Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH KONSENTRASI H2SO4 DAN WAKTU KONTAK


TERHADAP AKTIVASI ADSORBEN LIMBAH KULIT
PISANG

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN EKSAKTA

Diusulkan oleh:
Ukhti Lestari NIM: 2016430028 Tahun Angkatan: 2016
Naazilatul Luthfiyah Al NIM: 2016430016 Tahun Angkatan: 2016
Mitha Robiatul Adawiyah NIM: 2018430015 Tahun Angkatan: 2018

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


JAKARTA
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN EKSAKTA

Lembar pengesahan dicetak dari http://simbelmawa.ristekdikti.go.id


- Login ke http://simbelmawa.ristekdikti.go.id dengan username dan password
yang sudah diberikan
- Klik “Pengajuan Usulan”  dan “Identitas Usulan” 
- Klik Edit  dan lengkapi isian Identitas , Anggota  dan Luaran 
(luaran ada di BAB I, sub 1.5)
- Unduh lembar pengesahan 


  Edit

   Unduh lembar pengesahan

- Lengkapi data sumber dana lain (jika ada), jangka waktu pelaksanaan,
menyetujui Ketua Program Studi / Wakil Dekan III dan Wakil Rektor III
(WR3: Irfan Purnawan, S.T., M.Chem.Eng., NIP. 20.773).
- Setelah lengkap, klik cetak di kanan atas untuk save as pdf 


save as pdf

- Print, lengkapi ttd dan stempel, scan dan gabung ke dalam proposal
(menggantikan halaman ini).

i
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ..................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................ ii
Daftar Tabel ................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
1.4 Kegunaan ................................................................................... 2
1.5 Luaran ........................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN .................................................................. 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 9
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelompok Jenis Pisang dan Pemanfaatannya ................................. 3


Tabel 2.2. Karakteristik Asam Sulfat .............................................................. 4
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE ............................................ 9
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-PE ............................................................. 9

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kulit Pisang ................................................................................. 3

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logam berat merupakan zat yang beracun dan umumnya bersifat
karsinogenik. Sebagai zat pencemar perairan, logam berat sangat berbahaya bagi
mahluk hidup (Kurniasari, 2012). Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) menemukan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh
logam berat pada rantai makanan, meski dalam konsentrasi yang sangat kecil.
Salah satu logam yang erat hubungannya dengan kehidupan kita adalah timbal.
Logam timbal banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai zat
pewarna), penyepuhan, pestisida dan yang paling banyak digunakan sebagai zat
antiletup pada bensin.
Timbal juga digunakan sebagai formulasi penyambung pipa yang
mengakibatkan air untuk rumah tangga mempunyai banyak kemungkinan kontak
dengan timbal. Hal ini disebabkan terjadinya korosi, yakni reaksi antara air
dengan kandungan timbal yang terdapat pada pipa-pipa air. Selain melalui air,
kontaminasi timbal bisa juga melalui tanah, udara dan debu. Makanan yang
terkontaminasi timbal, seperti makanan kaleng yang mengandung solder timbal,
kristal timbal, makanan ringan yang dibungkus kertas koran atau majalah maupun
buangan dari asap kendaraan (Soetrisno, 2008).
Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar di Asia. Pisang (Musa
paradisiaca) merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar di
seluruh Indonesia. Produksinya semakin meningkat dari tahun ke tahun
(Suhartini, 2012). Selama ini pemanfaatan pohon pisang masih terbatas buahnya
saja yang dikonsumsi dan dimanfaatkan, padahal masih banyak lagi bagian dari
pisang yang sangat berguna. Potensi ketersediaan Pisang yang cukup melimpah
inilah yang turut menghasilkan limbah kulit pisang.
Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura, limbah kulit pisang pada tahun
1999 di Indonesia mencapai 8,27 kg/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2002
meningkat menjadi 4.384.384 ton. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Suhartini tahun 2012 telah membuktikan bahwa kulit pisang dapat dijadikan
sebagai adsorben dan penelitian yang dilakukan oleh Castro et al., tahun 2011
membuktikan bahwa kulit pisang memiliki gugus fungsi yang berperan dalam
pengikatan ion logam berat. Gugus fungsional tersebut yaitu gugus hidroksi, asam
karboksilat dan gugus amina.

