Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN COVID-19 DI INDONESIA

DISUSUSUN OLEH :
WINDA PUTRIANI
C0C019046

PRODI D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
SEMESTER GANJIL TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, saya panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, saya tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Isma Coryanata selaku dosen pengampu
mata kuliah pendidikan Pancasila yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Dalam makalah ini saya menjelaskan tentang “perkembangan covid-19 di Indonesia”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui. Sebagai
manusia biasa, saya terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.

Bengkulu, 28 April 2020

Penyusun
A. Pengertian
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi
saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
Apa itu COVID-19 atau Corona virus 19 ini?, Covid-19 adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2, pertama kali diidentifikasi di kota
Wuhan, di provinsi Hubei Cina pada Desember 2019. Sebagian virusnya dapat
mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit
umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
 Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi
burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization (WHO)
virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang
lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
B. Sejarah munculnya Covid-19
Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab bentuk
virus corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan korona
matahari. Para Ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada tahun 1937 yang
menyebabkan penyakit bronkitis menular pada unggas.
 Pada awal bulan Desember 2019 sejumlah pasien dengan penyakit tak
dikenal, berdatangan ke rumah sakit pusat Wuhan, China. Mendiang Dr. Li
Wenliang sempat menyampaikan kabar buruk itu di media sosial.
Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari
kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa
orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah
makanan laut dan hewan lokal di Wuhan. Dilansir dari The New York Times, pasar
kemudian ditutup dan didesinfeksi, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyelidiki
hewan mana yang mungkin merupakan asal mula yang tepat. Kelelawar dianggap
seabagai sumber yang memungkinkan, karena mereka telah berevolusi untuk hidup
berdampingan dengan banyak virus, dan mereka ditemukan sebagai titik awal untuk
SARS.
Ada juga kemungkinan bahwa kelelawar menularkan virus ke hewan
peralihan, seperti trenggiling, yang dikonsumsi sebagai makanan lezat di beberapa
bagian wilayah di Cina, dan mungkin kemudian menularkan virus ke manusia.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini memiliki urutan sekuens genetik
yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal itu menjadi dugaan
sementara dari mana virus corona muncul.
Korban meninggal berjatuhan hingga ribuan dan pasien di luar China
juga dilaporkan semakin banyak. WHO telah menetapkan wabah Corona
(Covid-19) sebagai pandemi global dan meminta semua komunitas dunia
bekerja sama untuk mengakhiri masa-masa sulit ini.
C. Covid-19 di Indonesia
Presiden Joko Widodo mengatakan, kasus virus corona di Indonesia terungkap
usai ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif. Masalahnya, WN Jepang ini
baru saja berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian langsung menelusuri siapa
saja yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. "Begitu ada informasi bahwa
orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana
positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia
bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena
virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," tutur
Jokowi.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien,
salah satunya merupakan guru dansa. Pasien berusia 31 tahun ini lantas melakukan
kontak fisik dengan WNA Jepang. Untuk informasi, sebelum ke Indonesia, WNA
Jepang ini bermukim di Malaysia sejak 14 Februari 2020 lalu. Sejumlah prosedur
telah dilakukan pemerintah terkait penemuan kasus corona di Indonesia. Mulai dari
mengisolasi rumah pasien, menjaga rumahnya hingga merawat pasien.
Sejak kasus pertama diumumkan, angka kasus positif Covid-19 terus
mengalami lonjakan. Bahkan hingga Rabu (1/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19
mencapai 1.677. Diikuti pula dengan pasien dinyatakan sembuh sebanyak 103 dan
157 pasien lainnya meninggal dunia. Tentu angka tersebut dinilai cukup besar,
mengingat kasus pertama ada pada awal Maret lalu. Terhitung setidaknya baru
sebulan corona masuk ke Indonesia, namun pasien positif sudah lebih dari seribu.
Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia hari ini mencapai 9.096. Jumlah
pasien sembuh Corona ada 1.151 orang dan meninggal 765 orang. Hal tersebut
disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, dr Achmad
Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (27/4/2020).

