pertama kali dinyatakan pada tahun 1890 oleh Rudolph Diesel, seorang ahli bahasa
terdidik dan juga seorang insinyur luar biasa kelahiran Paris. Sebenarnya, prinsip
kerja Mesin Diesel sama halnya dengan Mesin Bensin, namun perbedaannya
terletak pada metode inisiasi pembakarannya.
Dari gambar diatas, proses kerja mesin diesel terbagi menjadi 4 yaitu :
a. Proses Hisap
Proses saat piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah dan udara
dihisap dari katup isap dan katup buang tertutup.
b. Proses Kompresi
Proses ketika piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas dengan
memampatkan udara yang tadi dihisap. Dikarenakan kedua katup tertutup, maka
tekanan dan suhu udara dalam piston naik.
c. Proses Usaha
Proses penyemprotan partikel bahan bakar yang disemprotkan ke bagian yang
tekanan dan suhu udara tinggi sehingga terjadi pembakaran. Lalu piston bergerak
dari titik mati atas ke titik mati bawah karena pembakaran berlangsung secara
bertahap.
d. Proses Buang
Setelah proses pembakaran, udara sisa pembakaran dibuang dari katup buang.
Siklus ini juga memiliki nilai efisiensi yang dapat dihitung dari :
* CR = Compression Ratio
* CO = Cut-off Ratio
Dari nilai efisiensi yang didapatkan, maka dapat dihitung daya mesin diesel
tersebut dengan :
Dapus : https://mechanicalengineering03.wordpress.com/2015/09/22/siklus-diesel/