Anda di halaman 1dari 114

Pedoman Pemakaian

Ejaan Bahasa Indonesia


Pada:
Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Eksposisi
Teks Anekdot
Teks Negosiasi
Teks Biografi
Teks Prosedur
Teks Eksplanasi
Teks Cerita Sejarah

Ejaan Bahasa Indonesia 1


A. Teks Laporan Hasil Observasi

Laporan observasi merupakan penyampaian suatu


kegiatan yang diamati secara cermat sesuai dengan data
dan fakta.
Ciri-ciri laporan hasil observasi
(a) mengandung fakta
(b) bersifat objektif
(c) ditulis lengkap dan menyeluruh
(d) bersifat kekinian/terbaru
(e) menambah pengetahuan dan wawasan pembacanya.
Fungsi laporan hasil observasi pada posisinya ada
dua, yaitu berdasarkan pengamatan objek dan
pengamatan kegiatan. Secara umum laporan hasil
observasil berfungsi sebagai alat pendokumentasian
suatu objek atau suatu kegiatan.

Ejaan Bahasa Indonesia 2


Mengenal Suku Badui

Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah


suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banzten. Masyarakat
Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu
keunikan suku Badui sehingga wajar mereka sangat
menjaga betul “Pikukuh” atau ajaran mereka, entah
berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku
Badui-Dalam masih memiliki budaya yang sangat
asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan
adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka
memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat
kepala putih serta membawa golok. Pakaian suku
Badui-Dalam pun tidak berkancing atau kerah.
Uniknya, semua yang dipakai suku Badui-Dalam
adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para
perempuan yang bertugas membuatnya.

Ejaan Bahasa Indonesia 3


Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain
itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai
kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri atas kelompok kecil berjumlah tiga sampai
dengan lima orang. Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Sini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda
Wiwitan (Sunda: berasal dari suku Sunda, Wiwitan
asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang
(animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan
mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu.
Kepercayaan suku ini merupakan refleksi
kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk
agama Islam. Hingga saat ini, suku Badui-Dalam
tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu,
ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda).
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui Orang
Kanekes atau orang Baduy/Badui Anak-anak suku
Badui Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya
hanya sekitar sawah dan kebun.

Ejaan Bahasa Indonesia 4


Menurut mereka, inilah cara mereka melestarikan
adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan
Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya
untuk membujuk mereka agar mengizinkan
pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak.
Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka
hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.

Sumber: Modul Bahasa Indonesia/ Kelas X /KD 3.1


dan 4. @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Berikut ini beberapa contoh potongan kalimat yang


membahas tentang pemakaian huruf kapital dan
pemakaian huruf miring. Adapun pembahasan lengkap
Pemakaian huruf, yaitu:

Pemakaian Huruf
Halaman 46-57

Ejaan Bahasa Indonesia 5


Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama awal kalimat.

Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui


adalah suatu kelompok masyarakat adat
sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten
Lebak, Banten.

Huruf kapital dipakai Huruf kapital dipakai


sebagai huruf pertama sebagai huruf pertama
nama geografi. nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa

kepercayaan mereka mendapat pengaruh


dari Buddha dan Hindu

Huruf kapital dipakai


sebagai huruf pertama
setiap kata nama agama

Ejaan Bahasa Indonesia 6


Meskipun sejak pemerintahan Soeharto
sampai sekarang

Huruf kapital dipakai sebagai


huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan.

Yang mereka tahu, ialah aksara


Hanacaraka (aksara Sunda).

Huruf miring dipakai untuk menuliskan


kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.

Mengenal Suku Badui

Huruf tebal dapat dipakai untuk


menegaskan bagian-bagian
karangan, seperti judul.

Ejaan Bahasa Indonesia 7


B. Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuah teks yang mengandung


informasi dan pengetahuan yang dimuat secara singkat,
padat, dan jelas. Teks eksposisi bertujuan menjelaskan
suatu informasi tertentu sehingga pembaca
mendapatkan pengetahuan secara terperinci mengenai
suatu hal atau kejadian.
Teks eksposisi dibangun oleh tiga struktur berikut.
1. Pernyataan pendapat (tesis), yaitu bagian teks yang
berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis..
2. Argumentasi, yaitu unsur penjelas untuk mendukung
tesis yang disampaikan, berisikan alasan yang dapat
memperkuat argumen penulis dalam memperkuat
ataupun menolak suatu gagasan.

Ejaan Bahasa Indonesia 8


3. Penegasan ulang pendapat, yaitu bagian yang berisi
penegasan ulang pendapat sang penulis atau bagian
yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta
menambah rekomendasi atau saran.

Khasiat dan Manfaat Lebah


Lebah merupakan hewan yang termasuk ke dalam
kelompok serangga dan berasal dari familia Apidae.
Meski lebah berbadan kecil, jangan pandang mereka
sembarangan. Banyak khasiat dan manfaat yang bisa
didapat dari seekor lebah. Manfaat lebah bisa didapat
dari sarang, dan cairan yang dihasilkannya, yaitu
madu. Semua itu merupakan khasiat besar dengan
nilai ekonomi yang tidak murah.
Madu yang dihasilkan oleh lebah mengandung
banyak khasiat bagi tubuh. Di dalamnya terdapat
banyak vitamin yang bermacam-macam dan juga
mineral. Ada juga kandungan enzim yang baik bagi
kesehatan tubuh. Tidak hanya menghasilkan madu,
lebah juga memiliki bee pollen. Bee pollen ini juga
mempunyai khasiat yang sangat baik bagi tubuh.
Sebut saja bisa menyembuhkan varises, radang sendi
dan permasalahan kesehatan lainnya.

Ejaan Bahasa Indonesia 9


Karena aneka ragam khasiatnya tersebut, banyak
orang yang mencari dan ingin mendapatkan bee
pollen walaupun harganya sangat mahal di pasaran.
Selain itu, ada lagi yang namanya royal jelly. Royal
jelly ini merupakan makanan sehari-hari para ratu
lebah.
Khasiatnya adalah dapat memulihkan energi dan
memenuhi kebutuhan mineral serta vitamin tubuh.
Manfaat-manfaat lebah di atas sangat cocok bagi
kamu yang beraktivitas padat dan memiliki banyak
pekerjaan. Dengan berbagai kandungan mineral,
vitamin dan enzim yang baik bagi tubuh, lebah
mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan
manusia. Karena produk-produk yang
dihasilkannya, kini lebah tidak lagi dianggap
sebagai musuh manusia. Akan tetapi, dijadikan
sebagai salah satu sumber berbagai macam khasiat.

Sumber: Modul Bahasa Indonesia/ Kelas X /KD 3.5@2020,


Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan
DIKMEN

Ejaan Bahasa Indonesia 10


Dalam penulisan kata, ada beberapa kaidah
penulisan kata yang dibahas berdasarkan jenis kata,
kaidah tersebut berupa: kaidah penulisan kata dasar,
kata berimbuhan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti,
kata depan, kata si dan sang, partikel, singkatan dan
akronim, angka dan bilangan, serta dijelaskan juga
aturan pemenggalan kata.

Penulisan Kata
Halaman 58-83

Brikut merupakan contoh penulisan kata berimbuhan


dan kata depan:

Madu yang dihasilkan oleh lebah mengandung


banyak khasiat bagi tubuh. Di dalamnya
terdapat banyak vitamin.

Kata depan, seperti di,


Ditulis serangkai ke, dan dari, ditulis
karena merupakan terpisah dari kata yang
awalan. mengikutinya.