1.2 Perumusan Masalah


1) Bagaimana daya serap arang aktif terhadap Iodin?
2) Bagaimana karakterisitik arang kulit pisang teraktivasi H2SO4 yang baik
untuk digunakan sebagai adsorben ion Pb2+ ?
3) Bagaimana waktu kontak yang dibutuhkan terhadap adsorpsi ion Pb2+ oleh
arang kulit pisang raja teraktivasi H2SO4
2

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui daya serap arang aktif terhadap Iodin.
2) Untuk mengetahui karakterisitik arang kulit pisang teraktivasi H 2SO4 yang
baik untuk digunakan sebagai adsorben ion Pb2+ .
3) Untuk mengetahui waktu kontak yang dibutuhkan terhadap adsorpsi ion
Pb2+ oleh arang kulit pisang raja teraktivasi H2SO4.

1.4 Kegunaan
1) Sebagai alternatif penggunaan adsorben pada limbah Pb2+ yang dihasilkan
pada Industri.
2) Mengurangi pencemaran limbah yang mengandung logam disekitar
industri.
3) Memanfaatkan limbah kulit pisang yang tidak terpakai menjadi lebih
ekonomis.

1.5 Luaran
1) Laporan Kemajuan
2) Laporan Akhir
3) Artikel Ilmiah “Pengaruh Konsentrasi H2SO4 dan Waktu Kontak terhadap
Aktivasi Adsorben dari pemanfaatan Limbah Kulit Pisang pada
Penurunan Logam Pb2+”
4) Produk Program Adsorben Kulit Pisang.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit Pisang

Gambar 2.1. Kulit Pisang


Berikut kelompok jenis pisang dan pemanfaatannya :
Tabel 2.1. Kelompok Jenis Pisang dan Pemanfaatannya
Jenis Pisang Nama Lain Pemanfaatan
M. paradisiaca var Pisang ambon, susu, Pisang dimakan
sapientum raja, cavendis, barangan buahnya tanpa
M. nana atau disebut dan mas dimasak
juga M. cavendishii
M. sinensis
M. paradisiaca forma Pisang nagka, tanduk, Pisang dimakan
typicaatau disebut juga dan kepok setelah buahnya
M. paradisiaca normalis dimasak
M. brachycarpa Pisang batu dan klutuk Pisang berbiji,
dimanfaatkan
daunnya

Menurut hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, di


dalam kulit pisang mengandung senyawa pektin yang cukup besar. Kandungan
pektin pada kulit pisang berkisar antara 0,9% dari berat kering. Pektin merupakan
polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan α-1,4 glikosidik.
Pektin diperoleh dari dinding sel tumbuhan daratan. Wujud pektin yang diekstrak
adalah bubuk putih hingga coklat terang (Satria dan Adha, 2008).
Jenis kulit pisang yang dipilih dalam penelitian ini adalah kulit pisang raja.
Pemilihan jenis kulit pisang raja karena ditinjau keberadaannya,jenis kulit pisang
raja sangat mudah ditemukan. Selain itu, kulit pisang raja juga memiliki
kandungan pektin yang besar, hal ini dibuktikan oleh Hanum, dkk (2012) yang
telah melakukan ekstraksi pektin darikulit buah pisang raja dengan rendemen
pektin yang dihasilkan dari kulit pisang raja adalah 59% dalam 10 gram kulit
pisang.
2.2 Asam Sulfat
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini
larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia
4

asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan
seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral,
sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Tabel 2.2. Karakteristik Asam Sulfat
Rumus kimia H2SO4

Massa molar 98,08 g/mol

Cairan higroskopis, berminyak, tak berwarna, tak


Penampilan
berbau

Densitas 1,84 g/cm3

Titik lebur 10°C (283 K)

Titik didih 337°C (610 K)

Kelarutan dalam
tercampur penuh
air

Tekanan uap <10 Pa pada 20°C (diabaikan)

Keasaman (pKa) 1,98 pada 25°C

Viskositas 26,7 cP (20°C)

Untuk mengaktifkan karbon, biasanya digunakan larutan kimia dari garam


logam alkali dan alkali tanah seperti KOH, NaOH, H3PO4 dan H2SO4. Activating
agent berfungsi untuk meningkatkan daya serap karbon karena akan
menghilangkan kotoran yang melekat dan menutupi pori karbon dengan cara
mengoksidasi karbon (Shofa,2012).
Dalam penelitian ini dilakukan aktivasi kulit pisang raja dengan variasi
konsentrasi H2SO4 untuk menentukan konsentrasi aktivasi optimum dan
selanjutnya diuji kemampuan kapasitas adsorpsinya terhadap ion logam.
2.3 Iodin
Iodin merupakan senyawa yang sedikit larut dalam air dengan kelarutan
molar dalam air 0,00134 mol/L pada suhu 25°C. Iodin dalam proses adsorpsi
diadsorpsi dan dijerap oleh adsorben berupa karbon aktif yang berupa fase
padatan.
Mekanisme proses adsorpsi dimulai ketika molekul adsorbat larutan iodin
berdifusi melalui suatu lapisan ke permukaan luar adsorben dan peristiwa ini
disebut sebagai difusi eksternal. Selanjutnya, adsorbat berada dipermukaan
adsorben dan sebagian besar berdifusi lanjut didalam pori-pori karbon aktif yang
5

