Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bagja Ghali Nuryadi

NIM : 1215020040
Kelas : 1 A
Prodi : Bahasa dan Sastra Arab
Dosen Pengampu : Muhammad Rosyid Ridho, M. A.

RESUME PERTEMUAN KEENAM (SELASA, 11 OKTOBER 2021)


1. OBJEK FORMA DAN OBJEK MATERIA FILSAFAT
OBJEK FORMA
Adalah sifat penyelidikan filsafat sebuah metode cara kerja yaitu penyelidikan
mendalam yang tidak menggunakan peralatan indrawi melainkan menggunakan
potensi manusia itu sendiri yaitu rasio yang diukur oleh logika. Rasio bekerja dengan
cara dituntun oleh logika.
OBJEK MATERIA
Adalah sifat penyelidikan dari objek yang ada sejauh ada yang menjadi bahan
enyelidikannya adalah semesta ini secara totalitas dan tidak mengenai wujud luarnya
tetapi mengenai wujud dalamnya (hakekatnya).
2. SISTEMATIKA FILSAFAT : TENTANG TEORI HAKEKAT
Sistematika filsafat dapat diartikan sebagai struktur atau batang tubuh dari
filsafat. Struktur filsafat biasanya dibagi 3 yaitu; Ontologi (hakekat), Epistemologi
(pengetahuan), Aksiologi (nilai).
ONTOLOGI
Terambil dari bahaya yunani yakni on, to, logos. On berarti keadaan, To
bermakna definitif partikel tidak artinya seperti ‫ ))ال‬atau THE, dan Logos adalah
teori. Jadi, ontologi adalah ilmu mengenai keberadaaan. Pertanyaan umumnya adalah
“apa hakekat ada ini?” terdapat dua aliran yang menjawab pertanyaan tersebut yaitu
aliran materialisma dan aliran idealisme.
Aliran materialisme lahir kebih dulu yang dibawa oleh Demokriptos tapi
disokokng oleh Aristoteles. Aliran ini menyebut bahwa hakekat alam semesta ini
bahkan hakekat segala sesuatu adalah fisik dan rohani bersifat sekunder atau datang
kemudian. Demokritos 400 SM menyebut yang ada hanyalah benda-benda yang
tersusun dari unsur-unsur yang kecil dengan jumlah tidak terhingga benda kecil ini
disebut atom (a:tidak, tomos: dibagi). Teori Demokritos ini disebut teori atomisme.
Teori ini yang kemudian akan menjelaskan dalam kalam filsafat terkait kehidupan
setelah mati dan makhluk-makhluk yang tidak terlihat seperti malaikat dan jin.
Demokritos mengakatan bahwa atom mereka sangat halus sehingga tidak terlihat
dengan dalih jika keluar malam akan merasakan merinding dengan ditandai berdirinya
bulu kuduk.
Aristoteles (392 SM) murid Plato dan guru Iskandar Agung, Aristoteles
mengatakan yang rohani pun bersifat fisik karena hakekatnya benda roani atau fisik
berada di ruangan yang fisik, namun ia membedalan aantara fisik dan rohani yaitu
yang rohani memberi bentuk terhadap materi yang bersifat fisik contohnya pada
patung monumen Sudirman, yang memberi bentuk fisiknya adalah rohani dari benda
fisik itu. Teori Aristoteles ini disebut Hailmorfisme yaitu teori bersatunya materi dan
bentuk. Dia menyebut Tuhan pun berada di dunia materi, Tuhan menjadi sebab awal
semua benda ada. Dia lah yang menyebabkannya. Tidak ada yang membuatNya
bergerak di awal atau di akhir karena Dia yangg membuat gerak.
Aliran Idealisme dibawa oleh Plato yaitu guru Aristoteles, Plato (437 SM)
pandangannya mengenai idealisme bertolak belakang dengan materialisme, ia
menyebut bahwa hakekat segala sesuatu bersifat rohani, ia juga berkata kalau dunia
fisik ini bersifat sekunder bawaan dari dunia rohani.Alam idea terdapat sosok-sosok.
Di alam rohani tiruan tiruan ini sempurna namun tiruan di alam fisik tidak ada yang
sempurna. Contohnya adalah ketika seorang guru membuat gambar segitiga tanpa
penggaris di papan tulis yang hasilnya tidak menyerupai segitiga namun dikepalaya
sempurna sketsanya. Manusia hakiki ada di alam idea, di alam fisik manusia tidak
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai