Anda di halaman 1dari 1

Perjanjian

Perjanjian menurut rumusan pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, definisinya
adalah: suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih
Menurut Subekti definisi perjanjian yaitu: suatu perhubungan hukum antara dua orang atau
lebih, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak lain, dan pihak
yang lain tersebut berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu

Perjanjian menurut isinya


Subekti dalam bukunya Hukum Perjanjian mengemukakan bahwa dari segi isinya, perjanjian
dapat di bagi menjadi tiga, yaitu
1. Perjanjian untuk memberikan atau menyerahkan sebuah barang
2. Perjanjian untuk berbuat sesuatu
3. Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu.
Sesuatu yang harus dilaksanakn dalam sebuah perjanjian disebut prestasi. Apabila isi perjanjian
dilaksanakn oleh para pihak maka tujuan perjanjian dapat tercapai. Namun, tidak selamanya
perjanjian terlaksana seperti yang diinginkan oleh para pihak. Adakalanya pihak yang tidak
melaksanakan kewajibannya atau cedera janji, dalam hokum perjanjian disebut dengan
wanprestasi.
Untuk menentukan piahk tertentu bersalah melakukan wanprestasi, perlu ditentukan dalam
keadaan bagaimana Salah satu dikatakan sengaja atau lalai tidak memenuhi prestasi. Tiga
keadaan tersebut yaitu:
1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali.
2. Memenuhi prestasi, tetapi tidak baik atau keliru.
3. Memenuhi prestasi, tetapi tidak tepat waktunya atau terlambat.

Anda mungkin juga menyukai