disebut difusi internal. Karbon aktif dengan kemampuan menyerap iodin yang
tinggi berarti memiliki struktur pori mikro dan mesopori yang banyak.
2.4 Kulit Pisang manjadi Arang Aktif
Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki
nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
makanan.
Istilah arang aktif dalam pengertian umum adalah suatu karbon yang mampu
mengadsorpsi baik dalam fase cair maupun dalam fase gas. Bahan baku yang
digunakan dalam penelitian ini kulit pisang untuk meningkatkan nilai ekonomis.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di LAB PTK II Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta selama 4 bulan.
Penelitian dilakukan di laboratorium Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
3.2 Alat Dan Bahan
a. Alat : 12. Aluminium Foil
1. Blender 13. Labu Ukur
2. Instrumen AAS 14. Pipet Volumetrik
3. Ayakan 100 Mesh b. Bahan :
4. Gelas Beaker 1. Kulit Pisang Raja
5. Oven 2. Pb(NO3)2
6. Desikator 3. Larutan H2SO4
7. Botol Sampel 4. Aquadest
8. Timbangan Analitik 5. Larutan Iodin
9. Buret 6. Amilum (indikator)
10. Kelm dan statif 7. Larutan natrium tiosulfat
11. Kertas Saring 8. HNO3
3.3 Prosedur Penelitian
a. Preparasi kulit pisang raja
Kulit pisang dipotong dengan ukuran 1-2 cm, lalu dikeringkan dengan
oven pada suhu 60°C selama 6 jam, dan diblender hingga halus kemudian
diayak menggunakan ukuran 100 mesh, kemudian serbuk tersebut di
simpan kedalam desikator (Hendrik, 2012).
b. Aktivasi kulit pisang raja dengan variasi H2SO4
Ambil serbuk arang sebanyak 20 g yang telah jadi dicampurkan dengan
larutan H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,2M, 0,4M, 0,6M, 0,8M dan
1M dalam beaker glass diaduk selama 2 jam. Selanjutnya pencampuran
arang kulit pisang dan H2SO4 disaring dengan kertas saring. Kemudian
arang kulit pisang dikeringkan dalam oven 105°C selama 3 jam. Lalu
didinginkan didalam desikator (Hoong, 2013 yang dimodifikasi).
c. Penentuan daya serap arang aktif terhadap iodin
Sebanyak 0,5 g arang teraktivasi dicampurkan kedalam laruran iodin 0,1N
diaduk selama 15 menit. Kemudian filtrat di pipet sebanyak 5ml kedalam
erlenmeyer lalu dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1N
(Alfiany,dkk., 2013).
d. Pembuatan larutan baku Pb2+
Pembuatan larutan baku Pb2+ 1000 ppm dilakukan dengan menimbang
1,5984 gram Pb(NO3)2 kemudian dilarutkan dengan penambahan sedikit
7

