Makalah Pengantar Studi Keislaman
Makalah Pengantar Studi Keislaman
Nim : 2120603071
1. Pengertian Sketsa
Sketsa adalah sebuah gambaran kasar dan ringan yang digunakan untuk
mengawali atau sebagai kerangka sebuah penggarapan karya.
2. Pengertian Sosiografi
Sosiografi adalah letak suatu tempat yang ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti
segi ekonomi, segi politis, segi kultural dan sebagainya.
a. Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan
jasa.
b. Politis adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lainberwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
c. Kultural adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan budaya.
3. Ekonomi Dalam Masyarakat Islam
Dewasa ini kehidupan ekonomi telah menjadi standar kehidupan individu dan
kolektif suatu negara-bangsa.Keunggulan suatu negara diukur berdasarkan tingkat
kemajuan ekonominya.Ukuran derajat keberhasilanmenjadi sangat materialistk.Oleh
karena itu, ilmu ekonomi menjadi amat penting bagi kehidupan suatu bangsa.Namun
demikian, pakar ilmu ekonomi sekaliber Masrhal menyatakan bahwa kehdiupan dunia ini
dikendalikan oleh dua kekuatan besar; ekonomi dan keimanan (agama), hanya saja
kekuatan ekonomi lebih kuat pengaruhnya daripada agama.
Sementara itu perkembangan ekonomi Islam akhir-akhir ini begitu pesat, baik
sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai sebuah sistem ekonomi telah mendapat
banyak sambutan positif di tingkat global.Sehingga dalam tiga dasawarsa ini mengalami
kemajuan, baik dalam bentuk kajian akademis di Perguruan Tinggi Negeri maupun
swasta, dan secara praktik operasional.
Sistem Keuangan Islam merupakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang
ekonomi Islam.Sistem keuangan Islam bukan sekedar transaksi komersial, tetapi harus
sudah sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan zaman.
Bentuk sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam ádalah
terbebas dari unsur riba.
Islam mengakui akan milik pribadi, tetapi kepemilikan ini tidaklah mutlak,
karena kepemilikan sebenarnya adalah hak Allah sendiri dan manusia sebagai tempat
titipan semata. Untuk dapat mengatur pemeliharaan watak kebajikan sistim islam, Tuhan
meletakan dasar, dimana roda seluruh kehidupan ekonomi umat manusia harus berputar.
Ini berlaku sebagai petunjuk pokok pada seluruh kegiatan bidang ekonomi.Islam
melarang semua bentuk kegiatan yang merusak atau membahayakan hak penuh
kepentingan orang seorang bagi masyarakat.
4. Politis Dalam Masyarakat Islam
Politik seringkali dinilai sebagi sesuatu yang buruk, kotor bahkan jahat.Padahal,
dengan politik, keadilan bisa diwujudkan. Dengan politik juga kesejahteraan masyarakat
akan bisa didapat.
Islam bukan hanya agama ritual melainkan agama ideologi yang memiliki
tatanan yang sempurna.Karenanya, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik urusan
keluarga, tata kemasyarakatan, prinsip pemerintahan dan hubungan internasional.
Islam mengatur permasalahan politik atau yang dikenal dengan istilah ‘siyasah’.
Menurut terminologi bahasa siyasah menunjukkan arti mengatur, memperbaiki dan
mendidik.Sedangkan secara etimologi, siyasah (politik) memiliki makna yang berkaitan
dengan negara dan kekuasaan.
Islam dan politik adalah dua hal yang integral.Oleh karena itu, Islam tidak bisa
dilepaskan dari aturan yang mengatur urusan masyarakat dan negara, sebab Islam
bukanlah agama yang mengatur ibadah secara individu saja. Namun, Islam juga
mengajarkan bagaimana bentuk kepedulian kaum muslimin dengan segala urusan umat
yang menyangkut kepentingan dan kemaslahatan mereka, mengetahui apa yang
diberlakukan penguasa terhadap rakyat, serta menjadi pencegah adanya kedzaliman oleh
penguasa.
