Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PKN

Sejarah Pancasila dan Piagam Jakarta


Sejarah Penciptaan Lambang Pancasila
Pancasila sebagai Falsafah Negara Indonesia
Nilai-nilai Islam dalam Pancasila
Disusun oleh

Ade Inas Salsabila


Berlian Ivani
Ade Revi
Amalul Arifin
A. Sejarah Pancasila
Pada rapat BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia), Soekarno
menyampaikan gagasannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila dan
diterima secara aklamasi oleh segenap anggota
BPUPKI.

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil


untuk merumuskan dan menyusun UUD (Undang-
Undang Dasar) dengan berpedoman pada pidato
Bung Karno tersebut.
Lalu dibentuklah Panitia Sembilan yang terdiri
dari :
Ketua - Soekarno - Agus Salim
- Moh.Hatta - Achmad Soebardjo
- Mr.AA Maramis - Wahid Hasjim
- Abikoeno Tjokrosoejoso - Moh.Yamin
- A.Kahar Muzakir

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya


rumusan Pancasila hasil penggalian Soerkarno tersebut
berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah
UUD 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah
sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus
1945 oleh BPUPKI.
B. Sejarah Piagam Jakarta
BPUPKI mengemukakan dasar negara merdeka dalam sidang
pertama. Dari pendapat yang berkembang diantara
Mr.Moh.Yamin, Mr.Soepomo dan Ir.Soekarno akhirnya
disepakati bahwa dasar negara Indonesia terdiri dari lima
unsur dengan nama pancasila.
Karena adanya rumusan yang berbeda diantara para anggota,
maka dipandang perlu untuk membentuk panitia kecil yang
bertugas membahas asal-usul yang diajukan, baik secara lisan
maupun tertulis. Selanjutnya Piagam Jakarta diterima dengan
baik, tetapi butir pertama diubah kata "dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi
"Yang Maha Esa".
C. Sejarah Penciptaan Lambang Pancasila
Bermula dari terpukul mundurnya Jepang oleh sekutu, kekalahan
telak dimana-mana hingga jantung kota strategis kota Hiroshima
dan Nagasaki hingga Jepang pun terdesak tak berdaya. Pada
situasi terdesak ini Jepang mencoba menarik simpati rakyat
Indonesia, tetapi rakyat Indonesia memanfaatkan kesempatan yang
penting ini untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Lambang Garuda Pancasila diawali dengan sayembara lambang
negara. Kala itu, rancangan yang dipertimbangkan berasal dari
dua politisi, yaitu Moh.Yamin dan Sultan Hamid II.
Akhirnya rancangan Sultan Hamid II yang berupa Rajawali
Garuda Pancasila menjadi pilihan. Atas dasar Presiden Soekarno.
Pada 11 Februari 1950, lambang Garuda Pancasila digunakan
dalam sidang kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS).
Kemudian pada tanggal 15 Februari 1950, lambang ini
diperkenalkan untuk pertama kali di Hotel Des Indes Jakarta.
Burung Garuda sendiri terinspirasi dari mitologi Hindu. Menurut
cerita kuno, burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu, penjaga
alam semesta. Burung yang melambangkan pengetahuan, keberanian,
kebajikan dan kesetiaan. Kisah ini menginspirasi Soekarno untuk
memilih burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia.
D. Pancasila Sebagai Filsafah Negara Indonesia
Soekarno sendiri menyebut Pancasila sebagai
Philosopische Grondslag atau pandangan hidup bangsa
Indonesia.
Pancasila memiliki dua kepentingan yaitu :

1. Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan


petunjuk dalam menjalani keseharian hidup manusia.
2. Pancasila diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu
kewajiban bahwa dalam segala tatanan kenegaraan entah
itu dalam hukum, politik, ekonomi maupun sosial
masyarakat harus bertujuan pada Pancasila.

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi


utama sebagai dasar negara Indonesia, sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber hukum nasional, yang
menjamin dan merupakan perwujudan serta tidak boleh
bertentagan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan
Pancasila yang tercantum pada pembukaan UUD 1945.

E. Nilai-nilai Islam dalam Pancasila


Didalam Pancasila tentu saja sangat kental sekali,
dikarenakan perumusan Pancasila itu sendiri tidak terlepas
dari pemikiran tokoh Islam dan mendominasi di dalam
perumusan ideologi negara kita ini.

Isi Sila Pertama

Yang berbanding lurus dengan QS.Al-Ikhlas,


menjelaskan tentang ke-esa-an Allah SWT.

Isi Sila Kedua

Yang satu alur dengan QS.An-Nisa ayat 135, yang


menjelaskan bahwa Allah SWT memerintah kita sebagai
orang yang beriman untuk berbuat adil kepada siapapun
tanpa memandang kerabat atau bukan.

Isi Sila Ketiga

Yang bernilai sama seperti QS.Al-Hujurat ayat 13 yang


menerangkan bahwa penciptaan manusia sangat beragam dari
mulai perbedaan jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan,
kebudayaan dll yang diciptakan untuk saling mengenal dan
membentuk kesatuan dan persatuan didalam ikatan ketakwaan.

Isi Sila Keempat

Yang terkandung dalam QS.As-Syura ayat 38, yang mana


Allah menggambarkan bahwa mengambil keputusan dengan
bermusyawarah itu adalah hal yang sangat baik.

Isi Sila Kelima

Yang tertuang dalam QS.An-Nahl ayat 90, yang


mengajarkan saling memberi kepada sesama kerabat, saling
berbuat baik, dan tidak diperbolehkan saling mendzolimi
terhadap sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai