Dosen Pengampu :
Dr.Sri Wahyu Indrawati M.Pd
DisusunOleh :
Kelompok 3
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ejaan merupakan kaidah-kaidah dalam cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata,kalimat,dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda
baca.Tiap negara mempunyai aturan ejaan tersendiri dalam melambangkan bunyi-bunyi
bahasa di negaranya.Demikian juga di I ndonesia tercatat ada 6 ejaan yang pernah di kenal di
Indonesia .Dari enam ejaan tersebut,3 ejaan pernah diberlakukan,bahkan salah satunya tetap
dipakai sampai saat ini (EYD),dan 3 ejaan lainya belum sempat diterapkan atau dipakai
karena berbagai alasan.
Ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak
tahun 1972. Ejaan ini menggantikan Ejaan sebelumnya, Ejaan Republik. Pada 23 Mei 1972,
sebuah pernyataan Bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa
itu, Tun Husein Onn Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri.
Pernyataan Bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah
disepakati oleh parah ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang
Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden no. 57,
Tahun 1972, berlaku system ejaan Latin bagi Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Pada
tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975 memberlakukan “ Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah”. Hal ini dapat dilihat secara jelas letak perbedaan antara EYD dan Ejaan sebelumnya,
sebagai berikut:
1
1.2 Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui EYD
2. Mengetahui cara penulisan huruf yang benar
3. Mengetahui pemenggalan kata yang benar dalam kalimat
4. Mengetahui gabungan kata dalam kalimat
5. Mengetahui tanda titik,koma,dan mengetahui yang termasuk unsur terapan
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penulisan huruf yang benar
2. Bagaimana cara mengetahui pemenggalan kata yang benar dalam kalimat
3. Bagaimana cara gabungan kata dalam kalimat
4. Bgaimana cara mengetahui tanda titik,koma,dan mengetahui yang termasuk unsur
terapan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FungsiEjaan
Keterangan:
Untuk Keperluan pelafalan kata yang benar,tanda aksem(‘)dapat digunakan jika ejaan
menimbulkan keraguan
Misalnya:
Banyak orang yang menyukai film seri itu.(se’ri)
3
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Contoh: Bakat,Duta,Fana,Quram
4. Huruf Diftok
Dalam Bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan
huruf vokal ai, au, ei dan oi.
Contoh: Malaikat, Saudara, Survei, Boikot.
5. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam Bahasa Indonesia gabungan huruf konsonan berupa kh, ng, ny, dan sy.
Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Contoh: nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dsb.
4
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan,keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh: Sultan Hasanuddin, Mahaputra Yamin, Haji Agus Salim.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contoh:
Selamat datang, Yang Mulia.
Terima kasih, Kiai.
Silakan duduk,Prof
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan Bahasa.
Contoh:bahasa Bali, suku Sunda, bangsa Indonesia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya
dan nama peristiwa.
Contoh: tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Lebaran ,Konferensi Asia Afrika, Perang
Dunia II, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama negara,
Lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke dari, dan,
yang, dan untuk.
Contoh:Republik Indonesia, Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam judul buku,
karangan, artikel, dan makalah serta majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak pada posisi awal.
Contoh: saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, ia
menyajikan makalah “Ejaan Yang Disempurnakan”
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Contoh: S.H (sarjana hukum), S.E. (sarjana ekonomi), , R.A. (raden ayu), Hj.
(hajah),M,Si (magister of sains).
Catatan:
5
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi,termasuk singkatanya,diatur
secara khusus dalam keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 036/U/1993
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai
dalam penyapaan atau pengacuan.
Contoh: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
“Pernahkah anda melakukan penelitian di lapangan?”
6
Contoh:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu
Seharusnya tidak ditulis dengan huruf miring:
Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
Saya tidak mengambil bukumu.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta
untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Contoh:
Kalahv1 tidak menang..., 2kehilangan atau merugi..., 3tidak menyamai..,4 tidak
lulus.
Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan manual,huruf atau kata yang akan dicetak dengan
huruf tebal diberi garis bawah ganda
2. Kata Turunan
1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya. Misalnya: bergetar, dikelola, penetapan, menengok,
mempermainkan.
b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanfa hubung jika ditambahkan pada bentuk
singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya:di-restart
me-recall
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi, bergotong royong, sebar luaskan.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: menggarisbawahi,mempertanggungjawabkan.
