Anda di halaman 1dari 6

Menulis Berita

1. Pengertian Berita
Berita (news) adalah laporan peristiwa aktual dan penting yang merupakan salah satu
produk jurnalistik. Berita adalah sebuah informasi yang sifatnya fakta yang sedang terjadi
maupun sudah terjadi dan disampaikan melalui perantara media, baik itu media elektronik
maupun mefia like cetak. Penyampaian berita juga bisa melalui mulut ke mulut dan harus
merupakan sebuah kenyataan, bukan karangan fiktif atau cerita yang dibuat-buat.

2. Fungsi dan Tujuan Berita


Sebuah berita disampaikan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak
umum, seperti yang disebutkan dalam pengertian berita. Secara spesifik, berita dibuat dengan
fungsi dan tujuan tertentu. Nah, berikut ini adalah fungsi serta tujuan dibuatnya sebuah berita.

1) Untuk menyampaikan informasi


Fungsi dan tujuan utama dibuatnya berita adalah untuk menyampaikan informasi tentang
peristiwa atau kejadian yang sedang maupun sudah terjadi. Informasi yang disajikan adalah
informasi yang penting, terkini, menarik dan banyak menjadi perhatian masyarakat. Contohnya
adalah peristiwa terkini kecelakaan, politik, ekonomi, kesehatan, sosial budaya, gaya hidup dan
lain sebagainya.

2) Membantu masyarakat bersikap terbuka


Sesuai pengertian berita yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa berita adalah
informasi yang disampaikan dan memiliki nilai penting bagi masyarakat, maka tujuan dan fungsi
berita selanjutnya adalah membantu masyarakat atau khalayak untuk bersikap lebih terbuka.
Maksudnya dengan berbagai fakta dan informasi yang disampaikan yang berasal dari berbagai
sumber yang kompeten, masyarakat jadi mendapatkan input dari berbagai sumber. Dengan
banyaknya informasi tersebut, masyarakat diharapkan bisa memahami setiap kejadian yang
diinformasikan, baik dari dalam maupun luar negeri dengan lebih terbuka.

3) Lebih meningkatkan kesadaran pada publik


Berita yang disampaikan berdasarkan fakta ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran
publik atas isu-isu tertentu yang sedang berkembang. Maksudnya, publik atau masyarakat bisa
lebih memahami isu-isu yang sedang diperbincangkan, pentingnya serta dampak atau
implikasinya bagi kehidupannya di masyarakat. Isu yang dimaksud pun beragam, mulai dari isu
lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, politik dan isu-isu lainnya.
4) Membentuk opini publik
Fungsi dan tujuan terakhir dari berita adalah untuk membentuk opini publik. Tujuan ini
tidak berarti buruk namun juga tidak bisa dikatakan baik. Ada teori bernama agenda setting yang
mana berkaitan dengan media massa mengatakan bahwa media, termasuk dalam hal ini berita,
cenderung membentuk kepedulian dan perhatian pada isu tertentu. Karena itu, berita disebut
sebagai pembentuk opini publik, karena apa yang disampaikan dalam berita bisa menentukan
bagaimana masyarakat beropini atau berpendapat.

3. Jenis-jenis Berita
Dalam literatur jurnalistis ada jenis-jenis berita yakni sebagai berikut :
1) Straight News (Berita Langsung)
Straight News adalah jenis berita yang ditulis secara singkat, padat, dan lugas. Halaman
depan surat kabar dan situs berita (news site, online media) sebagian besar berisi straight news.
Straight News dibagi lagi menjadi dua jenis berita, yaitu ;
a) Hard News merupakan berita keras, serius, hangat, heboh, kadang menegangkan,
mengerikan, mengagetkan, seperti berita politik atau bencana.
b) Soft News merupakan berita ringan, tidak terlalu serius, seperti berita selebritis, info artis,
kabar dari dunia hiburan, wisata, peluncuran produk baru.

2) Opinion News (Berita Opini)


Opinion News adalah berita yang berisi pendapat, analisis, komentar atau pernyataan
seseorang tentang sebuah peristiwa atau isu aktual. Wartawan biasanya memberitakan pendapat
atau pernyataan pejabat, pakar, pelaku, korban, atau saksi suatu kejadian maupun kasus.

3) Interpretative News (Berita Interpretasi)\


Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian
yang dilakukan oleh wartawan. Ringkasnya, laporan peristiwa yang dilengkapi dengan
interpretasi atau penilaian. Jenis berita ini adalah pengembangan berita langsung yang ditambah
atau dilengkapi dengan berbagai informasi yang mendukung isu tersebut, misal : berita mengenai
banjir dilengkapi dengan komentar pakar lingkungan dan masyarakat.

