1. Latar Belakang
Antara dasar negara dengan konstitusi terdapat suatu hubungan yang berkaitan erat
satu sama lain. Hubungan dasar negara dan konstitusi Pancasila adalah dasar negara
Indonesia. Dasar negara Pancasila itu dipilih oleh wakil-wakil rakyat dalam sidang PPKI pada
18 Agustus 1945. Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah
konstitusi negara Indonesia. UUD 1945 disahkan pada 18 Agustus 1945, sebagai bukti UUD
1945 diakui sebagai konstitusi negara Indonesia. Dikutip dari Kewarganegaraan (2006),
rumusan Pancasila terdapat dalam pembukaan UUD 1945 di alinea ke-4. Dengan demikian
terdapat hubungan dasar negara dengan konstitusi. Sebab rumusan dasar negara (Pancasila)
terdapat dalam konstitusi (UUD 1945).
Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita
dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Dari dasar negara inilah
kehidupan negara dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Inti pembukaan
UUD 1945 pada hakikatnya terdapat dalam alenia IV sebab terdapat segala aspek
penyelenggaraan pemerintahan negara berdasarkan Pancasila. Oleh sebab itu, dalam
Pembukaan UUD 1945, secara formal yuridis, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara
Republik Indonesia. Maka, hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila bersifat
timbal balik. Artinya, kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial,
ekonomi, politik tetapi juga perpaduan asas-asas kultural, religius dan kenegaraan yang
terdapat dalam Pancasila. Pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea keempat. Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental, yang mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai dasar engara dan tertib hukum
tertinggi.
Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berungsi sebagai Mukadimah dari UUD
1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan berkedudukan sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-pasalnya.
Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental, sebagai dasar kelangsungan hidup negara. Pancasila sebagai inti Pembukaan
UUD 1945 mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada
kelangsungan hidup negara RI.
Secara kronologis, proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 oleh
BPUPKI, pertama-tama materi yang dibahas adalah dasar filsafat Pancasila, baru kemudian
Pembukaan UUD 1945. Setelah sidang pertama Pembukaan UUD 1945, BPUPKI
membicarakan dasar filsafat negara Pancasila serta tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun
oleh Panitia 9 sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945. Jadi, berdasarkan tertib
hukum Indonesia, Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum tertinggi. Adapun
tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila atau dengan kata lain, Pancasila sebagai
tertib hukum Indonesia. Berarti, secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai tertib hukum Indonesia meliputi
sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam artikel ini ialah
sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan formal antara Konstitusi dengan Dasar Negara Pancasila
2. Bagaimana hubungan material antara Konstitusi dengan Dasar Negara Pancasila
3. Apa Peran Dasar Negara Sebagai Keputusan Pengadilan?
4. Apa Fungsi Sosial Pembukaan UUD 1945?
3. Pembahasan
Hubungan atau keterkaitan dasar negara dengan konstitusi suatu negara nampak pada
gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan atau Mukadimah
Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang
dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu
perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara
adalah dalam bentuk konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Pembukaan undang-undang dasar suatu negara memuat tentang gagasan dasar, cita-
cita, dan tujuan negara, yang selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk peraturan perundang-
undangan. Dari sinilah kita bisa memahami bagaimana hubungan antara dasar negara dengan
konstitusi. Dasar, cita-cita, dan tujuan negara Republik Indonesia tertuang di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 khususnya di alenia IV. Diterangkan bahwa
segala aspek penyelenggaraan negara berdasarkan atas Pancasila, yang artinya secara yuridis
formal Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Hubungan
antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila bersifat timbal balik. Hubungan Dasar
Negara dengan Konstitusi tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yakni hubungan secara
fomal dan hubungan secara material.
1) Hubungan Formal
Pancasila secara formal mengandung pengertian sebagai berikut :
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum dan
ditegaskan di dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945, yang kedudukannya kuat, tetap, dan
tidak dapat diubah. Pancasila melekat dalam kelangsungan hidup negara Republik
Indonesia.
Pancasila memiliki hakikat, sifat, fungsi, dan kedudukan sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental, yang menjadi dasar kelangsungan hidup negara Republik
Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai dasar negara dan
tertib hukum tertinggi, sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan dan fungsi sebagai Mukadimah dari
UUD 1945 yang menjadi satu-kesatuan tak terpisahkan, dan sebagai sesuatu yang
bereksistensi sendiri, yang mana hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-
pasalnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pancasila yang dicantumkan secara
formal di dalam Pembukaan UUD 1945, berarti bahwa kedudukan Pancasila adalah sebagai
norma dasar hukum positif. Dengan demikian, kehidupan bernegara bertopang pada asas-asas
sosial, ekonomi, politik, dan juga merupakan perpaduan asas-asas kultural, religius, dan
kenegaraan yang unsurnya terdapat pada Pancasila.
2) Hubungan Material
Dalam perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, BPUPKI pertama-tama
membahas tentang dasar filsafat Pancasila, dan baru kemudian dilanjutkan dengan
pembahasan Pembukaan UUD 1945. Pada sidang-sidang selanjutnya, BPUPKI merumuskan
dasar filsafat negara Pancasila sehingga tersusunlah Piagam Jakarta oleh Panitia Sembilan
sebagai bentuk pertama Pembukaan UUD 1945. Jadi, Pembukaan UUD 1945 dalam urutan
tata tertib hukum Indonesia adalah sebagai tertib hukum tertinggi, yang mana sumber tertib
hukum Indonesia adalah Pancasila. Dengan demikian, tidak lain-tidak bukan, Pancasila ialah
sebagai tertib hukum Indonesia. Artinya secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan
dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebagai tertib hukum Indonesia, Pancasila
terdiri dari nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD 1945 dapat digambarkan sebagai
berikut: