Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang penulis lakukan


telah selesai, maka penulis menyampaikan laporan kegiatan PRAKERIN sebagai
tahapan akhir dari tugas yang harus penuis lakukan. Laporan yang penulis
sampaikan adalah laporan kegiatan yang penulis lakukan selama PRAKERIN di
Pesona Krakatau Hotel dan Cottages di Serang - Banten.
Adanya beberapa tempat kegiatan PRAKERIN yang telah penulis pelajari
yang ada dihotel baik yang telah penulis langsung berhubungan dengan tamu
maupun tidak merupakan salah satu acuan bagi penulis untuk penyajian laporan
PRAKERIN dengan mengangkat topik ’ Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Industri di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages – Serang Banten.
Maka sesuai dengan tujuannya uraian-uraian dalam laporan ini berusaha
memberikan laporan umum tentang keterlibatan penulis dalam PRAKERIN selama
enam bulan di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages – Serang Banten. Dalam
laporan ini juga dijelaskan pelaksanaan PRAKERIN yang dilakukan penulis,
mengingat sangat luasnya pengetahuan Food Product diharapkan penyajian serta
pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.

1.1. Latar Belakang Masalah


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu bentuk emplementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat didunia usaha , sehingga dengan
adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat diarahkan untuk

1
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha.
1.2 Tujuan PRAKERIN
Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas
akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya,tercermin dalam Pendidikan Nasional yang
berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan
ketrampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam
pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh
tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk
ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan pariwisata.
Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
( PKL ) antara lain :
1) Tujuan Khusus
Adapun dari diadakannya praktek kerja industri sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas sekolah di SMK N 1 Cinangka
2) Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktek kerja industri ini yaitu untuk memperkenalkan para
siswa dengan dunia kerja nyata, sehingga para siswa dapat membandingkan
antara teori yang didapat disekolah dengan kenyataan dilapangan. Para siswa
diharapkan mampu menyerap ilmu praktek dilapangan sehingga setelah
lulus/tamat mampu dan siap bersaing di dunia kerja.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Laporan
a. Manfaat bagi siswa-siwi
1) Dengan mengikuti praktek kerja industri ( Prakerin ), siswa/siswi
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga

2
untuk memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dengan kenyataan yang ada
dilapangan.
2) Mampu melihat hubungan antar dunia kerja dan dunia pendidikan
b. Manfaat Bagi Sekolah
1) Dengan melaksanakan praktek kerja industri ( PRAKERIN ), sekolah
mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan perusahaan.
2) Memberikan keputusan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatnya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermandaat.
c. Manfaat Bagi Perusahaan
1) Pelaksanaan Praktek kerja Industri ( PRAKERIN ), diharapkan
perusahaan mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan sekolah.
2) Mampu melihat kemampuan potensial yang dimilki siswa/siwi peserta
praktek kerja industri ( PRAKERIN ), sehingga akan lebih mudah untuk
perencanaan peningkatan bidang sumber daya manusia ( SDM ).

1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Praktek Kerja Industri yang penulis lakukan adalah di Pesona Krakatau
Hotel dan Cottages yang beralamatkan di Jl. Raya Karang Bolong KM 142 Ds.
Karang Suraga Kec. Cinangka Kab. Serang Provinsi Banten.
Sedangkan waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
dilakukan oleh penulis dimulai tanggal 20 Juni 2017 s/d 20 Januari 2017. Dengan
pelaksanaan PRAKERIN sebagai berikut:
a. Departement House keeping mulai tanggal 20 Juni 2017 s/d 01 September
2017.
b. Departement Food and Beverage Service mulai tanggal 02 September 2017 s/d
20 Januari 2017.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hotel Secara Umum


Kata Hotel mulai dipakai sejak abad ke 18 di London, Inggris. Pada saat itu
kata hotel adalah “ garni “, sebuah rumah besar yang dilengkapi dengan sarana
tempat menginap/tinggal untuk penyewaan secara harian, mingguan atau bulanan.
Kata hotel sendiri merupakan perkembangan dari bahasa Perancis. Hotel berasal dari
kata latin: “ hostel”   dan mulai dikenal di masyarakat pada tahun 1797.
Ada beberapa definisi hotel berdasarkan berbagai pendapat, di antaranya :
- Hotel adalah : Bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para
tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan
dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan ( Rumekso, 2002 : 2 )
- Hotel adalah :Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan
minum ( SK Menteri  Perhubungan No. Pm. 10/Pw. 301/Phb. 77 ).
              - Hotel adalah  : Perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi serta
menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum yang
memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersil dalam jasa tersebut ( SK.
Menteri Perhubungan No. 241/11/1970 ).
Ada banyak definisi hotel menurut para ahli yang tercantum dalam buku.
Mari kita bahas pengertian hotel secara lengkap tidak hanya dari pendapat para ahli
tetapi juga dari buku kamus, dan dari sisi pemerintah yang tercantum dalam
Undang-undang maupun Keputusan Menteri.
1. Pertama mari kita jabarkan pengertian hotel dari kamus terpercaya yang sering
kita gunakan, Berdasarkan Oxford Dictionaries, hotel adalah sebuah bangunan
yang menyediakan akomodasi, makanan, dan layanan lainnya untuk orang yang
sedang berpergian jauh dan wisatawan/turis.
2. Berasarkan Wikipedia, definisi hotel sangat singkat, yaitu sebuah bangunan
yang menyediakan penginapan berbayar dalam jangka pendek