Ejaan Bahasa Indonesia 11


Gabungan kata yang mendapat awalan dan
akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya: dilipatgandakan

Khasiatnya yaitu dapat memulihkan energi dan


memenuhi kebutuhan mineral serta vitamin tubuh.
Manfaat-manfaat lebah di atas sangat cocok bagi
kamu yang beraktivitas padat dan memiliki banyak
pekerjaan.

Bentuk ulang ditulis


dengan menggunakan
tanda hubung (-) di
antara unsur-unsurnya.

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta


gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.

Ejaan Bahasa Indonesia 12


C. Teks Anekdot

Anekdot merupakan cerita lucu yang bersifat


menghibur yang dikemas dalam bentuk narasi atau
percakapan. Anekdot dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai bahan untuk introspeksi maupun inspirasi.
Anekdot juga digunakan sebagai media untuk
mengkritik dan menyindir secara halus karena dikemas
dalam cerita yang lucu dan menggelitik .sehingga
membuat orang dengan senang hati menerima kritikan
tersebut.

Ejaan Bahasa Indonesia 13


Mengikuti Kuis

Suatu hari Doni dan Trio mengikuti sebuah kuis


berhadiah. Doni menjadi pengarah sedangkan Trio
menjadi penjawab. Apapun yang dikatakan Trio,
Doni hanya boleh menjawab ya, tidak, atau bisa jadi.
Doni : Nama tempat?
Trio : Tidak!
Doni : Makanan?
Trio : Tidak!
Doni : Orang?
Trio : Ya, ya, ya!
Doni : Profesi?
Trio : Ya!
Doni : Guru?
Trio : Tidak!
Doni : Berdasi?
Trio : Ya, ya!
Doni : Pejabat?
Trio : Ya, ya!
Doni : Di kantor suka tidur?
Trio : Ya!

Ejaan Bahasa Indonesia 14


Doni : Banyak yang korupsi?
Trio : Bisa jadi, bisa jadi!
Doni : Anggota DPR?
Trio : Ya…!
Akhirnya Doni menjawab betul.

Sumber: Modul Bahasa Indonesia/ Kelas X /KD 3..5 @2020,


Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan
DIKMEN

Pemakaian Tanda Baca


Halama 84-110

Suatu hari Doni dan Trio mengikuti sebuah


kuis berhadiah.

Tanda titik dipakai pada


akhir kalimat pernyataan.

Ejaan Bahasa Indonesia 15


Apapun yang dikatakan Trio, Doni hanya
boleh menjawab ya, tidak, atau bisa jadi.

Tanda koma dipakai di antara unsur-


unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.

Tanda titik dua dipakai


dalam naskah drama sesudah
kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.

Tanda tanya
Doni : Nama tempat? dipakai pada
Trio : Tidak! akhir kalimat
Doni : Makanan? tanya.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau


pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat.

Ejaan Bahasa Indonesia 16


D. Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang


bertujuan untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

1. Tujuan Teks Negosiasi


a. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan
persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
b. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari
masalah yang dihadapi secara bersama.
c. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan
tidak ada yang dirugikan (winwin solution).
2. Manfaat Teks Negosiasi
Negosiasi bermanfaat untuk menciptakan
jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha,
maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha
dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.
Ejaan Bahasa Indonesia 17
3. Ciri-Ciri Teks Negosiasi
a. Menghasilkan kesepakatan (yang saling
menguntungkan).
b. Mengarah pada tujuan praktis.
c. Memprioritaskan kepentingan bersama.
d. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
4. Jenis-Jenis Teks Negosiasi
a. Negosiasi Berdasarkan Situasi
1) Negosiasi formal, negosiasi ini terjadi saat situasi
sedang formal. Ciri-ciri negosiasi formal yaitu
adanya perjanjian yang sah secara hukum. Karena
itu pelanggaran terhadap perjanjian yang
disepakati bisa menjadi perkara hukum.
Contohnya yaitu negosiasi antar dua perusahaan.
2) Negosiasi non formal atau informal, negosiasi non
formal terjadi kapan saja, dimana saja, serta
dengan siapa saja. Karena negosiasi non formal
tidak membutuhkan perjanjian khusus.
b. Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

Ejaan Bahasa Indonesia 18


5. Struktur Teks Negosiasi
a. Orientasi
Orientasi atau kalimat pembuka, biasanya
dibubuhi salam. Fungsinya memulai negosiasi
b. Permintaan
Suatu hal berupa barang ataupun jasa yang ingin
dibeli oleh pembeli atau konsumen
d. Pemenuhan
Pemenuhan hal berupa barang atau jasa dari
pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh
pembeli atau konsumen
e. Penawaran
Puncaknya Negosiasi terjadi tawar menawar
f. Persetujuan
Keputusan antara dua belah pihak untuk
penawaran yang sudah dilakukan
g. Pembelian
Keputusan konsumen jadi menerima/menyetujui
penawaran itu atau tidak
h. Penutup
Kalimat penutup atau salam penutup

Ejaan Bahasa Indonesia 19


Pihak Bank: ―Selamat siang, pak. Silakan dudu‖‘.
Pengusaha: ―Selamat siang. Ya, terimakasih‖.
Pengusaha : ‖Begini mbak. Saya mempunyai usaha-
usaha furnitur. Saya ingin mengajukan proposal
peminjaman uang‖.
Pihak Bank ; ―Bisa saya lihat proposalnya?‖
Pengusaha : ―Eeee... Silakan mbak‖.
Pengusaha :‖Usaha ini sudah turun temurun dari
kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan
sampai luar negeri. Karena sudah ada permintaan
dari luar negeri‖.
Pihak Bank : ―Begini pak. Untuk proposal ini tidak
ada masalah , cuma untuk Rp 800.000.000,00 kami
dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank
hanya sanggup memenuhi Rp 500.000.000,00
dengan bunga 5 %‖
Pengusaha : ―Tidak bisa tambah mbak? Saya yakin
usaha ini akan sangat sukses‖.
Pihak Bank : ―Mungkin jika tambah sedikit bisa‖
Pengusaha : ―Jika Rp 700.000.000,00 bagaimana
mbak‖?

Ejaan Bahasa Indonesia 20


Pihak Bank : ―Maaf pak, kami maksimal hanya
mampu‖. . . (pembicaraan di sela oleh pengusaha)
Pengusaha : ―Pokoknya saya mau
Rp700.000.000,00! Usaha furnitur saya pasti akan
sukses mbak, jangan khawatir‖.
Pihak Bank :‖ Maaf pak, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, kami hanya bisa menyediakan
Rp650.000.000,00‖
Pengusaha : ―Eee... Baiklah mbak Rp
650.000.000,00 tidak apa-apa‖.
Pihak Bank : ―Silakan pak menunggu sebentar‖.
Pihak Bank : ―Ini pak uangnya Rp Rp
650.000.000,00 dengan bunga 5 %‖.
Pengusaha : ―Iya mbak. Terimakasih. Selamat
siang‖.
Pihak Bank : ―Selamat siang‖

Sumber: Modul Bahasa Indonesia/ Kelas X /KD 3..10 @2020,


Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan
DIKMEN

Ejaan Bahasa Indonesia 21


Tanda petik dipakai untuk mengapit
petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain.

Pihak Bank : “Silakan pak menunggu sebentar”.


Pihak Bank :―Ini pak uangnya Rp
650.000.000,00 dengan bunga 5 %‖.

Angka dipakai untuk


menyatakan (a) ukuran
panjang, berat, luas, isi, dan
waktu serta (b) nilai uang.