Maka jika ada yang mengatakan bahwa Islam tidak usah berpolitik, adalah salah
besar karena berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kaum muslimin.Jadi kita
harus memahami betapa pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan sesuai
dengan syari’at Islam.Terlebih lagi ‘memikirkan/memperhatikan urusan umat Islam’
hukumnya fardhu (wajib).
Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada
selain Allah, maka Allah akan berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak
memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka
(kaum muslimin).“
Pun dalam sejarah perjuangan para sahabat terdapat bukti-bukti yang
menunjukkan bahwasannya agama Islam memang memiliki otoritas terhadap politik.
Salah satu yang menjadi bukti sejarah perpolitikan pada masa itu adalah ketika
mengangkat seorang khalifah (kepala negara pengganti Rasulullah).
Dalam mengangkat seorang khalifah, para sahabat memberikan syarat kepada
khalifah agar memegang teguh Al Quran dan As Sunnah.Karena mereka tahu betul
bahwa politik tidak bisa dipisahkan dari agama, sehingga dalam pengangkatan khalifah
harus didasarkan pada pertimbangan yang terbaik.
Jadi terbukti bahwa eksistensi politik sudah ada sejak jaman Rasulullah, bahkan
jauh sebelum itu politik sudah ada sejak manusia mengenal kata memimpin dan
dipimpin, maka politik ada saat itu.
Sayangnya, dijaman ini banyak masyarakat yang anti dengan politik.Dalam
pandangan masyarakat, politik dianggap sebagai sesuatu yang berbau kelicikan,
kebusukan, serta pandangan negatif lainnya.
Terlebih saat ini, kita melihat ada sebagian penguasa muslim yang tidak
konsisten menjalankan kebijakan politiknya di atas ketentuan hukum dan etika syariat.
Akibatnya, mereka menetapkan peraturan yang menyimpang dari ajaran Islam.Maka
banyak orang yang beragama Islam tidak sepakat dengan adanya politik dalam Islam.
5. Kultural atau Kebudayaan Masyarakat Islam
Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa
abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui
jalur perdagangan dari Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter
yang khas pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia.Kombinasi antara dua
entitas budaya yang berbeda ini, di samping juga unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha
yang masuk sebelumnya dan kebudayaan barat yang masuk pada era kolonial,
menghasilkan keragaman budayayang sangat kaya.Seiring waktu, kekayaan budaya ini
mengalami pasang dan surut, sehingga berbagai upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak
ditelan zaman.
Hal inilah yang mendasari munculnya gagasan pendirian Museum Istiqlal di
kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah.Museum yang berdiri berdampingan
dengan Museum Bayt Al-Qur'an ini sejak awal dicita-citakan untuk merepresentasikan
kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam.Keragaman suku membuat
peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki warna
tersendiri.Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari berbagai daerah
yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri dari karya
arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan, dan karya
seni kaligrafi diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya
Islam yang dimiliki nusantara. Di antara koleksi museum ini antara lain arsip foto
arsitektur masjid-masjid di berbagai pelosok tanah air.
Di samping itu, ditampilkan pula beraneka jenis pakaian tradisional yang
mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat seperti busana tradisional Aceh, aneka
tenun songket dari beberapa daerah di Sumatera, dan aneka motif tekstil baik tradisional
maupun kontemporer. Terdapat pula beberapa naskah kuno berbahasa arab, berbagai guci
tanah liat, dan replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan
masyarakat Islam di Indonesia.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Lintasan Sejarah Umat Islam
2. Bagaimana Tantangan-tantangan Barat
3. Masalah-masalah Umat Islam
4. Tinjauan Muslim Masa Depan
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Lintasan Sejarah Umat Islam
2. Untuk mengetahui Tantangan-tantangan Barat
3. Untuk mengetahui masalah-masalah umat Islam
4. Untuk mengetahui Tinjauan Muslim Masa Depan
BAB II
PEMBAHASAN