4
3. Berdasarkan Dictionary, hotel adalah sebuah bangunan komersial yang
menawarkan penginapan untuk orang yang berpergian atau kadang-kadang
penghuni permanen, dan juga terdapat ruang pertemuan, restoran, toko dan lain
sebagainya untuk keperluan umum.
4. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah sebuah kata benda
yang memiliki pengertian bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai
tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan;
bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang
untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum. Itu adalah empat
pengertian kata hotel dari kamus terpercaya yang biasanya digunakan untuk
mencari istilah suatu kata.
Selanjutnya definisi hotel menurut para ahli, hotel memiliki pengertian
sebagai berikut :
1. Prof. Fred Lawson (1995), dalam bukunya Hotel and Resort: Planning and
Design terbitan Architectural Press. Hotel adalah banguna yang menawarkan
para wisatawan dua pelayanan dasar berupa akomodasi (fasilitas
penginapan) dan layanan makanan/minuman.
2. Sulastiyono (2011), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas
kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan
mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang
diterima tampa adanya perjanjian khusus. (dalam SK Menteri Pariwisata,
Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86)
3. Endar Sri (1996), hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara komersil
guna memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan
fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan, pelayanan
makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang
ada di dalamnya serta jasa pencucian pakaian.
4. Menurut AHMA (The America Hotel and Motel Asossciation) yang kini
bernama AHLA (American Hotel and Lodging Association).Sebuah hotel

5
adalah sebuah pendirian bisnis utama yang menyediakan fasilitas untuk
masyarkat umum yang mencangkup satu atau lebih dari satu fasilitas berikut,
berupa penginapan berseragam layanan, laundry (jasa cuci pakaian) dan
furnitures (objek bergerak yang ditujukan untuk mendukung berbagai
kegiatan manusia seperti duduk makan (tabel), dan ruang tidur (misalnya,
tempat tidur).

2.2 Klasifikasi Hotel


Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap tentang tipe-tipe hotel sesuai
dengan klasifikasi tersebut.
a. Hotel Berdasarkan Kelas
1. Faktor tingkatan atau bintang
Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*). Semakin
banyak jumlah bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan yang dituntut
semakin banyak dan baik. Kriteria klasifikasi hotel berdasarkan bintang adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi Hotel Bintang Persyaratan

Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar


(1) *
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 20 m2

Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar


Kamar suite minimum 1 kamar
(2) **
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 22 m2
Luas kamar suite, minimum 44 m2
(3) ***
Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
Kamar suite minimum 2 kamar

6
Kamar mandi di dalam
Luas kamar standar, minimum 24 m2
Luas kamar suite, minimum 48 m2

Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar


Kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi di dalam
(4) ****
Luas kamar standar, minimum 24 m2
Luas kamar suite, minimum 48 m2

Jumlah kamar standar, minimum100 kamar


Kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi di dalam
(5) *****
Luas kamar standar, minimum 26 m2
Luas kamar suite, minimum 52 m2

b. Tipe Hotel Berdasarkan Plan


Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain:
a. American Plan
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah
termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan (meals)
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
• Full American Plan (FAP)
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan malam)
• Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah satu
diantaranya harus makan pagi

7
(breakfast), seperti:
- Kamar + makan pagi + makan siang
- Kamar + makan pagi + makan malam
b. Continental Plan/ Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah
termasuk dengan kontinental breakfast. Adalah perencanaan harga kamar
dimana harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan Continental
breakfast.
c. European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar saja. Keistimewaanya:
• Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
• Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)

c. Tipe Hotel berdasarkan Ukuran


Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan
jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Small hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
b. Medium hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini
dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
• Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
• Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar.
c. Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan
jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar

d. Tipe Hotel Berdasarkan Area


a. Suburb Hotel

8
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit
yaitu pertemuan antara dua kota madya.
b. Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area
pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara.
c. Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau
hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih
berupa desa.

2.3 Jenis-Jenis Hotel


a. Berdasarkan Lokasi
Klasifikasi hotel berdasarkan factor lokasi dapat dibagi menjadi:
a. City hotel
Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar tamunya yang
menginap adalah memiliki kegiatan berbisnis. Gambar 2.7 adalah salah satu
contoh kamar Business Hotel, dengan writing Table berbentuk L yang dapat
dipergunakan sebagai sarana kerja yang cukup nyaman.
b. Resort Hotel
Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar
tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak rekreasi. Macam-
macam resort berdasarkan lokasi:
• Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan)
• Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai)
• Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
• Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung).

b. Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan

9
Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama
menginap,adalah sebagai berikut :
a. Business hotel
Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya
menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi.

b. Resort/Tourism Hotel
Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik domestik
maupun manca negara.
c. Casino hotel
Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat
untuk kegiatan berjudi.
d. Pilgrim hotel
Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah.
Seperti hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan Lourdes di perancis.
e. Cure Hotel
Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam
proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.

c. Hotel berdasarkan Lamanya Tamu Menginap


a. Transit hotel
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang singkat,
rata-rata satu malam
b. Semi residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam,
tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1 minggu sd. 1
bulan.
c. Residential hotel
Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu bulan.
d. Hotel berdasarkan Kriteria Jenis Tamu

10
Jenis-jenis tamu yang menginap disini artinya bahwa darimana asal
usulnya mereka menginap dan latar belakangnya:
a. Familiy Hotel Adalah tamu yang menginap bersama keluarganya
b. Cure Hotel adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang sedang
menginginkan penyembuhan dar suatu penyakit atau meningkatkan
kesehatannya

e. Tipe / Jenis Akmodasi berdasarkan Aspek Bentuk Bangunan.


Akan terlihat jelas, dengan melihat bentuk bangunan saja orang akan
dapat menebak jenis akomodasi apa dari bentuk bangunan tersebut. Untuk lebih
jelasnya jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa macam.
a. Pondok Wisata
Merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian
dari rumah tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang dengan perhitungan
pembayaran harian.
b. Cottage
Adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha
pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya. Fasilitas
tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara gratis, atau
fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi danau.
c. Motel (Motor Hotel)
Adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan
dengan sarana tambahan adanya garasi disetiap kamarnya. Biasanya motel
ini bertingkat dua, bagian atas sebagai kamar, dan dibagian bawah berupa garasi
mobil.

BAB III

11
GAMBARAN UMUM HOTEL

3.1 Sejarah Singkat Pesona Krakatu Hotel dan Cottages


Pesona Krakatau Hotel dan Cottage berdiri pada tahun 1995 yang dulunya
bernama pesona Krakatau dan bergerak dalam bidang perhotelan yang beralamat di Jl.
Raya Karang Bolong KM. 142 Ds. Karang Suraga Kec. Cinangka Kab. Serang Provinsi
Banten. Pertama dikelola oleh PT. Adiguna Pikasa, pada bulan 2010 di ambil alih oleh
PT. Pesona Karakatau.
Hotel ini di pimpin langsung oleh Asst. Residence Manager yang bertugas
langsung atas kinerja semua karyawannya. Hotel pesona krakatau tersebut memiliki 21
unit atau 42 kamar yang terdiri dari 3 kamar ( alpha ) 5 unit, 2 kamar ( bravho dan
deltha ) 11 unit, dan 1 kamar ( charli ) 5 unit, 2 unit kolam renang, restorant dan ruang
pertemuan dengan kapasitas ± 200 orang, mengacu pada target penjualan target cottages
perbulan 47%.
Pesoan krakatau diminati oleh banyak relaso company seperti group teguh
pesona bank mandiri, bank danamon, PT. Ottsuka dan masih banyak lagi company yang
sudah menginap di pesona krakatau dan costumer kami merasa puas dengan fasilitas
yang ada di pesona krakatau.

3.2 Visi dan Misi Pesona Krakatau Hotel dan Cottages


a. Visi
Pesona Krakatau Hotel dan Cottages untuk menjadi jaringan usaha yang
kompetitif yang melayani kebutuhan golongan menengah

b. Misi
Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan/umum, kepuasan anda
adalah tujuan kami

3.3 Struktur Organisasi

12
Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal terutama terhadap
sumber daya manusia, perusahaan menerapkan management yang dituangkan dalam
bentuk struktur organisasi, merupakan sarana yang sangat penting untuk
menjalankan fungsinya. Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan atara
kedudukan dan peran dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang
dimiliki oleh Pesona Krakatau Hotel And Cottages adalah sebagai berikut :

Asst. Residence
Manager

Marketing

Supervisor 2
Supervisor 1

Leader F&B Koordinasi Security Leader HK

Administrasi Food and Beverages Security Housekeeping Teknisi


Front Office

Kitchen Service Garden

3.4 Jenis-jenis Kamar


a. Alpha
Menghadap pantai ( see view ), memiliki 3 badroom 2 bathroom, livingroom,
dinningrooom dan kitchen
b. bravho
Menghadap pantai tidak langsung ( scoon see view ), memiliki 2 badroom 2
bathroom, livingroom, dinningrooom dan kitchen
c. Charli

13
Menghadap kolam renang ( pool view ) 1 badroom, 1 bathroom, livingroom
dinningroom dan kithen
d. deltha
Terbagi 2, 1- 4 ( pool view ) 4 dan 5 kiri kanan reseption, deltha 5 dan 6 no
kitchen ( tanpa dapur )

3.5 Fasilitas yang ada di hotel


a. Fasilitas hotel
1) Karaoke
2) Biliard
3) Wifi
4) Footsal pantai
5) Volly pantai
6) Play ground
7) Gebuk bantal
8) Swiming pool Adult & children

b. room Facility / Cottages


1) Wadrobe + banger
2) Reprigerator/kulkas
3) AC
4) Kitchen
5) kursi rotan + meja/ rattan chairs + tables
6) Piring/Plate
7) Mangkok/ Bowl
8) Sendok/ Spoon
9) Garfu/Fork
10) Pisau/ Knife
11) Talenan/ Cutting boards
12) Panci/ Pans

14
13) kompor 1 set/ stove set
14) eletrick katle
15) handuk/ towels
16) tempat tisu/ place a tissue
17) Remote AC
18) Remote TV
3.6 Pembagian Departement yang ada di hotel
Di hotel itu sendiri terdiridari beberapa departement dan masing-masing
departement mempunyai tugas dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya departement
yang satu dan yang lain saling berhubungan. Berikut departement yang ada dihotel
diantaranya :
1. Front office departemen yang bertugas mengurusi permintaan tamu baik saat
chek in maupun chek out
2. Housekeeping departement yaitu bertugas menyiapkan segala kebutuhan kamar
dan membersihkan seluruh bagian hotel
3. Laundry yaitu departement yang menangani masalah pencucian baik itu untuk
keperluan hotel ( unit form, linen dan sheet ) atau tamu yang menginap
4. Food and beverages yaitu departement yang menyiapkan makanan dan minuman
untuk tamu hotel ataupun umum
5. Engenering yaitu depertemen yang mengurusi masalah elektrik dan peralatan
hotel lainnya
6. Markating yaitu departement yang bertgas mencari tamu atau memasarkan
fasilitas yang ada dihotel
7. Accounting yaitu departement yang bertugas menangani masalah keuangan
8. Security yaitu departemen yang menjaga kemanan hotel serta tamu yang
menginap
9. Human reseurce yaitu departement yang berhubungan dengan ketenaga kerjaan
dimana perekrutan untuk SDM yang dibutuhkan.

