Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PENCERNAAN AKIBAT NEOPLASMA

(KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH )

NAMA KELOMPOK

1. MERIYANTI WINI TADA ( PO5303212200202)


2. NISKA NUR AZIZAH ( PO5303212200204)
3. NOVIA LENDE ( PO5303212200205)
4. PETRUS MONTIANUS DOPO (PO5303212200206)
5. PUTRI AYU (PO5303212200207)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN WAIKABUBAK POLTEKKES KEMENKES


KUPANG TAHUN AJARAN 2020/2021
I. TEORI GANGGUAN PENCERNAAN AKIBAT NEOPLASMA
i. Neoplasma Sistem Pencernaan
A. Ca Gaster
1) Definisi
Ca lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukandilambung,
biasanya adenokarsinoma. Neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk
oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara takterbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Ca lambung adalah neoplasma
gastrointestinal yang menyebabkan mutasi sel gaster
2) Penyebab
Secara pasti, penyebab kanker belum diketahui. Berikut faktor-faktor
presdiposisi yang memicu terjadinya kanker :
 Bahan-bahan kimia karsinogenik.
Misalnya: bahan pengawet, pewarna, rokok, bahan-bahan kimia
dilingkungan kerja seperti asbestos, benzena, formaldehide.
 Penyakit-penyakit lambung.
Misalnya: ulkus lambung kronis, gastritis atrofik, terdapat 2 tipe, tipe A,
yaitu diffuse corporeal→ pada anemia pernisiosa, tipe B multifocal →
oleh karena infeksi kronis.
 Usia.
Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi dia beresiko terkena kanker.
Kemungkinan ini disebabakan oleh penumpukan kerusakan sel-sel.
 Faktor gaya hidup.
Diet dan gaya hidup bisa mempengaruhi resiko perkembangan kanker.
Misalnya : makanan berlemak, obesitas, kurang olahraga, dan kebiasaan
minum alkohol meningkatkan resiko perkembangan kanker. Kanker
lambung bisa timbul akibat makanan yang mengandung campuran nitrat
dan garam, misal : ikan asin kering.
 Radiasi
Radiasi bersifat karsinogenik. Misalnya : paparan zat-zat radioaktif dan
debu-debu nuklir dapat meningkatkan resiko perkembangan kanker.
 Infeksi
Beberapa virus mempunyai hubungan yang kuat dengan terjadinya kanker
tertentu. Kanker lambung disebabkan oleh infeksi helicobacter pylori.
 Sistem imun
Penurunan sistem imun meningkatkan resiko kejadian kanker.
 Faktor keturunan
Beberapa kanker mempunyai hubungan yang kuat dengan hubungan
genetik/keturunan.
3) Klasifikasi
Ada 3 bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu :
 Karsinoma ulseratif, merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan
harus dibedakan dari ulkus peptikum jinak.
 Karsinoma polipoid tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam
lumen dan dapat berasaldari polip adenomatosa.
 Karsinoma infiltratif , dapat menembus seluruh ketebalan dinding lambung
dan dapat menyebabkan terbentuknya ” lambbung botol kulit ” (linitis
plastica ) yan tidak lentur
4) Patofisiologi
Beberapa faktor dipercaya menjadi prekursor kanker yng mungkinyaitu polip,
anemia pernisiosa, prostagastrektomi, gastritis atrofi kronis danulkus lambung.
Diyakini bahwa ulkus lambung tidak mempengaruhi individu menderita kanker
lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan
tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostik awal.
Ca Gaster adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa
irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yangdalam ke lumen dan menyerang
lumen dinding lambung. Tumor mungkin menginfiltrasi dan menyebabkan
penyempitan lumen yang paling sering diantrum. Infiltrasi dapat melebar ke seluruh
lambung, menyebabkan kantong tidak dapat meregang dengan hilangnya lipatan
normal dan lumen yangsempit, tetapi hal ini tidak lazim.
Ca.Gaster mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superfical yang hanya
melibatkan permukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walaupun hal ini
jarang, kira-kira 75% dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain itu
menginvasi struktur lokal seperti bagian bawahdari esophagus, pankreas, kolom
transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada paru, pleura, hati otak dan
lambung
5) Tanda dan Gejala
Pada tahap awal kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang dengan
antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. Gejala penyakit
progresif dapat meliputi :
 Nyeri
 Penurunan berat badan
 Muntah
 Anoreksia
 Disfagia
 Nausea
 Kelemahan
 Hematemasis
 egurgitasi
 Mudah kenyang
 Asites ( perut membesar)
 Keram abdomen.
 Darah yang nyata atau samar dalam tinja
 Pasien mengeluh rasa tidak enak pada perut terutama sehabis makan
 Dispepsia
6) Penatalaksanaan
 Pencegahan.
1. Makan lebih banyak buah dan sayuran.
2. Mengurangi jumlah makanan diasap dan asin yang dikonsumsi.
3. Berhenti merokok.
 Pengobatan
1. Kemoterapi dan terapi radiasi, Bila karsinoma telah menyebar ke luar
dari lambung, tujuan Pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala
dan memperpanjang Harapan hidup. Kemoterapi dan terapi penyinaran
bisa meringankan Gejala.
2. Reseksi bedah Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran,
pilihan terbaik Adalah pembedahan. Pembedahan sudah dapat
dilakukan sebagai Tindakan paliatif.
3. Hiperalimentasi (nutrisi intravena). Nutrisi intravena yag disuntikan
melalui intravena yang berfungsi untuk menggantikan nutrisi karena
kanker lambung ini. Karena kanker lambung proses penyerapan nutrisi
yang terjadi di lambung terganggu dan mengakibatkan kekurangan
nutrisi dari kebutuhan yang diperlukan.
 Perawatan
1. Klien dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan.
klien harus tetap berbaring sampai beberapa hari setelah tanda dan
gejala terjadi, dan 7 hari setelah dilakukan operasi untuk mencegah
terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus.
2. Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan-
perubahan posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia
hipostatik dan dekubitus.
 Diet
1. Pada mulanya klien diberikan makanan diet cair atau bubur saring
kemudian bubur kasar untuk menghindari komplikasi perdarahan usus
dan perforasi usus.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat Secara
dini yaitu nasi, lauk pauk yang rendah sellulosa (pantang Sayuran
dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman kepada Klien
ii. Ca Hepar
1) Definisi
Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis
hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsi hepar. (Gips & Willson :1989) .
Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme
kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel
abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang Disebut klon. Mereka tidak
dapat melakukan fungsi normal sel hati dan sel terus menerus memperbanyak diri.
Sel-sel tidak normal ini akan membentuk Tumor (Anonim, 2004).
2) Penyebab
Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C,
cemaran aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan.
(Fong, 2002).
Infeksi virus hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar Yang utama
didunia, terutama pasien dengan antigenemia dan juga Mempunyai penyakit kronik
hepatitis. Pasien laki-laki dengan umur lebih Dari 50 tahun yang menderita penyakit
hepatitis B dan C mempunyai Kemungkinan besar terkena kanker hepar.
Faktor – faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati :
 Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
 Pola makan yang terlalu berlebihan
 Tidak makan pagi
 Terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan
 Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat
Pewarna, pemanis buatan.
 Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan
Minyak goreng saat menggoreng makanan.
 Mengkonsumsi makanan mentah ( sangat matang ) juga menambah Beban
hati.
 Alkohol
 Keturunan
3) Klasifikasi
Ca Hepar atau kanker hati dapat digolongkan beberapa type yaitu :