Pihak Bank : ―Maaf pak, kami maksimal hanya


mampu ... ‖ (pembicaraan di sela
oleh pengusaha)

Tanda elipsis dipakai untuk


menulis ujaran yang tidak
selesai dalam dialog.

Ejaan Bahasa Indonesia 22


E. Teks Biografi

Teks biografi merupakan salah satu teks yang


menjelaskan tentang seorang tokoh yang memiliki
kelebihan atau keunggulan tokoh tersebut yang dapat
diteladani pembaca. Adapun fungsinya adalah dapat
digunakan sebagai panutan bagi pembaca, memuat
informasi berdasarkan fakta pada tokoh, memuat sebuah
fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam
memecahkan masalah, mengetahui dan memahami
karakter orang lain
Struktur teks biografi Pertama, orientasi atau
setting, berisi pengenalan latar belakang kehidupan
tokoh, yakni kisah ketika kecil atau keadaan keluarga.
Kedua, kejadian penting (important even, record of
events), berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara
krolologis, menurut urutan waktu, yang meliputi
rangkian peristiwa yang dialami tokoh.

Ejaan Bahasa Indonesia 23


Ketiga, reorientasi berisi komentar evaluativ atau
pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa
yang telah diceritakan sebelumnya.

Tengku Ibrahim PM TOH Membangun


Khazanah Sastra Aceh dengan Hikayat

― Janganlah Anda malu memiliki ayah seorang


pembaca hikayat, seharusnya Anda bangga punya
Ayah seorang pembaca hikayat. Ayah Anda Tgk.
Ibrahim PM TOH adalah pahlawan budaya Aceh.‖ (
Muda Balia, 2016) ltulah beberapa kalimat yang
pernah ditulis Muda Balia, seorang pembaca hikayat
Aceh yang mendapat rekor MURI, ketika
berkenalan dan bincang bincang dengan saya
seputar perkembangan hikayat Aceh melalui media
sosial pada pertengahan bulan April 2016.
Terinspirasi dari kata-kata Muda Balia yang
menggugah perasaan itulah tergerak hati saya untuk
menulis kisah ini. Kisah perjuangan dan perjalanan
karier Tgk. lbrahim PM TOH seorang pembaca
hikayat Aceh yang patut diberikan penghargaan
sebagai sosok yang telah berjasa membangun
peradaban budaya Aceh dengan hikayat.

Ejaan Bahasa Indonesia 24


Salah satu seni tutur Aceh yang diwariskan
kepada Tgk. lbrahim PM TOH adalah seni budaya
hikayat Aceh yang diwariskan oleh Tgk. Adnan
PM TOH pada era tahun 1980an. Tgk. lbrahim PM
TOH belajar memperdalam kepiawaian dalam
Tengku Ibrahim PM TOH Pembaca hikayat
dari Aceh bermain PM TOH kepada Tgk. Adnan
selaku gurunya secara langsung atau tidak
langsung karena figur yang diidolakan oleh Tgk.
lbrahim dalam berkesenian ketika itu adalah sosok
Adnan. Pada era tahun 1980-an, ketika semarak
hikayat meriah dibaca di kampung-kampung dan
radio-radio,Tgk. lbrahim sering tampil gemilang
menuturkan hikayat dari panggung ke panggung.
Hikayat yang dibaca pada waktu itu rata-rata
bertema sejarah Aceh dan hikayat yang
bernapaskan Islam seperti hikayat berkisah tentang
syuhada, aulia, dan pahlawan.
Tgk. lbrahim PM TOH merupakan pelaku
seni tutur kelahiran Desa Paya Kambuek, Kec.
Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara sekitar 58 tahun
silam. Seorang pembaca hikayat Aceh andalan
kontingen Kabupaten Aceh Utara dalam event
pameran-

Ejaan Bahasa Indonesia 25


pameran pendidikan, kebudayaan, dan
pembangunan. Sering mewakili Aceh Utara dalam
arena Pekan Kebudayaan Aceh di ibu kota
Serambi Mekkah, Banda Aceh.
Tgk lbrahim PM TOH pria berpenampilan
sederhana itu ketika tampil di pentas saat
menuturkan hikayat juga piawai meniup bansi
(seruling) dan menabuh rapai dengan suara
beralun-alun dan bertalu-talu. Musik tersebut
menambah keasyikan suara di sda-sela lantunan
hikayat Aceh. Penampilannya mendapat gemuruh
suara kegirangan penonton saat menyaksikan
adegan baca hikayat yang merupakan salah satu
khazanah
Pada era tahun 1990-an, Tgk. lbrahim sering
mendapat dukungan dan arahan dari Bapak H.
Dahlan pegawai di pemerintah Kabupaten Aceh
Utara untuk mengembangkan hikayat sebagai
tradisi masyarakat Aceh yang mengandung pesan-
pesan moral. Adakalanya hikayatjuga dibacakan di
hadapan masyarakat Aceh untuk memberi nasihat
dengan ungkapan-ungkapan yang halus.

Ejaan Bahasa Indonesia 26


Tgk. Ibrahim juga mengoleksi Hikayat Raja-raja
Pasai, hikayat yang sudah langka dan dicari-cari
kolektor naskah hikayat saat ini. Namun, naskah
yang ada di rumah Tgk Ibrahim itu hanya berupa
naskah fotokopi yang didapatkan dari gurunya
Tgk. Adnan pada tahun 1990-an.

Ayah Anda Tgk. Ibrahim PM TOH


adalah pahlawan budaya Aceh.

Tgk. merupakan
singkatan dari Singkatan nama
Teungku orang, gelar, sapaan,
jabatan, atau pangkat
diikuti dengan tanda
titik pada setiap
unsur singkatan itu.

Ejaan Bahasa Indonesia 27


seorang pembaca hikayat Aceh yang
mendapat rekor MURI

MURI Museum Rekor Dunia


Indonesia

Akronim nama diri yang


terdiri atas huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.

Singkatan dan Akronim


Halaman 67-71

Pada era tahun 1980-an, ketika semarak hikayat


meriah dibaca di kampung-kampung dan radio-radio

Penulisan angka yang mendapat


akhiran –an yaitu 1950-an (tahun
seribu sembilan ratus lima puluhan)

Ejaan Bahasa Indonesia 28


ketika tampil di pentas saat menuturkan hikayat
juga piawai meniup bansi (seruling) dan
menabuh rapai dengan suara beralun-alun dan
bertalu-talu

Tanda kurung dipakai untuk


mengapit huruf atau kata yang
keberadaannya di dalam teks dapat
dimunculkan atau dihilangkan.

Ejaan Bahasa Indonesia 29


F. Teks Prosedur

Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan


pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya
bisa sesuai keinginan pembaca maupun pendengar.
Jenis-Jenis Teks Prosedur Teks prosedur terdiri atas
tiga jenis, yaitu teks prosedur sederhana, kompleks,
dan protokol.
1. Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi
langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya
terdiri atas 2-4 langkah saja dalam melakukannya.
Contohnya, cara login facebook, membuka WA,
twitter, instagram, dan sebagainya.
2. Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi
banyak langkah dalam melakukannya. contohnya,

Ejaan Bahasa Indonesia 30


cara membuat sambal balado, cara mengajukan
pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang STNK,
prosedur pembuatan KTP, pembuatan paspor, dan
sebagainya.
3. Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada
setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut,
walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama.
misalnya, jika memasak mie instan kita bisa
merebus dengan memasukan mie dan bumbu
kedalam air rebusan dari tungku atau bisa
memasukkan air panas ke dalam wadah yang berisi
mie lalu memasukkan bumbu.

