Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
SK DEKAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN.......................................... v
SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................... 32
A. Sistematika Proposal KTI ................................................................. 32
B. Sistematika KTI................................................................................. 33
C. Sistematika Proposal KTI Studi Kasus Fisioterapi............................ 35
D. Sistematika KTI Studi Kasus Fisioterapi........................................... 36
LAMPIRAN............................................................................................... 53
19P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 14: Contoh Daftar Arti lambang, Singkatan dan Istilah............. 73
Lampiran 15: Contoh Daftar Pustaka ...................................................... 74
Lampiran 16: Contoh Informed Consent................................................... 75
Lampiran 17: Contoh Cover CD KTI ........................................................ 76
Lampiran 18: Contoh Jurnal .................................................................... 77
Lampiran 19 : Contoh Poster....................................................................
KEPUTUSAN DEKAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
NOMOR : 22 / KEP / IK.7 / E.11/ X / 2016
TENTANG
PENETAPAN BUKU PANDUAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
PRODI D3 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Buku Panduan Penyusunan karya tulis
Pertama :
ilmiahMahasiswa Prodi D3 Fisioterapi Fakultas
Ilmu Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri dipakai oleh seluruh mahasiswa
Prodi D3 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dalam
penyusunan tugas akhir yang berbentukstudi kasus.
Keputusan ini mulai sejak tanggal ditetapkan
Kedua :
dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Tanggal : 28 Oktober 2016
21P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
BAB I
KETENTUAN PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH
22P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
A. TUGAS AKHIR
1. DEFINISI
a. Fakultas adalah unsur pelaksana akademikInstitut yang bertugas
mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi
kesehatan yang dapat tersusun atas prodi, laboratorium, dan unit-
unit pelaksana akademik yang dianggap perlu.
b. Dekan adalah pimpinan di lingkungan Fakultas IIK Bhakti Wiyata
Kediri
c. Ketua Program Studi (Kaprodi) adalah pimpinan program studi di
lingkungan Fakultas IIK Bhakti Wiyata Kediri
d. Tim pembimbing ialah pembimbing tugas akhir yang terdiri dari
pembimbing I dan pembimbing II.
e. Tim Penguji ialah tim yang ditugaskan oleh Dekan untuk menguji
Tugas Akhir
f. Sidang Karya Tulis Ilmiah adalah ujian tugas akhir program diploma
yang dilaksanakan di program studi untuk memperoleh gelar ahli
madya.
g. Mahasiswa ialah mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri.
h. Tugas Akhir adalah karya ilmiah dan kegiatan ilmiah
berbentukKarya Tulis Ilmiahyang wajib disusun oleh setiap
mahasiswa program diploma sebagai prasyarat memperoleh gelar
akademik di IIK Bhakti Wiyata Kediri
7. KOMUNIKASI PEMBIMBINGAN
a. Pembimbing I dan Pembimbing II melakukan pertemuan awal
untukmenyamakan persepsitentang bimbingannya.
24P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
b. Membuat kesepakatan dan jadwal dengan mahasiswa agar
penulisantugas akhir dapatdiselesaikan secara komprehensif.
c. Pembimbing I dan pembimbing II menggunakan lembar konsultasi
dan lembar kegiatan harian penelitian sebagaisarana komunikasi
antar pembimbing, mahasiswa dan program studi.
d. Dalam proses pembimbingan mahasiswa setiap menghadap dosen
pembimbing membawa lembar konsultasi, dokumen revisi
sebelumnya dan lembar kegiatan harian penelitian.
25P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
h. Produk akhir dari tugas akhir program diploma 3 berupa: naskah tugas
akhir programdiploma 3, naskah publikasi, dan/atau produk lain yang
menyertainya.
27P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
4) Pedoman Penilaian KTI (Studi Kasus) seperti tersebut pada butir
a, b, dan c di atas tercantum pada Buku PanduanKTI (Studi Kasus)
Mahasiswa.
5) Ujian Proposal KTI (Studi Kasus)dilaksanakan untuk menentukan
kelayakan melanjutkan penelitian.