Kanker Hati Primer
a. Cholangio Carcinoma (kanker yang berawal dari saluran empedu)
b. Hepatoblastoma (pada umumnya menyerang anak-anak atau anak yang
mengalami pubertas)
c. Angiosarcoma (kanker yang jarang terjadi, bermula di pembuluh darah
yang ada pada hati.)
d. Hepatoma (HCC). ( berawal di hepatosit dan dapat menyebar ke organ
Yang lain. Laki- laki dua kali lebih rawan terkena penyakit ini
dibandingkan wanita.)
Kanker Hati Sekunder
Sekunder Kanker hati sekunder dapat muncul dari kanker hati primer pada
organ-Organ lain. Tetapi, pada umumnya bersumber dari perut, pankreas,
kolon, Dan rektum.Kanker hepar memiliki beberapa stadium perkembangan
yaitu;
a. Stadium 1, kanker berukuran tidak lebih dari 2 cm dan belum
menyebar. Stadium ini pasien kanker hepar dapat beraktivitas dan
hidup secara normal.
b. Stadium 2, kanker mempengaruhi pembuluh darah di hepar atau
terdapat lebih dari satu tumor di hepar.
c. Stadium 3A, kanker berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke
Pembuluh darah di dekat hepar.
d. Stadium 3B, kanker telah menyebar ke organ terdekat seperti lambung
namun belum mencapai limfonodus.
e. Stadium 3C, kanker berada dalam berbagai ukuran dan telah mencapai
Limfonodus
f. Stadium 4, kanker telah menyebar ke organ yang jauh dari hepar misal
Paru-paru. Saat stadium ini pasien kanker hepar sudah tidak dapat
braktivitas lagi .
4) Patofisiologi
Berdasarkan etiologi dapat dijelaskan bahwa Virus Hepatitis B danHepatitis C,
kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, Arsen), Kebiasaan
merokok, Kebiasaan minum minuman keras (pengguna Alkohol), Aftatoksik atau
karsinogen dalam preparat herbal, dan Nitrosamin dapat menyebabkan terjadinya
peradangan sel hepar Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul yang
Menyebabkan percabangan pembuluh hepatik dan aliran darah pada porta yang dapat
menimbulkan hipertensi portal.
Hipertensi portal terjadi akibat Meningkatnya resistensi portal dan aliran darah
portal karena transmisi dari tekanan arteri hepatik ke sistem portal dapat
menimbulkan pemekaran Pembuluh vena esofagus, vena rektum superior dan vena
kolateral dinding perut. Keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan (hematemesis
melena), perdarahan yang bersifat masif dapat menyebabkan anemia, perubahan
Arsitektur vaskuler hati menyebabkan kongesti vena mesentrika sehingga Terjadi
penimbunan cairan abnormal dalam perut (acites) menimbulkan masalah kelebihan
volume cairan .Pada waktu yang bersamaan peradangan sel hepar memacu proses
regenerasi sel-sel hepar secara terus menerus (fibrogenesis) yang Mengakibatkan
gangguan kemampuan fungsi hepar yaitu gangguan Metabolik protein, yang
menyebabkan produksi albumin menurun (hipoalbuminenia), sehingga tidak dapat
mempertahankan tekanan osmotik koloid. Tekanan osmotik koloid yang rendah
mengakibatkan terjadinya Acites dan oedema. Kedua keadaan ini dapat menyebabkan
masalah kelebihan volume cairan.
Kerusakan sel hepar juga mempengaruhi terganggunya metabolisme
karbohidrat, sel hati tidak mampu menyimpan glikogen Sedangkan pemakaian tetap
bahkan meningkat akibat proses radang, menyebabkan depot glikogen di hati
menurun. Kurangnya asupan (perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan) akibat
anoreksia menyebabkan turunnya produksi energi sehingga timbul gejala lemas,
perasaan sepat lelah yang dapat mengganggu aktivitas.
5) Tanda dan Gejala
Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala
seperti :
Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi,
Kehilangan kekuatan, anoreksia, dan anemia.
Nyeri abdomen
Pembesaran hati yang cepat
Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler
Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh
tekanan nodul malignan dalam hilus hati.
Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan
tumor tertanam dalam rongga peritone

