Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkn kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Hidayat-Nya kami dapat menyusun makalah Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun untuk
mengetahui perbedaan teks akademik dan non akademik.

Pada kesempatan ini kami menyucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini terutama dosen
yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih minim dan masih
jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukkan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.

Medan, 2019

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

BAB I ………………………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR …………………....……………………………………………2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..2

BAB II PENDAHULUAN ………………………..…………………………………………3

1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………..3

1.2 Tujuan …………………………………………………………………………......3

BAB III PEMBAHASAN ……………… …………………………………………………..4

2.1 Pengertian dan jenis jenis Teks Akademik ………………………………………..4


2.2 Perbedaan Teks Akademik dengan Teks – Akademik ……………………..….....4
2.3 Contoh Teks Akademik dan Non Akademik ………………………..……………5
2.4 Ciri-ciri Akademik ……………………………………………..…………………8
2.5 Teks Akademik dalam berbagai Genre Makro …………...……………………... 9

BAB IV PENUTUP …….……………………………………………………………..…....15

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………...….....15

3.2 Saran ……………………………………………………………………..………15

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku,
proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis- jenis tersebut
merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung campuran dari beberapa
genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro
adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre
makro adalah sub genre seb genre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dipayungkan oleh
genre makro tersebut. Beragam genre mikro itu telah anda pelajari disekolah menengah pertama
(SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Bab ini mengajarkan kita untuk mengeksplorasi
bagaimana berbagai jenis teks akademik berproses dilingkunggan akademik dan mengapa anda
memerlukan teks-teks tersebut untuk mengekspresikan diri.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui teks akademik

2. Untuk mengetahui perbendaan teks akademik dan non akdemik

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan jenis jenis Teks Akademik

Kridalaksana (2011: 238) menyatakan bahwa teks adalah :

1. Satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak.


2. Deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran.
3. Ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia.

Pengertian teks yang dikemukakan tersebut dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang dapat
berupa lisan maupun tulisan yang dihasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia. Dengan
demikian teks akademik merupakan teks yang dibuat dan digunakan untuk keperluan akademik

Jenis - jenis teks akademik :

1. Buku
2. Ulasan buku
3. Proposal penelitian
4. Laporan penelitian
5. Laporan praktikum dan
6. Artikel ilmiah

Teks akademik atau sering jusa disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggung-
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

2.2 Perbedaan Teks Akademik dengan Teks – Akademik

Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks akademik atau
non-ilmiah. Untuk membedakan keduanya, anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan
memahami ciri-ciri teks akademik, anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang
4
penting bagi kehidupan akademik anda, terbukti bahawa dalam menjalani kehidupan akademik,
anda harus membaca dan menciptakan teks akademik.

Perbedaan antara teks akandemik dan teks non- akademik. Teks akademik mempunyai ciri-ciri
antara lain sederhana, padat, objektif dan logis (Lihat, misalnya, sudaryanto, 1996, moeliono,
tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini belum pula terdapat bukti- bukti empiris
yang diajukan untuk memberikan penjelasaan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri- ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.

Teks akademik yang dihasikan harus memperhatikan ada/tidaknya penggunaan kalimat minor.
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari
unsur pengisi subjek atau finit/perdikator. Akibatnya, akademik tidak saja menyebabkan tidak
dapat diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi
juga menyebabkan terhentikan arus informasi secara tekstual. Untuk membedakan teks akademik
dan teks non-akademik

2.3 Contoh Teks Akademik dan Non Akademik

Contoh teks akademik

TIPS MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MENGHINDARI BAU MULUT

Ketika kita berinterksi dengan orang lain, kita akan menggunakan mulut untuk bicara.
Salah satu organ tubuh kita, yaitu mulut akan terbuka untuk mengeluarkan suara, dan dalam hal
ini kita akan sangat merasa terganggu manakala kita memiliki bau mulut yang tidak sedap.

Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang mudah terkena bakteri akibat sisa- sisa
makanan yang kita konsumsi secara rutin. Jika kita kurang care terhadap gigi kita, maka besar
kemungkinan bau mulut kita akan menjadi tidak terkendali, dan dapat mengeluarkan aroma yang
sangat menyengat.

Kuman sangat mudah menempel pada gigi, oleh yang demikian maka kita diharuskan
untuk senantiasa memiliki gigi yang bersih dan terbebas dari kuman yang dapat menyebabkan mau

5
mulut yang sangat tidak sedap. Berikut ini adalah sejumlah tips untuk mencegah bau mulut dan
cara mencegahnya.

