BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah:
C. TUJUAN MAKALAH
1
5. Membuat kalimat efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KETERAMPILAN MEREVISI
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan-pesan awal dan
akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap audiens.
Perhatikan pembuka surat atau memo, apakah sudah relevan menarik dan
mengundang reaksi pembaca. Pada pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf
pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
Setelah yakin dengan isi dan pengorganisasian suatu pesan bisnis, perhatikan
gaya penulisannya. Apakah pesan-pesan yang dibuat telah mengandung kata atau
frase yang mampu menghidupkan suatu pesan sehingga semakin menarik bagi
audiens. Kemudian disaat yang sama pastikan bahwa pesan-pesan yang
disampaikan sudah jelas, tidak membingungkan, dan mudah dipahami. Di
samping itu, agar audiens lebih mudah menangkap pesan-pesan yang dibuat, perlu
dibuat judul, sub-sub judul, identansi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring,
huruf bewarna, tabel, gambar, dan sejenisnya.
3
3. Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit pesan bisnis adalah mengedit format dan
layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata
bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya
juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Apabila format penulisannya menarik,
maka audiens Anda akan senang membacanya. Terlebih lagi, format yang
digunakan berkualitas baik.
Anda perlu juga memilih kata-kata yang singkat dalam penyampaian pesan-
pesan bisnis. Kata-kata yang singkat, selain efisisen, juga mudah dipahami oleh
audiens. Meskipun pemilihan kata yang disingkat diperlukan, harus tetap
diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
4
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasihati, menyuruh, dan
memperingatkan seseorang, juga untuk mengemukakan pendapat, dan
mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah
dimengerti pembaca, kalimat harus disusun secara efektif. Kalimat efektif
merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam menyusun suatu kalimat, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
(1) kesatuan pikiran, (2) kesatuan susunan, dan (3) kelogisan. Sebagaimana
diketahui bahwa setiap kalimat paling tidak terdiri dari atas subjek dan predikat.
Subjek dalam suatu kalimat akan menjawab pertanyaan “siapa” atau “apa” yang
dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang
sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Siapa penyanyi ternama di Indonesia dan Siapa yang belanja di Pasar Senen
Jakarta? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi,
Bob Tutupoli dan Sumarni adalah subjek suatu kalimat.
Predikat, biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan apa yang menjadi
subjeknya. Predikat menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Untuk
mengenali predikat dengan cara menempatkan pertanyaan “melakukan apa”
setelah subjek. Contoh :
5
melakukan tindakan (action). Predikat juga dapat berupa kata sifat, kata benda,
atau kata bilangan.
Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat juga dapat dilengkapi dengan
pelengkap (complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada
beberapa jenis pelengkap antara lain objek langsung (direct object) dan objek tak
langsung (indirect object). Untuk dapat mengetahui objek langsung, dapat
menempatkan pertanyaan “siapa” atau “apa” setelah kata kerja. Contoh :
Jamal Mirdad menerima apa? Mereka memilih siapa? Jawaban terhadap kedua
pertanyaan tersebut merupakan objek langsung.
Bagaimana dengan objek tak langsung? Objek tak langsung adalah kata benda
yang menjelaskan kepada siapa atau apa kegiatan yang dilakukan oleh kata kerja.
Contoh :
a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat.
Namun, tidak menutup kemungkinan suatu kalimat sederhana dilengkapi dua
objek (Objek langsung dan objek tidak langsung). Contoh :
6
b. Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa yang dapat
berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen
adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian
yang utuh. Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti
“dan”, “tetapi”, “atau”. Contoh :
c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat. Contoh :
Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling
tepat atau cocok dengan pemikiran atau ide yang dimiliki. Jika mempunyai dua
buah ide yang memiliki tingkat kepentingan yang sama, maka dapat memilih
kalimat majemuk atau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah
satu ide memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain,
maka dapat memilih kalimat kompleks.
7
perbandingan (persamaan dan perbedaan), pembahasan sebab-akibat, klasifikasi,
dan pembahasan pemecahan masalah. Pendekatan yang akan dipilih sangat
tergantung pada subjeknya, maksud audiens, dan maksud suatu pesan.
a. Ilustrasi
c. Klasifikasi
8
paragraf ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi
seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
Dengan kata lain, pola pengembangan ini memberikan suatu arah yang sistematis.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis
secara efektif. Masing-masing pesan bisnis tersebut perlu diedit baik menyangkut
masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, dan format
penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam
memilih kata perlu diperhatikan antara lain pemilihan kata yang sudah
familiar/sudah dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang bermakna
ganda.
Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencakup
keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kalimat sederhana,
majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat
aktif akan mempermudah audiens Anda dalam memahami maksud dan tujuan
suatu pesan bisnis.
Dalam mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan
mengenai sebab-akibat melakukan klasifikasi (pengelompokan), dan pembahasan
mengenai pemecahan masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide
tunggal, dan usahakan setiap paragraf penulisannya singkat.
B. SARAN
Dalam menyampaikan suatu pesan, terkadang kita sering salah baik dalam
penyampaian maupun dalam pemakaian kata-kata yang sulit dicerna oleh
komunikan. Apalagi dalam dunia bisnis, seorang pemimpin perusahaan harus
dapat menyampaikan suatu pesan secara tegas dan jelas baik secara tertulis
maupun secara lisan. Untuk itu, sangatlah penting dilakukan revisi dalam
penulisan pesan-pesan bisnis yang selalu diikuti dengan latihan-latihan atau
praktik-praktik dalam kehidupan sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
2. Dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya
dibutuhkan pengertian atau pemahaman yang lebih dalam. Mempelajari budaya
orang lain merupakan salah satu cara untuk mewujudkan pemahaman tersebut.
Dengan adanya pemahaman antara orang-orang yang berbeda budaya maka
komunikasi akan lebih efektif dan tujuan sebuah proses komunikasi bisa tercapai.
Oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari apa itu komunikasi
antar budaya melihat tujuannya sejalan dengan tujuan untuk mencapai komunikasi
efektif. Dengan mempelajari banyak hal dan mengetahui banyak hal mengenai
budaya orang lain, maka akan tercipta kesamaan makna dalam berkomunikasi.
Jelas akan berbeda, dua orang yang berkomunikasi dengan tidak ada pengetahuan
budaya satu sama lain dibandingkan memiliki pengetahuan bahkan pengalaman
tersendiri mengenai budaya orang yang diajak berkomunikasi. Semakin sama
pengetahuan atau pengalaman, besar kemungkinan kesamaan makna juga semakin
besar sehingga terciptalah komunikasu antar budaya yang efektif.
12