I. PETUGAS :
1. Yang Melantik : - Pembina Penegaknya Sendiri
(tidak boleh diwakili orang lain)
2. Pradana
3. Kerani
4. Juru uang / bankir (bendahara)
5. Petugas Pemegang Bendera Pramuka
6. Petugas pembawa bambu runcing untuk yang dilantik
7. Petugas pembawa tanda-tanda /lencana.
Pembina : “Adik kerani, usulmu kami perhatikan (Kerani lalu meninggalkan tempat, untuk kemudian
berdiri di belakang Penegak Bantara diantaranya. Pembina dan pembantu pembina penegak,
serta pradana dan Bendahara balik kanan, menghadap ke Ambalan
4. Pembina penegak minta kesepakatan dari para penegak laksana.
Pembina : “Adik-adik para Penegak bantara dan penegak laksana, adik-adik telah mendengar usul
keranimu.
Majulah satu langkah apabila kamu mufakat untuk menerima usul itu.
Pradana : “Penegak-penegak Laksana, satu langkah kedepan........... jalan” (hanya penegak laksana, yang
maju satu langkah).
Pembina : Usul kenaikan tingkat penegak bantara bagi penegak telah dikemukakan dan penegak-
penegak laksana telah mufakat untuk menerimanya karena itu syah apabila saya
lakukan.
5. Mengibarkan Sang Merah Putih.
Pradana : “Perhatikan untuk penegak-penegak indonesia,khususnya penegak laksana, mari kita angkat
Bambu-runcing dengan Sang Merah Putihnya: Angkat .................... grak.
Kibarkan Sang Merah Putih, tegakkan lambang utama Indonesia! “Hadirin lainnya
menghormat, sejak Bendera dikibarkan sampai di tegakkan. Bersamaan dengan itu Pembina
Penegak Mengibarkan Bendera Merah Putih yang terpasang di standart Bendera.
6. Menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Bendahara : “para penegak bantara dan penegak laksana, dengan mendukung tegak lambang utama
Indonesia, dan di bawa lambainya, kumandangkanlah bersama-sama perjuangan kita, lagu
Indonesia Raya”. Lagu ini hanya dinyanyikan oleh Penegak bantara dan Laksana, hadirin
lainnya memberi hormat.
7. Pembacaan : Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Pembina : (setelah menyiapkan kembali Sang Merah Putihnya di standart Bendera, maka pembina
membacakan UUD. 1945)
Pembina : “Kukuhlah sudah penerimaan kepercayaan ini olehmu sebagai tanda lahiriyah. Kenakanlah
sekarang tanda-tanda tingkat kemajuan petugas pembawa tanda-tanda maju.”
Setelah selesai, pembina penegak menjabat tangan penegak laksana baru dan menghadap lansung ke
Ambalan, Pradana dan bendahara balik kanan.
Pembina : “Adik-adik penegak, adik ................... penegak bantara baru akan memperkokoh ambalanmu
dan barisan penegak Indonesia diseluruh tanah air, Pradana antarlah penegak laksana yang baru
ke tempatnya dalam Ambalanmu.
PRADANA DI KIRI PENBANTU PEMBINA, DI UJUNG TERKANAN DARI SHAF PENEGAK
LAKSANA. BENDAHARA DAN KERANI KEMBALI KE TEMPAT DALAM SHAF AMBALAN.
12. Laporan Pradana :
Pradana : “Kakak Pembina, upacara kenaikan tingkat telah selesai.”
Pembina : “Adik-adik penegak, marilah kita simpan kembali Sang Merah Putih lahiriyah ini, tetapi
biarlah senantiasa tetap berkorban dalam hati kita masing-masing
Pradana : “Perhatikan untuk penegak-penegak laksana. Gulunglah bendera mulai. Sang Merah Putih
digulung Penegak Bantara memberi hormat.
Pradana : “Tegak............................................. grak.”
Pembina dan pembantunya meninggalkan ruang upacara
13. Pradana membubarkan Ambalan.
Pradana : “Ambalan, ............................... bubar ..................................... jalan.”