Anda di halaman 1dari 7

IJCETS 3 (1) (2015): 9-15

Indonesian Journal of Curriculum


and Educational Technology Studies
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp

EVALUATING THE USE OF ICT FOR LEARNING PROCESS BY TEACHERS OF


SMPN 1 UNGARAN IN ORDER TO IMPLEMENT THE CURRICULUM 2013
Faisal Nur Iman,  Wardi
Universitas Negeri Semarang,Semarang

Info Artikel Abstrak


________________________ _________________________________________________________________________________________
Diterima Februari Tujuan penelitian adalah menganalisis dan mendeskripsikan pemanfaatan TIK
2015 oleh guru dalam perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran di SMP
Disetujui Maret 2015 Negeri 1 Ungaran. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif
Dipublikasikan April persentase. Sampel penelitian adalah guru kelompok mata pelajaran IPA, IPS
2015 dan Seni yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Teknik pengumpulan
________________________ data berupa dokumentasi, observasi dan angket. Hasil penelitian menunjuk-
kan (1) pemanfaatan TIK dalam perencanaan pembelajaran kelompok mata
Keywords pelajaran IPA memperoleh hasil 96%, IPS memperoleh hasil 97% dan Seni
________________________
memperoleh hasil 81%, (2) pemanfaatan TIK pada proses pembelajaran ke-
the 2013 curriculum,
implementation, used,
lompok mata pelajaran IPA memperoleh hasil 95%, IPS memperoleh hasil
ICT, learning 95% dan Seni memperoleh hasil 79%, (3) pemanfaatan TIK pada evaluasi
________________________ pembelajaran kelompok mata pelajaran IPA memperoleh hasil 91%, IPS
memperoleh hasil 94% dan Seni memperoleh hasil 83%.

EVALUASI PEMANFAATAN TIK PADA PEMBELAJARAN OLEH GURU-GURU


SMP NEGERI 1 UNGARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013

Abstract
___________________________________________________________________________________________
The purpose of studies are to analyze and describe the teacher ICT use on
planning, prosessing and learning evaluation in State Junior High School 1
Ungaran. The study used percentage deskriptive kuantitatif method. Samples
of study are group of science’s subject, social’s subject and art’s subject which
selected by cluster sampling technique. Research result showed (1) the ICT
used on science’s subject learning plan showed number 96%, on social’s
subject learning plan showed number 97%, and on art’s subject learning plan
showed number 81%, (2) the ICT used on science’s subject learning process
showed number 95%, social’s subject learning process showed number 95,
and art’s subject learning process showed number 79%, (3) the ICT used on
science’s subject learning evaluation showed number 91%, social’s subject
learning evalution showed number 94%, and on art’s subject learning
evaluation 83%.

© 2015 UniversitasNegeri Semarang



Corresponding author : ISSN 2252-6447
Adress: Gedung A3 Lantai 1 Fip Unnes
Kampus Sekaran, Semarang, 50229
E-mail: tp11084.faisalnuriman@gmail.com