4) Depth News (Berita Mendalam)


Depth News disebut juga Depth Reporting adalah berita yang lebih lengkap dan lebih
detail dari berita straight news. Berita mendalam dikembangkan dengan menggali fakta atau data
baru dengan penekan unsur why dan how. Biasanya jenis berita ini menjelaskan mengapa
peristiwa tersebut bisa terjadi, bagaimana dampaknya, dan apa yang harus dilakukan. Depth
News juga merupakan pengembangan dari berita lama yang masih belum selesai serta dinilai
perlu ditindaklanjuti untuk mendapat info baru dengan cara mewawancarai berbagai pihak yang
terkait dengan berita lama.

5) Investigation News (Berita Investigasi).


Berita Investigasi lebih lengkap dan mendalam dari depth news. Berita Investigasi
dikembangkan berdasarkan penelitian ataupun penyelidikan yang dilakukan dari berbagai
macam sumber. Berita investigasi ditulis berdasarkan penyelidikan data-data yang dicari atau
diperoleh dari berbagai sumber. Berita investigasi ini biasanya mengungkap sebuah peristiwa
yang misterius atau penuh teka-teki karena banyaknya fakta yang tidak terungkap atau ditutupi.
Untuk dapat dipublikasikan di media, sebuah berita harus memenuhi karakteristik yang dikenal
dengan " nilai-nilai berita".

4. Menulis Berita
Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan sebuah informasi maupun kabar
yang mengenai sesuatu kejadian atau hal dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik
dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif. Sehingga pembaca berita dapat
memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan serta tanpa adanya
kesalahan tafsir. Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa yang layak untuk dijadikan
berita. Hal tersebut bertujuan agar apa yang dituliskan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat
maupun orang pembaca berita. Tentu dalam menulis berita harus dapat memilih berita yang
dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalam menulis berita harus berdasarkan prinsip 5W+1H (What, Where, When, Who,
Why, How) juga mengikuti kaidah jurnalistik. Berita sudah menjadi konsumsi wajib bagi semua
orang sebab melalui berita bisa mendapatkan berbagai informasi baik itu mengenai peristiwa
terbaru serta perkembangannya. Berita bisa didapatkan melalui media cetak, elektronik, internet,
maupun sekedar dari mulut ke mulut. Ragam jenis berita yang bisa dibaca juga beragam yakni
mulai dari ragam berita olahraga, ekonomi hingga politik, dll. Tidak semua peritiswa maupun
kejadian layak untuk dijadikan berita. Dalam menulis berita yang perlu diperhatikan okeh
penulis berita yakni bagaimana menulis sebuah berita yang baik, menarik, serta sesuai aturan.
Berikut cara menulis berita :
1) Menemukan peristiwa maupun kejadian untuk dijadikan berita.
Berita berisi peristiwa maupun kejadian yang sifatnya aktual serta penting untuk
disebarluaskan, misalnya peritiwa atau kejadian kebakaran, bencana alam, serta kejadian
mendadak lainnya yang menarik perhatian umum. Jika tidak ada peritiwa maupun kejadian,
maka dapat juga berupa kegiatan-kegiatan maupun peristiwa atau kejadian unik yang muncul di
kalangan masyarakat, seperti berita mengenai pejabat yang blusukan ke pasar tradisional.

2) Mencari sumber berita


Ketika peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan sebagai berita telah ditemukan, maka
penulis berita perlu mencari sumber informasi yang tepat supaya isi berita akurat, mislanya
berita tentang pencurian, perampokan, kecelakaan dan lain-lain. Untuk mendapatkan informasi
yakni dengan melakukan wawancara dengan pihak kepolisian terkait, saksi mata, atau warga
setempat/sekitar.

3) Wawancara, observasi dan dokumentasi


Wawancara perlu dilakukan untuk mendapatkan fakta mengenai peristiwa maupun
kejadian yang terjadi, data korban, tempat kejadian / kronologi kejadian serta data korban dan
proses kejadian. Wawancara dilaksanakan melalui tanya jawab dengan sumber informasi.
Observasi dilakukan dengan dengan mengamati gejala yang tampak di lokasi kejadian.
Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data yang bersumber
dari buku atau dokumen lainnya.

4) Mencatat hal-hal penting


Dalam proses pencarian informasi perlu dilakukan pencatatan hal-hal yang penting
berkenaan dengan berita yang akan ditulis.
Dalam pencatatan penulisan berita dapat dipandu dengan pertanyaan 5W+1H yakni :
* What : peristiwa apa yang terjadi.
* Who : siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
* Where : dimana peristiwa maupun kejadian tersebut terjadi.
* When : kapan peristiwa tersebut terjadi.
* Why : mengapa peritiwa tersebut terjadi.
* How : bagaimana proses terjadinya peristiwa maupun kejadian.

