33.842
Kas 200.000

31 Des 12 Beban bunga obligasi 235.534


Utang obligasi 35.534
Utang bunga obligasi 200.000

01 Jan 13 Utang bunga obligasi 200.000


Kas 200.000
Investasi dalam Obligasi
Obligasi biasanya dibeli langsung dari perusahaan yang
menerbitkan atau melalui Bursa
Harga dari obligasi biasanya disajikan dalam persentase
dari nilai pokoknya
Harga perolehan atau nilai investasi dari obligasi terdiri
dari semua biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
pembelian obligasi itu.
Ketika obligasi diterbitkan di tengah-tengah periode
pembayaran bunga, maka pembeli obligasi biasanya
membayar bunga obligasi kepada penjual yang dihitung
dari akhir pembayaran bunga sampai tanggal pembelian
Investasi dalam Obligasi
Jika harga dari obligasi berbeda dengan nilai pokoknya
(face amount), maka dalam pembelian obligasi itu
terdapat diskon atau premium
Premium dan diskon dari obligasi dicatat dalam akun
investasi dan diamortisasi sepanjang masa berlakunya
obligasi tersebut
Besarnya amortisasi biasanya dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus atau metode bunga
efektif
Amortisasi premium dan diskon dilakukan pada akhir
periode.
Neraca Korporasi-Utang Obligasi

Dalam neraca, biasanya utang obligasi dimasukkan


dalam kelompok kewajiban jangka panjang
Jika jatuh tempo dari obligasi kurang dari satu tahun,
maka harus dikelompokkan ke dalam kewajiban lancar,
hal ini hanya berlaku jika obligasi itu akan dibayar
dengan menggunakan aset lancar
Jika obligasi itu dibayar dari sinking fund atau dengan
mengeluarkan obligasi lainnya, maka obligasi itu tidak
dimasukkan dalam kewajiban lancar
Jika terdapat dua atau lebih obligasi yang diterbitkan,
maka detil dari masing-masing obligasi disajikan dalam
neraca atau dalam schedule atau note
Neraca Obligasi-Investasi Obligasi

Investasi dalam obligasi atau sekuritas utang


lainnya, dimana investornya ingin memegangnya
sampai jatuh tempo, tergolong dalam held to
maturities securities
Investasi ini termasuk investasi jangka panjang
Nilai investasi dicatat pada biaya investasi (cost)
dikurangi dengan amortisasi premium atau
ditambah amortisasi diskon.
CONTOH SOAL
Pada 1 Desember 2017, PT Nusa Raya, Depok membeli obligasi PT. Samudra sebanyak 500
lembar, nominal @ Rp. 1.000.000,00. Bunga obligasi 12% dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1
Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1% dari nilai transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi

Perhitungan harga perolehan:


Keterangan : Nilai Uang (Rp.)
Transaksi Beli 500 x 1.000.000 x 100% 500.000.000
Komisi 1% x nilai trans. 5.000.000
PPN 10 % dari komisi 500.000
Total biaya transaksi beli 5.500.000
Total pembelian 505.500.000
Bunga berjalan (1/11-1/12) 1/12 x 500.000.000 x12% 5.000.000
Total Pembayaran 510.500.000
PERHITUNGAN:
Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai pendapatan bunga
yang didebet :

Investment in Bonds 505.500.000


Interest Revenue 5.000.000
Cash 510.500.000

Pada 1 Mei 2018 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp. 30.000.000,-


(6/12 x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut :
Cash 30.000.000
Interest Revenue 30.000.000
Investasi Instrumen Utang
Contoh soal:
PT Original membeli 10.000 lembar Obligasi KW dengan nilai par Rp20.000 per
lembar pada tanggal 1 Juli 2012. Tingkat bunga kupon sebesar 12% dibayar
tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif obligasi sejenis sebesar
10%. Obligasi akan jatuh tempo empat tahun mendatang. Nilai wajar saat
penerbitan sebesar Rp212.926.425,52. Nilai wajar per lembar Obligasi KW
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing Rp21.000 dan
Rp20.900.

Tugas:
1. Buat tabel amortisasi diskon atau premium atas obligasi.
2. Buat jurnal pada tanggal 1 Juli 2012, 31 Desember 2012, 1 Januari 2013,
1 Juli 2013, dan 31 Desember 2013.
3. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013.
4. Pada tanggal 1 Januari 2014, setelah memperoleh pembayaran bunga, PT
Original menjual seluruh Obligasi KW dengan harga per lembar Rp20.500.
 