9
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

PENDAHULUAN an berbagai data yang bisa memberikan gam-


baran perkembangan belajar siswa. Hal tersebut
Kurikulum 2013 yang dikembangkan
sejalan dengan Trianto (2010: 118) yang mem-
oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidik-
bagi penilaian autentik ke dalam tiga ranah,
an dan Kebudayaan (Kemdikbud) dilatarbela-
yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
kangi adanya berbagai tantangan pendidikan di
Indonesia, baik internal maupun eksternal. Tan- Selain pendekatan scientific dan penilai-
tangan internal berupa tuntutan pendidikan ya- an autentik, pada kurikulum 2013 guru dihara-
ng mengacu kepada delapan Standar Nasional pkan mampu mengintegrasikan serta me-man-
Pendidikan Indonesia. Sedangkan tantangan faatkan teknologi informasi dan komunikasi
eksternal berkaitan dengan arus globalisasi, ke- dalam pembelajaran. Berkaitan dengan hal ter-
majuan teknologi, dan perkembangan pendidik- sebut, Miarso (2009: 487) mengatakan fak-tor
an di tingkat internasional. yang mempengaruhi dan mendukung ter-
wujudnya proses pembelajaran yang berkua-
Berbagai tantangan tersebut mendasari
litas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
perlu adanya penyempurnaan pada pembelajar-
salah satu diantaranya adalah peng-gunaan atau
an di Indonesia. Penyempurnaan dilakukan de-
pemanfaatan teknologi informasi dan komu-
ngan mengintegrasikan pola berpikir tingkat
nikasi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan
tinggi dalam pembelajaran. Hal tersebut ber-
TIK tersebut diharapkan dapat meningkatkan
tujuan agar siswa mampu melakukan analisis,
keefektifan dan ketertarikan siswa dalam pem-
evaluasi, dan mengkreasi dalam pembelajaran.
belajaran.
Pada pola berfikir tingkat tinggi, penge-
Seperti yang tercantum dalam Permen-
tahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
diknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
guru kepada siswa. Siswa merupakan subjek
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
yang memiliki kemampuan untuk secara aktif
agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan meng-
seorang guru perlu menguasai kompetensi pe-
gunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
dagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
harus berkenaan dengan kesempatan yang
Pada kompetensi pedagogik, seorang guru ha-
diberikan kepada siswa untuk mengkonstruksi
rus mampu memanfaatkan TIK untuk ke-
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Konsep
pentingan pengelolaan pembelajaran, sedang-
pembelajaran bergeser dari diberi tahu menjadi
kan pada kompetensi profesional, seorang guru
aktif mencari tahu.
harus mampu memanfaatkan TIK untuk ber-
Pada kurikulum 2013, pola berfikir ting- komunikasi dan mengembangkan keprofesian
kat tinggi diwujudkan dalam bentuk pendekat- berkelanjutan. Berkaitan dengan hal tersebut,
an scientific dan penilaian autentik. Hal tersebut guru harus mampu merencanakan, mencipta-
sesuai dengan Salinan Lampiran Peraturan kan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik memanfaatkan serta mengintegrasiakan tekno-
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Stan- logi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam
dar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah pembelajaran.
yang menyebutkan, bahwa prinsip pembelajar-
SMP Negeri 1 Ungaran merupakan salah
an pada kurikulum 2013 menekankan pada
satu sekolah yang sudah mengimplementasikan
pendekatan scientific dan penilaian autentik un-
kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi
tuk mencapai kompetensi sikap, pengetahu-an,
dan wawancara dengan guru di SMP Negeri 1
dan keterampilan.
Ungaran, dalam implementasi kurikulum 2013,
Pendekatan scientific dalam pembelajar- sekolah sudah menyiapkan media pembelajaran
an kurikulum 2013 terfokus pada lima pengala- berbasis TIK sebagai sarana penunjang proses
man belajar pokok siswa yaitu(1) mengamati, pembelajaran. Meskipun media pembelajaran
(2) menanya, (3) mengumpulkan informasi, berbasis TIK sudah tersedia, namun terdapat
(4) mengasosiasi dan (5) mengkomunikasikan. perbedaan pemanfaatan TIK dalam merancang,
Pendekatan scientific diyakini sebagai titian menggunakan, dan mengevaluasi kegiatan pem-
emas dalam peningkatan perkembangan sikap, belajaran oleh setiap guru. Hal tersebut di-
keterampilan, dan pengetahuan siswa. sebabkan penguasaan dan kebutuhan guru ter-
hadap TIK yang berbeda.
Penilaian autentik pada pembelajaran
kurikulum 2013 merupakan proses pengumpul-

10
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ter- Analisis data hasil penelitian dilakukan
tarik untuk melakukan penelitian tentang pe- dengan tiga cara yaitu (1) analisis perencanaan
manfaatan teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran, (2) analisis proses pembelajaran,
(TIK) pada pembelajaran oleh guru-guru SMP (3) analisis evaluasi pembelajaran.
Negeri 1 Ungaran dalam rangka implementasi
Pertama, analisis perencanaan pem-
kurikulum 2013.
belajaran menggunakan rencana pelaksanaan
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh
dan mendeskripsikan pemanfaatan teknologi guru. Penilaian terhadap RPP guru, digunakan
informasi dan komunikasi (TIK) agar tidak ber- untuk meninjau aspek perencanaan pembelajar-
makna pasif hanya digunakan begitu saja oleh an pada kuriukulum 2013 yang meliputi ke-
guru. Lebih dari itu pemanfaatan TIK diwu- sesuaian materi dengan fakta, konsep, prinsip,
judkan dalam bentuk perencanaan, proses, dan dan prosedur pembelajaran, kesesuaian RPP
evaluasi pembelajaran. dengan pendekatan scientific, kesesuaian RPP
dengan penilaian autentik.
Kedua, analisis proses pembelajaran di-
METODE
peroleh dari hasil kuesioner dan observasi
Metode yang digunakan dalam penelitian kegiatan pembelajaran yang dilakukukan oleh
ini adalah kuantitatif deskriptif persentase. guru di dalam kelas. Penilaian terhadap proses
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembelajaran oleh guru meliputi proses meng-
guru SMP Negeri 1 Ungaran. Sedangkan sampel amati, menanya, mengumpulkan informasi,
dalam penelitian ini adalah guru kelompok mata mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Ketiga, analisis evaluasi pembelajaran
Pengetahuan Sosial (IPS), dan Seni Budaya.
diperoleh dari hasil kuesioner dan observasi
Pengambilan sampel penelitian menggunakan
evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh
teknik cluster sampling, yaitu menentukan sam-
guru. Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran
pel dari sebagian populasi yang mewakili saja.
meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan
Alasan pemilihan guru IPA, IPS, dan Seni karena
keterampilan siswa dalam pembelajaran.
guru tersebut mengajar pada kelas yang sama,
namun mata pelajaran yang diajarkan berbeda. Hasil observasi dianalisis menggunakan
metode kuantitatif deskriptif persentase untuk
Variabel dalam penelitian ini adalah
menunjukkan tingkat pemanfaatan TIK oleh
(1) pemanfaatan TIK dalam perencanaan pem-
guru dalam perencanaan, proses, dan evaluasi
belajaran, meliputi kesesuaian materi dengan
pembelajaran. Adapun hasil analisis dinyatakan
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur pem-bela-
sangat tinggi apabila mencapai rentang persen-
jaran, kesesuaian RPP dengan pendekatan scien-
tase 80 hingga 100, tinggi pada rentang 60
tific, kesesuaian RPP dengan penilaian autentik,
hingga 79, sedang pada rentang 40 hingga 59,
(2) pemanfaatan TIK dalam proses pembela-
rendah pada rentang 20 hingga 39, dan sangat
jaran, meliputi pemanfaatan TIK dalam menga-
rendah di bawah 19.
mati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan, (3) pemanfaatan TIK da-
lam evaluasi pembelajaran, meliputi peman-
HASIL DAN PEMBAHASAN
faatan TIK dalam penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penelitian dilakukan selama lima bulan,
pengumpulan data diperoleh dengan observasi,
Metode yang digunakan dalam pe-
dokumentasi dan penyebaran kuesioner dari
ngumpulan data berupa (1) dokumentasi renca-
tanggal 18 Desember 2014 sampai dengan 9
na pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru untuk
Januari 2015. Objek penelitian adalah guru IPA,
memberikan gambaran tentang pemanfaatan
IPS, dan Seni Budaya di SMP Negeri 1 Ungaran.
TIK oleh guru dalam perencanaan pembelajar-
Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh
an, (2) kuesioner dalam bentuk check list untuk
menggunakan instrumen berupa kuesioner dan
mengetahui pemanfaatan TIK oleh guru dalam
angket dalam bentuk check list.
pembelajaran,(3) observasi terstruktur untuk
melihat proses dan evaluasi pembelajaran yang Hasil penelitian dan pembahasan terdiri
dilakukan oleh guru, (4) angket tertutup dengan atas tiga bagian yaitu (1) perencanaan pem-
5 pilihan jawaban yang diberikan kepada siswa belajaran, (2) proses pembelajaran, (3) evaluasi
sebagai data pendukung penelitian proses dan pembelajaran. Adapun deskripsi dari masing-
evaluasi pembelajaran di dalam kelas. masing bagian adalah sebagai berikut.