3.7 Hasil Prakerin

15
3.7.1 Housekeeping Departemen
Departemen Tata Graha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada setiap
seksi mengemban tugas dan fungsi masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya,
seksi yang ada harus saling menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya
koordinasi dan kerjasama yang sehat maka akan dapat tercipta suasana kerja yang
dinamis dan kondusif.
Secara umum Departemen Tata Graha (housekeeping) memiliki fungsi
untuk menjaga kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran,
bar dan tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat untuk karyawan
kecuali dapur (kitchen). Departemen Tata Graha (housekeeping) di samping
memiliki fungsi di atas juga memiliki fungsi untuk menjagausia alat dan
perlengkapan yang dimiliki oleh hotel secara maksimal.
Sebagai departemen yang bertanggung jawab dengan penanganan
keberhasilan area hotel khususnya kamar-kamar tamu di di Pesona Krakatau Hotel
dan Cottages roomboy / maid bertanggung jawab menyaipkan kamar-kamar yang
hendak dijual, dan roomboy/maid dibagi kedalam 3 shift sebagai berikut :
1) Shift Satu
 Membebersihkan area corridor, laundry dan loby
 Menyaipkan aminitis, semikal, dan sheet yang akan dibawa ke room
 Cek perlengkapan cottages saat tamu chek out
 Membersihkan cottages bersama-sama
 Overhandle dengan shift dua
2) Shift Dua
 Overhandle dengan shift satu mengecek status HK report apa saja yang
harus dikerjakan
 Stand bay
 Overhandle dengan shift tiga

3) Shift Tiga

16
 Overhandle dengan shift dua
 Cek keadaan room stand bay
 Mengecek keperluan apabila diperlukan
Secara umum bagian-bagian House Keeping yang ada di Pesona Krakatau
Hotel dan Cottages
1. Linen & Laundry
Linen & Laundry adalah bagian yang ada di hotel yang bertugas dalam
hal menyiapkan semua linen yang digunakan oleh hotel, baik untuk keperluan
hotel maupun untuk tamu. Dalam penanganannya linen hotel dibagi menjadi
dua:
a. Housekeeping Linen; dan
b. Food & beverage linen.

1). Jenis-Jenis Linen Housekeeping Department


a. Sheet ( Sprei )
b. Pillow Case (sarung bantal)
c. Bath Towel (handuk mandi)
d. Hand towel (handuk tangan)
e. Face towel (handuk muka)
f. Bath mat (keset)
g. Bed spread
h. Bed skirting
2). Jenis-Jenis Linen Food & Beverage Department
a. Table cloth ( taplak meja )
b. Large table cloth ( taplak meja lebar )
c. Napkin ( serbet )
d. Molton
e. Greenfelt

17
Pada bagian Linen ini tugas yang dilakukan penulis adalah mengambil
linen kotor dari kamar tamu hingga ke office linen. Kemudian oleh staff linen
dilakukan proses sebagai berikut:
1. Membawa linen dengan tangan.
a) Hindari membawa linen terlalu berlebihan.
b) Hindari linen jatuh ke lantai.
c) Linen jangan diseret.
d) Jangan terinjak dengan sepatu.
2) Membawa dengan kantong linen.
a) Jangan melebihi muatan.
b) Jangan menggunakan kantong yang rusak.
c) Kantong harus selalu dicuci.
3) Penyeleksian
a) Jenis kotoran
(1) ringan
(2) sedang
(3) berat
b) Jenis bahan/kain
(1) bahan dasar kain
(2) warna
(3) Proses akhir
4) Pencucian
a) Kapasitas yang dianjurkan:
(1) Kotoran ringan
(2) Kotoran sedang
(3) Kotoran berat
(4) Kotoran ekstra berat
5) Pelipatan
a) Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis.
b) Pelipatan secara manual

18
c) Linen ditolak (reject).
d) Evaluasi hasil cucian.
6) Penyimpanan
a) Jangan meletakan benda atau linen kotor dekat linen bersih.
b) Jaga selalu kebersihan.
c) Evaluasi hasil cucian.
7) Transportasi
a) Gunakan kantong/trolly linen.
(1) Jaga kebersihan.
(2) Bersih dan sehat.
(3) Jangan membawa linen berlebihan.
b) Hindari penyalahgunaan dan pencurian linen.
8) Penggunaan
a) Jangan membiarkan penyalahgunaan linen.
(1) Problem untuk laundry.
(2) Linen cepat rusak.
(3) Biaya penggantian linen tinggi.
b) Penyalahgunaan linen segera diinformasikan kepada manajemen dan
karyawan.

