Anda di halaman 1dari 24

PENDATAAN

BAHAN KIMIA
DALAM
LABORATORIUM
KIMIA
Kelompok 3
1 2

ASNI RAHMA TIKA JUSTINE


2013023018 2013023024

3 4

MULYAWAN SAPUTRA REGITA GUSTIANA CAHYANI


2013023038 2013023044
TIMELINE
PEMBAHASAN
1 2 3

Bahan Kimia Pentingnya


Pendataan
yang ada Dalam Pendataan Bahan
Bahan Kimia
Laboratorium Kimia Dalam
Laboratorium
Bahan Kimia
yang ada
Dalam
Laboratorium
Berikut ini merupakan bahan-bahan kimia dalam
laboratorium kimia sekolah beserta dengan
penggolongannya

1. Explosive (Mudah Meledak)

Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi


karena beberapa penyebab, misalnya karena
benturan, pemanasan, pukulan, gesekan,
reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena
adanya sumber percikan api.Beberapa contoh
bahan kimia dengan sifat explosive misalnya
TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.
2. Oxidizing (Mudah Teroksidasi)

Bahan kimia yang diberi simbol seperti


gambar di atas adalah bahan kimia yang
bersifat mudah menguap dan mudah
terbakar melalui oksidasi (oxidizing).
Adapun beberapa contoh bahan kimia
dengan sifat ini misalnya hidrogen
peroksida dan kalium perklorat.
3. Flammable (Mudah Terbakar)

Highly Flammable Extremely Flammable


Simbol bahan kimia di atas menunjukan bahwa
bahan tersebut bersifat mudah terbakar
(flammable). Bahan mudah terbakar dibagi
menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable
(amat sangat mudah terbakar) dan Highly
Flammable (sangat mudah terbakar).
4. Flammable Solid

Padatan yang mudah terbakar.


Hindari panas atau bahan mudah
terbakar dan reduktor, serta hindari
kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas
serta api. Contohnya : Sulfur,
Picricacid,Magnesium
5. Flammable Gas

Simbol pengaman yang digunakan pada tempat


penyimpanan material gas yang mudah
terbakar. Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contohnya Acetelyne, LPG, Hydrogen
6. Toxic (Beracun)

Simbol bahan kimia diatas menunjukan bahwa


bahan tersebut adalah bahan beracun.
Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia
tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan
bisa hingga menyebabkan kematian pada
konsentrasi tinggi. Beberapa contoh bahan
kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida
dan merkuri klorida, Metanol (CH3OH), Benzena
(C6H6).
7. Very Toxic

Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih


sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat
menyebabkan sakit kronis bahkan kematian.
Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan. Contohnya adalah Kalium sianida,
Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan Atripin.
8. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)

Simbol bahan kimia disamping terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn


dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan
masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan
melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin.
Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan
kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan
kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida. Contoh: Natrium
Hidroksida (NaOH), Heksanol (C6H5OH), Klorin (Cl2).
9. Corrosive (Korosif)

Simbol bahan kimia di atas menunjukan bahwa suatu bahan


tersebut bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup.
Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari
tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif
lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa
contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida
dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini dan kontak
langsung dengan mata dan kulit Anda.
10. Dangerous for Enviromental
(Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Simbol bahan kimia pada gambar di atas menunjukan


bahwa bahan tersebut berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke
mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan
petroleum bensin.
11. Indikator,
contoh: Indikator asam-basa: Fenolftalein (PP), bromtimol biru,
metil merah, metil jingga 6 Indikator uji karbohidrat: fehling A,
fehling B, benedict, lugol, 8.

12. Bahan umum yang tidak eksplosif, tifak korosif, stabil,


tidak iritan, tidak berbahaya, dan tidak memerlukan
kemurnian tinggi.
Contoh: Aquades (𝐻2𝑂), natrium klorida (𝑁𝑎𝐶𝑙), batang
karbon (C), silika gel, pita magnesium
Pendataan
Bahan Kimia
Pendataan bahan kimia harus dilakukan terlebih dahulu pengelompokkan bahan
tersebut berdasarkan wujud dan sifat-sifatnya. Berdasarkan sifat-sifat dan wujud zat
yang telah diketahui, maka pendataan bahan kimia dalam pengelolaan laboratoium
dapat dilaksanakan sebagai berikut:

1. Menginventaris jumlah macam bahan/zat kimia yang ada, serta menentukan jumlah
dari masing-masing zat.
2. Merencanakan tempat yang akan digunakan untuk menyimpan bahan kimia, dengan
memperhatikan kelompoknya yang telah ditentukan
3. Menyimpan masing-masing zat pada tempat yang telah ditentukan.
4. Pencatatan dengan menggunakan perangkat adminstrasi yang lain, misalnya kartu
data untuk masing-masing zat, buku catatan harian, penggunaan bahan kimia, dan
buku pencatatan tentang zar yang telah habis, atau zat yang akan dipesan.
5. Pembinaan secara rutin dan teratur serta berkesinambungan, sehingga tujuan dan
fungsi laboratorium dapat dicapai secara optimal.
6. Efisiensi yang tinggi dari pendataan bahan kimia akan dapat mengurangi
operational cost laboratorum.
Teknis pendataan bahan kimia adalah sebagai berikut:

1) Kartu zat berisi informasi bahan.


2) Nama bahan kimia, spesifikasi, sifat khusus, rumus,
merk, potensi berbahaya dan kualitas.
3) Daftar penerimaan dan pengeluaran bahan.
yang hampir habis.
4) Daftar usulan keperluan bahan kimia, dibuat atas
dasar stok bahan yang hampir habis.
Pentingnya
Pendataan
Bahan Kimia
Dalam
Laboratorium
Pentingnya pendataan bahan kimia di laboratorium kimia, adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui jenis-jenis bahan kimia di labotorium.


2. Mengetahui jumlah bahan kimia di laboratorium.
3. Mencegah pemakaian yang berlebihan.
4. Membantu administrasi laboratorium.
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia di laboratorium.
6. Menjaga terciptanya kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh
pengguna laboratorium.
7. Pembinaan secara rutin dan teratur serta berkesinambungan, sehingga
tujuan dan fungsi laboratorium dapat dicapai secara optimal.
8. Efisiensi yang tinggi dari pendataan bahan kimia akan dapat mengurangi
operational cost laboratorium.
.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai