Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PERSERTA

DIDIK
LKPD 4

Mata Pelajaran : Bahasa Indonsia LKPD


Kelas / : VII/1
Semester
Topik : Menentukan struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi dan
Topi
k Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi

Kelompok :
Nama anggota : 1…………………………...
2…………………………
3…………………………
4........................................

Kompetensi dasar :
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang
berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memerhatikan kaidah kebahasaan atau
aspek lisan
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.8.1 Mengetahui struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang
berupa buku pengetahuan yang dibaca atau didengar
4.8.1 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan secara lisan dengan memerhatikan aspek lisan.
Petunjuk:
Sebelum mengerjakan LKPD, berdoalah terlebih dahulu
Baca dan cermati dengan baik Lembar Kerja Peserta Didik berikut
Pahami setiap langkah LKPD masing-masing anggota kelompok
Diskusikan setiap langkah dengan pasangan kelompok mu
Jawablah LKPD dengar benar dan tepat
Melaporkan hasil pada buku tugas atau lembaran fortofolio dengan tulis tangan.
Bentuk laporan cukup jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disediakan.

Kegiatan 1 : Menentukan struktur, kebahasaan dan isi teks laporan


hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang
dibaca atau didengar

Bacalah contoh teks laporan hasil observasi berikut!

Mengenal Suku Badui


Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat
adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui
di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah
salah satu keunikan Suku Badui sehingga wajar mereka sangat menjaga betul
‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih
memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat
istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna
putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian suku Badui Dalam
pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai suku Badui Dalam
adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas
membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri atas kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (Sunda:
berasal dari suku sunda, wiwitan: asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek
moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh
dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan
masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang
mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak suku Badui Dalam
pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka,
inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan
Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar
mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan
demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan
saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah
Badui Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui
Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui
Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui
Dalam.
Sumber: https://faidatulhikmah.blogspot.com dengan penyesuaian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Sebutkan struktur teks laporan hasil observasi yang kamu temukan pada teks
tersebut!
2. Tunjukkan mana kalimat definisi dan mana kalimat klasifikasi!
3. Telaahlah, apakah kalimat tersebut benar atau salah apabila dilihat dari
penulisan ejaan,  tanda baca dan penggunaan imbuhan asing!
4. Carilah di berbagai media massa penggunaan kata berimbuhan asing!
Telaahlah ketepatan pengguanaannya!
5. Kalau dinyatakan benar, berilah alasannya dan andai terdapat kesalahan,
berilah alasan kesalahannya dan perbaiki!
6. Diskusikan prinsip penulisan imbuhan asing! Buatlah contoh penulisan yang
salah dan yang benar!
7. Carilah contoh kesalahan kalimat yang tidak efektif!
8. Isilah tabel berikut!
Kata tidak Baku Alasan tidak baku Kata baku
Bawain
Pengrusak
Merubah
Mempengaruhi
Sintesa
Resiko
diakomodir
kuwalitas
Infra merah
Esktra kurikuler
Kegiatan 2 : Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi
yang berupa buku pengetahuan secara lisan dengan
memerhatikan aspek lisan.

Dalam tugas ini Kalian diminta membaca kembali teks yang berjudul “Pantai”pada

kegiatan satu LKPD ini, kemudian membuat rangkuman dalam satu paragraf.

Paragraf itu terdiri atas lima atau enam kalimat. Cara merangkum dapat kalian

lakukan dengan mencatat ide-ide pokok teks tersebut, kemudian kalian buat ide-ide

pokok itu menjadi kalimat. Kalimat yang dibuat harus kalimat kalian sendiri, tidak

diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu kalian perhatikan bahwa dalam

membuat rangkuman kalian harus memulainya dengan definisi umum, kemudian

diikuti dengan deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat atau kegunaan.

Langkah-langkah merangkum:

1. Tentukan gagasan Utama teks setiap paragraf!

2. Rangkailah Gagasan utama tersebut menjadi satu paragraf!

3. Telaah kesalahan-kesalahan dalam rangkuman tersebut!

4. Setelah Merangkumnya dalam satu paragraf, sajikan rangkuman itu didepan

kelas di akhir pembelajaran nanti!

Anda mungkin juga menyukai