PRODUK VAPE
PROPOSAL
Disusun oleh:
<NAMA>
NPM:
PENDAHULUAN
Menurut data yang dipublikasikan oleh Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital
Report 2021 diketahui bahwa pengguna aktif media sosial adalah sebesar 61,8% dari total
populasi sebesar 274,9 juta jiwa dengan penggunaan paling aktif pada media sosial
Instagram. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jika dilakukan kegiatan
pemasaran pada media sosial maka dapat memberikan kemungkinan 170 juta penduduk
Indonesia melihat informasi produk atau jasa yang dipasarkan. Hal tersebut tentu
menguntungkan mengingat sifat media sosial yang dapat dengan cepat menyebarkan suatu
informasi.
Bisnis juga memiliki peran penting dalam sebuah negara sebagai suatu kelompok
individu yang terorganisir. Kegiatan bisnis dalam sebuah negara memiliki fungsi ekonomi
yang sangat penting untuk menjalankan fungsi suatu negara. Di Indonesia salah satu bidang
yang memberikan pemasukan yang cukup besar kepada negara melalui kegiatan bisnisnya
adalah industry hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). Salah satu produk yang
termasuk dalam HPTL adalah rokok elektrik. Dikutip dari laporan pengguna hasil pengolahan
tembakau lainnya (HPTL) tahun 2020 oleh kementrian perindusrtrian (Kemenprin) terjadi
peningkatan penggunaan rokok elektrik yang pada tahun 2018 awal diresmikannya penjualan
memiliki 1,2 juta pengguna dan pada tahun 2020 telah meningkat hingga 2,2 juta pengguna.
Salah satu alasan yang mempengaruhi peningkatan tersebut adalah semakin naiknya harga
rokok konvensional sehingga membuat sebagian orang beralih dari rokok konvensional ke
rokok elektrik / vape. Peningkatan pengguna rokok elektrik / vape tersebut tentu juga
memberikan pengingkatan terhadap pemasukan negara melalui cukai produk vape yang pada
tahun 2019 sebesar Rp 427,1 milliar naik 59,3% pada tahun 2020 menjadi sebesar Rp 680,3
milliar. Peningkatan tersebut tentu cukup membantu negara terutama dalam masa pandemi
saat ini karena cukai dari rokok konvensional yang mulai berkurang karena hilangnya minat
sebagian besar orang karena harganya yang semakin naik bisa terbantu dengan cukai rokok
elektrik. Fenomena tersebut cukup menarik perhatian, mengingat produk rokok elektrik yang
masih tergolong baru datang di pasar Indonesia mampu memberikan dampak yang cukup
besar bagi ekonomi negara. Hal tersebut menciptakan asumsi bahwa media sosial memiliki
pengaruh dalam penyebaran informasi terkait produk rokok elektrik.Tentunya hal tersebut
mampu menunjukan bahwa pemasaran melalui media sosial sangat efektif karena mampu
membuat produk rokok elektrik memiliki pasar yang cukup besar di Indonesia. Jika asumsi
tersebut benar maka pemasaran media sosial dapat dilakukan pada bidang bisnis lain dengan
harapan mampu meningkatkan penjualan yang nantinya dapat digunakan untuk
meningkatkan pendapatan negara sehingga dapat membantu upaya negara dalam bertahan di
masa pandemi saat ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dilakukanlah sebuah penelitian
berjudul Pengaruh Pemasaran Media Sosial Terhadap Minat Beli Produk Vape. Penelitian
tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial khususnya di
Instagram terhadap minat beli produk vape di Indonesia. Melalui penelitian yang dilakukan
diharapkan mampu memberikan wawasan dan inspirasi baru bagi pelaku bisnis untuk
bertahan di masa pandemi saat ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan maka dilakukanlah penelitian untuk
mengetahui bagaimana pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat beli produk vape ?
Penelitian ini dilakukan dengan harapan mampu menjadi acuan dalam melakukan pemasaran
melalui media sosial sehingga dapat membantu sebuah bisnis untuk melakukan kegiatan
pemasaran yang efektif.
1. Penelitian dilakukan hanya dalam minat beli dan keputusan pembelian produk
vape.
2. Penelitian dilakukan hanya pada media sosial Instagram.
3. Bentuk pemasaran media sosial Instagram yang dimaksud hanya pada bentuk
konten foto, video, dan caption.
Berisi tentang objek penelitian, jenis dan sumber data, populasi sampel dan
metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel,
dan teknik analisis data.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Minat preferensial
Merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensi utama kepada produk tertentu atau secara sederhana dapat dikatakan jika
seseorang memiliki prioritas pada produk tertentu. Produk prioritas tersebut dapat
tergantikan jika terjadi sesuatu pada produk tersebut.
3. Minat transaksional
Merupakan minat yang ditandai dengan kecenderungan seseorang untuk membeli
suatu produk.
4. Minat eksploratif
Merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
kecenderungan untuk selalu mencari informasi mengenai suatu produk yang
diminatinya dan mencari informasi pendukung lain dari produk tersebut.