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: adipati, aerodinamika, antarkota, anumerta, audiogram, awahama,
bikarbonat,biokimia,caturtunggal,dasawarsa,dekameter,demoralisasi,dwiwarna
,ekawarna,ekstrakurikulerelektroteknik,infrastruktur,inkonvensional,introspek-
si,kolonialisme.
7
2.7 Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang,nama gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan
tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu.
Misalnya:B.j.Habibie (Baharuddin Jusuf Habibie)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,badan atau
organisasi,serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal
kata,ditulis dengan huruf kapital dan todak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya: ITB (Institut Teknologi Bandung)
c. Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:dgn.(dengan)
kpd.(kepada)
jml,(jumlah)
Catatan:
Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus,seperti dalam pembuatan catatan
rapat dan kuliah.
2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah
kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Misalnya:KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan
huruf awal kapital.
Misalnya: Koramil(Komando Rayon Militer)
c. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih yang
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:tilang(bukti pelanggaran)
Iptek(ilmu pengetahuan dan teknologi)
8
Kridalaksana,Harimurti.2007.Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonsia.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
2. Tanda Koma(,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya:Kami membutuhkan kertas,batu,guntung ,dan pensil warna.
b. Tanda koma dipakai di antaranama dan alamat,bagian-bagian alamat,tempat
tinggal,serta nama tempat dan wilayah.
Misalnya:Semarang,25 Juni 1970
c. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat yang terdapat pada awal kalimat,seperti oleh karena
itu ,jadi,demikian,sehubungan dengan itu dan meskipun begitu.
Misalnya:Anak itu rajin dan pandai,Oleh karena itu,dia memperoleh beasiswa
belajar di luar negri.
9
d. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur Bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Misalnya :
me-review
di-mark-up
9. Tanda kurung(( ))
a. Tanda kurunng dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
10
Misalnya :
Warga yang sudah menikah atau berusia 17 tahun, wajib memiliki KTP (kartu
tanda peduduk).
Kami sedang membuat SIM (surat izin mengemudi)
Catatan :
Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkatnya.
Misalnya :
1. Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda penduduk (KTP).
2. KTP itu merupakan tanda pengenal dalam berbagai keperluan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf kapital dan huruf miring, Penulisan tanda baca serta masih banyaak lagi.
EYD di sini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah
perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam
sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis mencoba memberikan
kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta di lapangan menunjukkan masih banyak orang-
orang tidak memahami pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah-kaidah yang benar. Jadi dilihat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari
kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama yang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. (1993). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Grasindo.
Hani'ah, M. (2018). Panduan Terlengkap PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). LAKSANA.
Alwi, H. (2000). PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN. Jakarta: Grasindo.
Dr. Siti Suwadah Rimang, S. M. (2013). Aku Cinta BAHASA INDONESIA. Makassar: AURA
pustaka.
Firman Mulyanto, S. (2017). Buku Lengkap EBI EJAAN BAHASA INDONESIA. Yogyakarta:
Laksana.
Sri Hapsari Wijayanti, A. C. (2014). BAHASA INDONESIA Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. RAJAWALI PERS.
Kurniawan,Irwan.EYD Ejaan Yang disempurnakan.Ujungberung-Bandung,Penerbit Nuansa
Cendaka,2015.
Penerbitdeepublish.com.(2022).Pengertian Fungsi,dan Penulisan Kata dalam Bahasa
Indonesia.Diakses pada 15 Maret 2023 https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ejaan-x-
eyd-pengertian-fungsi-dan-penulisan-kata-dalam-bahasa-indonesia#:~:text=Ejaan
%20yang%20disempurnakan%20atau%20lebih,sampai%20saat%20ini%20masih
%20digunakan
Penerbitdeepublish.com(2023,16 Februari).Ejaan yang Disempurnakan.Diakses pada 15
Maret 2023,dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ejaan_yang_Disempurnakan
Waridah,Ernawati.(2013).EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.Bandung:Ruang kata
13