Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang penulis


lakukan telah selesai, maka penulis menyampaikan laporan kegiatan
PRAKERIN sebagai tahapan akhir dari tugas yang harus penuis lakukan.
Laporan yang penulis sampaikan adalah laporan kegiatan yang penulis
lakukan selama PRAKERIN di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages di
Serang - Banten.
Adanya beberapa tempat kegiatan PRAKERIN yang telah penulis
pelajari yang ada dihotel baik yang telah penulis langsung berhubungan
dengan tamu maupun tidak merupakan salah satu acuan bagi penulis untuk
penyajian laporan PRAKERIN dengan mengangkat topik ’ Laporan
Kegiatan Praktek Kerja Industri di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages
– Serang Banten.
Maka sesuai dengan tujuannya uraian-uraian dalam laporan ini
berusaha memberikan laporan umum tentang keterlibatan penulis dalam
PRAKERIN selama enam bulan di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages –
Serang Banten. Dalam laporan ini juga dijelaskan pelaksanaan PRAKERIN
yang dilakukan penulis, mengingat sangat luasnya pengetahuan Food Product
diharapkan penyajian serta pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.

1.1. Latar Belakang Masalah


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu bentuk
emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat didunia usaha ,
sehingga dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat

1
meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat
diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia
pendidikan dan dunia usaha.
1.2 Tujuan PRAKERIN
Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat
tugas akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja
sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,tercermin dalam
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan
meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan agar dapat
menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian
perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula
oleh tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa
kita untuk ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan pariwisata.
Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) ( PKL ) antara lain :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha,
b. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa
untuk memasuki dunia usaha,
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya,
d. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
e. pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN)
1.3 Tujuan dan Kegunaan Laporan
Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah hasil penulisan
Siswa setalah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ( PKL )

2
berdasarkan data yang di peroleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah.
Adapun tujuan pembuatan laporan ilmiah antara lain:  
a. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan
pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk
tulisan yang sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
b. Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang bersikap objektif
dan ilmiah.
c. Sebagai pertanggungjawaban siswa yangb telah melaksanakan Tugas
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang berkaitan dengan program
keahlian yaitu Pariwisata – Akomodasi Perhotelan.
d. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan
Praktek Kerja Industri dengan baik.
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri yang penulis lakukan adalah di Pesona
Krakatau Hotel dan Cottages yang beralamatkan di Jl. Raya Karang Bolong
KM 142 Ds. Karang Suraga Kec. Cinangka Kab. Serang Provinsi Banten.
Sedangkan waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
yang dilakukan oleh penulis dimulai tanggal 20 Juni 2017 s/d 20 Januari
2017. Dengan pelaksanaan PRAKERIN sebagai berikut:
a. Departement House keeping mulai tanggal 20 Juni 2017 s/d 01 September
2017.
b. Departement Food and Beverage Service mulai tanggal 02 September
2017 s/d 20 Januari 2017.

1.5 Metode & Teknik Penyusunan Laporan


 Dalam penyusunan laporan ini Penulis menggunakan metode dan
beberapa tekhnik penulisan dengan maksud agar memudahkan didalam
pengumpulan data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih
baik dan sesuai situasi kondisi.Adapun metode dan tekhnik yang di gunakan
dalam penyusunan laporan antara lain sebagai berikut:

3
a. Metode Penyusunan
 Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode
deskriptif mengargumentasikan dan memaparkan permasalahan secara
terperinci sesuai dengan data dan fakta yang ada.
b. Tekhnik Penyusunan
Beberapa langkah penyusunan yang penulis lakukan yaitu:
1) observasi
Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori
yang kemudian terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN).
2) Interview
 Yaitu Mengumpulkan data dengan cara melakukan Tanya jawab
secara langsung, hal ini di lakukan untuk memperoleh suatu informasi
yang tepat dan jelas yang dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.
3) Study Literatur
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan cara mencari serta
membaca buku-buku di perpustakaan yang ada kaitannya dengan
pembahasan masalah.
Selanjutnya sistematika penyusunan laporan ini penulis
menjabarkan setiap pokok pembahasan terlebih dahulu Penulis harus
menuliskan pokok pembahasan dengan sistematis dari laporan ini.
BAB I Pendahuluan berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan
PARAKERIN, Tujuan dan Kegunaan laporan, Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan, Metode & teknik Penyusunan laporan.
BAB II Tinjauan Pustaka berisi Pengertian Hotel Secara Umum,
Pengertian Hotel Menurut Beberapa Ahli, Klasifikasi Hotel
BAB III Hasil Prakerin berisi Sejarah Singkat Pesona Krakatau,
Visi dan Misi Pesona Kraktau, Struktur Organisasi, Jenis-jenis Kamar,
Fasilitas yang ada di Pesona Karaktau, Pembagian Departement yang
ada di hotel, Kegiatan Prakerin
BAB IV Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran

4
1.6 Manfaat Prakerin
Manfaat Prakerin yaitu parasiswa dapat membandingkan langsung antara
teori yang didapat disekolah dengan kenyataan dilapangan selain itu para siswa
jadi lebih tau akan dunia kerja yang akan dihadapi nanti sehingga para siswa dapat
memperoleh gambaran nyata akan pekerjaan itu sendiri dan mempersiapkannya
demi menghadapi persaingan kerja kelak.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hotel Secara Umum


a.      Pengertian Hotel 
                   Kata Hotel mulai dipakai sejak abad ke 18 di London, Inggris. Pada
saat itu kata hotel adalah “ garni “, sebuah rumah besar yang dilengkapi dengan
sarana tempat menginap/tinggal untuk penyewaan secara harian, mingguan atau
bulanan. Kata hotel sendiri merupakan perkembangan dari bahasa Perancis. Hotel
berasal dari kata latin: “ hostel”   dan mulai dikenal di masyarakat pada tahun
1797.
Ada beberapa definisi hotel berdasarkan berbagai pendapat, di antaranya :
- Hotel adalah : Bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para
tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan
dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan ( Rumekso, 2002 : 2 )
- Hotel adalah :Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan
dan minum ( SK Menteri  Perhubungan No. Pm. 10/Pw. 301/Phb. 77 ).
              - Hotel adalah  : Perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi serta
menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum yang
memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersil dalam jasa tersebut ( SK.
Menteri Perhubungan No. 241/11/1970 ).