demi sedikit HNO3 pekat hingga 10 mL dan diencerkan dengan aquadest


hingga tanda batas dalam labu ukur 1000 mL.(Deviyanti,dkk.,2014)
e. Pembuatan larutan standar Pb2+
50 mL larutan baku Pb2+ 1000 ppm diencerkan sampai tanda batas dalam
labu ukur 100 mL untuk membuat larutan 500 ppm, 50 mL larutan baku
Pb2+ 500 ppm dipipet dan diencerkan hingga 250 mL untuk membuat
larutan 100 ppm, 125 mL larutan baku Pb2+ 100 ppm dipipet dan
diencerkan sampai tanda batas dalam labu ukur 500 mL untuk membuat
larutan 25 ppm. (Deviyanti,dkk.,2014)
f. Penentuan waktu kontak terhadap larutan baku Pb2+
Ambil arang aktif sebanyak 0,3 g dimasukan kedalam sampel larutan
baku Pb2+ . Campuran diaduk dengan variasi waktu kontak 50, 80, 120,
150, dan 180 dengan kecepatan putar 150 rpm. Kemudian campuran
disaring dan filtrat yang diperoleh diukur absorbansinya menggunakan
AAS dan BET (Philomina &Enoch,2012 yang dimodifikasi).
3.4 Metode Analisa
1. Metode Brunauer, Emmet, and Teller
Menganalisis pengaruh konsentrasi aktivator (H2SO4) terhadap
karakteristik pori karbon aktif dari kulit pisang. Hal ini dilakukan karena
karakteristik pori merupakan bagian penting untuk menentukan kualitas
suatu karbon aktif.
2. Mengalisis pengaruh berat adsorben dengan waktu kontak terhadap
adsorpsi Pb2+ menggunakan AAS. Untuk mentukan waktu optimum
karbon aktif dari kulit pisang terhadap daya serap Pb2+.
3.5 Diagram Alir
- Preparasi kulit pisang raja
Kulit pisang dipotong dengan ukuran 1-2 cm

keringkan dioven pada suhu 60°C , 6 jam

diblender lalu diayak ukuran 100 mesh

serbuk di simpan kedalam desikator


8

-Aktivasi kulit pisang raja dengan variasi H2SO4


serbuk arang 20 g dicampurkan dengan larutan H2SO4 pada variasi konsentrasi 0,2M, 0,4M, 0,6M, 0,8M dan 1M

serbuk arang 20 g dicampurkan dengan larutan H2SO4 pada variasi konsentrasi 0,2M, 0,4M, 0,6M, 0,8M dan 1M
diaduk selama 2 jam

arang kulit pisang dan H2SO4 disaring dengan kertas saring. Kemudian arang kulit pisang dikeringkan dalam oven
105°C selama 3 jam. Lalu didinginkan didalam desikator

- Penentuan daya serap arang aktif terhadap iodin


0,5 g arang teraktivasi dicampurkan kedalam laruran iodin 0,1N diaduk selama 15 menit.

filtrat di pipet sebanyak 5ml kedalam erlenmeyer lalu dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1N
- Pembuatan larutan baku Pb2+ 1000 ppm
+ HNO3 pekat 10 mL Timbang 1,5984 gram Pb(NO3)2 kemudian dilarutkan

diencerkan dengan aquadest hingga tanda batas dalam labu ukur 1000 mL

- Pembuatan larutan standar Pb2+


 larutan 500 ppm  larutan 100 ppm  larutan 25 ppm

50 mL larutan baku Pb2+ 50 mL larutan baku Pb2+ 125 mL larutan baku Pb2+
1000 ppm diencerkan 500 ppm diencerkan 100 ppm diencerkan dalam
dalam labu ukur 100 mL dalam labu ukur 250 mL labu ukur 500 mL

- Penentuan waktu kontak terhadap larutan baku Pb2+


Timbang arang aktif 0,3 g dimasukan kedalam sampel larutan baku Pb2+

Campuran diaduk dengan variasi waktu kontak 50, 80, 120, 150, dan 180 ; kecepatan putar 150 rpm

Campuran disaring dan diambil filtratnya

Uji absorbansinya menggunakan AAS dan BET


9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PE


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Perlengkapan Yang diperlukan 3.060.000
2 Bahan habis pakai 2.255.000
3 Perjalanan 1.050.000
4 Lain-lain 3.900.000
Jumlah 10.265.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-PE


PROSES PENELITIAN
NO KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan alat
1
dan bahan

Preparasi Kulit
2
Pisang

Aktivasi Kulit
3 Pisang dengan
H2SO4
Penentuan
daya serap
4
arang aktif
dengan Iodin
Penentuan
waktu kontak
arang aktif
5
dengan
Limbah Pb2+
dan Uji AAS
Penyusunan
6
Laporan Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Ririn,dkk. 2013. Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium Hidroksida


(KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai Adsorben Logam
Fe pada Air Gambut. Jurusan Fisika FMIPA: Universitas Tanjungpura.

Eka Purnama, Putu,dkk. 2015. KAPASITAS ADSORPSI BEBERAPA JENIS


KULIT PISANG TERAKTIVASI NaOH SEBAGAI ADSORBEN LOGAM
TIMBAL (Pb). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana: Bukit Jimbaran,
Bali.

Lestari, Sri. 2010. PENGARUH BERAT DAN WAKTU KONTAK UNTUK


ADSORPSI TIMBAL(II) OLEH ADSORBEN DARI KULIT BATANG JAMBU
BIJI (Psidium guajava L.). Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA
FKIP: Universitas Mulawarman .