6) Nilai akhir KTI (Studi Kasus)terdiri dari 25 % nilai proses
pembimbingan dan 75 % nilai sidang
7. KRITERIA KELULUSAN
a. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian apabila nilai akhir yang
merupakan nilai rata-rata dari Tim penguji minimal 65 (B).
b. Nilai ujian ulang KTI (Studi Kasus)maksimal 69,99 (B).
c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus wajib memperbaiki naskah KTI
(Studi Kasus), membuat jurnal dan poster, dengan memperhatikan
saran dari para anggota Tim penguji melalui Pembimbing I dan
menyerahkan naskah KTI (Studi Kasus)dan jurnal yang sudah
ditandatangani oleh Pembimbing sebanyak dua rangkap beserta
soft copy nya serta Surat Pernyataan Kepemilikan Produk Karya
Tulis kepada Dekan sebagai syarat yudisium.
d. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan tersebut dalam ayat
2, tidak diperbolehkan mengambil surat keterangan lulus, ijasah dan
transkrip nilai.
C. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. PRODUK TUGAS AKHIR
a. Naskah publikasi didokumentasikan dalam pustaka digital
b. Naskah publikasi yang layak, dapat dimasukkan dalam jurnal ilmiah.
c. Laporan tugas akhir didokumentasikan di perpustakaan .
d. Poster dipasang di tempat yang disediakan.
e. Hasil implementasi desain (pembuatan alat dalam bentuk prototype,
media, atau model)dipamerkan saat ujian dan didokumentasikan
dilaboratorium program studi ataudipergunakandalam pembelajaran.
2. PERNYATAAN KELULUSAN
a. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan tugas akhir jika telah
lulussidangsarjana/diplomayang diumumkan pada saat yudisium.
b. Mahasiswa dinyatakan telah lulusdiploma jika telah mendapatsurat
keputusan Lulus danSurat Keterangan Lulus yang dikeluarkanoleh
Dekan.
c. Untuk mendapatkan Surat Keterangan Lulus, mahasiswa harus
telahlulus semua matakuliahyang diprogram dan telah
menyerahkanlaporan tugas akhir sesuai peraturan yangberlaku.
d. Surat Keterangan Lulus yang dikeluarkan oleh Dekan dipergunakan
untuk mengambil ijazah danTranskrip Akademik setelah mengikuti
wisuda.
6. PELANGGARAN
Tugas akhir harus menghindari terjadinya research misconductyang
terdiri atas beberapahal berikut :
a. Plagiat yaitu apabila sebagian atau bahkan seluruhnya menjiplak
atau menyalin produkpenelitian lain tanpa merujuk pada sumbernya.
b. Fabrikasiyaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil
rekayasa peneliti atau merupakan data yang sebetulnya tidak ada
atau tidak pernah dikumpulkan sebelumnya oleh peneliti.
c. Falsifikasi yaitu apabila peneliti dengan sengaja mengganti,
mengubah, memodifikasi, ataupun merekayasa data yang ada
sedemikian rupa untuk kepentingan peneliti sehingga informasi yang
dikandung menjadi menyimpang dan bahkan dapat menyesatkan
(misleading).
d. Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau menggunakan data
hasil penelitian yang tidak dipublikasikan oleh peneliti lain tanpa
29P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
menyebutkan sumbernya atau bahkan tanpa ijin dari peneliti yang
bersangkutan.
e. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih
berupa manuskrip dan proposal penelitian yang sedang dalam
proses review.
f. Melakukan publikasi ganda yaitu secara sengaja mempublikasikan
artikel yang sama lebihdari satu jurnal.
g. Melakukan penelitian tanpa mengindahkan peraturan-
peraturansetempat yang masihberlaku dan secara jelas dibuat untuk
melindungi kepentingan subyek atau kesehatan dan keamanan
masyarakat.
h. Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau
menghilangkan data hasil penelitianorang lain untuk kepentingan
pribadi.
i. Penyuapan: mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen
pembimbing/penguji
j. Pemalsuan: dengan sengaja/tidak/tanpa ijin mengganti/
mengubah/memalsukan nilai, keterangan (data)atau tanda tangan
dalam ruang lingkuppenyusunan karya ilmiah.
7. SANKSI
Jika terjadi kecurangan-kecurangan maka akan diambil tindakanberupa:
a. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
b. Pengurangan nilai akhir KTI (Studi Kasus)
c. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan tugas akhir
sehinggaharus dilakukan pengulanganpembuatanKTI (Studi Kasus)
mulai dari awal
d. Sanksi lebih lanjut akan disesuaikan dengan aturan institusi.
30P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH
31P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAGIAN AWAL
C. Halaman Persetujuan
Berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing dan ketua
Program Studi telah menyetujui KTI (baik di seminar proposal atau sidang
akhir).
Secara rinci komponen pada halaman persetujuan adalah :
1. Teks HALAMAN PERSETUJUAN: jenis huruf Times New Roman, huruf
kapital, ukuran 12, cetak tebal dan ditulis ditengah (center).
2. Judul skripsi: jenis huruf Times New Roman, huruf kapital, ukuran 12,
cetak tebal dan ditulis ditengah (center).
3. Teks PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH. Untuk naskah karya tulis
ilmiah tulisan proposal dihapus, sehingga menjadi KARYA TULIS
ILMIAH. Ditulis dengan jenis huruf Times New Roman, huruf kapital,
ukuran 12, cetak tebal dan ditulis ditengah (center)
4. Nama peneliti (mahasiswa) dan NIM: jenis huruf Times New Roman,
ukuran 12, huruf kapital dan dicetak tebal.
5. Tanggal, bulan dan tahun disetujui oleh pembimbing untuk
melaksanakan ujian.
32P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
6. Tanda tangan, nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II: penulisan
gelar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua Prodi dan di stempel prodi.
D. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan menunjukkan bahwa tulisan KTI telah diuji dan berisi
tanda tangan para penguji, disertakan pada naskah hard cover. Pengesahan
ini barudiberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang
bersangkutan sesuai dengan saran yang diberikan oleh para penguji pada
saat berlangsungnya ujian. Dalam halaman pengesahan dicantumkan:
1. Teks HALAMAN PENGESAHAN: jenis huruf Times New Roman, ukuran
12, huruf kapital, dicetak tebal dan ditulis ditengah (center).
2. Judul skripsi: jenis huruf Times New Roman, ukuran 12, huruf kapital,
dicetak tebal dan ditulis ditengah (center).
3. Nama peneliti (mahasiswa) dan NIM: Jenis huruf Times New Roman,
ukuran 12, huruf Kapital dan cetak tebal.
4. Tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang KTI .
5. Tanda tangan, nama lengkap masing-masing penguji. Penulisan gelar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Diketahui oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, ditandatangani dan
distempel fakultas.
F. Kata Pengantar
Dalam lembar ini dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada institusi, pembimbing (sebaiknya disebutkan kontribusi yang
diberikan oleh masing-masing pembimbing), lembaga, organisasi dan atau
pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan penulisan KTI.
Teks KATA PENGANTAR: diketik dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
Isi dari kata pengantar diketik dengan spasi 2 dengan ukuran 12 dan font
Times New Roman. Panjang teks tidak lebih dari 2 halaman. Bagian akhir
teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut
nama terang.
33P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
2) Judul: diketik menggunakan huruf kecil, kecuali setiap awal kata
menggunakan huruf besar, font Times New Roman, ukuran 12
3) Nama penulis, pembimbing I dan pembimbing II diberi tanda angka arab
kecil pangkat diakhir nama (nama pembimbing tanpa gelar)
4) Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (1 spasi) dengan
jumlah kata 200 s.d 300 kata dalam satu paragraf/alinea
5) Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari KTI yang mencakup:
latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil, kesimpulandan
saran yang diajukan
6) Kata kunci yang ditempatkan di bawah alinea terakhir. Jumlah kata kunci
berkisar antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) kata. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah, karena dengan kata kunci dapat
ditemukan judul KTIbeserta abstraknya dengan mudah
H. Abstract (Bahasa Inggris)
Halaman ini berisi bentuk bahasa inggris dari abstrak bahasa Indonesia
pada halaman sebelumnya
34P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak
dua spasi
35P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAGIAN INTI
KTI STUDI KASUS
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Berisi penjelasan tentang kasus yang diangkat dalam studi kasus.
Diawali dengan uraian tentang faktor-faktor rasionalitas yang
melatarbelakangi mengapa masalah itu perlu dipaparkan dalam suatu
laporan karya tulis ilmiah. Bisa dimulai dengan paparan tentang
gambaran epidemiologis, permasalahan pasien secara umum dan yang
terkait dengan gangguan gerak dan fungsi, penatalaksanaan fisioterapi
dan mekanisme pengaruh penatalaksanaanfisioterapi terhadap
problematiknya. Tentunya semua data yang dikemukakan disini harus
didukung dengan literatur yang relevan dan diakhiri dengan pernyataan
tentang apa yang diharapkan dari penyusunan KTI tersebut.
2. Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah KTI harus dapat menunjukkan inti dari suatu
permasalahan KTI dan variabel-variabel yang hendak diteliti. Kata tanya
yang digunakan adalah BAGAIMANA PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI....... dan seterusnya, tidak boleh menggunakan kata tanya
APAKAH ADA PENGARUH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI.......
DAN seterusnya. Didalam KTI ini mahasiswa tidak membuktikan
pengaruh atau tidak melakukan suatu penelitian, tetapi hanya
memaparkan bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada suatu kasus
nyata yang didasarkan paada landasan teori dan evidence based yang
relevan dan memadai.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diperoleh dari pengalaman nyata dalam melaksanakan keilmuannya
sesuai dengan kompetensi masing-masing
b. Tujuan Khusus
Diperoleh dari penerapan ilmu dan dari pengkajian sampai evaluasi
manajemen penanganan pasien.
Biasanya dimulai dengan kata-kata untuk mengetahui atau Untuk
mendalami penatalaksanaan fisioterapi ..... dan seterusnya
4. Manfaat
Manfaat KTI merupakan bentuk pernyataan bahwa KTI yang diusulkan
dapat mendorong perkembangan keilmuan fisioterapi dan akan
bermanfaat bagi perkembangan layanan praktik fisioterapi. Selain itu
dapat memberikan menfaat untuk pasien dan masyarakat pada
umumnya
36P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
5. Batasan Masalah
Berisi tentang batasan masalah yang berada diluar materi penelitian.
Menjelaskan tentang hal-hal yang berada diluar lingkup penelitian
berdasarkan diagnosa bandingnya
B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Deskripsi Kasus
Berisi tentang pengertian/ definisi kasus, anatomi, fisiologi dan
biomekanika terapan, dan patologi kasus, tanda dan gejala, prognosis,
dan diagnosa banding. Keluasan dan kedalaman paparan ini tergantung
pada topik KTI yang diangkat dan didukung oleh literatur yang relevan.
2. Problematika Fisioterapi
Berisi tentang problematika fisioterapi akibat dari proses patologi yang
diangkat sebagai topik dalam KTI. Problematik ini sesuai dengan ICF
(WHO, 2001) yaitu impairmen, limitasi sktivitas fungsional, dan restriksi
partisipasi. Dijelaskan juga mengapa problem-problem tersebut muncul
uang didukung oleh literatur.
3. Teknilogi Intervensi
Mencakup antara lain dasar-dasar teori tekonologi intervensi yang
digunakan dalam topik KTI. Penjelasan berupa defini, efek fisiologis, efek
terapeutik, indikasi, kontraindikasi, mekanisme teknologi intervensi ini
dalam mengatasi problematik fisioterapi yang didukung oleh literatur dan
evidence yang berhubungan dengan problematika fisioterapi pada
penelitian ini.
C. BAB III KERANGKA KONSEP
Bagian ini memuat garis besar pemikiran teoritis yang akan menuntun
peneliti dalam melakukan penelitian dan menganalisa data. Kerangka
konsep penelitian dapat berbentuk bagan/skema, model matematik, atau
persamaan fungsional, yang menunjukkan keterkaitan antar teori dan
dilengkapi dengan uraian kualitatif/narasi/penjelasan.