Ejaan Bahasa Indonesia 31


Cara Membuat Akun Twitter
Twitter merupakan salah satu media sosial
layaknya seperti Facebook. Twitter bukan hanya
digunakan di Indonesia, namun Twitter telah
banyak digunakan di seluruh dunia, pengguna
twitter hampir menyentuh semua lapisan
masyarakat, baik dari kalangan menengah keatas
ataupun sebaliknya. Bagaimana cara mendaftar
akun Twitter? Ikuti langkah-langkah berikut ini
untuk mendaftar akun Twitter dengan baik dan
benar.
1. Langkah pertama, silahkan Anda pergi
menuju halaman Twitter atau dengan
menggunakan link berikut ini
https://twitter.com/.
2. Selanjutnya Anda akan melihat kolom-
kolom untuk mendaftar twitter, silahkan
isi semua kolom-kolom tersebut dengan
baik dan benar.
3. Tahap berikutnya yaitu tahap konfirmasi
data pendaftaran dan memasukkan data
nama pengguna.

Ejaan Bahasa Indonesia 32


4. Pada tahap yang in Anda akan
diperkenalkan mengenai Twitter.
Silahkan Anda klik ―Ayo!‖ untuk menuju
tahap berikutnya.
5. Lalu tahap selanjutnya Anda akan diminta
untuk memilih minat Anda, minat yang
dipilih akan menentukan halaman-
halaman yang akan Anda ikuti pertama
kali.
6. Anda akan diminta melihat 40 daftar
untuk Anda ikuti. Jika sudah selesai,
silahkan klik ―ikuti dan lanjutkan‖ untuk
menuju tahap selanjutnya.
7. Selanjutnya Anda akan diminta
mengupload foto untuk profil Anda.
8. Pada tahap ini Anda diminta untuk
memasukkan email, setelah itu Anda
harus verifikasi email. Setelah itu akun
Twitter Anda berhasil digunakan.

Ejaan Bahasa Indonesia 33


Kata ganti Anda selalu
ditulis dengan huruf
awal kapital

Langkah pertama, silahkan Anda pergi


menuju halaman Twitter atau dengan
menggunakan link berikut ini
https://twitter.com/.

Penulisan yang tepat adalah


silakan bukan silahkan.
Alasannya: dalam KBBI tidak
ditemukan kata dasar ―silah‖
namun adanya kata ―sila‖ yang
memiliki makna yang halus
yaitu ‗sudilah kiranya‘

silahkan isi semua kolom-kolom tersebut


dengan baik dan benar

Ejaan Bahasa Indonesia 34


G. Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang


proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam,
ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa
terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun
sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai
hubungan sebab akibat dan proses. Tujuan Teks
Eksplanasi yaitu:
a. menjelaskan fenomena yang terjadi
b. menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa
Gagasan umum atau gagasan utama adalah jenis
gagasan yang sering dijadikan sebagai dasar
pengembangan suatu paragraf. Gagasan utama ini
letaknya bisa di awal paragraf (deduktif), di akhir
paragraf (induktif) dan di tengah paragraf yang
keberadaannya antara di awal dan di akhir paragraf
(deduktif – induktif).

Ejaan Bahasa Indonesia 35


Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan getaran atau


goncangan yang terjadi karena pergeseran atau
pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar permukaan bumi. Peristiwa alam ini sering
terjadi didaerah yang berada dekat gunung
berapi atau gunung yang masih aktif dan di
daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau
gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung
berapi yang sangat dahsyat.
Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat
dengan dampak yang sangat besar bagi
lingkungan sekitarnya. Getaran gempa bumi
yang sangat besar dan merambat ke segala arah
sehingga dapat meratakan bangunan dan
menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan
penyebab terjadinya, gempa bumi dapat
digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa
vulkanik dan gempa tektonik. Gempa tektonik
terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak
sehinggal mengalami pergeseran atau
pergerakan.

Ejaan Bahasa Indonesia 36


Teori ―Tektonik Plate‖ menjelaskan bahwa
bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan
buatan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini
akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti
halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat
sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu
sama lain.Itulah yang menyebabkan mengapa
gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa
bumi vulkanik terjadi dikarenakan adanya
letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa
vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan
dengan gempa tektonik.
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa
mengenal musim. Meskipun demikian,
konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-
tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat
Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api
karena banyak terdapat gunung berapi.

Ejaan Bahasa Indonesia 37


Kata depan, seperti di, ke, dan
dari, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
jadi, penulisan yang benar
yaitu ‘di daerah‘

Peristiwa alam ini sering terjadi didaerah


yang berada dekat gunung berapi atau
gunung yang masih aktif

Tanda koma dipakai di belakang


kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat, seperti oleh karena
itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.

Selain itu, gempa bumi terjadi begitu


cepat dengan dampak yang sangat besar
bagi lingkungan sekitarnya

Ejaan Bahasa Indonesia 38


H. Teks Cerita Sejarah

Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah meliputi


menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan
kata yang menyatakan urutan waktu, menggunakan
kalimat tak langsung, menggunakan kata kerja (verba)
mental, menggunakan kata kerja (verba) material,
menggunakan kalimat langsung, dan menggunakan kata
sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
peristiwa.
Penggunaan makna kias berupa penggunaan
unkapan dan peribahasa. Kegiatan analisis kebahasaan
adalah kegiatan analisis terhadap kaidah kebahasaan dan
analisis terhadap penggunaan makna kata yaitu
ungkapan dan peribahasa.

Ejaan Bahasa Indonesia 39


Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir
Sejarah danau Toba dan pulau Samosir juga tak
pernah lepas dari cerita rakyat yang beredar. Sampai
saat ini cerita rakyat itu sudah menjadi legenda dan
bahkan tidak sedikit yang membuat dokumentasi
melalui film tentangnya. Legenda ini begitu masyhur
sehingga dijaga dengan baik oleh anak turun yang
tinggal disekitar danau Toba. Boleh dipercaya boleh
tidak karena sejarah danau Toba ini termasuk ke dalam
ciri khas adat dan budaya masyarakat danau Toba dan
sekitarnya. Tak ada yang bisa menceritakan detail asli
ceritanya karena memiliki banyak versi. Namun,
seluruhnya berawal dari seorang nelayan bernama Toba,
putri ikan, dan anaknya Samosir.
Dahulu sebelum menjadi danau Toba, wilayah
tersebut merupakan sebuah desa yang asri dengan
sungai dan sawah sebagai media pencaharian
masyarakatnya. Kehidupan yang sederhana begitu
tampak dari masyarakat wilayah tersebut tak terkecuali
bagi seorang petani bernama Toba. Hidupnya sederhana
dan penuh dengan rasa syukur dalam kesehariannya
meskipun diketahui mata pencahariannya hanya sebagai
petani dan nelayan kecil di sungai. Suatu hari dia pergi
ke sungai dengan harapan memperoleh ikan yang
banyak untuk dijual dan dijadikan lauknya untuk
makan.
Tak seperti biasanya pada hari itu dia begitu
kesulitan untuk mendapatkan ikan. Dia tetap bersabar
Ejaan Bahasa Indonesia 40
mencari ikan hingga langit menunjukkan waktu sore
hari sehingga dia memtuskan untuk pulang. Akan tetapi
sesaat sebelum pulang dia merasaka bahwa kailnya
bergerak dengan begitu kuat. Semangatlah dia untuk
mendapatkannya karena berfikir akan mendapatan hasil
tangkapan yang besar. Benar saja tak lama kemudian
muncul ikan koi berwarna kuning keemasan yang elok
lagi besar.
Kemudian dibawalah hasil makanan tersebut ke
rumahnya untuk dijadikan makanan. Saat ingin
memasak makanan dia mengambil ikan itu, akan tetapi
saat ingin mengambil ikan tersebut dia merasa iba dan
kasihan dengan paras ikan ini. Akhirnya dia
mengurungkan niatnya dan makan dengan lauk
seadanya. Tak lupa dia memberikan makan untuk ikan
itu juga. Keanehan terjadi saat pagi hari karena dia
sudah tidak mendapati ikan di bejana namun banyak
makanan yang tersedia diatas meja.
Penasaran dia pun akhirnya terkaget dengan
perempuan yang sedang berada di dapurnya. Belum
sampai kagetnya hilang wanita tersebut mengaku
sebagai jelmaan dari ikan yang telah ditangkapnya dan
merupakan seorang putri ikan. Setelah tenang barulah
Toba menanyakan kejelasan asal usul wanita tersebut.
Singkat cerita mereka berdua saling jatuh cinta karena
sering bersama. Akhirnya Toba menikahi putri ikan
tersebut dengan syarat bahwa Toba tidak boleh

