Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SMK PGRI Sumberpucung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.1 dan 4.1
Materi Pokok : Struktur isi Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 8 X 45 Menit ( 2 Pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat :


 Menjelaskan Struktur dan kaidah laporan hasil observasi dengan cermat.
 Mengidentifikasi struktur pembangun teks laporan hasil observasi dengan tepat.
 Menyajikan teks laporan hasil observasi dengan baik

2. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
 Berdoa
 Mempersiapkan Hp/Laptop serta koneksi internet untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran daring

b. Kegiatan Inti
 Pertemuan 1: Materi dan Soal atau tugas tentang isi pokok, struktur, dan ciri
kebahasaan teks laporan hasil observasi.
 Pertemuan 2: materi dan Soal atau tugas tentang menanggapi isi teks laporan hasil
observasi.
Dengan seluruh tahapan kegiatan inti untuk dua pertemuan tersebut sama

Seeking of information
 Dengan menggunakan HP/Laptop siswa membuka google classroom yang telah
dibuat wali kelas dan mempelajari materi Bahasa Indonesia yang telah disediakan.
 Siswa memahami materi yang diberikan oleh guru, kemudian mengerjakan contoh
soal,

Acquisition of information
 Dengan menggunakan HP/Laptop siswa menggali informasi lain dari buku, e-
book referensi, maupun dengan googling materi yang dipelajari.
 Siswa membandingkan materi yang dipelajari terakhir dengan materi yang
diberikan sebelumnya oleh guru dalam google classroom.
 Siswa menanyakan materi yang belum dipelajari melalui media whatsapp kepada
guru atau melalui wali kelas dan melalui forum diskusi yang ada di google
classroom.
Synthesizing of knowledge
 Siswa merangkum materi yang dipahami secara mandiri.
 Siswa mengerjakan soal/tugas di google classroom pada bagian tugas kelas mapel
Bahasa Indonesia

c. Kegiatan Penutup
 Siswa menerima respon dari guru terkait hasil pengerjaan soal atau tugas untuk
dilakukan remidi atau pengayaan.
 Berdoa atas selesainya materi.

3. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


a. Alat/Bahan
 Laptop
 Hp

b. Media :
 Teks Laporan Hasil Observasi
 Power Point

c. Sumber Belajar
 Buku referensi penunjang
 E-book referensi
 Googling

4. Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran


a. Kesimpulan Pembelajaran
Struktur laporan hasil observasi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
 Pernyataan Umum (Klasifikasi)
Pada bagian ini menjelaskan informasi umum mengenai objek yang telah diamati
atau singkatnya bagian ini berisi pengantar mengenai objek yang diteliti.
 Aspek yang Dilaporkan
Di bagian ini menjelaskan secara detail dan urut dari awal sampai akhir. Bisa
dibilang pada bagian ini merupakan inti dari teks laporan, karena memuat semua
informasi dan data berdasarkan fakta hasil pengamatan yang telah dilakukan.
 Definisi Manfaat
Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang dilaporkan.
Kaidah kebahasaan laporan observasi, meliputi:
 Menggunakan Nomina
 Menggunakan Frase Nomina
 Menggunakan frase Ferba
 Menggunakan istilah
 Terdapat kalimat simpleks dan kompleks
 Menggunakan Konjungsi
 Menggunakan Sinonim maupun Antonim
b. Penilaian Pembelajaran
 Pengetahuan
1. Menggunakan ujian daring dengan media google classroom yang dibuat oleh
wali kelas.
2. Baik peserta didik, wali kelas, dan guru dapat melihat hasil pengerjaan
soal/tugas yang dilakukan peserta didik.
 Keterampilan
1. Dengan menggunakan teknik observasi, guru mengamati kinerja siswa
sebagai penilaian aspek keterampilan.
2. Kinerja yang dimaksud dapat dilihat dari hasil pekerjaan dan kelengkapannya.
 Sikap
1. Dengan menggunakan teknik observasi guru menganalisis sikap siswa.
2. Disiplin (dapat dilihat dari timestamp saat mulai mengerjakan)
3. Kerja keras dan tanggung jawab (dapat dilihat dari kelengkapan dalam
mengerjakan soal/tugas).

Mengetahui Sumberpucung, Juli 2020


Kepala SMK PGRI Sumberpucung Guru Bidang Studi

Drs. Senari Wahyu Dian Permana, S.Pd.


LK-1 Tentukan struktur dan kaidah laporan hasil observasi di bawah ini !

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia.
Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur
(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.
Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek
atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan
wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing.
Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek
adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan
bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah
wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi
tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang
terdiri atas tuding dan gapit.

Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan
gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka
kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari
kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip
dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang
yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek.
Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah
cerita Panji dan Damarwulan.

Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia
pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena
wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang
suket merupakan tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita
pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar
menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh.
Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan
layar khusus.

  Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi,
dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak
memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak
digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang
disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan
umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media
hiburan.

LK-2 Identifikasi kebahasaan laporan hasil observasi “Wayang” di atas !

LK-3 Buatlah laporan hasil observasi tentang “Apotek Hidup” !

Anda mungkin juga menyukai