2. Public Area
Public area adalah bagian yang ada di house keeping yang bertugas
memelihara kebersihan dan kenyamanan area hotel, sedangkan gardening
adalah bagian yang ada dihotel nyang bertugas dalam hal penyaiapan
perawatan tanaman –tanaman yang ada di areal hotel.
Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan memperpanjang
umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama sehingga mengurangi
cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh manajemen hotel.
Melaksanakan prosedur pembersihan di area umum hotel perlu
memperhatikan hal-hal penting dan teknik pembersihan yang tepat untuk

19
menghindari kesalahan pemakaian alat dan bahan sehingga hasil yang
diperoleh akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan.
b. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan
diharapkan untuk segera dikerjakan.
c. Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan
perlengkapan.
d. Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek yang akan
dibersihkan
e. Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian paling tinggi
menuju bagian bawah atau terendah, juga bagian dari yang paling jauh
menuju menuju ke arah pintu.
f. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan jarum
jam jika obyek pembersihan di ruangan.
g. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat lapisan
permukaan obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
h. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.
i. Mempergunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan bahan
pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotorannya)
j. Pasang Rambu-rambu/Wet Coution jika sedang membersihkan daerah
umum untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti
terpeleset akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead cleaning
(bagian di atas kepala).
k. Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak membahayakan
tamu dan staf.
l. Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar –benar
bersih, sebelum meninggalkan area.
m. Mengembalikan peralatan

20
Alat pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini
adalah:
• Peralatan pembersih kaca (glass wipper)
• Sapu (broom)
• Pengki (dust pan)
• Pel (mop)
• Ember (bucket)
• Pembersih serba guna (multi purpuse cleaner)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Kain pembersih (cleaning cloth)
• Spon (sponge)
• Alat pembersih debu (dust cloth)
• Penyedot debu (vacuum cleaner)
• Tempat sampah (garbage bin)
Bahan pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini
adalah:
• Multi purpose cleaner (MPC/GPC)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Pembersih kaca (glass cleaner)
• Pengkilap Kayu (polisher)
• Pembersih metal (metalic cleaner)
Pembersihan secara manual adalah cara pembersihan yang dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia, walaupun cara pembersihan ini juga dibantu dengan
peralatan manual (cara menggerakkannya dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia).
Proses yang dilakukan dalam pelaksanaan public area ini yang biasa
dilakukan adalah macam-macam sistem pembersihan manual:
a. Dusting (mengelap debu pada perabot/barang)
b. Sweeping (menyapu lantai)
c. Mopping (mengepel lantai)

21
d. Window cleaning/mirror cleaning (membersihkan kaca jendela/kaca cermin).
e. Polishing (memoles barang / perabot yang terbuat dari kayu/logam)

a. Dusting
Pembersihan dengan cara ini adalah membersihkan debu yang ada di
perabot/benda dengan menggunakan lap kain. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam melakukan dusting dapat digunakan dengan dua cara :
1) Dry dusting, yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering seperti
yang dilakukan sehari-hari.
2) Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap
lembap/setengah basah, sehingga debu akan menempel di lap tersebut.
Cara melakukan dusting
1) Dry and damp dusting
• Sediakan 2 (dua) buah cleaning cloth, dan damp cleaning cloth
• Angkat /pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan dibersihkan.
• Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada perabot dengan
menggunakan damp cloth.
• Ulangi pembersihannya dengan menggunakan dry cloth, sampai perabot
tersebut benar-benar bersih.
• Kembalikan benda/barang yang dipindahkan ke tempat semula.
2) Dusting dengan menggunakan Polish Cleaner.
• Sediakan 3 (tiga) buah cleaning cloth, 1 (satu) buah dry cloth,
2 (dua) buah damp cleaning cloth.
• Pindahkan semua benda yang ada pada perabot yang akan dibersihkan.
• Bersihkan debu/kotoran dengan menggunakan damp cleaning cloth.
• Poleskan polish cleaner secara merata ke permukaan perabot yang
dibersihkan dengan menggunakan damp cleaning cloth yang telah diberi
polish cleaner.

22
• Gosoklah permukaan perabot yang telah diolesi polish cleaner, dengan
menggunakan dry cloth sampai perabot benar-benar bersih dan
mengkilap.
• Kembalikan benda yang dipindahkan ketempat semula.
b. Sweeping (menyapu lantai)
Sweeping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan
sapu.
Cara menyapu/ Sweeping
• Sediakan sapu/floor broom sebelum melakukan sweeping.
• Angkat/pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan
dibersihkan.
• Dustinglah perabot yang ada di area sebelum dilakukan sweeping.
• Lakukan sweeping dari arah terjauh dari pintu menuju area yang terdekat
dengan pintu keluar.
• Angkat sampah dengan menggunakan dustpen setelah terkumpul.
• Check setelah sweeping diangap selesai.
c. Mopping (Mengepel lantai)
Mopping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan
mop (alat pel).
Cara mengepel (Mopping)
• Setelah proses sweeping selesai, maka pekerjaan selanjutnya adalah
mopping.
• Sediakan clean mop dan double bucket serta perlengkapannya.
• Sediakan air bersih secukupnya dan campurkan air dengan bahan
pembersih dengan perbandingan yang tepat.
• Singkirkan benda-benda yang mengganggu proses pelaksanaan
mopping.
• Tempatkan danger notice untuk menghindari terjadinya kecelakaan
kerja.
• Lakukan mopping sesuai dengan prosedur yang benar.