b.  Karakteristik Usaha Industri Hotel  


Industri hotel disamping memiliki ciri-ciri khas sebagai industri pariwisata
pada umumnya, juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan industri
lain. Karakteristik itu antara lain industri hotel tergolong industri yang padat
modal dan padat karya, industri hotel dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di
berbagai sektor, industri hotel menghasilkan dan memasarkan produknya
bersamaan dengan tempat dimana produk itu  dihasilkan, industri hotel bekerja

6
selama dua puluh empat jam tanpa mengena l libur dalam melayani tamu, industry
hotel menganggap dan memperlakukan tamu sebagai raja. 

c.  Fungsi dan peranan Hotel 


Hotel berfungsi sebagai suatu sarana untuk kebutuhan tamu sebagai
tempattinggal sementara. Hotel bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan
dan minum bagi masyarakat, tetapi juga sebagai tempat untuk
melangsungkan upacara, konferensi dan lain-lain sehingga penyediaan fasilitasnya
pun sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan para tamu.    

d.  Pengelompokan Hotel 
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya.
Kriteria yang umum digunakan adalah sebagai berikut: 
-          Pengelompokan menurut standar, hotel  dibagi menjadi hotel
internasional,hotel semi internasional dan hotel nasional
-          Pengelompokan menurut ukuran, hotel di bagi menjadi hotel yang
beroperasi  sepanjang tahun dan hotel yang beroperasi pada musim-musim
tertentu. 
-          Pengelompokan menurut lokasi, hotel di bagi menjadi hotel yang berlokasi
didaerah perkotaan, hotel yang berlokasi di pinggiran kota, hotel yang berlokasi di
daerah pegunungan atau tepi pantai, hot el yang berlokasi  disepanjang jalan raya
yang menghubungkan satu kota dengan kota lain. 
-          Pengelompokan menurut pelayanannya , hotel dibagi menjadi hotel yang
memberikan pelayanan untuk tamu-tamu yang akan mengadakan symposium,
konferensi, lokakarya, hotel yang me mberikan pelayanan untuk tamu-tamu
pemuda dan hotel yang memberikan  pelayanan untuk kelompok-kelompok
konferensi tertentu. 

7
2.2 Pengertian Hotel Menurut Para Ahli
Ada banyak definisi hotel menurut para ahli yang tercantum dalam buku. Mari
kita bahas pengertian hotel secara lengkap tidak hanya dari pendapat para ahli
tetapi juga dari buku kamus, dan dari sisi pemerintah yang tercantum dalam
Undang-undang maupun Keputusan Menteri.
1. Pertama mari kita jabarkan pengertian hotel dari kamus terpercaya yang
sering kita gunakan, Berdasarkan Oxford Dictionaries, hotel adalah sebuah
bangunan yang menyediakan akomodasi, makanan, dan layanan lainnya
untuk orang yang sedang berpergian jauh dan wisatawan/turis.
2. Berasarkan Wikipedia, definisi hotel sangat singkat, yaitu sebuah
bangunan yang menyediakan penginapan berbayar dalam jangka pendek
3. Berdasarkan Dictionary, hotel adalah sebuah bangunan komersial yang
menawarkan penginapan untuk orang yang berpergian atau kadang-kadang
penghuni permanen, dan juga terdapat ruang pertemuan, restoran, toko dan
lain sebagainya untuk keperluan umum.
4. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah sebuah kata
benda yang memiliki pengertian bangunan berkamar banyak yang
disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang
sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan,
penginapan, makan dan minum. Itu adalah empat pengertian kata hotel
dari kamus terpercaya yang biasanya digunakan untuk mencari istilah
suatu kata.
Selanjutnya definisi hotel menurut para ahli, hotel memiliki
pengertian sebagai berikut :
1. Prof. Fred Lawson (1995), dalam bukunya Hotel and Resort: Planning
and Design terbitan Architectural Press. Hotel adalah banguna yang
menawarkan para wisatawan dua pelayanan dasar berupa akomodasi
(fasilitas penginapan) dan layanan makanan/minuman.
2. Sulastiyono (2011), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan

8
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai
dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.
(dalam SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM
37/PW. 340/MPPT-86)
3. Endar Sri (1996), hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara
komersil guna memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat
umum dengan fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang
bawaan, pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas
perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya serta jasa pencucian
pakaian.
4. Menurut AHMA (The America Hotel and Motel Asossciation) yang
kini bernama AHLA (American Hotel and Lodging
Association).Sebuah hotel adalah sebuah pendirian bisnis utama yang
menyediakan fasilitas untuk masyarkat umum yang mencangkup satu
atau lebih dari satu fasilitas berikut, berupa penginapan berseragam
layanan, laundry (jasa cuci pakaian) dan furnitures (objek bergerak
yang ditujukan untuk mendukung berbagai kegiatan manusia seperti
duduk makan (tabel), dan ruang tidur (misalnya, tempat tidur).
2.3 Klasifikasi Hotel
Pengelompokan tipe hotel dapat dijelaskan menurut beberapa hal yaitu :
1) Berdasarkan Kelas
2) Berdasarkan Plan
3) Berdasarkan Ukuran
4) Berdasarkan Lokasi
5) Berdasarkan Area
6) Berdasarkan maksud kunjungan tamu
7) Lamanya tamu menginap
8) Kriteria Jenis Tamu
9) Aspek bentuk bangunan
10) Wujud Fisik

