Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dias Anugrah

NIM : 202202110003
Prodi : Sistem Informasi
UTS : Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Menggunakan bahasa Indonesia berarti
memiliki jiwa nasionalisme yang tingggi kepada NKRI melalui bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia harus dilakukan gerakan secara nasional karena dengan
bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini
selaras dengan salah satu butir isi sumpah pemuda 1928 “…kami putra dan putri
Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia”. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat
komunikasi antarindividu, kelompok, dan organisasi sosial dalam berbagai konteks
kehidupan. Hal ini dapat dilihat pemanfaatan bahasa Indonesia di 33 provinsi yang ada di
Indonesia ternyata telah berdampak positif sebagai alat pemersatu antarwilayah dan
antarsuku yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kita sebagai warga negara
Indonesia harus cinta kepada bahasa Indonesia. Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya
harus mengenal, memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai
dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seluruh rakyat
Indonesia harus bangga memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dengan
bahasa Indonesia, berbagai suku, ras, dan golongan menyatu dalam kebhinekaan tunggal
ika. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat karena disatukan
dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Dengan bangga kita harus menggunakan dan
memasyarakatkan Bahasa Indonesia, merujuk pada UU no 24 tahun 2009 mengenai
bendera, lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia.

2. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar
1. bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2. berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

3. Dalam penggunaan bahasa tertulis, huruf merupakan sesuatu yang unsur penting. Abjad
atau huruf adalah penanda dari lambang bunyi yang dapat disusun menjadi sebuah kata,
frasa, kalimat, hingga membentuk suatu wacana. bahasa Indonesia menggunakan alfabet
latin yang terdiri dari 26 huruf dalam sistem perlambangan bunyinya. Secara garis besar,
dari semua huruf tersebut dibagi menjadi dua golongan, yaitu huruf vokal dan konsonan
-Huruf vocal
huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia dan terdiri
atas lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
-huruf konsonan
Merujuk pada PUEBI Daring, huruf konsonan diartikan sebagai huruf yang
melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia. Abjad ini terdiri atas 21 huruf, yaitu
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

4. Contoh Kalimat Konotasi


1. Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di kantornya. (kursi empuk:
jabatan yang bagus)
2. Mukhlis hidup sebatang kara. (sebatang kara: sendirian/tanpa keluarga)

Contoh Kalimat Denotasi


1. Alibaba menyeduh kopi dengan air panas. (panas: suhu air yang tinggi)
2. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan
kecil)

5. Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Tapi, diksi tidak
hanya terbatas pada pemilihan kata saja, melainkan juga untuk mengungkapkan
gagasan atau menceritakan peristiwa. Diksi juga meliputi persoalan gaya bahasa,
ungkapan-ungkapan dan sebagainya
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan. Sehingga,
penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang membaca
karyanya. Dalam kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk
mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu.
Contoh diksi :
 Rendy sudah menjadi tangan kanan Andin selama 5 tahun. (tangan kanan
adalah diksi yang memiliki arti sebagai orang kepercayaan).
 Rudy memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah lulus SMA.
(sapi perah memiliki makna yang murni dalam kalimat ini, yakni sapi yang
memang diternakkan dan diperah susunya).
 Alika adalah anak yang paling pandai di sekolahnya dan Naura adalah anak
yang paling pintar di kelas. (Panda dan pintar adalah dua kata dengan ejaan
berbeda tetapi memiliki kesamaan makna).
 Intan sangat gemar pergi hedon dengan temannya hingga boros, sedangkan
siska, adiknya adalah anak yang hemat dan gemar menabung. (Boros dan hemat
adalah dua kata yang memiliki makna saling berlawanan).
 Sebelum berangkat apel pagi, saya selalu menyempatkan diri untuk sarapan
buah apel. (Apel adalah kata yang memiliki ejaan sama, tetapi pelafalan dan
maknanya berbeda).

6. ◦ Prof. Dr. Dias Anugrah, S.Kom, M.Kom. (Gelar Profesor)


◦ Dias Anugrah, S.Kom. (Gelar Sarjana Ilmu Komputer)
◦ Dias Anugrah, S.M, M.M. (Gelar Magister Manajemen)
◦ Dias Anugrah, S.Ak, M.Ak. (Gelar Magister Akutansi)

7. Berikut ini adalah contoh kalimat antonim & anonim :


◦ Keadaan dirumah ini semakin kacau => Keadaan dirumah ini semakin aman
◦ Baju andi sangatlah kotor => Baju andi sangatlah bersih

8. Penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide pokok dan beberapa
gagasan pendukung adalah arti paragraf. Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab
dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru. Kegunaan paragraf adalah : ◦ Untuk mengekspresikan
gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis. ◦ Untuk menjelaskan keseluruhan
ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis. ◦ Untuk menandai pergantian gagasan
baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama. ◦ Untuk menandai
pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama.
◦ Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu
variabel. ◦ Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan
dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.

Anda mungkin juga menyukai