Ejaan Bahasa Indonesia 41


menceritakan asal usul putri ikan kepada orang lain
termasuk anaknya.
Toba dan putri ikan hidup bahagia dengan cara
yang sederhana. Meskipun putri ikan bisa menghasilkan
emas dari sisiknya akan tetapi Toba tidak ingin berharap
dari hasil tersebut. sekuat tenaga dia bekerja untuk
menghidupi keluarganya. Sampai suatu ketika dia telah
memiliki seorang pemuda yang bernama Samosir.
Sayangnya Samosir termasuk anak yang hiperaktif dan
susah diatur sehingga seringkali membuat masalah baik
kepada keluarganya maupun penduduk sekitarnya. Akan
tetapi Toba dan putri ikan tetap sabar untuk menghadapi
anaknya tersebut. sudah tak terhitung lagi berapa
masyarakat yang mengeluh pada Toba tentang perilaku
anaknya namun ketika dinasehati oleh Toba, Samosir
tetap bergeming.
Hingga suatu ketika Samosir diperintahkan oleh
ibunya yang tak lain putri ikan untuk mengantarkan
makanan ke sawah. Makanan tersebut dikirim untuk
ayahnya yang sedang bekerja. Saat menuju ke sawah
Samosir ternyata justru memakan bekal untuk ayahnya
tersebut dan tertidur dibawah pohon. Di sisi lain
ayahnya begitu kelaparan menunggu kiriman makanan
dari Samosir, sampai dia tak tahan akan rasa laparnya.
Akhirnya dia memutuskan pulang untuk makan, sampai
di tengah jalan dia menemukan anaknya sedang tidur
dengan bekal di sampingnya. Ketika dibangunkan

Ejaan Bahasa Indonesia 42


Samosir mengaku telah memakan habis bekalnya dan
tertidur disana.
Alangkah marahnya Toba mendengar anaknya
yang masih bersikukuh merasa dirinya benar. Hingga
akhirnya tak sengaja dia melanggar sumpahnya dengan
berujar bahwa Samosir adalah anak ikan. Setelah
berujar seperti demikia, maka langit tampak seperti
marah dan menumpahkan hujan yang sangat lebat
hingga menenggelamkan desanya. Putri ikan yang
menyadari eksalahan suaminya hanya bisa tertunduk
dan kembali menjadi ikan, sedangkan Samosir dikutuk
oleh ayahnya sehingga menjadi pulau sedangkan Toba
hanyut tenggelam terbawa arus dan akhirnya aliran
sungai akibat hujan lebat itu menjadi sebuah danau yang
ditengahnya terdapat pulau Samosir. Itulah legenda
yang menjadi sejarah danau Toba.

Sumber: Modul Kebahasaan Teks Cerita Sejarah_Bahasa


Indonesia_Kelas XII KD 3.4 @2020, Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 14

Ejaan Bahasa Indonesia 43


Penasaran dia pun akhirnya terkaget dengan
perempuan yang sedang berada di dapurnya.

Partikel pun ditulis terpisah


dari kata yang mendahuluinya.

. Putri ikan yang menyadari eksalahan


suaminya hanya bisa tertunduk dan kembali
menjadi ikan

[k]esalahan

Tanda kurung siku dipakai untuk


mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan atas kesalahan atau
kekurangan di dalam naskah asli
yang ditulis orang lain.

Ejaan Bahasa Indonesia 44


Lampiran

PEDOMAN UMUM EJAAN


BAHASA INDONESIA

Oleh:
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.
Syahriandi, S.Pd., M.Pd. dan Radhiah, S.Pd.,
M.Pd.
Salinan RKKB PUEBI 2021

Pemakaian
Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian
Tanda Baca

Ejaan Bahasa Indonesia 45


PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia


merupakan pedoman atau kaidah yang digunakan dalam
ragam tulis sebagai penyamaan dalam penggambaran
bahasa lisan. Beberapa kaidah yang digunakan dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu:
A. Pemakaian Huruf
Berdasarkan pemakaiannya, huruf terbagi tiga, yaitu
huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal.
a. Pemakaian huruf kapital
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal
kalimat.
Misalnya: Dia membaca buku.
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Cut Meutia
Toke Pade

Ejaan Bahasa Indonesia 46


3) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam
petikan langsung.
Misalnya:
Orang itu menasihati anaknya, ―Berhati-
hatilah, Nak!‖
4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan,
termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam
Alquran
Allah
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan
yang Engkau beri rahmat.

Tuhan
-Mu sebutan dan kata
ganti untuk Tuhan
Engkau

Ejaan Bahasa Indonesia 47


5) a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti
nama orang.
Misalnya:
Sultan Iskandar Muda
Teuku Umar
Haji Agus Salim
Hanafi, Sarjana Hukum
6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Pagi, Yang Mulia.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan masuk, Pak Ketua

Ejaan Bahasa Indonesia 48


7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Profesor Ibrahim
Sekretaris Jendral Departemen Pertanian
8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (termasuk
nama tari).
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Aceh
bahasa Gayo
bahasa Aneuk Jamee
tari Saman

Ejaan Bahasa Indonesia 49


Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan
tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya: pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan

9) a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari
raya.
Misalnya:
bulan Agustus
bulan Maulid
hari Jumat
hari Lebaran
tahun Hijriah
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama peristiwa sejarah.

Ejaan Bahasa Indonesia 50


Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai
nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
 Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
 Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya
perang dunia.

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


nama geografi.
Misalnya:
Lhokseumawe
Jalan Medan- Banda Aceh
Kelurahan Rawamas
Danau Laut Tawar

Ejaan Bahasa Indonesia 51


Kecamatan
Catatan: Cicadas
 Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya: berlayar ke teluk
menyeberangi selat
 Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai
nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya: jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
Namun, jika nama geografis tersebut dimaksudkan
sebagai penunjuk daerah, nama geografis tersebut harus
dikapitalkan.
Misalnya:
batik Pekalongan (batik berasal dari Pekalongan)
batik Solo (batik berasal dari Solo)

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan-

Ejaan Bahasa Indonesia 52


organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna)
di dalam judul buku, karangan, artikel, dan
makalah serta nama majalah dan surat kabar,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan
Sastra.
12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.