9
Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap tentang tipe-tipe hotel sesuai dengan
klasifikasi tersebut.
a. Tipe Hotel Berdasarkan Plan
Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain:
a. American Plan
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan
sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan
(meals)
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
• Full American Plan (FAP)
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan
malam)
• Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah
satu diantaranya harus makan pagi
(breakfast), seperti:
- Kamar + makan pagi + makan siang
- Kamar + makan pagi + makan malam
b. Continental Plan/ Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah
termasuk dengan kontinental breakfast. Adalah perencanaan harga kamar
dimana harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan Continental
breakfast.
c. European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar saja.
Keistimewaanya:
• Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
• Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)
b. Tipe Hotel berdasarkan Ukuran
Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan
jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:

10
a. Small hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150
kamar
b. Medium hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel
ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
• Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
• Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar.
c. Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar
dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar
c. Tipe Berdasarkan Lokasi
Klasifikasi hotel berdasarkan factor lokasi dapat dibagi menjadi:
a. City hotel
Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar tamunya
yang menginap adalah memiliki kegiatan berbisnis. Gambar 2.7 adalah
salah satu contoh kamar Business Hotel, dengan writing Table
berbentuk L yang dapat dipergunakan sebagai sarana kerja yang cukup
nyaman.
b. Resort Hotel
Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian
besar tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak
rekreasi. Macam-macam resort berdasarkan lokasi:
• Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan)
• Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai)
• Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
• Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung).

11
d. Tipe Hotel Berdasarkan Area
a. Suburb Hotel
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota
satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya.
b. Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau
area pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara.
c. Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar
atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya
masih berupa desa.

e. Tipe Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan


Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama
menginap,adalah sebagai berikut :
a. Business hotel
Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya
menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi.

b. Resort/Tourism Hotel
Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik
domestik maupun manca negara.
c. Casino hotel
Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai
tempat untuk kegiatan berjudi.
d. Pilgrim hotel
Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas
beribadah. Seperti hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan
Lourdes di perancis.
e. Cure Hotel

12
Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang
dalam proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.

f. Klasifikasi Hotel berdasarkan Faktor Lamanya Tamu Menginap:


a. Transit hotel
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang
singkat, rata-rata satu malam
b. Semi residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu
malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1
minggu sd. 1 bulan.
c. Residential hotel
Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu
bulan.
g. Klasifikasi Hotel berdasarkan Kriteria Jenis Tamu
Jenis-jenis tamu yang menginap disini artinya bahwa darimana asal usulnya
mereka menginap dan latar belakangnya:
a. Familiy Hotel Adalah tamu yang menginap bersama keluarganya
b. Cure Hotel adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang
sedang menginginkan penyembuhan dar suatu penyakit atau
meningkatkan kesehatannya

h. Tipe / Jenis Akmodasi berdasarkan Aspek Bentuk Bangunan.


Akan terlihat jelas, dengan melihat bentuk bangunan saja orang
akan dapat menebak jenis akomodasi apa dari bentuk bangunan tersebut.
Untuk lebih jelasnya jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa macam.
a. Pondok Wisata
Merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan
sebagian dari rumah tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang
dengan perhitungan pembayaran harian.
b. Cottage

13
Adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk
usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya.
Fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara
gratis, atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi danau.
c. Motel (Motor Hotel)
Adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha
perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi disetiap
kamarnya. Biasanya motel ini bertingkat dua, bagian atas sebagai kamar,
dan dibagian bawah berupa garasi mobil.

i. Klasifikasi berdasarkan Wujud Fisik


a. Produk nyata (tangible)
1. Lokasi
Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi
yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi , seperti
lokasi yang dekat dengan bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan,
pusat bisnis, atraksi wisata sehingga memberikan kemudahan tamu untuk
mengakses aktivitas lain diluar hotel.
2. Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan phisik yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat mempermudah
tamu melaksanakan aktivitas selama tinggal di hotel. Fasilitas itu dapat
berupa:
• Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning, Colour TV with
in house movie and international chanel, Safe Deposit Box, Hot and Cold
water, Minibar, International Direct Dialing telephone, Private bathroom
with bathtub and shower, Tea & Coffee making facility, Hair dryer.
Agar fasilitas yang disediakan oleh hotel dapat berfungsi, mak
adisertai dengan pelayanan, adapun pelayanan tersebut dapat
berupa:corak/gaya pelayanan yang diberikan oleh para karyawan,
pelayanan dapat juga berupa waktu buka restoran, pelayanan kebersihan

14
kamar,pelayanan dan penyajian makanan dan minuman di restoran. Pada
era ini persaingan bisnis perhotelan yang paling ketat adalah kemampuan
hotel untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Beberapa hal yang menyebabkan pelayanan dikatakan berkualitas,
menurut Murdick dkk.(1990:4) yaitu: “Suatu aktivitas ekonomi yang
memproduksi/menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan atau
keperluan psikologis.

j. Hotel Berdasarkan Kelas


1. Faktor tingkatan atau bintang
Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*).
Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan
yang dituntut semakin banyak dan baik. Kriteria klasifikasi hotel
berdasarkan bintang adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Hotel Bintang Persyaratan

Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar


(1) *
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 20 m2

Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar


Kamar suite minimum 1 kamar
(2) **
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 22 m2
Luas kamar suite, minimum 44 m2

Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar


Kamar suite minimum 2 kamar
(3) ***
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 24 m2
Luas kamar suite, minimum 48 m2
(4) ****

15
Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar
Kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 24 m2
Luas kamar suite, minimum 48 m2

Jumlah kamar standar, minimum100 kamar


Kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi di dalam
(5) *****
Luas kamar standar, minimum 26 m2
Luas kamar suite, minimum 52 m2

