Perdagangan manusia menurut Kevin Bales dalam bukunya yaitu : Understanding
Global Slavery (2005) telah terjadi sejak era Mesir Kuno. Di Indonesia perdagangan manusia sudah eksis dari masa kerajaan-kerajaan di jawa hingga pada masa colonial belanda dan jepang, namun setelah Indonesia merdeka praktik ini kemudian dilarang dan dinyatakan sebagai tindakan kejahatan. Perdagangan manusia sendiri menurut Palermo adalah sebagai perekrutan, transportasi,pemindahan,mendaratkan atau menerima seseorang dengan menggunakan ancaman atau paksaan atau bentuk kekerasan lainnya, atau penculikan, atau penyuapan, atau penupuan, penyalahgunaan kekuasaan atau memberi/menerima pembayaran atau keuntungan untuk mendapatkan persetujuan dari orang yang memiliki kuasa atas orang lain. Perdagangan manusia sendiri memiliki bentuk-bentuk yaitu perdangan manusia berdasarkan tujuan pengiriman, berdasarkan korban dan bedasarkan Ekspoitasi. Walaupun sudah dilarang masih terdapat daerah-daerah di Indonesia yang memiliki aktifitas perdagangan manusia yang tinggi seperti di NTT, Kalimantan, dan Sumatra utara bisa dilihat dari data-data kasus perdagangan manusia. Hukum Indonesia sendiri yang melarang adanya praktik perdagangan manusia adalah UU No.39 Tahun 39 dan UU No. 21 Tahun 2007.