NAMA KELOMPOK
6) Penatalaksanaan
1. Non Bedah
a) Terapi Radiasi Tujuan : Mengurangi nyeri dan gangguan rasa nyaman, gejala
Anoreksia, panas dan kelemahan.Pelaksanaan metode radiasi meliputi :
1. Penyuntikan anti bodi berlabel isotop radio aktif secara intravena
Yang secara spesifik akan menyerang antigen yang berkaitan Dengan
tumor.
2. Penempatan sumber radiasi perkutan intensitas tinggi untuk terapi
Radiasi interstisil.
b) Kemoterapi
Tujuan : Untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan Memperpanjang
kelangsungan hidupnya.
c) Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di rumah
Tujuan :
1. Membantu pasien dan keluarganya untuk mengatasi gejala yang
Dapat terjadi serta prognosis penyakit tersebut.
2. Untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan strategi
Penanganan rasa nyeri serta pendekatan terhadap penanganan
Masalah yang dapat terjadi.
d) Drainase Bilier Perkutan Digunakan untuk melakukan pintasan saluran
empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas atau saluran empedu pada
pasien tumor yang dianggap beresiko. Dengan bantuan fluroskopi, sebuah
kateter dimasukan melalui dinding abdomen dengan melewati lokasi obstruksi
kedalam deudenum. Sebagai hasil prosedur ini pasiem merasa lebih nyaman,
dan kualitas hidup hidup serta kelangsungan Hidupnya meningkat. “
2. Penatalaksanaan Pembedahan
Lobektomi hepatik dapat dilakukan jika tumor hepatik primer adalah Setempet
atau jika tempat primer dapat dieksisi secara keseluruhan dan Metastasis dapat di
batasi. Dengan kemampuan kapasitas pada regenerasiSel-sel hepar, 90% hepar
telah dapat diangkat dengan berhasil.
iii. Ca Kolorektal
1. Definisi
Kanker kolorectal adalah kanker yang berasal dalam permukaan usus besar
(kolon) atau rektum/rektal, umumnya kanker kolo rectal berawal dari pertumbuhan
sel yang tidak ganas terdapat adenoma atau berbentuk polip. Adenoma atau polip
pada kolo rectal dapat diangkat dengan mudah hanya saja jarang menimbulkan
gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu cukup lama hingga
berkembang menjadi kanker kolorektal kanker kolon sebagaimana sifat kanker
lainnya, memiliki sifat dapat tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau
mengakar (infiltrasi) ke jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat menyebar
jauh melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ yang jauh
dari tempat asalnya tumbuh, seperti ke lever, paru-paru, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan.
2. Penyebab
Kanker kolon dapat timbul melalui interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan. Polip kolon dapat berdegenerasi menjadi maligna sehingga polip
kolon harus dicurigai. Selain itu, radang kronik kolon seperti kolitis ulserosa atau
kolitis amuba kronik dapat beresiko tinggi menjadi kanker kolorektal. Faktor risiko
lainnya antara lain:
a) Peradangan (inflamasi) usus dalam periode lama, seperti : kolitis
ulseratif.
b) Riwayat keluarga.
c) Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC) merupakan
Penyakit keturunan dengan risiko terjadi kanker kolorektal pada usia
muda, ditemukan polip dalam jumlah sedikit.
d) Familial adenomatous polyposis (FAP) merupakan penyakit keturunan
yang jarang ditemukan dapat ditemukan ratusan polip pada kolon dan
rektum.
e) Pola makan dan gaya hidup, makanan rendah serat, makanan dengan
kadar lemak tinggi dan lamanya waktu transit sisa hasil pencernaan
dalam kolon dan rektal meningkatkan risiko kanker kolorektal.
f) Diabetes, meningkatkan 40 % berkembangnya kanker kolorektal
g) Rokok dan alkohol
h) Riwayat polip atau kanker kolorektal
3. Klasifikasi
a) Duke
Stadium 0 (carcinoma in situ) kanker belum menembus membran basal dari
mukosa kolon atau rektum.
a. Stadium I
Kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau
ketiga (submukosa/ muskularis propria) dari lapisan dinding kolon/
rektum tetapi belum menyebar keluar dari dinding kolon/rektum
(Duke A).
b. Stadium II
Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari
dinding usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum
menyebar pada kelenjar getah bening (Duke B).
c. Stadium III
Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi
belum pada organ tubuh lainnya (Duke C).
d. Stadium IV
Kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya (Duke D).
4. Patofisiologi
Umumnya tumor kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma. Insidensi tumor dari kolon kanan meningkat, meskipun umumnya
masih terjadi di rektum dan kolon sigmoid. pertumbuhan tumor secara tipikal tidak
terdeteksi, menimbulkan beberapa gejala.
Pada saat timbul gejala, penyakit mungkin sudah menyebar kedalam lapisan
lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang berdekatan. kanker kolorektal
menyebar dengan perluasan langsung ke sekeliling permukaan usus, submukosa,
dan dinding luar usus. Struktur yang berdekatan, seperti hepar, kurvatura mayor
lambung, duodenum, usus halus, pankreas, limpa, saluran genitourinary, dan
dinding abdominal juga dapat dikenai oleh perluasan. Metastasis ke kelenjar getah
bening regional sering berasal dari penyebaran tumor, tanda ini tidak selalu terjadi,
bisa saja kelenjar yang jauh sudah dikenai namun kelenjar regional masih normal.
Sel-sel kanker dari tumor primer dapat juga menyebar melalui sistem limpatik
atau sistem sirkulasi ke area sekunder seperti hepar, paru-paru, otak, tulang, dan
ginjal. “Penyemaian” dari tumor ke area lain dari rongga peritoneal dapat terjadi
bila tumor meluas melalui serosa atau selama pemotongan pembedahan. “
5. Tanda dan Gejala
Manifestasi kanker kolon secara umum adalah :
Perdarahan rektum
Perubahan pola BAB
Tenesmus
Obstruksi intestinal
Nyeri abdomen
Berat badan
Anorexia
Mual dan muntah
Anemia
Massa palpasi