BAB III
HASIL PRAKERIN
3.1 Sejarah Singkat Pesona Krakatu Hotel dan Cottages

16
Pesona Krakatau Hotel dan Cottage berdiri pada tahun 1995 yang
dulunya bernama pesona Krakatau dan bergerak dalam bidang perhotelan yang
beralamat di Jl. Raya Karang Bolong KM. 142 Ds. Karang Suraga Kec. Cinangka
Kab. Serang Provinsi Banten. Pertama dikelola oleh PT. Adiguna Pikasa, pada
bulan 2010 di ambil alih oleh PT. Pesona Karakatau.
Hotel ini di pimpin langsung oleh Asst. Residence Manager yang
bertugas langsung atas kinerja semua karyawannya. Hotel pesona krakatau
tersebut memiliki 21 unit atau 42 kamar yang terdiri dari 3 kamar ( alpha ) 5 unit,
2 kamar ( bravho dan deltha ) 11 unit, dan 1 kamar ( charli ) 5 unit, 2 unit kolam
renang, restorant dan ruang pertemuan dengan kapasitas ± 200 orang, mengacu
pada target penjualan target cottages perbulan 47%.
Pesoan krakatau diminati oleh banyak relaso company seperti group
teguh pesona bank mandiri, bank danamon, PT. Ottsuka dan masih banyak lagi
company yang sudah menginap di pesona krakatau dan costumer kami merasa
puas dengan fasilitas yang ada di pesona krakatau.

3.2 Visi dan Misi Pesona Krakatau Hotel dan Cottages


a. Visi
Pesona Krakatau Hotel dan Cottages untuk menjadi jaringan usaha yang
kompetitif yang melayani kebutuhan golongan menengah

b. Misi
Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan/umum, kepuasan
anda adalah tujuan kami

3.3 Struktur Organisasi


Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal terutama terhadap
sumber daya manusia, perusahaan menerapkan management yang dituangkan
dalam bentuk struktur organisasi, merupakan sarana yang sangat penting
untuk menjalankan fungsinya. Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat
dikatakan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari

17
Asst. Residence
Manager

Marketing

Supervisor 2
Supervisor 1

Leaderkedudukan
hubungan atara F&B dan Koordinasi
peran dalamSecurity LeaderBentuk
suatu kerjasama. HK struktur
organisasi yang dimiliki oleh Pesona Krakatau Hotel And Cottages adalah
sebagai berikut :

Administrasi Food and Beverages Security Housekeeping Teknisi


3.4 Jenis-jenis Kamar
Front Office
a. Alpha Kitchen Service Garden
Menghadap pantai ( see view ), memiliki 3 badroom 2 bathroom,
livingroom, dinningrooom dan kitchen
b. bravho
Menghadap pantai tidak langsung ( scoon see view ), memiliki 2 badroom
2 bathroom, livingroom, dinningrooom dan kitchen
c. Charli
Menghadap kolam renang ( pool view ) 1 badroom, 1 bathroom,
livingroom dinningroom dan kithen
d. deltha
Terbagi 2, 1- 4 ( pool view ) 4 dan 5 kiri kanan reseption, deltha 5 dan 6 no
kitchen ( tanpa dapur )
3.5 Fasilitas yang ada di hotel
a. Fasilitas hotel
1) Karaoke
2) Biliard
3) Wifi
4) Footsal pantai
5) Volly pantai
6) Play ground
7) Gebuk bantal
8) Swiming pool Adult & children

b. room Facility / Cottages


1) Wadrobe + banger
2) Reprigerator/kulkas

18
3) AC
4) Kitchen
5) kursi rotan + meja
6) Piring
7) Mangkok
8) Sendok
9) Garfu
10) Piasi
11) Talenan
12) Panci
13) kompor 1 set
14) eletrick katle
15) handuk
16) tempat tisu
17) Remote AC
18) Remote TV
3.6 Pembagian Departement yang ada di hotel
Di hotel itu sendiri terdiridari beberapa departement dan masing-masing
departement mempunyai tugas dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya
departement yang satu dan yang lain saling berhubungan. Berikut departement
yang ada dihotel diantaranya :
1. Front office departemen yang bertugas mengurusi permintaan tamu baik
saat chek in maupun chek out
2. Housekeeping departement yaitu bertugas menyiapkan segala kebutuhan
kamar dan membersihkan seluruh bagian hotel
3. Laundry yaitu departement yang menangani masalah pencucian baik itu
untuk keperluan hotel ( unit form, linen dan sheet ) atau tamu yang
menginap
4. Food and beverages yaitu departement yang menyiapkan makanan dan
minuman untuk tamu hotel ataupun umum

19
5. Engenering yaitu depertemen yang mengurusi masalah elektrik dan
peralatan hotel lainnya
6. Markating yaitu departement yang bertgas mencari tamu atau memasarkan
fasilitas yang ada dihotel
7. Accounting yaitu departement yang bertugas menangani masalah
keuangan
8. Security yaitu departemen yang menjaga kemanan hotel serta tamu yang
menginap
9. Human reseurce yaitu departement yang berhubungan dengan ketenaga
kerjaan dimana perekrutan untuk SDM yang dibutuhkan.