Pesan memiliki
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
Keakraban bran
memiliki
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
6 The Influence of Social Iklan online, Sampel 110 Iklan Online
Media Marketing Activities Motivasi memiliki
Responden, uji
on Customer Loyalty : A Belanja pengaruh yang
Study of E-Commerce Hedonic, partial least signifikan
Industry, Ervina Fernandes, Motivasi terhadap
Hatane Semuel, Michael Belanja square analysis motivasi belanja
Adiwijaya, 2020 Utilitarian,
Niat beli Iklan online
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
motivasi belanja
utilitarian
Sedangkan
Motivasi
belanja
utilitarian tidak
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap iklan
online
Iklan online
memiliki
pengaruh yang
signifikan
teradap motivasi
belanja hedonic
dam motivasi
belanja hedonic
memiliki
penngaruh yang
signifikan
terhadap iklan
online.
Motivasi
belanja hedonic
menjadi
variabel
mediator yang
menghubungkan
pengaruh iklan
online terhadap
motivasi
belanja.
Sedangkan
motivasi belanja
utilitarian tidak.
7 Citra Sugianto Putri (2016) Pengaruh Media Sampel 53 Media sosial
Sosial Terhadap berpengaruh
orang, Regresi,
Keputusan langsung
Pembelian Uji F, Uji t terhadap minat
Konnsumen beli konsumen
Cherie Melalui Cherie
Minat Beli
Media Sosial
serta minat beli
berpengaruh
langsung
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
Cheria
Media sosial
berpengaruh
secara tidak
langsung
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
Cheria melalui
minat beli
8 Sriram K.V., Namitha KP & Social media Sampel 168 Menarik
Giridhar B. Kamath (2021) advertisements perhatian
responden,
and their berpengaruh
influence on LVC analisis, signifikan
consumer terhadap minat
Uji t
purchase beli
intention
Endorse artis
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
beli
Daya Tarik
emosional
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap minat
beli
Karakter kreatif
tidak memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap minat
beli
2.5. Hipotesis Penelitian
Konten foto dalam media sosial Instagram merupakan sebuah konten yang di posting
dari hasil sebuah fotografi yang memiliki pesan untuk menyampaikan informasi suatu
produk. Pada penelitian terdahulu oleh Deka Cahya Febbyana et. al. (2018) tentang pengaruh
konten Instagram terhadap minat beli dimana salah satu variabelnya adalah konten foto
memberikan hasil bahwa konten foto pada Instagram memberikan pengaruh positif yang
signifikan terhadap minat beli. Berdasarkan peneletian tersebut maka dibuatlah hipotesis
penelitian :
H1 : Konten Foto Instagram berpengaruh terhadap minat beli produk vape
Konten video dalam media sosial Instagram merupakan salah satu konten yang di
posting secara terbuka dalam bentuk serangkaian gambar gerak disertai dengan suara yang
menjadi satu kesatuan alur yang memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan baik secara
eksplisit ataupun implisit tentang informasi suatu produk. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Nia Adenia et. al. (2019) tentang pengaruh konten Instagram terhadap minat beli offline
konsumen salah satu variabelnya adalah konten video pada Instagram memberikan hasil
bahwa konten video pada Instagram memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen.
Sehingga dibuatlah hipotesis sebagai berikut :
H2 : Konten Video Instagram berpengaruh terhadap minat beli produk vape
Minat beli merupakan motivasi atau dorongan yang menjadi kekuatan dari dalam diri
individu yang membuat mereka untuk melakukan tindakan pembelian terhadap suatu produk.
Motivasi tersebut dipengaruhi oleh pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan,
pengenalan produk dan evaluasi alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2004). Sedangkan
keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan
(Kotler & Armstrong, 2014). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Citra Sugianto Putri
(2016) tentang Pengaruh Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konnsumen Cherie
Melalui Minat Beli diperoleh hasil bahwa media sosial memiliki pengaruh terhadap minat
beli konsumen, dan minat beli konsumen yang tercipta dari media sosial memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Maka dibuatlah hipotesis dalam penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut :
Konten Foto H1
H4
H2 Keputusan
Minat Beli Pembelian
Konten Video
H3
Caption
BAB III
METODE PENELITIAN
Diketahui taraf kepercayaan 95%, standar deviasi 25% dan taraf kesalahan 5% maka
diperoleh nilai Z = 1,96. Sehingga dapat dilakukan perhitungan penentuan jumlah sampel
sebagai berikut :
1,96 x 0,25 2
N=[ ]
0,05
N = 96,04
Dibulatkan keatas menjadi N = 100
Dengan demikian telah ditentukan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan metode
pengambilan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah
salah satu metode pengambilan sampel dengan memilih responden berdasarkan pada ciri
tertentu yang mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi yaitu masyarakat Yogyakarta
yang memiliki dan aktif menggunakan Instagram dengan usia diatas 20 tahun. Pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuisioner.
3.6.4. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel bebas secara Bersama-sama
terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatkan memiliki pengaruh simultan terhadap
variabel terikat apabila nilai sig. ≤ 0,05 (Riduwan dan Sunarto, 2013).
3.6.5. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial atau terpisah
terhadap variabel terikat. Apabila nilai t > 0,05 maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat ( Riduwan dan Sunarto, 2013)
DAFTAR PUSTAKA