Disusun oleh :
Daftar isi.....................................................................................
Bab I Pendahuluan......................................................................
A. Latar belakang.............................................................
B. Rumusan masalah........................................................
C. Tujuan penulisan.........................................................
Bab II Pembahasan.....................................................................
A. Pengertian Ejaan.........................................................
B. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia.....................
C. Penggunaan Huruf dengan Benar..............................
D. Penggunaan tanda baca dengan benar.......................
E. Penulisan Kata dengan Benar....................................
F. Penulisan Kata serapan dengan benar.......................
Daftar Pustaka...........................................................................
BAB I
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan karena selain digunakan
sebagai alat komunikasi secara langsung ,bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secara tertulis.Di zaman era globalisasi ini , masyarakat dituntut secara aktif
untuk dapat mengawasi dan memahami informasi disegala aspek kehidupan sosial secara
baik dan benar.Sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut ,bahasa berfungsi sebagai
media penyampaian informasi secara baik dan tepat.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa ,disinilah peran aturan baku
tersebut digunakan ,dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar.Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD ) adalah sub materi yang mengatur ketata bahasaan Indonesia,yang
memiliki peran penting dalam mengatur etika berbahasa tulis ,sehingga diharapkan informasi
dapat disampaikan dan difahami secara terarah.Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut
dapat digunakan dala keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa
Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
1. Huruf Abjad
2. Huruf Vokal
4. Huruf diftong
k) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contohnya :
Warga dunia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memenuhi agresi
Israel ke Palestina.
l) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak
terletak pada posisi awal. Contohnya :
Aku baru saja membaca Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia.
m) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan. Contohnya :
S.Hum. ( Sarjana Humaniora)
S.H. ( sarjana Hukum)
Tn. (Tuan)
K.H. (Kiai Haji)
S.S (Sarjana Sastra)
n) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan. Contohnya :
Surat Saudara sudah kami trima dengan baik.
“Kapan Bapak pulang?” tanya Budi.
o) Huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya:
Jagalah barang-barang Anda!
7. Huruf Miring
a) Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contohnya :
Buku Laskar Pelangi diminati pembaca dari berbagai kalangan.
Dimas menjabat sebagai editor di majalah Maxim.
Ridwan mencari informasi lowongan kerja dengan membaca Kompas.
b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Contohnya :
Diftrong dalam kata pantai adalah ai.
Poin tidak berlaku untuk barang diskon.
c) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contohnya :
Nyamuk demam berdarah juga dikenal sebagai aedes aeeupti.
D. Penulisan Tanda Baca yang Benar.
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Dengan
menggunakan tanda baca kita dapat memahami makna tulisan dengan tepat seperti
ejaan yang berguna untuk membedakan antara kalimat tanya, perintah, langsung,
tidak langsung dan sebagainya.
Berikut merupakan penjelasan mengenai tanda baca :
a. Tanda Titik ( . )
1. Tanda titik dipakai di akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau perintah.
Contoh :
Ayahku pergi ke Solo.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
Contoh :
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembanguna Masyarakat Desa
B. Direktorat Jenderal Agraris
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contoh :
Pukul 5.30.20 (pukul 5 lewat 30 menit 20 detik )
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara anam penulis, judul, dan
tempat terbit.
Contoh :
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah, jika tidak menunjukkan jumlah maka tanda titik tidak
perlu digunakan.
Contoh :
Harga sepatu merk Y senilai Rp. 250.000,00.
6. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
atau (2) nama dan alamat surat.
Contoh :
Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)
Jakarta ( tanpa titik )
1 April 1990 (tanpa titik )
b. Tanda Koma ( , )
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh :
Saya membeli penghapus, pena, buku.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, atau melainkan.
Contoh :
Saya suka permen, tetapi gigiku sakit.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya.
Contoh :
Saya akan datang, jika tidak turun hujan
4. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti o, ya, wah,
aduh atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan Bu, Dik atau Nak.
Contoh :
Wah, pemandangannya bagus sekali!
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Contoh :
"Jangan buang sampah sembarangan," kata Rudi.
6. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademik.
Contoh :
Ny. Fatimah, S.Pd., M.A.
1. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang
ditulis sebagain suatu kesatuan. Misalnya: Dia teman baik saya.
2. Kata Turunan (kata imbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan yaitu :
Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya :
membaca, ketertiban, terdengar.
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata , awalan , atau akhiran ditulis dengan
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului. Misalnya :
bertepuk tangan, garis bawahi,sebar luaskan.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata dan mendapat awalan dan
akhiran sekaligus unsure gabungan kata itu ditulis serangkaian. Misalnya:
menggarisbawahi, menyebarluaskan.
Jika salah satu gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata
itu ditulis serangkai. Misalnya: antarkota, biokimia,prasangka.
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
penghubung. Misalnya: sayur – mayor, tukar – menukar, terus – menerus.
4. Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus
unsur- unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kereta api, rumah
sakit.