3.6 Kegiatan Prakerin


a. House Keeping Departemen
Departemen Tata Graha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada
setiap seksi mengemban tugas dan fungsi masing-masing. Dalam
melaksanakan tugasnya, seksi yang ada harus saling menjalin kerja sama yang
baik. Dengan adanya koordinasi dan kerjasama yang sehat maka akan dapat
tercipta suasana kerja yang dinamis dan kondusif.
Secara umum Departemen Tata Graha (housekeeping) memiliki fungsi
untuk menjaga kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamar-kamar tamu,
restoran, bar dan tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat
untuk karyawan kecuali dapur (kitchen). Departemen Tata Graha
(housekeeping) di samping memiliki fungsi di atas juga memiliki fungsi untuk
menjagausia alat dan perlengkapan yang dimiliki oleh hotel secara maksimal.
Secara umum bagian-bagian House Keeping yang ada di Pesona
Krakatau Hotel dan Cottages
1. Linen & Laundry
Linen & Laundry adalah bagian yang ada di hotel yang bertugas
dalam hal menyiapkan semua linen yang digunakan oleh hotel, baik
untuk keperluan hotel maupun untuk tamu. Dalam penanganannya linen
hotel dibagi menjadi dua:

20
a. Housekeeping Linen; dan
b. Food & beverage linen.

1). Jenis-Jenis Linen Housekeeping Department


a. Sheet ( Sprei )
b. Pillow Case (sarung bantal)
c. Bath Towel (handuk mandi)
d. Hand towel (handuk tangan)
e. Face towel (handuk muka)
f. Bath mat (keset)
g. Bed spread
h. Bed skirting
2). Jenis-Jenis Linen Food & Beverage Department
a. Table cloth ( taplak meja )
b. Large table cloth ( taplak meja lebar )
c. Napkin ( serbet )
d. Molton
e. Greenfelt
Pada bagian Linen ini tugas yang dilakukan penulis adalah
mengambil linen kotor dari kamar tamu hingga ke office linen. Kemudian
oleh staff linen dilakukan proses sebagai berikut:
1. Membawa linen dengan tangan.
a) Hindari membawa linen terlalu berlebihan.
b) Hindari linen jatuh ke lantai.
c) Linen jangan diseret.
d) Jangan terinjak dengan sepatu.
2) Membawa dengan kantong linen.
a) Jangan melebihi muatan.
b) Jangan menggunakan kantong yang rusak.
c) Kantong harus selalu dicuci.
3) Penyeleksian

21
a) Jenis kotoran
(1) ringan
(2) sedang
(3) berat
b) Jenis bahan/kain
(1) bahan dasar kain
(2) warna
(3) Proses akhir
4) Pencucian
a) Kapasitas yang dianjurkan:
(1) Kotoran ringan
(2) Kotoran sedang
(3) Kotoran berat
(4) Kotoran ekstra berat
5) Pelipatan
a) Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis.
b) Pelipatan secara manual
c) Linen ditolak (reject).
d) Evaluasi hasil cucian.
6) Penyimpanan
a) Jangan meletakan benda atau linen kotor dekat linen bersih.
b) Jaga selalu kebersihan.
c) Evaluasi hasil cucian.
7) Transportasi
a) Gunakan kantong/trolly linen.
(1) Jaga kebersihan.
(2) Bersih dan sehat.
(3) Jangan membawa linen berlebihan.
b) Hindari penyalahgunaan dan pencurian linen.
8) Penggunaan
a) Jangan membiarkan penyalahgunaan linen.

22
(1) Problem untuk laundry.
(2) Linen cepat rusak.
(3) Biaya penggantian linen tinggi.
b) Penyalahgunaan linen segera diinformasikan kepada manajemen dan
karyawan.

2. Public area dan Gardening


Public area adalah bagian yang ada di house keeping yang
bertugas memelihara kebersihan dan kenyamanan area hotel, sedangkan
gardening adalah bagian yang ada dihotel nyang bertugas dalam hal
penyaiapan perawatan tanaman –tanaman yang ada di areal hotel.
Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan
memperpanjang umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama
sehingga mengurangi cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh
manajemen hotel.
Melaksanakan prosedur pembersihan di area umum hotel perlu
memperhatikan hal-hal penting dan teknik pembersihan yang tepat untuk
menghindari kesalahan pemakaian alat dan bahan sehingga hasil yang
diperoleh akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan
dikerjakan.
b. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan
diharapkan untuk segera dikerjakan.
c. Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan
perlengkapan.
d. Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek yang
akan dibersihkan
e. Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian paling
tinggi menuju bagian bawah atau terendah, juga bagian dari yang
paling jauh menuju menuju ke arah pintu.

23
f. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan
jarum jam jika obyek pembersihan di ruangan.
g. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat
lapisan permukaan obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
h. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja.
i. Mempergunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan
bahan pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat
pengotorannya)
j. Pasang Rambu-rambu/Wet Coution jika sedang membersihkan daerah
umum untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti
terpeleset akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead
cleaning (bagian di atas kepala).
k. Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak
membahayakan tamu dan staf.
l. Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar –
benar bersih, sebelum meninggalkan area.
m. Mengembalikan peralatan

Alat pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini


adalah:
• Peralatan pembersih kaca (glass wipper)
• Sapu (broom)
• Pengki (dust pan)
• Pel (mop)
• Ember (bucket)
• Pembersih serba guna (multi purpuse cleaner)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Kain pembersih (cleaning cloth)
• Spon (sponge)
• Alat pembersih debu (dust cloth)

24
• Penyedot debu (vacuum cleaner)
• Tempat sampah (garbage bin)
Bahan pembersih yang diperlukan dalam menjaga
kebersihan ini adalah:
• Multi purpose cleaner (MPC/GPC)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Pembersih kaca (glass cleaner)
• Pengkilap Kayu (polisher)
• Pembersih metal (metalic cleaner)
Pembersihan secara manual adalah cara pembersihan yang dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia, walaupun cara pembersihan ini juga
dibantu dengan peralatan manual (cara menggerakkannya dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia).
Proses yang dilakukan dalam pelaksanaan public area ini yang
biasa dilakukan adalah macam-macam sistem pembersihan manual:
a. Dusting (mengelap debu pada perabot/barang)
b. Sweeping (menyapu lantai)
c. Mopping (mengepel lantai)
d. Window cleaning/mirror cleaning (membersihkan kaca jendela/kaca cermin).
e. Polishing (memoles barang / perabot yang terbuat dari kayu/logam)

a. Dusting
Pembersihan dengan cara ini adalah membersihkan debu yang ada di
perabot/benda dengan menggunakan lap kain. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam melakukan dusting dapat digunakan dengan dua cara :
1) Dry dusting, yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering
seperti yang dilakukan sehari-hari.
2) Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap
lembap/setengah basah, sehingga debu akan menempel di lap tersebut.
Cara melakukan dusting
1) Dry and damp dusting

