Anda di halaman 1dari 8

Hukum Kirchoff

Pertemuan
3

Kompetensi Dasar (KD) Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC)
dalam kehidupan sehari- hari

Indikator Pencapaian Kumulatif (IPK) 3.1.7 Menerapkan hukum


kirchoff pada rangkaian listrik arus searah

a. Hukum I kirchoff

Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang

menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem

tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang,

jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan

jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu.

Bunyi Hukum Kirchhoff 1 yaitu:

“Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian arus

listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut” .

Dengan perumusan
:
Contoh
soal

Perhatikan gambar berikut !


Jika nilai I1 = I2 = I3 = 4 A, I 4 = 5 A, I 5 = 2I1, maka tentukanlah nilai dari I6 !

Jawab :
...............................................................................................................................
.............

b. Hukum II Kirchoff

Hukum Kirchoff II ini berbunyi “di dalam satu rangkaian listrik tertutup

jumlahaljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan

selalu sama dengan


nol.”

Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan

dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari

GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup

(loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan

persamaan
:

-. Rangkaian dengan satu Loop,langkah-langkah penyelesaiannya


:

1. Misalkan arah arus etrlebih dahulu 2. Semua hambatan dihitung positif ( karena
rangkaian disusun seri sehingga
hambatan total adalah jumlah masing – masing hambatan )
3. Dalam penelusuran rangkaian tertutup (loop), jika sumber arus dilalui dari kutub
positif ke kutub negatif maka gglnya dihitung positif, sedangkan jika dilalui dari kutub
negatif ke kutub positif maka gglnya dihitung negatif. 4. Jika hasil akhir perhitungan kuat
arus bernilai negatif maka kuat arus yang
sebenarnya merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
( 0) ∑
IRE
+∑=0
RRIEE
2 1 1 2 b.
Rangkaian dgn Dua Loop atau Lebih (majemuk),
- Langkah-langkah penyelesaiannya :
1. Gambarlah rangkaian listrik majemuk tersebut. 2. Tetapkan arah kuat arus untuk
setiap cabang, 3. Tulislah persaman-persarmaan arus untuk tiap titik cabang
menggunakan
Hukum I Kirchhoff 4. Tetapkan loop beserta arahnva pada setiap rangkaian tertutup. 5.
Tulislah persarnaan-persamaan untuk setiap loop rnenggunakan Hukurn II
Kirchhoff 6. Hitung besaran-besaran yang ditanyakan menggunakan persarmaan-
persamaan pada langkah 5.
ERIERI
1

-
1+ 2+ 2= 0 -
++=
Contoh menghitung Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih
: Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut:
a. Kuat arus yang mengalir dalam hambatan 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω b.
beda potensial antara titik A dan B Jawaban : Rangkaian pada
soal bisa diubah menjadi seperi gambar berikut

a. berdasarkan Hukum I Kirchhoff,

I1 + I3 = I2 atau I1 = I2 – I3 .......(1)

Berdasarkan hukum II Kirchhoff untuk loop I diperoleh

ΣE + ΣIR = 0

-4 + (0,5 + 1 + 0,5)I1 + 6I2 = 0

I1 + 3I2 = 2 ........... (1)

Berdasarkan hukum Kirchhoff II, untuk loop II diperoleh

ΣE + ΣIR = 0

2 – (2,5 + 0,5)I1 + 6I2 = 0


3I3 – 6I2 = 2 ................ (3)
Substitusikan persamaan (1) ke (2), sehingga diperoleh

I1 = 6/9 A

I2 = 4/9 A dan I 3 = -2/9 A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada hambatan 1Ω adalah 2/9 A, yang mengalir pada

hambatan 2,5Ω adalah 4/9 A, dan yang mengalir pada hambatan 6Ω adalah 2/9 A

(tanda( –) menunjukan bahwa arah arus berlawanan arah dengan arah pemisalan.

Rangkaian Listrik Arus Searah

Gambar dibawah memperlihatkan skema sebuah lampu, sakelar, dan baterai yang

satu sama lain terhubung oleh kabel/kawat. Ketika sakelar masih terbuka, Gambar

(a), arus listrik belum mengalir sehingga lampu belum menyala (padam). Sebaliknya,

ketika sakelar disambungkan, Gambar (b), arus mengalir dari kutub positif baterai

ke kutub negatif baterai melalui kabel dan lampu sehingga lampu menyala. Gambar

(a) disebut rangkaian listrik terbuka, sedangkan Gambar (b) disebut rangkaian

listrik tertutup.
Gambar . Rangkaian listrik (a) terbuka dan (b) tertutup
Rangkaian seperti ini secara umum disebut rangkaian listrik arus searah.

Rangkaian listrik arus searah yang terdiri dari sebuah baterai dan sebuah beban

(misalnya hambatan dan lampu) disebut rangkaian listrik sederhana.

1. Gaya Gerak Listrik ( GGL ), Hambatan Dalam, dan Tegangan Jepit Baterai

Perbedaan GGL dan Tegangan Jepit - Beda potensial dan sebuah sumber

tegangan dapat diketahui jika dihubungkan dengan hambatan, misalnya lampu, radio,

atau alat elektronik yang lain. Apakah ini berarti, jika sumber tegangan tidak

dihubungkan dengan hambatan, tidak mempunyai potensial? Walaupun arus tidak

mengalir, sebuah sumber tegangan tetap memiliki beda potensial. Ketika

mempelajari alat ukur listrik, kalian telah mengetahui bahwa setiap alat ukur

mempunyai hambatan dalam. Demikian pula sumber tegangan. Sumber tegangan,

misalnya baterai, aki (accu), dan sumber tegangan lain, juga mempunyai hambatan

dalam. Hambatan dalam ini menyebabkan adanya beda potensial di antara kutub-

kutubnya, walaupun arus tidak mengalir.


Ketika arus tidak mengalir, beda potensial di antara kedua kutub (disebut

juga polaritas) sumber tegangan disebut gaya gerak listrik (ggl). Namun, jika arus

listrik mengalir, beda potensial pada polaritas sumber tegangan disebut tegangan

jepit (V). Lalu, bagimanakah hubungan gaya gerak listrik dengan tegangan jepit.

Perhatikan Gambar hambatan dalam pada baterai (r) tersusun seri dengan hambatan

luar (R).

Gambar. hambatan dalam pada baterai (r) tersusun seri dengan hambatan luar (R).
Kita tahui bahwa di dalam sumber tegangan, misalnya baterai, terdapat
hambatan dalam (disimbolkan dengan huruf r). Jika arus mengalir, hambatan dalam ini
akan menghambat arus. Akibatnya, tegangan yang seharusnya dihasilkan (ggl)
berkurang sebesar IR. Tegangan akhir yang biasanya kita ukur inilah yang disebut
tegangan jepit.

Jadi, hubungan antara tegangan jepit dengan gaya gerak listrik diberikan dengan
persamaan:

Vjepit = ε – Ir

Jika tegangan jepit ini dihubungkan dengan sebuah hambatan luar R, maka besar arus
yang mengalir dalam rangkaian adalah :

()
Dengan : Vjepit = tegangan jepit (volt) ; E = gaya gerak listrik (volt) ; I = kuat arus (A) ; R =
hambatan luar (ohm) ; r = hambatan dalam (ohm)

Walaupun ggl dan tegangan jepit merupakan dua hal yang berbeda, tetapi
dalam pemakaiannya sering dianggap sama. Ini terjadi karena hambatan dalam pada
sumber tegangan diangggap tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai