Disusun oleh:
kelompok 7
Putri wahida amalina (190402089)
Fajar mauli yanti (190402103)
Cut Salamah (190402088)
JUDUL
DAFTAR ISI ..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
BAB I .............................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB II ............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................5
PENUTUP ......................................................................................................................9
A. KESIMPULAN ...................................................................................................9
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, serta mari sama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita
semua, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Dalam Konseling Lintas Budaya" dengan tepat waktu tanpa ada
kendala.
Dengan adanya makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta ikut andil dalam
memanfaatkan ilmu yang ada. Dalam penulisan makalah ini, kami juga memberikan
sejumlah materi dengan judul yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah
dan cepat di pahami oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini, sehingga kedepannya dapat lebih baik. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Konseling Lintas
Budaya yaitu bapak Maturidi,S.Sos,M.A semua pihak yang telah berkontribusi, semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian komunikasi konseling lintas budaya ?
2. Bagaimana efektivitas komunikasi lintas budaya ?
3. Bagaimana ciri-ciri komunikasi lintas budaya ?
4. Apa saja kendala-kendala dalam komunikasi lintas budaya ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi konseling lintas budaya.
2. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi lintas budaya.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi lintas budaya.
4. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam komunikasi lintas budaya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu
pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Konseling lintas budaya diartikan sebagai hubungan konseling yang melibatkan para
peserta yang berbeda etnik atau kelompok-kelompok minoritas; atau hubungan konseling
yang melibatkan koselor dan konseli yang secara rasial dan etnik sama, tetapi memiliki
perbedaan budaya yang berbeda dikarenakan variable-variabel lain, faktor sosio-
ekonomik, dan usia. Oleh karena konseling lintas budaya melibatkan konselor dan konseli
yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, proses konseling sangat rawan
oleh terjadinya bias-bias budaya pada pihak konselor yang mengakibatkan konseling
tidak berjalan efektif. Agar berjalan efektif, maka konselor dituntut untuk memiliki
kepekaan budaya dan melepaskan diri dari bias-bias budaya, mengerti dan dapat
mengapresiasi diversitas budaya, dan memiliki keterampilan-keterampilan yang responsif
secara kultural. Dengan demikian, maka konseling dipandang sebagai “perjumpaan
budaya” (cultural encounter) antara konselor dan klien.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan komunikasi konseling lintas budaya adalah interaksi yang dibangun
oleh konselor dengan konseli, dalam bentuk pertukaran simbol atau tanda baik verbal
maupun non verbal, dalam konteks adanya perbedaan latar belakang kebudayaan di
antara keduanya (konselor dan konseli) sehingga terjamin dan terpeliharanya perbedaan
kebudayaan tersebut tanpa adanya sikap diskriminatif dan hanya memegang teguh secara
kaku nilai budaya yang dianutnya (konselor).
Berbeda budaya berarti berbeda dalam menyampaikan ide, gagasan, dan berbeda
dalam perilaku keseharian. Berbeda budaya berarti berbeda dalam strategi komunikasi.
Proses komunikasi yang berlangsung antara orang-orang berbeda budaya tersebut
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Willian G.
Scoot yang mengutip pendapat Babcot bahwa ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi:
5
1. (Perbuatan), Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang
dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada
umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan
tertentutanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
2. (Adegan), Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan
hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang
dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan
pengertian adegan ini merupakan apa yang dimaksudkan yakni sesuatu yang akan
dikomunikasikan dengan melalui simbol apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3. (Pelaku), Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi
dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam
hubungan komunikasi ini adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan
peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.
6
C. Ciri-ciri Komunikasi Lintas Budaya
7
terelakan yang dapat memengaruhi semua persepsi dan komunikasi kita. Terlalu
bersandar pada stereotipe akan memengaruhi objektivitas kita dalam melihat orang lain
dan memahami pesan komunikasinya. Lebih lanjut, hal ini rentan membawa dampak
yang negatif dalam proses komunikasi yang terjadi.
e. Kecenderungan untuk menilai negatif. Nilai-nilai dalam budaya juga memengaruhi
atribusi kita terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.Perbedaan nilai dapat
mengakibatkan munculnya penilaian yang negatif terhadap orang lain, yang kemudian
dapat menjadi rintangan untuk membangun komunikasi lintas budaya yang efektif.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
komunikasi konseling lintas budaya adalah interaksi yang dibangun oleh konselor
dengan konseli, dalam bentuk pertukaran simbol atau tanda baik verbal maupun non
verbal, dalam konteks adanya perbedaan latar belakang kebudayaan di antara keduanya
(konselor dan konseli) sehingga terjamin dan terpeliharanya perbedaan kebudayaan
tersebut tanpa adanya sikap diskriminatif dan hanya memegang teguh secara kaku nilai
budaya yang dianutnya (konselor).
9
DAFTAR PUSTAKA
10