25
• Sediakan 2 (dua) buah cleaning cloth, dan damp cleaning cloth
• Angkat /pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan
dibersihkan.
• Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada perabot dengan
menggunakan damp cloth.
• Ulangi pembersihannya dengan menggunakan dry cloth, sampai
perabot tersebut benar-benar bersih.
• Kembalikan benda/barang yang dipindahkan ke tempat semula.
2) Dusting dengan menggunakan Polish Cleaner.
• Sediakan 3 (tiga) buah cleaning cloth, 1 (satu) buah dry cloth,
2 (dua) buah damp cleaning cloth.
• Pindahkan semua benda yang ada pada perabot yang akan
dibersihkan.
• Bersihkan debu/kotoran dengan menggunakan damp cleaning cloth.
• Poleskan polish cleaner secara merata ke permukaan perabot yang
dibersihkan dengan menggunakan damp cleaning cloth yang telah
diberi polish cleaner.
• Gosoklah permukaan perabot yang telah diolesi polish cleaner,
dengan menggunakan dry cloth sampai perabot benar-benar bersih
dan mengkilap.
• Kembalikan benda yang dipindahkan ketempat semula.
b. Sweeping (menyapu lantai)
Sweeping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan
menggunakan sapu.
Cara menyapu/ Sweeping
• Sediakan sapu/floor broom sebelum melakukan sweeping.
• Angkat/pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan
dibersihkan.
• Dustinglah perabot yang ada di area sebelum dilakukan sweeping.
• Lakukan sweeping dari arah terjauh dari pintu menuju area yang
terdekat dengan pintu keluar.

26
• Angkat sampah dengan menggunakan dustpen setelah terkumpul.
• Check setelah sweeping diangap selesai.
c. Mopping (Mengepel lantai)
Mopping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan
menggunakan mop (alat pel).
Cara mengepel (Mopping)
• Setelah proses sweeping selesai, maka pekerjaan selanjutnya
adalah mopping.
• Sediakan clean mop dan double bucket serta perlengkapannya.
• Sediakan air bersih secukupnya dan campurkan air dengan bahan
pembersih dengan perbandingan yang tepat.
• Singkirkan benda-benda yang mengganggu proses pelaksanaan
mopping.
• Tempatkan danger notice untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
• Lakukan mopping sesuai dengan prosedur yang benar.
• Mopping sebaiknya mop jangan terlalu basah, sehingga proses
pengeringan tidak terlalu lama.
• Biarkan lantai mengering sendiri.
d. Window Cleaning/Mirror Cleaning (Membersihkan kaca jendela
atau kaca cermin)
Window cleaning/mirror cleaning adalah proses pembersihan
objek kaca jendela atau kaca cermin.
Cara membersihkan kaca (Jendela) atau cermin (Glass window
or mirror cleaning (Window or Mirror Cleaning)
• Sediakan cleaning cloth, scotch brite, bottle sprayer, window
wipper dan glass cleaner.
• Lakukan pembersihan, dengan cara menyemprotkan glass cleaner
pada window atau mirror yang akan kita bersihkan.
• Gosok dengan scotch brite pada window/mirror jika ada noda yang
membandel.

27
• Tarik glass cleaner yang sudah disemprotkan pada window/mirror
dengan menggunakan glass wipper.
• Bersihkan glass wipper yang sudah dipakai dengan menggunakan
cleaning cloth.
• Biarkan window/mirror kering.
• Check kembali apakah window/mirror sudah benar-benar bersih.

e. Polishing (Memoles benda/perabot dari kayu)


Polishing yaitu proses perawatan benda atau perabot yang
terbuat dari kayu dengan menggunakan cleaning cloth dengan bahan
pembersih wooden polish.
Cara memoles benda/Polishing
• Sediakan cleaning Cloth, dan wooden polisher yang akan
dipergunakan.
• Dustinglah terlebih dahulu perlengkapan yang akan dipolish.
• Setelah bersih gosokkan wooden polish yang sudah di teteskan pada
cleaning cloth sampai merata pada benda atau perabot yang
dibersihkan.
• Proses polishing tidak dilakukan setiap hari.
• Wooden Polisher sebaiknya jangan terlalu basah, agar benda perabot
yang dibersihkan tidak licin.
3. Room Attenden
Room attenden adalah bagian yang ada di house keeping yang
tugas menyiapkan kamar untuk tamu, sehingga kamar siap untuk
digunakan untuk tamu, sehingga tamu yang merasakan kepuasan selama
tinggal di hotel.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah
a. Menyiapkan Kamar Tamu
Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau
simbol, yang umumnya hampir sama untuk semua hotel. Beberapa

28
Kode atau Simbol (Istilah Status Kamar) di Pesona Krakatau Hotel
dan Cottages adalah
1. OC (Occupied ) : Kamar tersebut ditempati oleh tamu.
2. VD (Vacant Dirty ) : Kamar itu sudah kosong namun belum
siap dijual karena belum dibersihkan.
3. VC (Vacant Clean) : Kamar itu sudah kosong dan sudah
dibersihkan siap dijual.
4. CO (Check Out) : Tamu meninggalkan hotel /kamar dan sudah
membayar rekening.
5. SO (Sleep Out) : Tamu sudah check in di hotel namun tamu
tersebut tidur di luar ( tidak menempati kamar yang disewa).
6. DD (Don’t Disturb) : Tamu tidak mau diganggu.
7. DL (Double Lock) : Kamar tersebut dikunci dua kali sehingga
tidak bisa dibuka dengan kunci kamar biasanya ada tamunya
didalam
8. OOO (Out of Order ) : Kamar tersebut tidak bisa dijual, karena
ada kerusakan.
Beberapa tahapan membersihkan kamar yang harus dilakukan
seorang room attendant adalah:
1. Mintalah maaf jika menggangu tamu, dan tanya kapan waktu
yang tepat bagi Anda untuk kembali lagi dan membersihkan
kamar.
2. Jika tamu sedang tidur, tinggalkan kamar secara perlahan. Jika
Anda menyalakan lampu, matikan lampu tersebut kembali.
3. Jika Anda mendengar suara yang menunjukkan bahwa tamu ada
di kamar mandi dan mungkin tidak mendengar Anda, tinggalkan
kamar dan tutup pintu kembali secara perlahan.
4. Jika tamu tersebut dapat mendengar Anda dari kamar mandi,
mintalah maaf dan bilang bahwa Anda akan kembali lagi nanti.
5. Pada saat memasuki kamar jangan meninggalkan kunci kamar
pada trolley cart, hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal

29
yang tidak diharapkan baik oleh petugas lain maupun tamu yang
lewat.
Selanjutnya beberapa langkah yang dilakukan dalam menata
tempat tidur adalah:
1. Secara berkala baliklah Mattress sesuai dengan petunjuk yang
diberikan. Biasanya dilakukan sekali dalam sebulan.
2. Letakkan pelindung mattress atau ”bed pad/bed protector” atau
mattress pad” di atas mattress. Pelindung mattress ini berfungsi
untuk menjaga supaya mattress tidak basah dari keringat atau
cairan lain. Pelindung ini harus dibalik setiap hari.
3. Room attendant berdiri di depan meja malam (night table)
menghadap ke arah tempat tidur yang sedang ditata.
4. Atau dapat berdiri di top tempat tidur. Hal ini dilakukan agar
tidak membelakangi tamu atau memudahkan menebarkan sheet
(simetris).
5. Tebar/pasang sheet pertama dengan baik ke atas tempat tidur dan
lipat ke bawah tempat tidur, keempat sudutnya membentuk sudut
45 derajat. Jahitannya menghadap ke bawah dan sisa sheet yang
ada di kepala dan kaki tempat tidur harus sama. Garis lipatan atau
setrika harus berada di tengah-tengah tempat tidur.
6. Lipatlah ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur dan yang
terdekat dengan Anda.
7. Lipat ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur yang terdekat
dengan Anda.
8. Pasang atau tebarkan sheet yang ke dua. Jahitannya menghadap
ke atas dan ujung depannya sejajar dengan ujung kasur.
9. Pasang atau lemparkan selimut di atas sheet kedua. Ujung
depannya terletak kira-kira 30 cm ujung kasur.
10. Pasang atau tebarkan sheet yang ketiga. Jahitannya menghadap ke
bawah dan ujung sejajar dengan ujung kasur.
11. Lipat ujung sheet ke dua dan ketiga atas selimut.

30
12. Masukkan sheet ke dua dan selimut sepanjang sisi tempat tidur
yang terdekat dengan diri Anda.
13. Lipat sekaligus ujung sprei dan selimut di sudut terdekat bagian
kaki tempat tidur.
14. Lipat dan masukkan ujung sheet pertama pada bagian kepala sisi
berikutnya.
15. Masukkan sekaligus dengan rapi sheet kedua dan ketiga serta
selimut pada sisi tersebut.
16. Tutup tempat tidur dengan tutup tempat tidur atau ”bed spread”
atau ”bed cover” dengan rapi.
17. Ambil sarung bantal, masukkan bantal ke sarungnya. Bantal
jangan dijepit dengan dagu.
18. Letakkan bantal pada tempatnya
19. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.
4. Turn down service
Turn down service adalah teknik pelayanan house keeping
yang dilakukan staff room attendant dimalam hari, untuk
memastikan bahwa tamu mendapatkan pelayanan kamar dengan
baik. Selain itu berfungsi untuk mengecek keperluan tamu yang
kurang atau telah habis biasanya dilakukan sebelum jam 9 PM

b. Food and Beverage Departement


Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang
terdapat di hotel. Bagian tersebut mempunyai fungsi menjalankan penjualan
makanan dan minuman.
Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi
dibalik itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat kompleks. Kegiatan-
kegiatan tersebut, yaitu: .
1. Melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman
2. Merencanakan kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan
minum di restoran hotel.

31
3. Melakukan pembelian bahan makanan dan minuman,
4. Penyimpanan makanan dan minuman
5. melakukan pengolahan makanan dan minuman,
6. Penyajian makanan dan minuman, serta
7. Perhitungan produk makanan dan minuman.
Restoran adalah salah satu outlet dari bagian makanan dan minuman
yang fungsinya menjual dan melayani makanan dan minuman kepada tamu
hotel, baik yang menginap maupun yang tidak menginap. Restoran ada
beberapa macam seperti:
1. Prameswari adalah restoran yang menyediakan variasi menu
dengan harga yang standar. Restauran ini digunakan untuk tamu
tang minginap maupun umum. Sestem pelayanan adalah
menggunakan system Buffet.
2. Tirta Boga restaurant adalah restoran yang menyediakan menu
khusus untuk tamu yang berada di pool,
3. Gita LokaBar adalah tempat dimana tamu dapat memesan dan
menikmati minuman baik alkohol maupun non alkohol. Ada dua
macam bar pada umumnya yaitu public bar adalah tempat tamu
memesan dan menikmati minuman yang dipesannya di tempat itu.
4. Room service, merupakan salah satu outlet yang mempunyai
fungsi utama untuk melayani pemesanan makanan dan minuman
ke kamar tamu.
d. Balai Room Function room adalah suatu tempat yang
dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti pesta, rapat
dll. Bagian yang menangani kegiatan tersebut dinamakan
banquet. Pada jenis ini terdapat 6 (enam) Balai Room dan yang
paling besar adalah Balai Agung yang bias mencapai kapasitas
1000 orang dengan menggunakan system standing party.
Berikut ini adalah peralatan yang digunakan di restoran yang
dikelompokkan menurut jenisnya.

