JUDUL
Realisasi pendapatan retribusi pelayanan kesehatan dari pendapatan askes pada
Dinas Kesehatan Kota (DKK) sebesar Rp350.505.550,00 dan penggunaan langsung
pendapatan sebesar Rp335.994.600,00 tidak dicatat dalam Laporan Realisasi APBD
Berdasarkan draft Laporan Realisasi APBD Kota Bumi Cemerlang Tahun 2006
diketahui bahwa Retribusi Pelayanan Kesehatan DKK dianggarkan sebesar
Rp406.304.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp455.772.850,00 atau 112,17%. Dari
realisasi tersebut diantaranya sebesar Rp17.910.850,00 merupakan pendapatan retribusi
pelayanan kesehatan yang berasal dari pendapatan Askes Dinas Kesehatan Kota Bumi
Cemerlang .
Pendapatan Askes merupakan pendapatan daerah yang diperoleh dari PT. Askes
(Persero) yang meliputi klaim Askes pembayaran jasa sarana, jasa pelayanan dan obat.
Pendapatan Askes dikelola berdasarkan Keputusan Walikota Bumi Cemerlang Nomor
145/37/112/2002 tanggal 31 Desember 2002 tentang Pembayaran Kapitasi Rawat Jalan
Tingkat Pertama Bagi Peserta PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia dan Anggota
Keluarganya. Besarnya pembayaran kapitasi ditetapkan sebesar Rp1.000,00 per jiwa per
bulan dengan alokasi sebagai berikut:
a. Jasa Sarana sebesar Rp150,00 meliputi:
- Retribusi : Rp50,00
- Puskesmas : Rp100,00
b. Jasa Pelayanan sebesar Rp500,00 meliputi:
- Dinas Kesehatan : Rp100,00
- Puskesmas : Rp400,00
c. Pengadaan obat sebesar Rp350,00
Pemeriksaan atas pendapatan Askes diketahui bahwa pendapatan Askes tidak
dibukukan secara bruto dalam Laporan Realisasi APBD Tahun 2006. Jumlah bruto
pendapatan Askes Tahun 2006 sebesar Rp358.217.000,00 dan sisa Askes tahun sebelumnya
sebesar Rp10.199.400,00 sehingga jumlah pendapatan Askes sebesar Rp368.416.400,00, tetapi
dalam draft Laporan Realisasi APBD Tahun 2006 hanya dicatat sebesar Rp17.910.850,00.
Dengan demikian terdapat pendapatan Askes sebesar Rp350.505.550,00 yang belum dilaporkan
dalam draft Laporan Realisasi APBD Tahun 2006, dengan rincian sebagai berikut:
Saldo menurut Rekening Koran Bendahara masih terdapat sisa dana Askes per 31
Desember 2006 sebesar Rp23.746.026,00, sehingga terdapat selisih dengan saldo pada
buku bendahara sebesar Rp9.235.076,00 (Rp23.746.026,00-Rp14.510.950,00). Selisih
tersebut diantaranya sebesar Rp5.004.000,00 merupakan jasa sarana dari Askes tenaga
kontrak yang belum dibagi dan sebesar Rp4.231.076,00 merupakan penerimaan jasa giro
Tahun 2006 dan tahun-tahun sebelumnya.
Dari bendahara penerima Askes diperoleh informasi bahwa laporan keseluruhan
Askes belum pernah disampaikan ke DPKKD. Sedangkan penerimaan yang dilaporkan
hanya jumlah yang disetorkan ke Kas Daerah. Demikian juga dengan jasa gironya belum
disetor ke kas daerah. Sisa pendapatan Askes yang tidak disetorkan/dilaporkan,
dipergunakan langsung untuk jasa sarana, jasa pelayanan, obat dan biaya operasional
seperti diuraikan di atas. Penggunaan langsung dari pendapatan Askes tersebut telah
dipertanggungjawabkan seluruhnya oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Namun SPJ
dimaksud tidak dikirimkan ke Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah
(DPKKD). Atas kondisi tersebut baik pendapatan dan belanja Askes tidak diakui dan
dicatat dalam draft Perhitungan APBD Tahun 2006.
KRITERIA
Kondisi di atas tidak sesuai dengan :
SEBAB
AKIBAT
Permasalahan tersebut mengakibatkan :
a. Realisasi pendapatan daerah dalam Laporan Realisasi APBD Tahun 2006 disajikan
lebih rendah sebesar Rp350.505.550,00;
b. Realisasi belanja daerah dalam Laporan Realisasi APBD Tahun 2006 disajikan lebih
rendah sebesar Rp335.994.600,00;
c. Akun Kas dalam Neraca disajikan lebih rendah sebesar Rp23.746.026,00;
d. Pendapatan jasa giro Tahun 2006 dibukukan lebih rendah sebesar Rp4.231.076,00.
Rekomendasi BPK-RI :
Walikota Bumi Cemerlang agar :
a. Menegur Kepala Dinas Kesehatan untuk melaporkan realisasi penerimaan
pendapatan Askes dan penggunaan langsung dari pendapatan Askes;
b. Menegur Bendahara Askes Dinas Kesehatan untuk menyetor pendapatan jasa
giro ke Kas Daerah;
c. Membuat kebijakan yang mengatur mekanisme penerimaan dan pengeluaran
(pencatatan bruto) dari pendapatan Askes Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
TINDAK LANJUT
Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Page 4
1. DASAR
a. Undang –Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
1) Pasal 20
(1) menyebutkan bahwa Pejabat wajib menindak lanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan (LHP).
(2) menyebutkan bahwa Pejabatm wajib memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam LHP.
(3) Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disampaikan
kepada BPK selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah LHP
diterima.
(4) menyebutkan bahwa BPK memantau tindak lanjut hasil pemriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
(5) menyebutkan bahwa Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat dikenai sanksi administratif
sesuai ketentuan perundang-undangan dibidang kepegawaian.
2) Pasal 26 ayat (2) menyebutkan bahwa Setiap orang yang tidak memenuhi
kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan dalam LHP
sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 dipidana dengan pidana penjaran
paling lama 1(satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
3) Pasal 21
(1) Lembaga Perwakilan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan
melakukan pembahasan sesuai kewenangannya;
(2) DPR/DPRD meminta penjelasan kepada BPK dalam rangka
menindaklanjuti hasil pemeriksaan;
(3) DPR/DPRD dapat meminta BPK untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
1) Pasal 7 ayat 2 menyebutkan bahwa DPR, DPD dan DPRD menindaklanjuti
hasil pemeriksaan setelah menerima penyerahan dari BPK sesuai dengan
Peraturan Tata Tertib masing-masing lembaga perwakilan;
2) Pasal 8
Rekomendasi BPK-RI :
Walikota Bumi Cemerlang agar :
a. Menegur Kepala Dinas Kesehatan untuk melaporkan realisasi penerimaan
pendapatan Askes dan penggunaan langsung dari pendapatan Askes;
b. Menegur Bendahara Askes Dinas Kesehatan untuk menyetor pendapatan jasa
giro ke Kas Daerah;
c. Membuat kebijakan yang mengatur mekanisme penerimaan dan pengeluaran
(pencatatan bruto) dari pendapatan Askes Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
TERIMA KASIH
Y. Susmadiyanto, SE
HP 08122711337
Email susmadiyanto@yahoo.co.id
humas@psekp.ugm.ac.id