0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum definisi filsafat secara etimologis dan terminologis. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan secara terminologis, filsafat adalah upaya sistematis untuk menjelaskan realitas menurut Bertrand Russel, William James, dan Al-Farabi.
Dokumen tersebut merangkum definisi filsafat secara etimologis dan terminologis. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan secara terminologis, filsafat adalah upaya sistematis untuk menjelaskan realitas menurut Bertrand Russel, William James, dan Al-Farabi.
Dokumen tersebut merangkum definisi filsafat secara etimologis dan terminologis. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan secara terminologis, filsafat adalah upaya sistematis untuk menjelaskan realitas menurut Bertrand Russel, William James, dan Al-Farabi.
NIM : 1215020040 Kelas : 1 A Prodi : Bahasa dan Sastra Arab Dosen Pengampu : Muhammad Rosyid Ridho, M. A.
RESUME PERTEMUAN KEDUA (SELASA, 14 September 2021)
Dalam melakukan sebuah pencarian informasi terkait suatu hal maka diperlukan metode pertanyaan 5 W 1 H. Dalam pertemuan kedua mata kuliah filsafat umum kita berada di tahap 1 untuk memahami apa itu filsafat yaitu dengan pertanyaan WHAT?. Berikut definisi apa yang dimaksud filsafat itu. Pertama, definisi filosofi menurut etimologis yang berasal dari bahasa Yunani berarti etimos yaitu asal-usul dan logos yaitu bahasa. Secara etimologis filosofi berasal dari dua kata yaitu filo yang berarti cinta, dan shophia yang artinya kebijaksanaan. Kemudian dari kata cinta dapat di klasifikasikan berdasarkan bentuknya ada tiga yaitu ; FILO yang berarti cinta secara abstrak, LOVA yang artinya cinta ilahi berupa bentuk fisik serta absrak, dan yang terakhir adalah EROS yaitu cinta dalam bentuk fisik yang menjurus pada nafsu birahi. Masih dalam lingkup pengertian filoshofi secara etimologi, terdapat tokoh yang mengemukaan pemikirannya tentang apa itu filosofi dia adalah Phytagoras. Seorang matematikawan yang membahas ilmu filsafat dari segi metafisika yang arinya dibalik fisik, atau dibalik dunia ini. Phytagoras menyebut filoshofia yang berarti kecintaan pada ilahi sebagai bentuk ejekan pada mereka yang mengetahui pekerjaan Tuhan yang akhirnya disebut “orang pintar” dikalangan masyarakat umum atau dukun. Mereka yang disindir oleh Phytagoras kemudian disebut dengan Magos yang berkembang menjadi Majusi di kalangan bangsa arab yang memiliki arti profesi yaitu orang yang mengetahui pekerjaan Tuhan dan efek yang ditimbulkan bagi kehidupan di alam semesta. Phytagoras kemudian berpendapat bahwa seharusnya manusia tidak bisa mengetahui pekerjaan Tuhan atau pengetahuan Tuhan. Namun, tingkatan tertingginya dapat diperoleh hanya dengan cukup menjadi seorang pecinta ilmu tentang Tuhan. Yang akhirnya menjadi bentuk penyederhanaan atau simplistik dari apa yang telah dipaparkan. Penyederhanaan ini muncul dari sebuah observasi dan spekulasi bahwa Tuhan punya pekerjaan karena adanya benda-benda langit yang disebut planet yang memiliki pengaru bagi kehidupan di bumi dan berdampak bagi alam semesta. Orang zaman dulu menganggap bahwa planet ini adalah dewa. Contohnya adalah planet Mars mewakili dewa Apolo yang merupakan dewa perang. Anak yang lahir ketika munculnya planet Mars di langit maka akan memiliki sifat layaknya dewa Apolo yatu, kemarahan, nafsu perang, serta kepemimpinan. Hal lainnya adalah planet Venus yang menggambarkan dewi Venus yang mana ada anak yang lahir maka akan memiliki karakter romantis. Terminologis berasal dari bahasa Yunani juga yakni term yang artinya istilah dan logos yang artinya bahasa. Filosofi menurut terminologis adalah upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik dan lengkap tentang seluruh realitas. Pengertian filosofi menurut terminolgis dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu; menurut Bertrand Russel, William James dan Al- Farabi. Bertrand Russel merupakan seorang filsuf Inggris abad 20 sekaligus menjadi orang tercerdas pada masanya dan juga berhasabat dekat dengan ilmuan fisika yakni Einstein. Menurut Bertrand Filosofi adalah “philosophy is an attempt to answer ultimate questions critically” yang artinya “Filsafat adalah upaya untuk menjawab pertanyaan pamungkas secara kritis.” Selanjutnya adalah William James dia merupakan filsuf fragmatis asal Amerika yang terkenal antara tahun 1970 – 1980 an. Menurutnya “philosphy is collective names of questions witch have not been answered with the satisfaction of all that has them” yang artinya adalah “filsafat adalah nama kolektif dari pertanyaan yang belum terjawab oleh penyihir dengan kepuasan semua yang memilikinya.” Kedua filsuf di atas merupakan filsuf modern yang hidup di era abad 20 an. Sekarang kita mundur ke abad pertengahan atau disebut juga masa klasik yakni masa masuknya filosofi di dunia islam. Muncul seorang nama besar yaitu Al – Farabi yang hidup pada masa pertengahan Bani Abbasyiah pada kekhalifahan Al-Mukhtasim pengganti Al-Ma’mum sekitar abad 9-10. Filsafat dalam bahasa arab disebut dengan Falsafah menurutnya adalah “ilmun al-mawjuudaat bimaa hiya mawjuudah” yang artinya “pengetahuan mengenai segala sesuatu sejauh itu ada.” Lebih spesifiknya membahs tentang keberadaan makro (jagat raya) & mikro (manusia) cosmos (semesta). “Ilmun” yang tadi disebut Al-Farabi dapat dibagi dua dalam pandangan, yaitu klasik dan modern. Dalam pandangan klasik Ilmun berarti pengetahuan yakni yang sudah terverivikasi dan belum terverivikasi. Kemudian dalam pandangan kedua (modern) Ilmun diartikan sebagai sains yang mana artinya sebagai disiplin ilmu serta sudah terverivikasi. Sejauh berdasarkan definisi etimologi dan terminologis filosofi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat murah dengan hanya bermodalkan akan dalam penelitianya. Filsafat mengandung arti juga sebagai renungan dan spekulasi pemikiran manusia mengenai alam semesta ini. Bidang ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat diverivikasi hasil buah pemikirannya dengan alat apapun.