11
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

A. Pemanfaatan teknologi informasi dan Dalam melakukan analisis pemanfaatan


komunikasi dalam perencanaan TIK pada perencanaan pembelajaran, peneliti
pembelajaran menggunakan rencana pelaksanaan pembe-
lajaran (RPP) yang dibuat oleh tiga kelompok
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pen-
guru, yaitu IPA, IPS, dan Seni. Berdasarkan RPP
didikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
yang dibuat oleh guru, contoh pemanfaatan TIK
2013 tentang Implementasi Kurikulum, pe-
dalam perencanaan pembelajaran mata pelajar-
ngembangan materi pada perencanaan pem-
an IPS Kelas VII dengan materi keadaan alam
belajaran merujuk pada materi pokok dalam
dan aktivitas penduduk Indonesia akan di-
silabus dan kompetensi dasar yang termuat da-
deskripsikan sebagai berikut.
lam kompetensi inti ke tiga yaitu pengetahuan.
Selanjutnya materi pembelajaran dijabarkan Pendekatan scientific dalam perencanaan
dengan merujuk pada linierisasi kompetensi inti pembelajaran pleh guru diterapkan melalui
ke empat yaitu keterampilan. proses (a) mengamati, siswa mengamati video
hutan yang gundul di daerah hulu, hujan deras
Dalam perencanaan pembelajaran guru
di daerah hulu dan hilir, pembuangan sampah di
harus mampu mengintegrasikan dan meman-
sembarang tempat, sungai meluap dan banjir
faatkan teknologi informasi dan komunikasi
besar melanda daerah hilir, (b) menanya, siswa
(TIK) secara integratif, sistematis, dan efektif
menanyakan tentang faktor-faktor penyebab
sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal tersebut
banjir dari aspek alam, ekonomi, sosial, budaya,
bertujuan agar siswa dapat mengembangkan
(c) mencoba, siswa menyaksikan video tentang
pola berfikir tingkat tinggi dalam pembelajaran.
banjir yang terjadi di suatu wilayah, kemudian
Pemanfaatan TIK dalam perencanaan diminta untuk mencatat berbagai fakta yang
pembelajaran ditinjau dari (1) kesesuaian ma- relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
teri dengan fakta, konsep dan prosedur pem- diidentifikasi bersama di awal pembelajaran,
belajaran kurikulum 2013, (2) kesesuaian ran- (d) mengasosiasi, siswa melakukan kegiatan
cangan pembelajaran dengan pendekatan curah pendapat untuk menganalisis keterkaitan
scientific, (3) kesesuaian evaluasi pembelajaran antara daerah hulu dan hilir dalam konteks
menggunakan penilaian autentik. peristiwa banjir. Dalam proses mengasosiasi,
guru mengarahkan siswa untuk merumuskan
Berdasarkan rencana pelaksanaan pem-
simpulan tentang keterkaitan antara daerah
belajaran (RPP) dan pengisian angket oleh guru,
hulu dan hilir terhadap bencana alam banjir,
diperoleh hasil seperti gambar berikut.
(e) mengkomunikasikan, yaitu siswa melakukan
presentasi hasil analisis data di depan kelas
Perencanaan Pembelajaran yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok,
kemudian anggota kelompok lain memberikan
90 tanggapan.
Penilaian autentik dalam perencanaan
Persentase

70
pembelajaran meliputi (a) penilaian sikap, yaitu
50 96 97 guru melakukan observasi terhadap sikap siswa
81
dalam menghargai dan menghormati sesama,
30
menjaga kebersihan lingkungan kelas, meme-
10 lihara hubungan baik dengan teman,(b) penilai-
IPA IPS SENI an pengetahuan, berupa penilaian tes tertulis
Kelompok Mata Pelajaran
dan penugasan kelompok tentang materi ben-
cana alam, (c) penilaian keterampilan, yaitu
siswa diberi sebuah permasalahan dengan tema
Gambar 1. Persentase pemanfaatan TIK dalam upaya-upaya pencegahan terjadinya bencana
perencanaan pembelajaran banjir.
Berdasarkan data pada gambar 1 diper- Deskriptor pemanfaatan TIK dalam pe-
oleh hasil, pemanfaatan TIK dalam perencanaan rencanaan pembelajaran yang dibahas telah
pembelajaran guru kelompok mata pelajaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
IPA mencapai 96%, IPS mencapai 97% dan Seni dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
mencapai 81%. Ketiganya termasuk kategori Kurikulum 2013 yaitu pengembangan materi
sangat tinggi. pembelajaran merujuk pada materi pokok da-

