RSI
AISYIYAH MALANG
MANAGEMENT EXTRAVASASI
Prosedur PROSEDUR
1. Bila di dapati suatu kondisi yang dicurigai suatu extravasasi, yang ditandai
dengan :
a. Rasa nyeri pada area infus yang dideskripsikan sebagai rasa
kesemutan, terbakar, bengkak, kemerahan
b. Ditemukan area melepuh, nekrosis, ulcerasi
c. Ditandai dengan tidak adanya aliran darah balik atau interupsi dari
aliran infuse kemoterapi atau adanya resistensi pada administrasi
selama pemberian kemoterapi intra vena.
2. Hentikan pemberian obat kemoterapi dan lepas infus set dari iv. kanula
(dengan posisi iv Kanula tetap terpasang), hindari penekanan pada areal
insersi Vena.
3. Aspirasi sebanyak mungkin cairan menggunakan spuit dari iv. kanula yang
masih terpasang pada lokasi insersi iv.
4. Tandai dengan marker areal yang terkena, dan lepaskan iv. kanula sambil
melakukan aspirasi
5. Posisikan elevasi ektrimitas yang mengalami extravasasi dan pasang
tourniquet dengan jarak 10 cm di atas lokasi insersi iv. kanula
6. Ambil extravasasi kit
7. Tentukan apakah obat bersifat iritan atau vesikan untuk menentukan
pemberian terapi selanjutnya dan pemberian antidote.
8. Bila tidak ada antidote terkait, berikan steroid injeksi (dexamethasone) dan
pada area extravasasi diikuti steroid topical
9. berikan kompres dingin (/hagat. sesuai dengan obat kemoterapi) pada area
extravasasi
10. lakukan dokumentasi terhadap kejadian extravasasi dan laporan
(didokumentasikan dalam bentuk gambar foto (kamera HP))
kontributor :
Referensi :
1. Fidalgo JAP, Fabregat LG, Cervantes A, Margulies A, Vidall C, Roila F.
Management of chemotherapy extravasation : ESMO-EONS Clinical Practice
Guidelines. Ann oncol; 23 (suplemen 7): vii 167- vii 173, 2012
2. Williamson S. NECN Guidelines For Management Extravasation v5.5 Nov 2016.
NHS
3. PT. Kalbe Farma. at kemoteraphy division. 2017.