Anda harus membiasakan diri menyikat gigi minimal 2 kali sehari, yaitu sesudah serapan
dan sebelum tidur di malam hari. Pada saat tidur, mulut tertutup dan menyebabkan air liur tidak
bersirkulasi, bakteri akan berkambang biak dua kali lipat lebih banyak. Bakteri yang semakin
banyak akan merusak gigi dan gusi.

Oleh karena itu, sikat gigi sebelum tidur sangat penting untuk menghindari terjadinya
gangguan gigi yang lebih buruk lagi.

Anda harus segera menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan yang manis dan lengket.
Sisa makanan manis yang segera dibersihkan menjadi penyebab utama terjadinya gigi berlubang.
Begini pula makanan yang lengket, makanan ini harus segera dibersihkan supaya tidak tertimbun
dan nantinya semakin sulit dibersihkan.

Pilihlah sikat gigi yang mempunyai bulu sikat yang lembut/harus. Banyak orang yang
beranggapan bahwa semakin keras menyikat gigi akan semakin bersih hasilnya. Asumsi tersebut
salah, karena minyikat gigi dengan keras justru dapat menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung
pada gigi.

Sikat gigi Anda dengan cara baik dan benar. Sikatlah gigi Anda mulai arah ke atas lalu
kebawah atau dari arah gusi ke arah ujung gigi.

Gantilah sikat gigi Anda tiga bulan sekali atau bila bulu sikat sudah mekar Anda harus
segera menggantinya dengan yang baru. Penempatan sikat gigi pun harus diperhatikan. Letakkan
sikat gigi di dalam kamar mandi dengan wadah tertutup atau dimasukkan ke dalam lemari di balik
cermin di kamar mandi agar tidak ditempeli oleh kuman atau bakteri.

Contoh teks non-akademik

Sarang laba –laba

Pada saat pak dosen memberi kuliah sosiologi hokum, bertanyalah ia pada mahasiswa yang
bernama Elisa.

6
Dosen : Saudara Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan

hukum di Negara kita tercinta ini!

Elisa : Bagaimana sarang laba- laba, Pak.

Dosen : Maksudnya?

Elisa : kalau kelas nyamuk akan tertangkap, tak dapat berkutik, pak sedang kalau

kelas kumbang, wah ! jebol, pak!

Dosen : Kalau kelas gagak?

Mahasiswa lainnya : Hahaha

Berkaitan dengan hal ini, perlu diketahui hal- hal berikut ini. Pertama, di dalam teks non-
akademik banayak digunakan kata kita sebagai subjek kalimat, sedangkan didalam teks akademik
penggunaannya dihindarkan. Kedua, untuk menyatakan proses pada teks akademik digunakan
nomina, sedangkan pada teks non-akademik cenderung menggunakan verba. Karena itu, dalam
menulis teks akademik pemakai bahasa seyogianya selalu bersaha menggunakan nomina dalam
menyakan peroses itu

Misalnya :

Verba Nomina

bertujuan tujuan

menelaah telaah

bercakap-cakap percakapan

berkomunikasi kominikasi

menggunkan/digunakan penggunaan

Nominalisasi digunakan dalam penulisan teks akademik untuk memadatkan informasi. Contohnya
yang terdapat dalam kalimat Oleh karena itu, sumbangan wanita terhadap kelangsungan keluarga
besar sekali. Nomina sumbangan dan kelangsungan adalah hasil nominalisasi.

7
Ketiga, dalam penulisan teks akademik bentuk pasif dimanfaatkan untuk menghingkan pelaku
manusia sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang
dibicarakan di dalam teks. Dengan menganggap pelaku itu tidak penting, subjek atau pokok
pembicaraan yang bukan pelaku dianggap lebih penting, dan karenanya ditemakan. Pemilihan
tema seperti ini sangat diperlukan karena teks akademik tidak membahas para pelaku, tetapi
mambahas pokok persoalan tertentu yang disajikan di dalamnya. Pokok persoalan ditempatkan
sebagai tema pada kalimat- kalimat yang ada; dan penggunaan bentuk pasif dimaksudkan sebagai
strategi pemetaan tema tersebut. Contohnya “Studi tentang lintas bahasa/ budaya sangat
diperlukan. Keempat, dalam penulisan teks akademik kalimat- kalimat yang digunakan adalah
kalimat gramatikal, sedangkan dalam teks non-akademik sering terdapat juga penggunaan kalimat
yang tidak gramatikal.

2.4 Ciri-ciri Akademik


Table yang di bawah ini menunjukkan ciri-ciri teks akademik dan ciri-ciri teks

non-akademik.

Ciri –ciri teks Akademik dan Non-Akademik

Perbedaan Teks Akademik Teks Non Akademik


(Teks Ilmiah) (Teks Non Ilmiah)
Objek Adalah fakta objek yang Tidak ada objek yang diteliti
diteliti
Fakta pengamatan Dibuktikan dengan Tanpa dukungan atau bukti
pengamatan (objektif) (Subjektif)
Tata urutan Bersifat metodis dan Sesuai dengan alur
sistematis.
Bahasa Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang
ilmiah (bahasa baku yang baik non ilmiah (menggunakan
dan benar) bahasa baku yang baik)
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal. Non formal dan popular.

8
Isi Biasa berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasif,
penelitian deskriptif, maupun kritik
tanpa didukung bukti.

2.5 Teks Akademik dalam berbagai Genre Makro

Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum, dan artikel ilmiah. Jelas-jelas tersebut merupakan genre makro yang masing- masing
di dalamnya terkandung campuran dan beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai
sebuah jenis teks secara keseluruhan, dam genre mikro adalah subgenre-subgenre tang lebih kecil

2.5.1 Ulasan Buku

Ulasan buku dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku referensi
adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya
ilmiah. Ulasan buku yang juga sering disebut dengan timbangan buku adalah tulisan yang berisi
tentang kritik terhadap buku yang dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat menyajikan
kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian ( yang merupakan skripsi, tesis, dan
disertasi), ataupun artikel ilmiah

2.5.2 Proposal

pengertian proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja,
perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti sebelum melaksanakan
penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library
research).

Tujuan Proposal

9
Secara umum tujuan dibuatnya proposal adalah untuk mendapatkan ijin atau persetujuan dari suatu
pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain itu, proposal juga sering
dibuat untuk permohonan dana/ sponsorship melalui kerjasama dengan pihak lain.

Selain penjelasan mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, umumnya di dalam proposal
juga tertera mengenai dana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Jadi, secara keseluruhan
isi dari proposal tersebut harus dapat dimengerti oleh pihak lain yang ingin dimintai ijin/
persetujuan atau dana.

Unsur-Unsur Proposal

Di dalam setiap proposal biasanya terdapat beberapa unsur penting dimana isinya tergantung jenis
proposal yang dibuat. Unsur di dalam proposal bisnis tentunya tidak akan sama dengan unsur di
dalam proposal penelitian.

Sebagai contoh, berikut ini adalah beberapa unsur di dalam proposal penelitian:

1. Latar belakang masalah


2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Hipotesis
5. Asumsi penelitian
6. Manfaat penelitian
7. Ruang lingkup penelitian
8. Kajian pustaka
9. Definisi operasional

10
2.5.3 Laporan penelitian

Pengertian laporan penelitian

Laporan penelitian adalah tahap akhir proses penelitian dimana peneliti menuliskan dan
menyampaikan hasil risetnya dalam bentuk karya ilmiah. Sebagaimana yang telah disinggung di
awal, laporan penelitian memiliki cakupan yang luas. Secara spesifik, laporan penelitian dapat
dibedakan ke dalam beberapa bentuk sebagai berikut:

• Pertama, laporan riset yang ditulis untuk lembaga atau instansi tertentu.

• Kedua, laporan riset yang ditulis untuk memenuhi tugas sekolah atau kuliah seperti paper,
skripsi, tesis, disertasi.

• Ketiga, laporan riset yang ditulis untuk jurnal akademik.

• Keempat, laporan riset yang ditulis untuk media populer seperti koran dan majalah.

Berbagai bentuk laporan yang berbeda-beda tersebut menyiratkan pesan bahwa pengertian laporan
riset selalu tersamar atau luas untuk dipahami. Kita baru bisa mendapatkan definisi laporan
penelitian yang spesifik dengan terlebih dahulu menjawab pertanyaan semacam ”laporan
penelitian yang ditulis untuk keperluan apa?”

Memang, semua laporan penelitian perlu memenuhi standar kaidah ilmiah. Laporan untuk media
populer sekalipun harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, kaidah ilmiah
menjadi unsur yang diperlukan dalam setiap laporan.