32
a. Silver ware/table ware adalah peralatan makan yang dibuat dari
logam yang dilapisi perak atau stainless steel, antara lain:
• Demitasse spoon : sendok untuk kopi atau selai
• Tea spoon : sendok teh
• Ice cream spoon : sendok ice cream
• Long spoon : sendok es teh/kopi
• Mellon spoon : sendok untuk makan melon
• Bouillon spoon : sendok sup encer
• Onion soup poon : sendok sup kental
• Dessert spoon : sendok untuk menyantap hidangan penutup (dessert)
• Dinner spoon : sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk
mengambil makanan sebagai pengganti serving spoon
• Serving spoon : sendok makan besar untuk penyajian makanan,
memindahkan makanan ke piring tamu, biasanya berpasangan dengan
serving fork
• Grape fruit spoon : sendok untuk makan belahan buah anggur
• Sugar ladle : sendok gula
• Sauce ladle : sendok untuk mengambil saus
• Soup ladle : sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil soup
tureen
• Punch ladle : sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk
mengambil es campur (fruit punch). Tempatnya disebut punch bowl
• Caviar knife : pisau untuk mengoles atau meratakan caviar pada roti
panggang
• Pastry knife : pisau untuk memotong pastry di atas trolley (kereta
dorong)
• Cheese knife : pisau untuk memotong dan memakan keju
• Fruit knife/fork : pisau/garpu untuk makan buah potong
• Dessert knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan pembuka
maupun penutup

33
• Fish knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam
dari pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang runcing
• Dinner knife/fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan utama
• Steak knife/dinner fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan steak,
sirloin steak, t-bone steak
• Fish carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong hidangan ikan
yang berukuran besar dan masih utuh
• Meat carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong daging
b. Glass ware : peralatan yang terbuat dari gelas, adalah sebagai berikut:
o Water goblet : gelas untuk menyajikan air es
o White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
o Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggurmerah
o Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne
o Beer glass : gelas untuk menyajikan bir
o Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan Jus
o Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan soft drink
c. China ware
China ware/crockery (pecah belah): barang keramik yang
dibuat dari bahan tanah liat yang diproses dengan pemanasan yang
tinggi.
• Bread & butter plate biasa disingkat B&B plate, disebut juga side
plate atau quarter plate, digunakan untuk menyajikan macam roti
dan snack
• Dessert plate piring ceper dengan ukuran tanggung, disebut juga
sweet plate atau half plate, digunakan untuk menyajikan hidangan
pembuka maupun hidangan penutup, kadang-kadang digunakan
sebagai alas atau underliner
• Fish plate piring untuk menyajikan hidangan ikan • Breakfast plate
piring untuk hidangan makan pagi
• Soup plate piring untuk menyajikan sup

34
• Dinner plate piring ceper ukuran besar untuk menyajikan hidangan
utama, disebut juga joint plate
• Show plate piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner
plate, diberi dekorasi yang bagus untuk show
• Soup bowl mangkuk sup untuk menyajikan sup kental
• Cereal bowl piring mangkuk untuk menyajikan bubur maupun
sereal
• Round casserole mangkuk tahan panas dengan pegangan kanan dan
kiri untuk menyajikan sup

BAB IV

35
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) adalah salah satu kewajiban yang
harus dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) sebagai bekal
bagi siswa untuk mengimplementasikan pembelajarannya yang didapat selama
di bangku sekolah dengan Dunia Kerja yang sesungguhnya (dunia industri).
Banyak hal yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri
( PRAKERIN) berlangsung di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages. Dimana
pada kenyataannya dunia kerja itu sangat menyenangkan apabila kita mampu
menguasai pekerjaan dan mampu bisa bergaul dan melayani tamu dengan
standar prosedur yang telah ditetapkan.
Harapan kedepan bahwa Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) harus
benar-benar mampu menjadikan siswa lebih kompeten lagi dibidangnya.

4.2 Saran
Dalam setiap usaha tidak terlepas dari cobaan dna rintangan yang
menghadang, dari pihak hotel maupun dari pihak kampus sendiri .
1. Untuk pihak hotel
Terimakasih atas kerja samanya yang baik semoga itu selalu tetap
terpelihara, sekali lagi traniee bukan dijadikan sebagai bawahan (lower
staff) yang tugasnya hanya membantu tapi jadikan trainee adalah time work
yang baik sehingga kelancaran oprasional dapat berlangsung baik dan
terkendali dan tidak adanya complain dalam setiap pelayanan .

2. Untuk pihak sekolah


Trainee bukan berarti lepas begitu saja dari kampus tanpa adanya
komunikasi dan bimbingan selama trainee, di harapkan selama trainee ini
adanya pemantauan dari pihak lembaga, agar tetep dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA

36
Adi Reza.2015.Pengertian Hotel Secara Umum. Tersedia di
wisatadanperhotelan.blogspot.com/2015/01/pengertian-hotel-secara-
umum.html
Daily Report Pesona Krakatau Hotel and Cottages
Sulastiyono.2011.Pengertian Hotel Menurut Para Ahli. Tersedia di
http://webjuprani.compengertian-hotel-para-ahli.html

37

Anda mungkin juga menyukai