12
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

lam silabus dan kompetensi dasar yang termuat


dalam kompetensi inti. Proses Pembelajaran

Hasil pengembangan materi pembelajar-


90
an dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu

Persentase
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Pendekat- 70
an yang digunakan dalam pembelajaran meng-
50 95 95
gunakan pendekatan scientific dan penilaian 79
yang digunakan adalah penilaian autentik. 30
Dari aspek komponen perencanaan pem- 10
belajaran, sudah sesuai dengan teori Sanjaya
IPA IPS SENI
(2006: 59), seorang guru dalam merancang
pembelajaran harus mampu melakukan sinkro- Kelompok Mata Pelajaran
nisasi terhadap komponen-komponen pem-
belajaran menjadi satu kesatuan yang utuh,
Gambar 2. Persentase pemanfaatan TIK dalam
meliputi tujuan, isi/materi, metode, media, dan
proses pembelajaran
evaluasi. Hal ini juga sesuai dengan teori
Sudjana (2009: 30), proses belajar-mengajar Berdasarkan data pada gambar 2 diper-
(pengajaran) pada dasarnya tidak lain ialah oleh hasil, pemanfaatan TIK dalam proses pem-
proses mengkoordinasi sejumlah komponen belajaran oleh guru kelompok mata pelajaran
(tujuan, bahan, metode dan alat, serta penilaian) IPA mencapai 95% termasuk kategori sangat
agar satu sama lain saling berhubungan dan tinggi, mata pelajaran IPS mencapai 95% ter-
saling berpengaruh sehingga menumbuhkan masuk kategori sangat tinggi dan mata pela-
kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin jaran Seni mencapai 79% termasuk kate-gori
menuju perubahan perilaku sesuai tujuan yang tinggi. Data yang diperoleh diperkuat deng-an
telah ditetapkan. kuesioner yang diberikan kepada siswa dan
data dokumen-tasi sejumlah enam RPP milik
guru.
B. Pemanfaatan teknologi informasi dan
Hasil data yang diperoleh menunjukan
komunikasi dalam proses
indikasi yang sesuai antara tingginya pe-
pembelajaran
manfaatan terhadap fasilitas pembelajaran ber-
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan basis TIK yang tersedia disekolah. Penggunaan
Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang media pembelajaran berbasis TIK secara tidak
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Mene- langsung dapat menambah pengetahuan siswa
ngah menjelaskan bahwa proses pembelajaran tentang perkembangan teknologi, guru me-
pada kurikulum 2013 menggunakan pendekat- manfaatkan media sesuai dengan kompetensi
an scientific. Pembelajaran yang digunakan oleh yang dimiliki, guru memanfaatkan banyak me-
guru diharuskan mengadopsi langkah-langkah dia pembelajaran berbasis TIK yang sudah ada
saintis dalam membangun pengetahuan melalui sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang
metode ilmiah. Model pembelajaran yang diha- diajarkan.
rapkan merujuk pada terbudayakannya ke-
Dalam melakukan analisis pemanfaatan
cakapan berpikir sains, terkembangkannya ke-
TIK dalam proses pembelajaran, peneliti me-
mampuan berpikir tingkat tinggi dan sense of
lakukan observasi lapangan terhadap tiga
inquiry siswa.
kelompok guru, yaitu IPA, IPS, dan Seni Budaya.
Pemanfaatan TIK dalam proses pem- Berdasarkan hasil observasi, contoh peman-
belajaran ditinjau dari pengintegrasian TIK faatan TIK dalam proses pembelajaran pada
ke dalam pendekatan scientific yangmeliputi mata pelajaran IPS Kelas VII Semester II dengan
proses (1) mengamati, (2) menanya,(3) men- materi keadaan alam dan aktivitas penduduk
coba,(4) mengasosiasi, dan (5) mengkomuni- Indonesia akan dideskripsikan sebagai berikut.
kasikan.
Pada proses pembelajaran, pendekatan
Berdasarkan hasil observasi dan pengisi- scientific diterapkan melalui proses(a) meng-
an angket oleh guru, diperoleh hasil seperti amati, siswa melihat video tentang hutan yang
gambar berikut. gundul, hujan deras di daerah hulu dan hilir hu-
tan, seseorang yang membuang sampah di sem-
barang tempat dan banjir besar melanda daerah