23
• Mopping sebaiknya mop jangan terlalu basah, sehingga proses
pengeringan tidak terlalu lama.
• Biarkan lantai mengering sendiri.
d. Window Cleaning/Mirror Cleaning (Membersihkan kaca jendela atau
kaca cermin)
Window cleaning/mirror cleaning adalah proses pembersihan objek
kaca jendela atau kaca cermin.
Cara membersihkan kaca (Jendela) atau cermin (Glass window or
mirror cleaning (Window or Mirror Cleaning)
• Sediakan cleaning cloth, scotch brite, bottle sprayer, window wipper dan
glass cleaner.
• Lakukan pembersihan, dengan cara menyemprotkan glass cleaner pada
window atau mirror yang akan kita bersihkan.
• Gosok dengan scotch brite pada window/mirror jika ada noda yang
membandel.
• Tarik glass cleaner yang sudah disemprotkan pada window/mirror
dengan menggunakan glass wipper.
• Bersihkan glass wipper yang sudah dipakai dengan menggunakan
cleaning cloth.
• Biarkan window/mirror kering.
• Check kembali apakah window/mirror sudah benar-benar bersih.

e. Polishing (Memoles benda/perabot dari kayu)


Polishing yaitu proses perawatan benda atau perabot yang terbuat
dari kayu dengan menggunakan cleaning cloth dengan bahan pembersih
wooden polish.
Cara memoles benda/Polishing
• Sediakan cleaning Cloth, dan wooden polisher yang akan dipergunakan.
• Dustinglah terlebih dahulu perlengkapan yang akan dipolish.

24
• Setelah bersih gosokkan wooden polish yang sudah di teteskan pada
cleaning cloth sampai merata pada benda atau perabot yang dibersihkan.
• Proses polishing tidak dilakukan setiap hari.
• Wooden Polisher sebaiknya jangan terlalu basah, agar benda perabot yang
dibersihkan tidak licin.
3. Room Attenden
Room attenden adalah bagian yang ada di house keeping yang tugas
menyiapkan kamar untuk tamu, sehingga kamar siap untuk digunakan untuk
tamu, sehingga tamu yang merasakan kepuasan selama tinggal di hotel.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah
a. Menyiapkan Kamar Tamu
Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol,
yang umumnya hampir sama untuk semua hotel. Beberapa Kode atau
Simbol (Istilah Status Kamar) di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages
adalah
1. OC (Occupied ) : Kamar tersebut ditempati oleh tamu.
2. VD (Vacant Dirty ) : Kamar itu sudah kosong namun belum siap
dijual karena belum dibersihkan.
3. VC (Vacant Clean) : Kamar itu sudah kosong dan sudah dibersihkan
siap dijual.
4. CO (Check Out) : Tamu meninggalkan hotel /kamar dan sudah
membayar rekening.
5. SO (Sleep Out) : Tamu sudah check in di hotel namun tamu tersebut
tidur di luar ( tidak menempati kamar yang disewa).
6. DD (Don’t Disturb) : Tamu tidak mau diganggu.
7. DL (Double Lock) : Kamar tersebut dikunci dua kali sehingga tidak
bisa dibuka dengan kunci kamar biasanya ada tamunya didalam
8. OOO (Out of Order ) : Kamar tersebut tidak bisa dijual, karena ada
kerusakan.

25
Beberapa tahapan membersihkan kamar yang harus dilakukan
seorang room attendant adalah:
1. Mintalah maaf jika menggangu tamu, dan tanya kapan waktu yang tepat
bagi Anda untuk kembali lagi dan membersihkan kamar.
2. Jika tamu sedang tidur, tinggalkan kamar secara perlahan. Jika Anda
menyalakan lampu, matikan lampu tersebut kembali.
3. Jika Anda mendengar suara yang menunjukkan bahwa tamu ada di
kamar mandi dan mungkin tidak mendengar Anda, tinggalkan kamar
dan tutup pintu kembali secara perlahan.
4. Jika tamu tersebut dapat mendengar Anda dari kamar mandi, mintalah
maaf dan bilang bahwa Anda akan kembali lagi nanti.
5. Pada saat memasuki kamar jangan meninggalkan kunci kamar pada
trolley cart, hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan baik oleh petugas lain maupun tamu yang lewat.
Selanjutnya beberapa langkah yang dilakukan dalam menata tempat
tidur adalah:
1. Secara berkala baliklah Mattress sesuai dengan petunjuk yang
diberikan. Biasanya dilakukan sekali dalam sebulan.
2. Letakkan pelindung mattress atau ”bed pad/bed protector” atau
mattress pad” di atas mattress. Pelindung mattress ini berfungsi untuk
menjaga supaya mattress tidak basah dari keringat atau cairan lain.
Pelindung ini harus dibalik setiap hari.
3. Room attendant berdiri di depan meja malam (night table) menghadap
ke arah tempat tidur yang sedang ditata.
4. Atau dapat berdiri di top tempat tidur. Hal ini dilakukan agar tidak
membelakangi tamu atau memudahkan menebarkan sheet (simetris).
5. Tebar/pasang sheet pertama dengan baik ke atas tempat tidur dan lipat
ke bawah tempat tidur, keempat sudutnya membentuk sudut 45 derajat.
Jahitannya menghadap ke bawah dan sisa sheet yang ada di kepala dan