Postingan ini tidak akan secara detail membahas satu-persatu format laporan ilmiah dalam
berbagai bentuk karena keterbatasan ruang. Pembahasan yang detail lebih baik ditempatkan pada
banyak postingan ketimbang cuma satu posting.

Belum lagi, setiap bentuk laporan penelitian memiliki karakteristiknya masing-masing, seperti
misalnya, laporan penelitian skripsi. Format skripsi bisa bervariasi tergantung bagaimana format

11
laporan terbaik yang sesuai dengan desain penelitiannya. Postingan ini akan membahas contoh
format laporan penelitian dalam bentuknya yang paling umum saja.

Contoh format laporan penelitian

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam format laporan diantaranya: Pertama, laporan harus
harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh publik yang membacanya. Di sini, peneliti
harus mempertimbangkan untuk siapa laporan tersebut dibuat.

Kedua, laporan harus mencantumkan proses dan metode riset secara jelas sehingga pembaca dapat
menguji hasil penelitian tersebut dikemudian hari jika menghendaki. Di sini, laporan penelitian
bersifat transparan dan dapat diuji kembali oleh peneliti lain jika diperlukan. Laporan yang tidak
transparan akan dianggap kurang atau bahkan tidak ilmiah.

Berikut ini merupakan contoh sistematika penulisan atau format laporan atau kerangka laporan
yang umum diajarkan.

JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Review Literatur
2. Teori
3. Kerangka Pemikiran
4. Hipotesis

12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Analisis Data
3. Diskusi
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
3. Rekomendasi
REFERENSI
LAMPIRAN

2.5.4 Artikel ilmiah

Pengertian Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah adalah sebutan yang khusus untuk makalah dikalangan para mahasiswa dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi.

Penjelasan mengenai Artikel ilmiah secara umum lainnya adalah suatu karya ilmiah yang ditulis
untuk dimuat dalam jurnal ilmiah dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.

Adakalanya Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan atau laboratorium, hasil

pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.

13
Ciri Ciri Artikel Ilmiah

Setelah kita memahami pengertian artikel ilmiah, kita juga perlu mengetahui apa saja ciri-ciri
artikel ilmiah tersebut. Berikut ini ciri ciri artikel ilmiah :

1. Pertama Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan
penelitian, betapapun sederhananya penelitian tersebut
2. Kedua Artikel ilmiah bersifat objektif. Maksudnya informasi yang diungkapkan sesuai
dengan karakteristik objeknya. Jika penelitian itu diulangi hasilnya akan sama.
3. Ketiga Artikel ilmiah harus didasarkan pada pemikiran ilmiah, yaitu logis serta empiris
4. Keempat Artikel ilmiah sistematis. Maksudnya susunan isinya bersistem, dimulai dengan
judul, abstrak, pendahuluan, metodologi penelitian, hasil, pembahasan, dan kesimpulan.
Demikian juga cara penomoran bab, sub bab, serta bagian bagian detailnya dilakukan
bersistem.
5. Kelima Artikel ilmiah dikembangkan berdasarkan rujukan atau referensi. Karena itu
tulisan jenis ini selalu dilengkapi dengan daftar pustaka atau bibliografi
6. Keenam Informasi artikel ilmiah bersifat eksplisit. Penggunaan kata-kata ambigau tidak
relavan untuk digunakan dalam bentuk tulisan ilmiah
7. Ketujuh Artikel ilmiah juga memiliki ciri kebahasaan. Yaitu bahasa tulisan ilmiah.

Contoh Artikel Ilmiah

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang faktor masalah
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
BAB II
Pembahasan
BAB III
Kesimpulan

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teks akademik disenut juga dengan teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggung-
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Teks Akademik biasanya mengambil genre factual, seperti deskripsi, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi, bukan genre fiksional

3.2 Saran

Dalam teks akademik haruslah lebih memperhatikan struktur kalimat yang sesuaidengan fakta,
karena teks akademik bersifat ilmiah. Sebagai mahasiswa kita harus memahami teks akademik
karena tanpa disadari teks akademik selalu kita harus memahami teks akademik karena tanpa
disadari teks akademik selalu kita gunakan.

15
DAFTAR PUSTAKA :

Barus, Sanggup dkk. (2019). Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press

https://www.idpengertian.com/pengertian-artikel-ilmiah/

http://sosiologis.com/laporan-penelitian

https://www.maxmanroe.com/vid/surat/pengertian-proposal.html

https://www.scribd.com/document/402347351/Makalah-Teks-Akademik

16

Anda mungkin juga menyukai