D. Proses Penyebaran Covid-19

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari
hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau
mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan
permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan
tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19.
Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar
dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus
mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan
menyampaikan temuan-temuan terbaru.
Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala?
Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang
dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala
sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19
hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu,
COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi
merasa sehat. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran
COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Risiko penularan
COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi COVID-19 adalah kecil. Penelitian awal
memang mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini bisa ada di
feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan ini tidak
menjadi kekhawatiran. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara
penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Namun
demikian, karena risiko tetap ada (walaupun kecil), hal ini memperkuat alasan
mengapa kita harus rajin mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan
sebelum makan.
E. Gejala yang dialami para pasien covid-19
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan
batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung
tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya
bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%)
orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6
orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas.
Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah
ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya
kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami
demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis. The
Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa pasien Virus
Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari setelah terpapar
virusnya.
Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Orang-
orang lanjut usia dan yang memiliki resiko tinggi (seperti asma, diabetes, atau
penyakit jantung), lebih rentan untuk mengalami gejala yang berat.
Gejala infeksi virus berupa:
 pilek
 sakit tenggorokan
 batuk
 demam
 sesak nafas (pada kasus yang lebih serius)
Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala
penyakit. Pada umumnya masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1
hingga 14 hari, umumnya sekitar lima hari. Perkiraan ini akan diperbarui seiring
dengan tersedianya lebih banyak data.
F. Dampak covid-19 pada perekonomian di Indonesia
Industry yang terkena dampak covid-19, Pertama adalah tingkat tinggi, seperti
perusahaan manufaktur otomotif di bawah tekanan besar karena ketergantungan
mereka pada rantai pasokan global sehingga menghambat proses produksi. Industri
garment yang memberlakukan sistem pengurangan kepadatan karyawan dengan cara
dua pekan kerja dan dua pekan libur guna mengurangi penyebaran virus corona, tentu
hal ini berdampak pada menurunnya produksi sehingga perusahaan bisa mengalami
kerugian yang berujung PHK. Sektor pariwisata dan penerbangan yang sepi
penumpang dikarenakan adanya kebijakan social distancing, serta ritel non makanan
yang sepi pengunjung. 
Kedua tingkat sedang, seperti industri perfilman yang mengurangi proses
syuting, industri media dan pers yang terhambat mencari konten dan berita.
Ketiga tingkat rendah, seperti industri sektor jasa hanya sedikit hambatan yaitu
orderan jasa yang menurun akan tetapi masih bisa diatasi dan tidak terlalu
terpengaruh.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa virus corona dapat menempel pada benda,
uang adalah salah satunya. 
Ini adalah alasan mengapa uang digital akan meningkat karena uang digital tidak bisa
dipegang atau disentuh sehingga tidak akan menyebabkan terjadinya penularan virus,
beda halnya dengan uang fisik (kertas dan logam) yang bisa dipegang dan tentu ini
akan menyebabkan terjadinya penyebaran virus.
Nilai tukar dollar AS meningkat. Hal ini debabkan oleh banyak hal salah
satunya adalah turunnya ekonomi negara China sehingga negara Indonesia terkena
imbasnya karena negara kita pro terhadap negara China yang merupakan lawan
perang dagang AS-China yang masih panas. Dan sekarang 1 dollar AS telah mencapai
sekitar Rp. 16.466 (per 25 Maret).
Dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah ini ternyata ada sisi
baiknya, yaitu pertama meningkatnya daya beli barang lokal dikarenakan pemerintah
sudah melarang barang import selama wabah ini masih berlangsung. 
Kedua, polisi udara menurun akibat kurangnya kendaraan yang disebabkan
oleh social distancing.
G. Cara pencegahan dan Penyelesaian Pemerintah terhadap covid-19
Perlindungan untuk semua orang :
Tetap ikuti informasi terbaru tentang wabah COVID-19 yang tersedia di situs web
WHO dan melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah Anda. Di
banyak negara di dunia, kasus dan bahkan wabah COVID-19 telah terjadi. Pemerintah
Tiongkok dan pemerintah beberapa negara lain telah berhasil memperlambat atau
menghentikan wabah yang terjadi di wilayahnya. Namun, situasi yang ada masih sulit
diprediksi. Karena itu, tetaplah ikuti berita terbaru. Anda dapat mengurangi risiko
terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah
pencegahan:
1. Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh
virus di tangan Anda.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.
Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau
mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat
menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit
penyakit ini.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan
yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat
menjadi titik masuk virus ini ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.
4. Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk dan bersin
dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau
bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Mengapa? Percikan dapat menyebarkan
virus. Dengan mengikuti etika batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di
sekitar dari virus-virus seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam, batuk dan
kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap memberitahukan
kondisi Anda terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat Anda.
Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan memiliki
informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi
Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat Anda dapat segera
mengarahkan Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini juga
melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah
di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke
tempat-tempat tersebut – terutama jika Anda sudah berusia lanjut atau mengidap
diabetes, sakit jantung atau paru-paru Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19
lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.
Perlindungan jika sedang berada di atau pernah berkunjung ke (dalam waktu 14 hari
terakhir) wilayah di mana COVID-19 menyebar
1. Ikuti panduan di atas (Perlindungan untuk semua orang)
2. Lakukan isolasi diri dengan cara tetap tinggal di rumah jika Anda mulai merasa
kurang sehat, bahkan jika gejalanya ringan seperti sakit kepala, demam berskala
rendah (37.3 C atau lebih) dan pilek ringan, sampai Ana sembuh. Jika orang lain
harus membawakan Anda persediaan atau jika Anda harus keluar, misal untuk
membeli makanan, kenakanlah masker agar tidak menginfeksi orang lain.
Mengapa? Jika Anda tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain dan tidak
mengunjungi fasilitas medis, diri Anda dan orang lain akan terlindung dari virus
COVID-19 dan lainnya dan fasilitas kesehatan akan dapat beroperasi lebih efektif.
3. Jika Anda demam, batuk dan kesulitan bernapas, segera minta nasihat dokter
karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infeksi saluran pernapasan atau kondisi serius
lainnya. Jika Anda sudah memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas
kesehatan dapat lebih cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Hal
ini juga membantu mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 dan virus-virus
lainnya.
Di sebagian besar lokasi, risiko tertular COVID-19 masih rendah. Namun, ada
tempat-tempat (kota atau wilayah) di seluruh dunia di mana penyakit ini menyebar.
Orang yang tinggal di atau mengunjungi wilayah-wilayah ini lebih berisiko tertular
COVID-19. Pemerintah-pemerintah dan otoritas kesehatan mengambil tindakan tegas
setiap kali kasus COVID-19 baru teridentifikasi. Patuhilah larangan-larangan
perjalanan, pergerakan atau pertemuan dengan jumlah peserta yang besar yang
diberlakukan di tempat Anda berada. Bekerja sama dengan upaya-upaya pengendalian
penyakit akan menurunkan risiko Anda tertular atau menyebarkan COVID-19.
Wabah dan penularan COVID-19 dapat ditahan dan dihentikan, seperti yang terjadi di
Tiongkok dan beberapa negara lain. Sayangnya, wabah-wabah baru terjadi dengan
cepat. Anda perlu mengetahui situasi di tempat Anda berada atau yang akan Anda
kunjungi. WHO mempublikasikan laporan terbaru tentang situasi COVID-19 di
seluruh dunia setiap harinya.
Kebijakan Pemerintah Terkait Pandemi Covid-19 :
Sosial distancing (Pembatasan sosial), adalah serangkaian tindakan
pengendalian infeksi  yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat
penyebaran penyakit menular. 
Tujuan dari pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara
orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan
penularan penyakit, contohnya seperti Penutupan sekolah, tempat kerja, isolasi,
karantina, menutup atau membatasi transportasi umum.
Pajak penghasilan ditanggung pemerintah. Penghasilan teratur yang diterima
oleh pegawai berpenghasilan 200 juta rupiah setahun yang berkerja pada perusahaan
yang terdampak pandemi virus corona mendapat fasilitas Pajak Penghasilan pasal 21
(PPh 21) ditanggung pemerintah.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 23/PMK.03/2020 perusahaan yang
terdampak pandemi virus corona merupakan perusahaan yang terdaftar pada 440 KLU
(Klasifikasi Lapangan Usaha) tertentu dan perusahaan yang telah ditetapkan sebagai
perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).
Kelonggaran membayar kredit. Pemerintah memberikan sejumlah insentif
untuk kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di antaranya
kelonggaran membayar kredit hingga satu tahun. 
Presiden Joko Widodo mengatakan insentif itu juga dengan penurunan bunga. Meski
begitu, ketentuan itu hanya bisa dinikmati oleh UMKM dengan kredit di bawah Rp10
miliar.
Selain UMKM, kelonggaran kredit juga akan diberikan kepada tukang ojek dan sopir
taksi. Kelonggaran pinjaman tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun kelonggaran itu berlaku mulai 31 Maret 2020 sampai dengna 31 Maret 2021.
Subsidi Listrik. Merupakan kebijakan keringanan biaya listrik kepada
pelanggan PLN di tengah pandemi virus corona. 
Kebijakan tersebut sudah mulai diberlakukan sejak 1 April, dan diharapkan semua
pelanggan yang berhak mendapatkan subsidi listrik bisa mengakses subsidi listrik
tersebut. 
PLN sudah berhasil menyediakan listrik gratis atau diskon untuk 8,5 juta pelanggan
prabayar atau yang menggunakan token. 
Rincian pelanggan yang berhak yaitu sebanyak 24 juta pelanggan rumah tangga 450
VA mendapatkan listrik gratis. 
Selanjutnya, 7 juta rumah tangga 900 VA bersubsidi mendapat diskon pembayaran
listrik 50 persen selama tiga bulan. Kebijakan ini diperuntukkan bagi rakyat miskin.
Belajar di rumah. Kementerian Pendidikan memberikan sejumlah acuan untuk
pelaksanaan belajar dari rumah selama masa pandemi ini. 
Tidak ada batasan spesifik materi belajar apa saja yang harus dilakukan oleh siswa di
rumah. Hal ini karena akses atau fasilitas belajar yang dimiliki masing-masing siswa
di rumah tidak lah sama. 
Untuk menunjang proses kegiatan belajar dari rumah ini kemendikbud sudah
melakukan kerja sama dengan beberapa provider telekomunikasi seperti, Indosat,
Telkomsel dan XL untuk memberikan kuota edukasi untuk mengakses aplikasi
ataupun website belajar.