13
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

Ibu Kota Jakarta, (b) menanya, siswa mengaju- prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaandan
kan pertanyaan tentang berbagai faktor yang penilaian siswa dilakukan secara profesional,
menyebabkan banjir dari aspek alam, ekonomi, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
sosial dan budaya, (c) mencoba, siswa diberi dengan konteks sosial budaya dan (3) pela-
kesempatan untuk membaca buku teks pelajar- poran hasil penilaian siswa dilakukan secara
an tentang materi keadaan alam dan aktivitas objektif, akuntabel, dan informatif.
penduduk Indonesia untuk menjawab perta-
Pemanfaatan TIK dalam proses evaluai
nyaan yang muncul pada awal pembelajaran,
pembelajaran ditinjau dari penilaian autentik
(d) mengasosiasi, siswa diberi kesempatan
yang meliputi ranah yaitu sikap, pengetahuan
untuk melakukan kegiatan diskusi dan meng-
dan keterampilan yang disesuaikan dengan per-
analisis keterkaitan antara daerah hulu dan hilir
kembangan karakteristik siswa.
dalam konteks peristiwa banjir. Setelah itu
siswa diarahkan oleh guru untuk merumuskan Berdasarkan observasi dan pengisian
simpulan hasil diskusi tentang peristiwa banjir, angket oleh guru, diperoleh hasil seperti gam-
(e) mengkomunikasikan, siswa diberi kesem- bar berikut.
patan untuk melakukan presentasi hasil diskusi
di depan kelas yang diwakili oleh salah satu Evaluasi Pembelajaran
anggota kelompok, selanjutnya anggota kelom-
pok yang lain diarahkan oleh guru untuk mem-
90
berikan tanggapan.
Persentase
Deskriptor pemanfaatan TIK dalam pro- 70
ses pembelajaran yang dibahas telah sesuai 50 91 94
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan 83
Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang 30
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Mene-
10
ngah. Proses pembelajaran scientific merupakan
perpaduan antara proses pembelajaran yang IPA IPS SENI
semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan Kelompok Mata Pelajaran
konfirmasi, kemudian dilengkapi dengan proses
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
Gambar 3. Persentase pemanfaatan TIK dalam
mengkomunikasikan. Pada proses pembelajar-
proses pembelajaran
an scientific, guru dan siswa diharapkan dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komu- Berdasarkan data pada gambar 3 diper-
nikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif oleh hasil, pemanfaatan TIK dalam evaluasi
sesuai dengan situasi dan kondisi. pem-belajaran oleh guru kelompok mata pela-
jaran IPA mencapai 91%, mata pelajaran IPS
mencapai 94% dan mata pelajaran Seni men-
C. Pemanfaatan teknologi informasi dan
capai 83%. Ketiganya termasuk kategori sangat
komunikasi dalam evaluasi
tinggi.
pembelajaran
Pada penilaian autentik, guru melakukan
Pembelajaran kurikulum 2013 merupa-
evaluasi terhadap siswa yang meliputi tiga as-
kan pembelajaran kompetensi dengan memper-
pek yaitu sikap, pengetahuan, dan keteram-
kuat proses pembelajaran dan penilaian auten-
pilan sebagai hasil dari proses pembelajaran
tik untuk mencapai kompetensi sikap, penge-
yang telah dilakukan. Hal tersebut dilakukan a-
tahuan, dan keterampilan. Dalam melakukan
gar guru dapat melihat secara keseluruhan per-
evaluasi pembelajaran, guru harus mampu
kembangan belajar siswa.
mengintegrasikan dan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) sebagai media Pada mata pelajaran IPS Kelas VII
untuk mengetahui perkembangan siswa dalam Semester II dengan materi keadaan alam dan
pembelajaran. aktivitas penduduk di Indonesia, penilaian
autentik yang dilakukan oleh guru meliputi
Penilaian dalam kurikulum 2013 me-
(a) penilaian sikap, yaitu guru melakukan obser-
ngacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun
vasi terhadap sikap siswa dalam meng-hargai
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
dan menghormati sesama, menjaga ke-bersihan
Standar penilaian digunakan untuk menjamin
kelas, memelihara hubungan baik sesama
(1) perencanaan penilaian siswa sesuai dengan
teman, (b) penilaian pengetahuan, guru mela-
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan

14
Faisal Nur Iman/ IJCETS 3 (1) (2015): 10-16

kukan penilaian tes tertulis dan penugasan UCAPAN TERIMA KASIH


kelompok terkait materi keadaan alam dan ak-
Penulis mengucapkan terima kasih ke-
tivitas penduduk Indonesia,(c) penilaian kete-
pada: Drs. Nurussa’adah, M.Si, Ketua Jurusan
rampilan, yaitu siswa diberi sebuah per-ma-
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Sukardi,
salahan dengan tema upaya-upaya pencegahan
S. Pd, M.Pd Kepala SMP Negeri 1 Ungaran yang
terjadinya bencana banjir di Indonesia.
telah memberi izin penelitian, Suharto, S. Pd dan
Evaluasi dilakukan oleh guru selama dan Nitasari Titah Rahayu, S.Kom selaku guru yang
sesudah proses pembelajaran berlangsung. telah membimbing penulis dalam pe-laksanaan
Guru memberikan evaluasi pembelajaran ke- penelitian, Dr. Nurgoho. M.Psi yang telah mem-
pada siswa melalui tes formatif, sumatif, ke- berikan masukkan dan inspirasi terhadap penu-
terampilan, dan performansi. Keaktifan siswa lisan penelitian, Drs. Wardi, M. Pd sebagai
digunakan oleh guru sebagai feedback dan men- pembimbing penelitian yang telah memberikan
ciptakan sebuah pengetahuan baru bagi siswa. arahan dan masukkan selama melakukan pene-
litian.
Deskriptor pemanfaatan TIK dalam pe-
nilaian kurikulum 2013 yang dibahas telah
sesuai dengan pendapat Udin Saefudin Sa’ud
DAFTAR PUSTAKA
(2012: 172) tentang penilian autentik. Pada pe-
nilaian autentik guru melakukan pengumpulan Miarso, Y. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendi-
informasi tentang perkembangan belajar siswa dikan, Jakarta: Kencana.
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri
tersebut juga sesuai dengan Trianto (2010: 118) Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
yang menyebutkan tiga ranah penilaian auten- 2007tentang Standar Kualifikasi Akademik
tik, yaitu sikap (attitude), pengetahuan (know- dan Kompetensi Guru. Jakarta.
ledge), keterampilan (skill) siswa dalam pembe- Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendi-
lajaran. dikan dan Kebudayaan Nomor 81A,Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum.
Jakarta.
PENUTUP
Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendi-
Berdasarkan hasil penelitian terhadap dikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
pemanfaatan teknologi informasi dan komuni- 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
kasi pada pembelajaran oleh guru-guru di SMP Dasar dan Menengah. Jakarta.
Negeri 1 Ungaran dalam rangka implementasi Republik Indonesia. 2013. Peraturan Pemerintah No-
kurikulum 2013, dapat ditarik simpulan berikut mor 66 Tahun 2013 tentang Standar Peni-
(1) pemanfaatan TIK dalam perencanaan pem- laian Pendidikan. Jakarta.
belajaran kelompok mata pelajaran IPA mem- Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Pen-
peroleh hasil 96%, IPS memperoleh hasil 97% didikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun
dan Seni memperoleh hasil 81%, ketiganyater- 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
masuk kategori sangat tinggi,(2) pemanfaatan Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.
TIK pada proses pembelajaran kelompok mata Sa’ud, U.S. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfa-
pelajaran IPA memperoleh hasil 95% termasuk beta. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pem-
kategori sangat tinggi, IPS memperoleh hasil belajaranBerorientasi Standar Proses Pen-
95% termasuk kategori sangat tinggi dan Seni didikan. Jakarta: Prenada Media Group.
memperoleh hasil 79% termasuk kategori
Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar
tinggi, (3) pemanfaatan TIK pada evaluasi pem- Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
belajaran kelompok mata pelajaran IPA mem-
peroleh hasil 91%, IPS memperoleh hasil 94% Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran
dan Seni memperoleh hasil 83%, ketiganya Inovatif-Progresif.Jakarta:Prenada
Media Grup.
termasuk kategori sangat tinggi.

15

Anda mungkin juga menyukai