5) Membuat kerangka berita


Kerangka berita merupakan gambaran kasar bagaimana informasi yang telah
dikumpulkan tersebut akan diramu dalam sebuah laporan berita. Berita terdiri dari 3 (tiga) unsur
yakni judul, teras, serta kelengkapan atau penjelasan berita. Model berita yang ditulis juga bisa
berupa berita langsung yang mengemukakan unsur 5W+1H pada awal paragraf (biasanya di
alenia pertama dan kedua) atau juga berita tidak langsung yang mengemukakan unsur 5W+1H
pada pertengahan hingga akhir paragraf.
6) Menulis teras berita
Teras Berita adalah alenia pertama sebuah berita. Teras berita sebaiknya dibuat secara
ringkas, serta sebaiknya diawali dengan unsur "who" (siapa) dan "what" (apa). Sesuaikan
struktur penulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan
Keterangan). Untuk berita mengenai peristiwa maupun kejadian yang akan terjadi, unsur waktu
dan tempat biasanya ditempatkan di bagian akhir paragraf. Gunakan seminim mungkin kutipan
atau pertanyaan pada teras berita.

7) Menulis isi berita


Isi berita adalah detail informasi yang ingin disampaikan dalam sebuah berita. Isi berita
ditulis setelah teras berita. Dalam penulisan isi berita, sebaiknya disusun dalam paragraf-paragraf
pendek yang berisi 3 hingga 5 kalimat. Usahakan pula agar setiap paragtaf hanya berisi satu ide.
Paragraf yang pendek serta hanya berisi satu ide akan mendorong pembaca untuk melanjutkan
membaca serta memudahkan pembaca untuk melakukan pemindaian.

8) Penyuntingan berita
Penyuntingan berita dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan penulisan
informasi yang mungkin terjadi, seperti ejaan (nama, lokasi, dan lainnya), tata bahasa, makna
kalimat, pembedaan opini dengan fakta. Dalam penulisan berita yang akan dipublikasikan juga
harus memperhatikan agar tidak melanggar kode etik jurnalistik. Setelah melakukan revisi
sebaiknya dibaca kembali berita yang akan dibuat, kemudian revisi lagi, baca lagi, serta revisi
lagi berulang kali hingga benar-benar yakin bahwa berita yang ditulis tidak memiliki kesalahan.

9) Tidak mengandung fitnah, hasutan, dan kebohongan


Konten berita yang dipublikasikan harus memberikan kemanfaatan serta perlindungan
terhadap publik. Dalam menulis konten berita dilarang mengandung hal-hal yang bersifat
fitnahan, hasutan, menyesatkan, serta berisi kebohongan atau hoax. Dalam menulis serta
mempublikasikan berita harus diperhatikan agar isi berita tidak merugikan serta menimbulkan
dampak negatif di masyarakat.

10) Tidak menonjolkan unsur kekerasan, seksulitas, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan
obat terlarang
Berita yang dibuat dan disiarkan kepada publik harus mempertimbangkan munculnya
kemungkinan ketidaknyamanan publik, memperhatikan privasi, serta melakukan penggolongan
siaran untuk kepentingan anak. Oleh sebab itu juga diatur agar dalam pembuatan dan
penyiarannya dilakukan pembatasan terhadap unsur yang bermuatan seksual, kekerasan,
narkotika dan sejenisnya, dan perjudian serta lainnya.
11) Tidak mempertentangkan suku, agama, ras atau golongan
Dalam Penulisan Berita diwajibkan menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan
golongan. Baik itu kelompok golongan berdasarkan perbedaan budaya, usia, gender maupun
sosial ekonomi. Untuk mewujudkan penghormatan, dalam penulisan berita dilarang mengandung
konten yang sifatnya merendahkan, mempertentangkan atau melecehkan suku, agama, ras, dan
golongan tertentu. Ketika menyiarkan berita mengenai peristiwa konflik sekalipun, penulis berita
diwajibkan untuk menjaga independensi dan netralitas.

12) Tidak merendahkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat


Berita yang dibuat serta disiarkan kepada publik harus mempertimbangkan munculnya
kemungkinan ketidaknyamanan publik. Oleh karena itu dalam penulisan berita yang akan
disiarkan kepada publik perlu menunjukkan sikap menghormati nilai dan norma, kesopanan,
serta kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat. Penulis berita harus menunjukkan sikap
penghormatan terhadap perbedaan nilai yang ada dalam berita yang dibuatnya.

13) Tata bahasa dan kosokata


Dalam penyusunan kalimat, gunakan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (SPOK). Gunakan kata ganti orang ketiga dalam menggambarkan peristiwa. Dalam
penyusunannya lebih baik menggunakan kalimat aktif dibanding kalimat pasif.

14) Tanda baca dan struktur kalimat


Tanda baca diperlukan untuk melakukan pemenggalan kalimat. Pastikan meletakkan
tanda baca dengan baik, yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia serta tidak merusak makna
kalimat. Hindari kalimat panjang (maksimal 16 kata). Sebab susunan kalimat yang pendek akan
lebih mudah dimengerti dan enak dibaca dibanding kalimat yang panjang.

15) Kutipan dan atribusi


Kutipan diperlukan untuk memperkuat, menegaskan atau memberi fakta dalam berita
yang dituliskan sedangkan atribut diperlukan dalam berita yang bersifat opini.

Anda mungkin juga menyukai