Ejaan Bahasa Indonesia 53


Misalnya:
S.H. (sarjana hukum)
S.K.M. (sarjana kesehatan masyarakat)
M.A. (master of arts)
M.Hum.(magister humaniora)
K.H. (kiai haji)
Pdt. (pendeta)
13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak,
ibu, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan. Kata ganti Anda
selalu ditulis dengan huruf awal kapital
Misalnya:
―Kapan Bapak berangkat?‖ tanya Hasan.
Dendi bertanya, ―Itu apa, Bu?‖
Surat Anda telah kami terima dengan baik.

Ejaan Bahasa Indonesia 54


Catatan:
 Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

b. Pemakaian huruf Miring


1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul
buku, nama majalah, atau nama surat kabar-
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan
karangan Abdoel Moeis.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat
(Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Ejaan Bahasa Indonesia 55


2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda
baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan
ungkapan lepas tangan.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata
atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa
asing.
Misalnya:
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik
perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke
Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia
mangostana. Weltanschauung bermakna
‗pandangan dunia‘.

Ejaan Bahasa Indonesia 56


Catatan:
 Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau
organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa
daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
 Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik
(bukan komputer), bagian yang akan dicetak
miring ditandai dengan garis bawah.
.

c. Pemakaian Huruf Tebal


1) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian
tulisan yang sudah ditulis miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak
terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti
‗dan‘.
2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan
bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab,
subbab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang,
daftara pustaka, indeks, dan lampiran.

Ejaan Bahasa Indonesia 57


Misalnya:
Latar Belakang
Masalah
DAFTAR ISI

Catatan:
 Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik
(bukan komputer), huruf atau kata yang akan
ditebalkan dapat diganti dengan dua kali garis
bawah.

B. Penulisan Kata
Dalam penulisan kata, ada beberapa kaidah
penulisan kata yang dibahas berdasarkan jenis kata,
kaidah tersebut berupa kaidah penulisan kata dasar,
kata berimbuhan, kata ulang, gabungan kata, kata
ganti, kata depan, kata si dan sang, partikel,
singkatan dan akronim, angka dan bilangan, serta
dijelaskan juga aturan pemenggalan kata.

Ejaan Bahasa Indonesia 58


a. Kata Dasar
Kata kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai
satu kesatuan.
Misalnya:
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.
b. Kata Berimbuhan (Kata Turunan)
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta
gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
kemauan
mempermudah

Catatan:
 Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -
isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya.
 Misalnya: sukuisme
seniman

Ejaan Bahasa Indonesia 59


2) Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
proaktif
nonkolaborasi
transmigrasi

Catatan:
 Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf
awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital
dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Indonesia
pan-Afrikanisme
anti-PKI
 Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu
pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan
huruf awal kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
 Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu
kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis
serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi
kita.

Ejaan Bahasa Indonesia 60


c. Kata Ulanag
1) Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak
buku-buku
kupu-kupu
berjalan-jalan
2) Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan
mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar → surat-surat kabar
kapal barang → kapal-kapal barang
rak buku → rak-rak buku
kereta api cepat → kereta-kereta api cepat
d. Gabungan Kata
1) Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis
terpisah.

Ejaan Bahasa Indonesia 61


Misalnya:
duta besar
kambing hitam
orang tua
rumah sakit jiwa
simpang empat
2) Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah
pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-istri pejabat anak istri-pejabat
ibu-bapak kami ibu bapak-kami
3) Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap
ditulis terpisah jika mendapat awalan atau
akhiran.
Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi

Ejaan Bahasa Indonesia 62


4) Gabungan kata yang mendapat awalan dan
akhiran sekaligus ditulis serangkai.
dilipatgandakan
menggarisbawahi
menyebarluaskan
penghancurleburan
pertanggungjawaban
5) Gabungan kata yang sudah padu ditulis
serangkai.
Misalnya:
acapkali
radioaktif
adakalanya
kacamata
e. Kata Ganti (ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya)
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu,
dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.

Ejaan Bahasa Indonesia 63


Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di
perpustakaan.
f. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Cincin itu terbuat dari emas.
g. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.

Ejaan Bahasa Indonesia 64


Catatan:
 Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang
merupakan unsur nama Tuhan.
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.

h. Partikel
1) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Apatah gunanya bersedih hati?
2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat
mengatasinya dengan bijaksana.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau
belum pernah berkunjung ke rumahku.

Ejaan Bahasa Indonesia 65


Catatan:
 Partikel pun yang merupakan unsur kata
penghubung ditulis serangkai. Misalnya:
Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan
tugas tepat pada waktunya.
Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
Adapun penyebab kemacetan itu belum
diketahui.

3) Partikel per yang berarti ‗demi‘, ‗tiap‘, atau


‗mulai‘ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per
satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1
Januari.

Ejaan Bahasa Indonesia 66


i. Singkatan dan Akronim
1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan,
atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan itu.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
M.B.A. master of business
administration
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Kol. Darmawati Kolonel Darmawati
2) a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap
kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:

Ejaan Bahasa Indonesia 67


NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI Universitas Indonesia
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO World Health Organization
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
3) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata
yang bukan nama diri ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT perseroan terbatas
MAN madrasah aliah negeri
SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
SIM surat izin mengemudi
4) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
hlm. halaman

Ejaan Bahasa Indonesia 68


dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan di atas
ybs. yang bersangkutan
yth. yang terhormat
ttd. tertanda
dkk. dan kawan-kawan
5) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim
dipakai dalam surat-menyurat masing-masing
diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
s.d. sampai dengan

Ejaan Bahasa Indonesia 69


6) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda titik.
Misalnya:
Cu kuprum
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
l liter
kg kilogram
7) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal
setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.
Misalnya:
BIG Badan Informasi Geospasial
BIN Badan Intelijen Negara
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia 70


8) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Kalteng Kalimantan Tengah
Mabbim Majelis Bahasa Brunei
Darussalam-Indonesia-
Malaysia
Suramadu Surabaya-Madura
9) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf awal dan suku kata atau gabungan suku
kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek ilmu pengetahuan dan
teknologi
pemilu pemilihan umum
puskesmas pusat kesehatan masyarakat

Ejaan Bahasa Indonesia 71


rapim rapat pimpinan
j. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, L (50).
1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta
buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang
setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain.

Ejaan Bahasa Indonesia 72


2) a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf.
Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa
dari pemerintah daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke
Jakarta.
Catatan:
 Penulisan berikut dihindari.
50 siswa teladan mendapat beasiswa
dari pemerintah daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang
ke Jakarta.

b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat


dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan
kalimatnya diubah.
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

Ejaan Bahasa Indonesia 73


3) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat
ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih
mudah dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah
untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman
550 miliar rupiah.
4) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran
panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai
uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
10 liter
2 tahun
1 jam 20 menit
Rp5.000,00
US$3,50

Ejaan Bahasa Indonesia 74


5) Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti
jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah
Abang I/15 Jalan Wijaya No. 14 Hotel
Mahameru, Kamar 169
Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
6) Angka dipakai untuk menomori bagian karangan
atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
7) Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan
sebagai berikut.
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)

Ejaan Bahasa Indonesia 75


b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
seperenam belas (⅟16 )
tiga perempat (¾)
dua persepuluh (²∕₁₀)
tiga dua-pertiga (3⅔)
satu persen (1%)
satu permil (1‰)
8) Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan
dengan cara berikut.
Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua

Ejaan Bahasa Indonesia 76


9) Penulisan angka yang mendapat akhiran -an
dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang
seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus
lima puluhan) uang 5.000-an (uang lima
ribuan)
10) Penulisan bilangan dengan angka dan huruf
sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-
undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau
mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan pidana denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Ejaan Bahasa Indonesia 77


11) Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan
angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar
Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus
rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus
dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
12) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama
geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Rajaampat
Simpanglima
k. Pemenggalan Kata
1) Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan
sebagai
berikut:

Ejaan Bahasa Indonesia 78


a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang
berurutan pemenggalannya dilakukan di
antara kedua huruf vokal itu.
Misalnya:
bu-ah
ma-in
ni-at
sa-at
b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak
dipenggal.
Misalnya:
pan-dai
au-la
sau-da-ra
sur-vei
am-boi
c. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf
konsonan (termasuk gabungan huruf
konsonan) di antara dua huruf vokal,

Ejaan Bahasa Indonesia 79


pemenggalannya dilakukan sebelum huruf
konsonan itu.
Misalnya:
ba-pak
la-wan
de-ngan
ke-nyang
mu-ta-khir
d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf
konsonan yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
Ap-ril
makh-luk
man-di
sang-gup
som-bong
swas-ta

Ejaan Bahasa Indonesia 80


e. ika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf
konsonan atau lebih yang masing-masing
melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya:
ul-tra
in-fra
in-stru-men
Catatan:
 Gabungan huruf konsonan yang
melambangkan satu bunyi tidak
dipenggal. Misalnya:
bang-krut
bang-sa

2) Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya


dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur
pembentuknya.
Misalnya:
mem-pertanggungjawabkan

Ejaan Bahasa Indonesia 81


memper-tanggungjawabkan
mempertanggung-jawabkan
mempertanggungjawab-kan

Catatan:
ber-jalanmerasa-kan
 Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk
dasarnya mengalami
letak-kan perubahan dilakukan seperti
pada kata dasar.
per-buatan
Misalnya: me-nu-tup
me-ma-kai
pergi-lah
 Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti
pada kata dasar.
perbuat-an
Misalnya: ge-lem-bung
apa-kah ge-mu-ruh
 Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya
ke-kuatan
satu huruf di awal atau akhir baris tidak
dilakukan.
Misalnya:
Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau
mengambil makanan itu.

3) Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih


dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung
dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di
antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar.

Ejaan Bahasa Indonesia 82


Misalnya:
biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
biodata bio-data bi-o-da-ta
fotografi foto-grafi fo-to-gra-fi
fotokopi foto-kopi fo-to-ko-pi
4) Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau
lebih pada akhir baris dipenggal di antara unsur-
unsurnya.
Misalnya:
Lagu ―Indonesia Raya‖ digubah oleh Wage
Rudolf Supratman.
Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan
Takdir Alisjahbana.
5) Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas
dua huruf atau lebih tidak dipenggal.
Misalnya:
Ia bekerja di DLLAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar
R.Ng. Rangga Warsita.

Ejaan Bahasa Indonesia 83


Catatan:
 Penulisan berikut dihindari.
Ia bekerja di DL-
LAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar
R.
Ng. Rangga Warsita.

C. Pemakaian Tanda Baca


a.Tanda Titik (.)
1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat
pernyataan. Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau
huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan

Ejaan Bahasa Indonesia 84


2. Fungsi
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel

Catatan:
 Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang
sudah bertanda kurung dalam suatu perincian. Misalnya:
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
 Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital
yang lebih dari satu angka (seperti pada 2b).
 Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka
terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari
satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia 85


3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka
jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20
detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
4) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di
antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang
tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
5) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan
jumlah.

Ejaan Bahasa Indonesia 86


Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
b. Tanda Koma (,)
1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber
kepustakaan.
2) Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung,
seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam
kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya
belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah
saya.
3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Ejaan Bahasa Indonesia 87


Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus
banyak membaca buku.

Catatan:
 Penulisan Tanda koma tidak dipakai jika induk
kalimat mendahului anak kalimat. Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik
hati.

4) Tanda koma dipakai di belakang kata atau


ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena
itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil
menjadi sarjana.

Ejaan Bahasa Indonesia 88


5) Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah
kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan
kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu,
Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, ―Kita harus berbagi dalam
hidup ini.‖ ―Kita harus berbagi dalam hidup
ini,‖ kata nenek saya, ―karena manusia adalah
makhluk sosial.‖
7) Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan
alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan

Ejaan Bahasa Indonesia 89


tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18,
Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman,
Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960 Tokyo, Jepang
8) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian
nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik
Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa
Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
9) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian
dalam catatan kaki atau catatan akhir.

Ejaan Bahasa Indonesia 90


Misalnya:
ꞌW.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia
untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP
Indonesia, 1967), hlm. 4.
10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan
singkatan gelar akademis yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E. Ny.
Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti
Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
11) Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau
di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka.
Misalnya:

Ejaan Bahasa Indonesia 91


12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan
tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
Di Aceh, misalnya, masih banyak orang yang
makan sirih.
Semua siswa, baik laki-laki maupun
perempuan, harus mengikuti latihan paduan
suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah
seorang pendiri Gerakan Nonblok.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang
pemakaian- nya tidak diapit tanda koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan
diterima di perguruan tinggi itu tanpa
melalui tes.

Ejaan Bahasa Indonesia 92


13) Tanda koma dapat dipakai di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca/ salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat
memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima
kasih.

Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat
memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima
kasih.
c. Tanda Titik Koma (;)
1) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai
pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.

Ejaan Bahasa Indonesia 93


Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca
buku.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis
makalah; Adik membaca cerita pendek.
2) Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian
yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini
adalah (1) berkewarganegaraan Indonesia; (2)
berijazah sarjana S-1; (3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang
sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya:
Agenda rapat ini meliputi a. pemilihan ketua,
sekretaris, dan bendahara; b. penyusunan

Ejaan Bahasa Indonesia 94


anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan
program kerja; dan c. pendataan anggota,
dokumentasi, dan aset organi- sasi.
d. Tanda Titik Dua (:)
1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian
atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga:
kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang
kemerdekaan: hidup atau mati.
Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian
atau penjelasan itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
2) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.

Ejaan Bahasa Indonesia 95


Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
3) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama
sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
Misalnya:
Ibu : ―Bawa koper ini, Nak!‖
Amir : ―Baik, Bu.‖
Ibu : ―Jangan lupa, letakkan baik-baik!‖
4) Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau
nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam
kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu-
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 3

Ejaan Bahasa Indonesia 96


Ali Hakim, Pendidikan seumur hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.
e. Tanda Hubung (-)
1) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian
kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan ju-
ga cara baru
2) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur
kata ulang.
Misalnya:
anak-anak
berulang-ulang
kemerah-merahan
3) Tanda hubung dipakai untuk menyambung
tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyambung huruf dalam
kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:

Ejaan Bahasa Indonesia 97


11-11-2013
p-a-n-i-t-i-a
4) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas
hubungan bagian kata atau ungkapan.
Misalnya:
ber-evolusi
dua puluh lima-ribu (20, 5000)
Bandingkan dengan
be-revolusi
dua-puluh-lima-ribu (25000)
5) Tanda hubung dipakai untuk merangkai
(a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital (se-Indonesia);
(b) ke- dengan angka (peringkat ke-2);
(c) angka dengan –an (tahun 1950-an);
(d) kata atau imbuhan dengan singkatan yang
berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-
KTP, di-SK-kan);

Ejaan Bahasa Indonesia 98


(e) kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya,
atas rahmat-Mu);
(f) huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
(g) kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan
singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-
mu, SIM-nya, STNK-ku).

Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan
angka jika angka tersebut melambangkan jumlah
huruf.
Misalnya:
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) LP3I
(Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi
Indonesia) P3K (pertolongan pertama pada
kecelakaan)

Ejaan Bahasa Indonesia 99


6) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur
bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah
atau bahasa asing.
Misalnya:
di-smash
pen-tackle-an
7) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk
terikat yang menjadi objek bahasan.
Misalnya:
Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
f. Tanda Pisah (—)
1) Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi
penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan
tercapai— diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

Ejaan Bahasa Indonesia 100


2) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk
menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.
Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan
RI—diabadikan menjadi nama bandar udara
internasional.
3) dipakai di antara dua bilangaempat yang berarti
‗sampai dengan‘ atau ‗sampai ke‘
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Jakarta—Bandung
g. Tanda Elipsis (...)
1) Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa
dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian
yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih
lanjut.

Ejaan Bahasa Indonesia 101


Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa bahasa negara ialah …. ..., lain lubuk
lain ikannya.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti
dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti
oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).
2) Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran
yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
―Menurut saya … seperti … bagaimana,
Bu?‖
―Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya
istirahat.‖

Ejaan Bahasa Indonesia 102


Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti
dengan spasi. (2) Tanda elipsis pada akhir
kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik
empat buah).

h. Tanda Tanya (?)


1) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
Siapa pencipta lagu ―Indonesia Raya‖?
2) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung
untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun
1961 (?).

Ejaan Bahasa Indonesia 103


Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
i. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan
atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah
yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa
Indonesia!
j. Tanda Kurung ((...))
1) Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Dia memperpanjang surat izin mengemudi
(SIM).
Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu
tanda penduduk). Lokakarya (workshop) itu
diadakan di Manado.

Ejaan Bahasa Indonesia 104


2) Tanda kurung dipakai untuk mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
utama kalimat.
Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul ―Ubud‖ (nama
tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun
1962.
3) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau
kata yang keberadaannya di dalam teks dapat
dimunculkan atau dihilangkan.
Misalnya:
Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus)
Transjakarta. Pesepak bola kenamaan itu
berasal dari (Kota) Padang.
4) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau
angka yang digunakan sebagai penanda
pemerincian.
Misalnya:

Ejaan Bahasa Indonesia 105


Dia harus melengkapi lampiran: (1) akta
kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat
keterangan kesehatan.
k. Tanda Kurung Siku ([…])
1) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus
sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
2) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat
dalam tanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman
35─38]) perlu dibentangkan di sini.

Ejaan Bahasa Indonesia 106


l. Tanda Petik (―...‖)
1) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan
langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah,
atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
―Merdeka atau mati!‖ seru Bung Tomo dalam
pidatonya. ―Kerjakan tugas ini sekarang!‖
perintah atasannya.
2) Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak,
lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Sajak ―Pahlawanku‖ terdapat pada halaman
125 buku itu.
Saya sedang membaca ―Peningkatan Mutu
Daya Ungkap Bahasa Indonesia‖ dalam buku
Bahasa Indonesia.

Ejaan Bahasa Indonesia 107


3) Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah
ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
―Tetikus‖ komputer ini sudah tidak berfungsi.
Dilarang memberikan ―amplop‖ kepada
petugas
m. Tanda Petik Tunggal (‗...‘)
1) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya dia, ―Kaudengar bunyi ‗kring-kring‘
tadi?‖
―Kudengar teriak anakku, ‗Ibu, Bapak
pulang!‘, dan rasa letihku lenyap seketika,‖
ujar Pak Hamdan.
2) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan.

Ejaan Bahasa Indonesia 108


Misalnya:
tergugat ‗yang digugat‘
retina ‗dinding mata sebelah dalam‘
tadulako ‗panglima‘
n. Tanda Garis Miring (/)
1) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat,
nomor pada alamat, dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
Tahun ajaran 2012/2013
2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti
kata dan, atau, serta setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi ‗mahasiswa dan
mahasiswi‘ dikirimkan lewat darat/laut
‗dikirimkan lewat darat atau lewat laut‘
buku dan/atau majalah ‗buku dan majalah atau
buku atau majalah‘

Ejaan Bahasa Indonesia 109


3) Tanda garis miring dipakai untuk mengapit
huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar
dicetak beberapa kali.
o. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‗)
Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun dalam konteks tertentu.
Misalnya:
Dia ‗kan kusurati. (‗kan = akan)
Mereka sudah datang, ‗kan? (‗kan = bukan)
Malam ‗lah tiba. (‗lah = telah)
5-2-‗13 (‘13 = 2013)

Ejaan Bahasa Indonesia 110


GLOSARIUM

Anekdot: Cerita singkat yang menarik


karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting
atau terkenal dan berdasarkan
kejadian yang sebenarnya

Biografi: riwayat hidup (seseorang) yang


ditulis oleh orang lain.

Teks Eksplanasi: Teks yang berisi proses terjadinya


sesuatu yang memiliki hubungan
sebab akibat serta juga proses.

Negosiasi: proses tawar-menawar dengan


jalan berunding untuk mencapai
kesepakatan bersama antara satu
pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau
organisasi) yang lain.

Kompleks: Mengandung beberapa unsur yg


pelik, rumit, sulit, dan saling
Ejaan Bahasa Indonesia 111
berhubungan: masalah yang
dihadapinya sangat dan sulit
dipecahkan.

Protokol: Sistem peraturan yang


memungkinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan
perpindahan data antara dua
komputer atau lebih.

Kebahasaan: hal-hal yang terkait dengan


ketentuan yang harus ada dalam
proses menulis dari segi bahasa.

Peristiwa sejarah: peristiwa yang benar-benar terjadi


dan dapat dijadikan dasar untuk
menulis teks cerita sejarah.

Teks cerita sejarah: teks yang menceritakan peristiwa


yang pernah terjadi yang
diceritakan dengan imajinasi
penulis meski tetap bersumber
pada sejarah.

Ejaan Bahasa Indonesia 112


DAFTAR PUSTAKA

Sunendar, Dadang, dkk. 2016. Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

Syahriandi, dan Radhiah. Terampil Menulis Ilmiah.


Lhokseumawe: Sefa Bumi Persada.

Eksplanasi, T., Indonesia, B., Xi, K., Sma, D., & Paud,
D. J. (2020). Disain Sampul telah disiapkan
tinggal dicopy dari link. 1–26.
Harijanti, S. (2020). Makna Tersirat Dalam Teks
Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X. 1–26.
Sma, D., Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020a). Informasi
Dalam Teks Prosedur Bahasa Indonesia Kelas XI.
1–26.
Sma, D., Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020b). Laporan
Hasil Observasi Bahasa Indonesia Wajib Kelas X
Indri Anatya PermatasarI , M . Pd . 1–38.
Sma, D., Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020c). Struktur
Dan Kebahasaan Teks Eksplanasi Bahasa

Ejaan Bahasa Indonesia 113


Indonesia Kelas XI. 1–27.
Sma, D., Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020d). Truktur
Dan Kebahasaan Teks Prosedur Bahasa
Indonesia Kelas XI. 1–26.
Yusup, M. (2020). Hal Yang Dapat Diteladi Dari Tokoh
Biografi Bahasa Indonesia Kelas X. 1–30.

Ejaan Bahasa Indonesia 114

Anda mungkin juga menyukai