26
kaki tempat tidur harus sama. Garis lipatan atau setrika harus berada di
tengah-tengah tempat tidur.
6. Lipatlah ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur dan yang terdekat
dengan Anda.
7. Lipat ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur yang terdekat dengan
Anda.
8. Pasang atau tebarkan sheet yang ke dua. Jahitannya menghadap ke atas
dan ujung depannya sejajar dengan ujung kasur.
9. Pasang atau lemparkan selimut di atas sheet kedua. Ujung depannya
terletak kira-kira 30 cm ujung kasur.
10. Pasang atau tebarkan sheet yang ketiga. Jahitannya menghadap ke
bawah dan ujung sejajar dengan ujung kasur.
11. Lipat ujung sheet ke dua dan ketiga atas selimut.
12. Masukkan sheet ke dua dan selimut sepanjang sisi tempat tidur yang
terdekat dengan diri Anda.
13. Lipat sekaligus ujung sprei dan selimut di sudut terdekat bagian kaki
tempat tidur.
14. Lipat dan masukkan ujung sheet pertama pada bagian kepala sisi
berikutnya.
15. Masukkan sekaligus dengan rapi sheet kedua dan ketiga serta selimut
pada sisi tersebut.
16. Tutup tempat tidur dengan tutup tempat tidur atau ”bed spread” atau
”bed cover” dengan rapi.
17. Ambil sarung bantal, masukkan bantal ke sarungnya. Bantal jangan
dijepit dengan dagu.
18. Letakkan bantal pada tempatnya
19. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.
4. Turn down service
Turn down service adalah teknik pelayanan house keeping yang
dilakukan staff room attendant dimalam hari, untuk memastikan bahwa

27
tamu mendapatkan pelayanan kamar dengan baik. Selain itu berfungsi
untuk mengecek keperluan tamu yang kurang atau telah habis biasanya
dilakukan sebelum jam 9 PM
5. Bagian-bagian Badroom

a) Bed Head Board


Adalah bagian atas kepala tempat tidur yang berfungsi sebagai sandaran kepala
atau punggung ketika tamu lagi santai sekaligus sebagai pelindung terjadinya
benturan fisik tamu secara langsung ke dinding.
b) Mattrass
Adalah bagian tempat tidur yang berfungsi sebagai penahan beban tamu, yang
terbuat dari beberapa spiral yang dilengkapi dengan bahan spons yang dibuat
sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan kepada tamu saat tidur.
c) Bed based
Adalah bagian bawah tenpat tidur yang berfungsi sebagai alat matras. Bed
based ini mempunyai 2 jenis yaitu spring box dan bed frame ( terbuat dari
kayu )

28
d) Bed weel dan bed leg
Adalah sebagai kaki penahan tempat tidur dan roda berfungsi untuk
mempermudah dalam pemindahan posisi tempat

3.7.2 Food and Beverage Departement


Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat
di hotel. Bagian tersebut mempunyai fungsi menjalankan penjualan makanan dan
minuman.
Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi
dibalik itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat kompleks. Kegiatan-kegiatan
tersebut, yaitu: .
1. Melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman
2. Merencanakan kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum di
restoran hotel.
3. Melakukan pembelian bahan makanan dan minuman,
4. Penyimpanan makanan dan minuman
5. melakukan pengolahan makanan dan minuman,
6. Penyajian makanan dan minuman, serta
7. Perhitungan produk makanan dan minuman.
Restoran adalah salah satu outlet dari bagian makanan dan minuman yang
fungsinya menjual dan melayani makanan dan minuman kepada tamu hotel, baik
yang menginap maupun yang tidak menginap. Restoran ada beberapa macam
seperti:
1. Prameswari adalah restoran yang menyediakan variasi menu dengan
harga yang standar. Restauran ini digunakan untuk tamu tang minginap
maupun umum. Sestem pelayanan adalah menggunakan system Buffet.
2. Tirta Boga restaurant adalah restoran yang menyediakan menu khusus
untuk tamu yang berada di pool,
3. Gita LokaBar adalah tempat dimana tamu dapat memesan dan
menikmati minuman baik alkohol maupun non alkohol. Ada dua

29
macam bar pada umumnya yaitu public bar adalah tempat tamu
memesan dan menikmati minuman yang dipesannya di tempat itu.
4. Room service, merupakan salah satu outlet yang mempunyai fungsi
utama untuk melayani pemesanan makanan dan minuman ke kamar
tamu.
d. Balai Room Function room adalah suatu tempat yang dipergunakan
untuk berbagai macam kegiatan seperti pesta, rapat dll. Bagian yang
menangani kegiatan tersebut dinamakan banquet. Pada jenis ini terdapat
6 (enam) Balai Room dan yang paling besar adalah Balai Agung yang
bias mencapai kapasitas 1000 orang dengan menggunakan system
standing party.
Berikut ini adalah peralatan yang digunakan di restoran yang
dikelompokkan menurut jenisnya, sebagai berikut :

a. Silver ware/table ware adalah peralatan makan yang dibuat dari logam
yang dilapisi perak atau stainless steel, antara lain:

• Demitasse spoon : sendok untuk kopi atau selai


• Tea spoon : sendok teh
• Ice cream spoon : sendok ice cream
• Long spoon : sendok es teh/kopi

30
• Mellon spoon : sendok untuk makan melon
• Bouillon spoon : sendok sup encer
• Onion soup poon : sendok sup kental
• Dessert spoon : sendok untuk menyantap hidangan penutup (dessert)
• Dinner spoon : sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk
mengambil makanan sebagai pengganti serving spoon
• Serving spoon : sendok makan besar untuk penyajian makanan,
memindahkan makanan ke piring tamu, biasanya berpasangan dengan
serving fork
• Grape fruit spoon : sendok untuk makan belahan buah anggur
• Sugar ladle : sendok gula
• Sauce ladle : sendok untuk mengambil saus
• Soup ladle : sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil soup tureen
• Punch ladle : sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk mengambil
es campur (fruit punch). Tempatnya disebut punch bowl
• Caviar knife : pisau untuk mengoles atau meratakan caviar pada roti
panggang
• Pastry knife : pisau untuk memotong pastry di atas trolley (kereta dorong)
• Cheese knife : pisau untuk memotong dan memakan keju
• Fruit knife/fork : pisau/garpu untuk makan buah potong
• Dessert knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan pembuka maupun
penutup
• Fish knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam dari
pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang runcing
• Dinner knife/fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan utama
• Steak knife/dinner fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan steak,
sirloin steak, t-bone steak
• Fish carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong hidangan ikan yang
berukuran besar dan masih utuh
• Meat carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong daging