H. Kapan berakhirnya covid-19 di Indonesia dan dunia?


Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk
mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang-orang yang sakit perlu
mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya. Orang-orang yang sakit
serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan
untuk gejala yang dialami. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang
masih diteliti melalui uji klinis. WHO mengkoordinasikan upaya menyediakan vaksin
dan obat yang mencegah dan mengobati COVID-19.Cara paling efektif melindungi
diri dan orang lain dari COVID-19 adalah sering mencuci tangan, menutup mulut saat
batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari
orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.
Pandemi virus Corona (COVID-19) dengan penyebaran yang masif, membuat
sebagian besar masyarakat di dunia tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. Itu
membuat banyak orang bertanya-tanya kapan pandemi ini akan berakhir.
Dilansir laman BBC, (3/4/2020), Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan
bahwa pihaknya yakin Inggris dapat "membalikkan gelombang" terhadap wabah virus
Corona dalam 12 minggu ke depan. Meski begitu, hal tersebut tidak mudah dilakukan.
Sementara itu, menurut Prof. dr. Hasbullah Thabrany, seorang Ahli Kesehatan
Masyarakat, mengatakan bahwa berdasarkan data diperkirakan pandemic covid-
19 akan segera berakhir, dengan sekitar 3 hingga 4 bulan untuk penurunan jumlah
kasus terinfeksi.
"Kita lihat di China dan beberapa negara lainnya seperti Korea Selatan sudah
menurun. Tapi masalah yang dihadapi Indonesia berbeda. Banyak masyarakat yang
sulit untuk disiplin. Berbeda dengan Korea dan Jepang yang taat dengan peraturan
pemerintah. Jika kita terus menolak, masa krisis epidemi ini akan lebih panjang," ucap
Prof. dr. Hasbullah 

I. Kesimpulan dan saran


Corona virus atau Covid-19 adalah virus yang sangat berbahaya dan tidak bisa
disepelekan. Penyebaran covid-19 ini sangat cepat dan tidak memandang siapapun
yang akan terinfeksi. Dampak dari virus ini pun sangat banyak mulai dari dari dampak
kesehatan maupun perekonomian di dunia. Maka dari itu kita harus bersatu melawan
covid-19 dengan cara mengikuti semua himbauan yang diperintahkan oleh
pemerintahan dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat serta menjaga kebersihan
baik kesehatan tubuh maupun kesehatan lingkungan yang ada di sekitar kita, Dengan
itu pandemi covid-19 di Indonesia maupun dunia akan berakhir.
Stay at home and stay healthy.

Anda mungkin juga menyukai