6) Penatalaksanaan

1. Non Bedah
a) Terapi Radiasi Tujuan : Mengurangi nyeri dan gangguan rasa nyaman, gejala
Anoreksia, panas dan kelemahan.Pelaksanaan metode radiasi meliputi :
1. Penyuntikan anti bodi berlabel isotop radio aktif secara intravena
Yang secara spesifik akan menyerang antigen yang berkaitan Dengan
tumor.
2. Penempatan sumber radiasi perkutan intensitas tinggi untuk terapi
Radiasi interstisil.
b) Kemoterapi
Tujuan : Untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan Memperpanjang
kelangsungan hidupnya.
c) Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di rumah
Tujuan :
1. Membantu pasien dan keluarganya untuk mengatasi gejala yang
Dapat terjadi serta prognosis penyakit tersebut.
2. Untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan strategi
Penanganan rasa nyeri serta pendekatan terhadap penanganan
Masalah yang dapat terjadi.
d) Drainase Bilier Perkutan Digunakan untuk melakukan pintasan saluran
empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas atau saluran empedu pada
pasien tumor yang dianggap beresiko. Dengan bantuan fluroskopi, sebuah
kateter dimasukan melalui dinding abdomen dengan melewati lokasi obstruksi
kedalam deudenum. Sebagai hasil prosedur ini pasiem merasa lebih nyaman,
dan kualitas hidup hidup serta kelangsungan Hidupnya meningkat. “
2. Penatalaksanaan Pembedahan
Lobektomi hepatik dapat dilakukan jika tumor hepatik primer adalah Setempet
atau jika tempat primer dapat dieksisi secara keseluruhan dan Metastasis dapat di
batasi. Dengan kemampuan kapasitas pada regenerasiSel-sel hepar, 90% hepar
telah dapat diangkat dengan berhasil.
iii. Ca Kolorektal
1. Definisi
Kanker kolorectal adalah kanker yang berasal dalam permukaan usus besar
(kolon) atau rektum/rektal, umumnya kanker kolo rectal berawal dari pertumbuhan
sel yang tidak ganas terdapat adenoma atau berbentuk polip. Adenoma atau polip
pada kolo rectal dapat diangkat dengan mudah hanya saja jarang menimbulkan
gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu cukup lama hingga
berkembang menjadi kanker kolorektal kanker kolon sebagaimana sifat kanker
lainnya, memiliki sifat dapat tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau
mengakar (infiltrasi) ke jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat menyebar
jauh melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ yang jauh
dari tempat asalnya tumbuh, seperti ke lever, paru-paru, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan.
2. Penyebab
Kanker kolon dapat timbul melalui interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan. Polip kolon dapat berdegenerasi menjadi maligna sehingga polip
kolon harus dicurigai. Selain itu, radang kronik kolon seperti kolitis ulserosa atau
kolitis amuba kronik dapat beresiko tinggi menjadi kanker kolorektal. Faktor risiko
lainnya antara lain:
a) Peradangan (inflamasi) usus dalam periode lama, seperti : kolitis
ulseratif.
b) Riwayat keluarga.
c) Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC) merupakan
Penyakit keturunan dengan risiko terjadi kanker kolorektal pada usia
muda, ditemukan polip dalam jumlah sedikit.
d) Familial adenomatous polyposis (FAP) merupakan penyakit keturunan
yang jarang ditemukan dapat ditemukan ratusan polip pada kolon dan
rektum.
e) Pola makan dan gaya hidup, makanan rendah serat, makanan dengan
kadar lemak tinggi dan lamanya waktu transit sisa hasil pencernaan
dalam kolon dan rektal meningkatkan risiko kanker kolorektal.
f) Diabetes, meningkatkan 40 % berkembangnya kanker kolorektal
g) Rokok dan alkohol
h) Riwayat polip atau kanker kolorektal
3. Klasifikasi
a) Duke
Stadium 0 (carcinoma in situ) kanker belum menembus membran basal dari
mukosa kolon atau rektum.
a. Stadium I
Kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau
ketiga (submukosa/ muskularis propria) dari lapisan dinding kolon/
rektum tetapi belum menyebar keluar dari dinding kolon/rektum
(Duke A).
b. Stadium II
Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari
dinding usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum
menyebar pada kelenjar getah bening (Duke B).
c. Stadium III
Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi
belum pada organ tubuh lainnya (Duke C).
d. Stadium IV
Kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya (Duke D).
4. Patofisiologi
Umumnya tumor kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma. Insidensi tumor dari kolon kanan meningkat, meskipun umumnya
masih terjadi di rektum dan kolon sigmoid. pertumbuhan tumor secara tipikal tidak
terdeteksi, menimbulkan beberapa gejala.
Pada saat timbul gejala, penyakit mungkin sudah menyebar kedalam lapisan
lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang berdekatan. kanker kolorektal
menyebar dengan perluasan langsung ke sekeliling permukaan usus, submukosa,
dan dinding luar usus. Struktur yang berdekatan, seperti hepar, kurvatura mayor
lambung, duodenum, usus halus, pankreas, limpa, saluran genitourinary, dan
dinding abdominal juga dapat dikenai oleh perluasan. Metastasis ke kelenjar getah
bening regional sering berasal dari penyebaran tumor, tanda ini tidak selalu terjadi,
bisa saja kelenjar yang jauh sudah dikenai namun kelenjar regional masih normal.
Sel-sel kanker dari tumor primer dapat juga menyebar melalui sistem limpatik
atau sistem sirkulasi ke area sekunder seperti hepar, paru-paru, otak, tulang, dan
ginjal. “Penyemaian” dari tumor ke area lain dari rongga peritoneal dapat terjadi
bila tumor meluas melalui serosa atau selama pemotongan pembedahan. “
5. Tanda dan Gejala
Manifestasi kanker kolon secara umum adalah :
Perdarahan rektum
Perubahan pola BAB
Tenesmus
Obstruksi intestinal
Nyeri abdomen
Berat badan
Anorexia
Mual dan muntah
Anemia
Massa palpasi

Anda mungkin juga menyukai