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
1. Tabel amortisasi
Bunga Diterima Pendapatan Amortisasi Saldo Investasi
Periode
(6%) Bunga (5%) Premium Obligasi

1 Juli 2012       212,926,425.52


1 Januari 2013 12,000,000 10,646,321.28 1,353,678.72 211,572,746.79
1 Juli 2013 12,000,000 10,578,637.34 1,421,362.66 210,151,384.13
1 Januari 2014 12,000,000 10,507,569.21 1,492,430.79 208,658,953.34
1 Juli 2014 12,000,000 10,432,947.67 1,567,052.33 207,091,901.01
1 Januari 2015 12,000,000 10,354,595.05 1,645,404.95 205,446,496.06
1 Juli 2015 12,000,000 10,272,324.80 1,727,675.20 203,718,820.86
1 Januari 2016 12,000,000 10,185,941.04 1,814,058.96 201,904,761.90
1 Juli 2016 12,000,000 10,095,238.10 1,904,761.90 200,000,000.00
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
  Investasi obligasi 1.353.678,72
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
  Investasi obligasi 1.421.362,66

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang

Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


2. Jurnal

31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
  Investasi obligasi 1.492.430,79

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – biaya perolehan Rp211.572.746,79
diamortisasi

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – biaya perolehan Rp208.658.953,34
diamortisasi
Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000,00*
Kerugian penjualan investasi 3.658.953,34
  Investasi obligasi Rp208.658.953,34

*Rp20.500 x 10.000

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
  Investasi obligasi 1.353.678,72

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2012

Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000


Kerugian belum terealisasi =
Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 =
Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79

Jurnal:
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79
– Ekuitas
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – tersedia untuk dijual

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
  Investasi obligasi 1.421.362,66

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
  Investasi obligasi 1.492.430,79

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000


Saldo biaya perolehan diamortisasi
obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34
Selisih (Dr) Rp 341.046,66
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – tersedia untuk dijual (Cr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45
– Ekuitas

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
2. Jurnal
31 Desember 2013

Jurnal:
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45
aset keuangan – tersedia untuk dijual
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45
– Ekuitas

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000
tersedia untuk dijual

Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain Rp (1.572.746,79)

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Aset Tidak Lancar
Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000
tersedia untuk dijual

Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain Rp341.046,66
Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000*
Kerugian penjualan 3.658.953,34
Investasi
Keuntungan/kerugian belum 341.046,66
terealisasi – Ekuitas  
Investasi obligasi Rp208.658.953,34
Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66
aset keuangan – tersedia untuk dijual

*Rp20.500 x 10.000

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
1 Juli 2012
Investasi obligasi Rp212.926.425,52
Kas Rp212.926.425,52

31 Desember 2012
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.646.321,28
  Investasi obligasi 1.353.678,72

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2012

Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000


Kerugian belum terealisasi =
Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 =
Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79

Jurnal:
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79
– laba rugi
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan – diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
1 Januari 2013
Kas Rp12.000.000
Piutang bunga Rp12. 000.000
(asumsi tidak membuat jurnal balik)

1 Juli 2013
Kas Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.578.637,34
  Investasi obligasi 1.421.362,66
Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013
Piutang bunga Rp12.000.000
Pendapatan bunga Rp10.507.569,21
  Investasi obligasi 1.492.430,79

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013

Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000


Saldo biaya perolehan diamortisasi
obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34
Selisih (Dr) Rp 341.046,66
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79
aset keuangan (Cr)
Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45
– laba rugi

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
2. Jurnal
31 Desember 2013

Jurnal:
Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45
aset keuangan – diukur pada nilai wajar
Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45
– laba rugi

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
3. Penyajian di laporan posisi keuangan
Per 31 Desember 2012
Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000
diukur pada nilai wajar

Per 31 Desember 2013


Aset Lancar
Piutang Bunga Rp 12.000.000
Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000
diukur pada nilai wajar

Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang
Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
4. Penjualan Aset Keuangan
1 Januari 2014
Kas Rp205.000.000*
Kerugian penjualan 4.000.000
Investasi
Investasi obligasi Rp208.658.953,34
Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66
aset keuangan – diukur pada nilai wajar

*Rp20.500 x 10.000

Akuntansi Keuangan 2

Anda mungkin juga menyukai