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook komoditas pertanian
sub sektorhortikultura. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Sherly, Antintia,dkk. 2014. AKTIVASI KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate


L.) DENGAN H2SO4 DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ION
LOGAM Cr(VI). Jurusan Kimia FMIPA, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam: Universitas Negeri Surabaya.

Sylviana Dewi, Metta. 2015. PEMANFAATAN ARANG KULIT PISANG RAJA


TERAKTIVASI H2SO4 UNTUK MENURUNKAN KADAR ION Pb2+ DALAM
LARUTAN . Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam:
Universitas Negeri Semarang.

Tuhuloula, Abubakar,dkk,. 2013. KARAKTERISASI PEKTIN DENGAN


MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN METODE
EKSTRAKSI. Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik: Universitas
Lambung Mangkurat.

Wardani, Sari,dkk. 2017. Pemanfaatan limbah kulit pisang kepok (musa


acuminate L) sebagai karbon aktif yang teraktivasi H2SO4). Program Studi
Peternakan, Fakultas Pertanian: Universitas Abulyatama, Program Studi
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik: Universitas Serambi Mekkah.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Ayakan 100 Mesh 1 Buah 100.000 100.000
- Neraca Analitik 1 Buah 200.000 200.000
- Gelas Ukur 2 buah 50.000 100.000
- Batang Pengaduk 3 Buah 25.000 75.000
- Buret 1 Buah 120.000 120.000
- Klem dan Statif 1 Buah 100.000 100.000
- Pipet Volumetrik 2 Buah 130.000 260.000
- Labu Ukur 7 Buah 80.000 560.000
- Erlenmeyer 3 Buah 50.000 150.000
- Beaker glass 5 Buah 50.000 250.000
- Kaca Arloji 2 Buah 50.000 100.000
- Spatula 2 Buah 20.000 40.000
- Corong 1 Buah 40.000 40.000
- Pipet Tetes 5 Buah 3.000 15.000
- Magnetik Stirer 2 Buah 60.000 120.000
- Bulp 1 Buah 80.000 80.000
- Blender 1 Buah 250.000 250.000
- Talenan 2 Buah 30.000 60.000
- Pisau 2 Buah 30.000 60.000
- Botol Sampel 10 Botol 30.000 300.000
- Oven 1 Buah 80.000 80.000
SUB TOTAL (Rp) 3.060.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Kulit Pisang 50 Kg
- Aquadest 15 Liter 20.000 300.000
- Asam Sulfat 1 Liter 200.000 200.000
- Larutan Iodin 1 Liter 200.000 200.000
- Larutan Natrium
1 Liter 200.000 200.000
TioSulfat
- Indikator Amilum 500 ml 40.000 200.000
- Tissue Higenis 1 Pack 25.000 25.000
- Sarung Tangan Karet 1 Pack 50.000 50.000
- Lap Kain 5 Buah 50.000 50.000
- Sunlight 1 Botol 30.000 30.000
- Kertas saring besar 1 Pack 260.000 260.000
- Masker 1 Pack 50.000 50.000
- Pb(NO3)2 500 Gr 500.000 500.000
- HNO3 1 Liter 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 2.255.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Perjalanan membeli
1x 250.000 250.000
bahan
- Perjalanan ke tempat uji
2x 400.000 800.000
lab (PUSPITEK)
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Biaya sewa lab 1 200.000 200.000
- Biaya jasa layanan
5 200.000 1.000.000
instrumentasi AAS
- Biaya uji BET 5 450.000 2.250.000
- Biaya pengadaan laporan 1 150.000 150.000
- Biaya publikasi 1 200.000 200.000
- Biaya berlangganan
1 100.000 100.000
internet
SUB TOTAL (Rp) 3.900.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 10.265.000
(Sepuluh juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama /NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
- Bertanggung
jawab seluruhnya
& Mengontrol
berjalannya
Ukhti 10 penelitian
1 Kimia Sains
Lestari/2016430028 jam/minggu - Ikut serta dalam
penelitian,percoba
an
- Penyusun laporan
akhir
- Mengumpulkan
data dari berbagai
Naazilatul Luthfiyah 10
2 Kimia Sains media
Al Aizzah/2016430016 jam/minggu
- Ikut serta dalam
penelitian
Mitha Robiatul - Ikut serta dalam
Adawiyah/2018430015 10 penelitian,
3 Kimia Sains
jam/minggu - Penyusun laporan
akhir
11

Anda mungkin juga menyukai