31
b. Glass ware : peralatan yang terbuat dari gelas, adalah sebagai berikut:

o Water goblet : gelas untuk menyajikan air es


o White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
o Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggurmerah
o Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne
o Beer glass : gelas untuk menyajikan bir
o Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan Jus
o Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan soft drink

32
c. China ware
China ware/crockery (pecah belah): barang keramik yang dibuat dari
bahan tanah liat yang diproses dengan pemanasan yang tinggi.

• Bread & butter plate biasa disingkat B&B plate, disebut juga side plate
atau quarter plate, digunakan untuk menyajikan macam roti dan snack
• Dessert plate piring ceper dengan ukuran tanggung, disebut juga sweet
plate atau half plate, digunakan untuk menyajikan hidangan pembuka
maupun hidangan penutup, kadang-kadang digunakan sebagai alas atau
underliner
• Fish plate piring untuk menyajikan hidangan ikan • Breakfast plate
piring untuk hidangan makan pagi
• Soup plate piring untuk menyajikan sup
• Dinner plate piring ceper ukuran besar untuk menyajikan hidangan
utama, disebut juga joint plate
• Show plate piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner plate,
diberi dekorasi yang bagus untuk show
• Soup bowl mangkuk sup untuk menyajikan sup kental
• Cereal bowl piring mangkuk untuk menyajikan bubur maupun sereal

33
• Round casserole mangkuk tahan panas dengan pegangan kanan dan kiri
untuk menyajikan sup
d. Linen

 Guest napkin : serbet untuk membersihkan sisa – sisa makanan


ditangan/dimulut, bahan terbuat dari katun
 Table cloth : untuk menutup meja juga untuk memperindah meja
 Service Napkin : digunakan waiters pada saat melayani tamu, diletakan
dipergelangan kiri waiter
 Molton : untuk menutup meja tersebut sebelum dipasang table cloth
 Skriting / Table Skriting : untuk menutup keliling bagian samping meja
prasmanan, sehingga meja tampak rapih dan indah
 Runner : untuk menghiasi round table yang sudah dipasang table cloth
 Blue and Green Velvet : untuk menutup meja dan memperindah meja
 Saten : untuk hiasan atau memperindah buffet, seperti dibuat bunga
disampingnnya
 Cover Chair : untuk menutupi kursi supaya terlihat indah

34
e. Macam-macam Table Set Up
a) Basic Table Setting

b) Standart Table Setting


Standar table set up digunakan untuk menutup ( Breakfast ), Makan siang
( lunch )dan makan malam ( dinner )

c) Elaborate Table Setting


Digunakan untuk menutup meja makan secara lengkap seperti jauan
kenegaraan yang sifatnya formal.

35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) adalah salah satu kewajiban yang harus
dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) sebagai bekal bagi siswa
untuk mengimplementasikan pembelajarannya yang didapat selama di bangku
sekolah dengan Dunia Kerja yang sesungguhnya (dunia industri).
Banyak hal yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN)
berlangsung di Pesona Krakatau Hotel dan Cottages. Dimana pada kenyataannya
dunia kerja itu sangat menyenangkan apabila kita mampu menguasai pekerjaan dan
mampu bisa bergaul dan melayani tamu dengan standar prosedur yang telah
ditetapkan.
Harapan kedepan bahwa Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) harus benar-
benar mampu menjadikan siswa lebih kompeten lagi dibidangnya.

4.2 Saran
Dalam setiap usaha tidak terlepas dari cobaan dna rintangan yang
menghadang, dari pihak hotel maupun dari pihak kampus sendiri .
1. Untuk diri sendiri
Mudah-mudahn setelah melakukan PRAKERIN ini saya jadi lebih mengerti
dengan apa yang dihotel dan apa yang pernah diajarkan disekkolah, lebih sabar
dalam mengerjakan sesuatu ketika sedang melakukan sebuah pekerjaan
2. Untuk pihak hotel
Terimakasih atas kerja samanya yang baik semoga itu selalu tetap
terpelihara, sekali lagi traniee bukan dijadikan sebagai bawahan (lower staff) yang
tugasnya hanya membantu tapi jadikan trainee adalah time work yang baik
sehingga kelancaran oprasional dapat berlangsung baik dan terkendali dan tidak
adanya complain dalam setiap pelayanan .

36
3. Untuk pihak sekolah
Trainee bukan berarti lepas begitu saja dari kampus tanpa adanya
komunikasi dan bimbingan selama trainee, di harapkan selama trainee ini adanya
pemantauan dari pihak lembaga, agar tetep dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung.

37
DAFTAR PUSTAKA

Adi Reza.2015.Pengertian Hotel Secara Umum. Tersedia di


wisatadanperhotelan.blogspot.com/2015/01/pengertian-hotel-secara-umum.html

Daily Report Pesona Krakatau Hotel and Cottages

Sulastiyono.2011.Pengertian Hotel Menurut Para Ahli. Tersedia di


http://webjuprani.compengertian-hotel-para-ahli.html

38
39

Anda mungkin juga menyukai