Langkah-langkah membuat kerangka konsep :
a. Menentukan fenomena dan variabel yang akan diteliti.
b. Menguraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti.
c. Mengaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah diuraikan.
Mencantumkan sumber teori yang digunakan sebagai acuan kerangka
konsep.
37P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
D. BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN DAN PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI
Untukpenatalaksanaan proposal KTI menggunakan format seperti
berikut:
1. Rencana Penelitian
Berisi tentang rencana desain penelitian berupa metode, waktu, dan tempat
penelitian tersebut dilakukan.
2. Rencana Pengkajian
Rencana pengkajian dimulai dari anamnesis, diikuti dengan pemeriksaan
gerak, pemeriksaan khusus dan seterusnya yang dianggap perlu atau
berhubungan dengan kondisi yang dibahas.
3. Problematika Fisioterapi(perkiraan )
Dari rencana pemeriksaan pada kondisi yang dibahas, kemudian disusunlah
perkiraan problematika fisioterapi yang mungkin mucul dari kondisi tersebut.
4. Tujuan Fisioterapi(perkiraan)
Berdasarkan problematik yang mungkin akan muncul disusunlah tujuan
fisioterapi yang mungkin akan dikategorikan dalam tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang.
7. Rencana Evaluasi
Menjelaskan tentang rencana evaluasi baik sesaat atau periodik, untuk
menilai pengaruh tindakan terapi dan tindakan lanjut yang diperlukan.
Penatalaksaan Fisioterapi untuk KTI hampir sama dengan yang ada di
proposal KTI, tetapi sudah bukan rencana dan perkiraan lagi melainkan
sudah dilakukan, meliputi pengkajian, problematik fisioterapi, tujuan
fisioterapi, teknologi intervensi alternatif, pelaksanaan tindakan fisioterapi
dan evaluasi.
38P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
E. BAB V PEMBAHASAN
Subbab pembahasan yang berisi tentang alasan-alasan memilih teknologi
intervensi yang terpilih, alasan-alasan memilih dosis dan metode intervensi
dalam mencapai tujuan yang didasari oleh literature (jurnal) dan evidence
yang relevan dan memadai.Perlu diingat bahwa rencana evaluasi bukan
suatu jawaban dari rumusan masalah namun merupakan suatu hasil akibat
dari penatalaksanaan tersebut. Misal hasil dari terapi yang membahas
tentang penatalaksanaan yang dilakukan dari T1 sampai T6 atau sesuai
jurnal, apakah setiap terapi ada perubahan penatalaksanaan atau tidak, jika
ada perubahan penatalaksanaan maka dijelaskan mengapa
penatalaksanaannya berubah, jika tidak berubah penatalaksanaan maka
dijelaskan mengapa penatalaksanaannya tidak berubah.
F. BAB VI PENUTUP
Dalam bab penutup berisi kesimpulandan saran yang dinyatakan secara
terpisah.
1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang merupakan
jawaban dari rumusan masalah tentang bagaimana penatalaksanaan
fisioterapi yang benar pada kondisi yang dibahas.
2. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, yang
ditunjukkan kepada pasien, keluarga, masyarakat, sesama fisioterapi dan
pihak-pihak lain yang dianggap dibutuhkan.
39P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAGIAN AKHIR
Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar
pustakadan lampiran.
A. Daftar Pustaka
1. Menyebutkan daftar pustaka yang akan dipakai oleh peneliti dalam
menyusun KTI
2. Penulisan daftar pustaka sesuai pedoman
3. Menggunakan edisi/tahun terbaru (maksimal 10 tahun)
B. Lampiran
Bagian ini diawali dengan lembar kosong dengan tulisan LAMPIRAN
ditengah kertas dan tidak diberi nomor halaman. Halaman berikutnya adalah
isi lampiran. Setiap lampiran diberi nomor lampiran dan judul lampiran yang
diletakkan di bagian kiri-atas halaman. Nomor halaman lampiran ditulis
dengan angka arab, diletakkan di bagian kanan-atas. Urutan nomor halaman
lampiran lanjutan dari halaman daftar pustaka.
Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi
penjelasan antara lain :
1. Jadwal Penelitian (pada proposal)
2. Informed Consent, terkait etika penelitian.
Etika penelitian merupakan suatu keharusan pada saat akan memulai
suatu penelitian untuk menjaga kerahasiaan dan memberi keamanan
pada responden, misalnya anonymity, confidentiality, dll.
3. Instrumen Penelitian yang digunakan
4. Skema Kerja (bila ada)
5. Ijin pengambilan data awal dan Ijin penelitian
6. Hasil pengolahan data dengan komputer
7. Foto dokumentasi penelitian
8. Data sekunder
9. Untuk D3 Fisioterapi, berupa laporan status klinik yang sudah terisi
lengkap disertai dengan pengesahan dari pembimbing praktek klinik dan
daftar riwayat hidup singkat dari penulis KTI
40P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
SISTEMATIKA PENULISAN
BAGIAN AWAL
1. Sampul Depan
2. Sampul Dalam
3. Halaman Persetujuan
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar
7. Daftar Lampiran
8. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
E. Batasan Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
B. Problematika Fisioterapi
C. Teknologi Intervensi
BAB III KERANGKA KONSEP
BABIV RENCANA METODOLOGI PENELITIAN DAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
A. Rencana Penelitian
B. Rencana Pengkajian
C. Problematika Fisioterapi
D. Tujuan Fisioterapi
E. Teknologi Intervensi Alternatif
F. Rencana Pelaksanaan Tindakan Fisioterapi
G. Rencana Evaluasi
BAGIAN PENUTUP
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
41P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
B. SISTEMATIKA KTI (STUDI KASUS)
BAGIAN AWAL
1. Sampul Depan
2. Sampul Dalam
3. Halaman Persetujuan
4. Halaman Pengesahan
5. Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian
6. Kata Pengantar
7. Abstrak
8. Abstract
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel
11. Daftar Gambar
12. Daftar Lampiran
13. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
E. Batasan Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
B. Problematika Fisioterapi
C. Teknologi Intervensi
BAB III KERANGKA KONSEP
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN DAN PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI
A. Pengkajian
B. Problematika Fisioterapi
C. Tujuan Fisioterapi
D. Teknologi Intervensi Alternatif
E. Pelaksanaan Tindakan Fisioterapi
F. Evaluasi
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
42P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAB III
TATA CARA
PENULISAN DAN
PENCETAKAN
A. KETENTUAN TENTANG JUDUL KTI
1. Judul KTI harus terkait dan mengandung makna sesuai
seperti apa yang ada pada rumusan masalah, tujuan, metode dan
kesimpulan.
2. Kalau judul melebihi 20 kata atau paling banyak 3 baris,
maka hendaknya judul diubah/diganti sehingga ada judul utama dan ada
sub-judul yang ditulis setelah judul utama sebagai kalimat tersendiri
(bentuk font 14 dicetak tebal). Sub-judul ini merupakan kalimat yang
membatasi luasnya makna judul utama yang ditulis lebih ringkas.
C. PERCETAKAN
1. Naskah KTI diketik dengan komputer menggunakan
pencetak (printer) warna tinta hitam (bukan dot matrix) menggunakan
huruf”Times New Roman”, ukuran 12 berjarak 2 spasi. Naskah Karya
Ilmiah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak balik).
2. Untuk catatan kaki, judul, keterangan dan isi diagram, tabel,
gambar dan daftar pustaka, berjarak satu spasi.
3. Huruf pertama dalam paragraf baru dimulai 1 cm dari batas
tepi kiri naskah. Tidak diperbolehkan memulai paragraf baru pada dasar
halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris.
4. Baris terakhir dari satu paragraf tidak boleh ditulis pada
halaman baru berikutnya.
5. Huruf pertama sesudah tanda baca, titik koma, titik ganda,
dan titik cetak, dicetak dengan menyisipkan satu rongga (ruang antara 2
huruf) dibelakang tanda baca tersebut.
6. Untuk gambar dan tabel boleh di cetak dengan tinta warna
kalau memang dapat meningkatkan tampilan.
7. Judul tabel, gambar, dll tidak boleh terpisah dari gambar.
8. Kepala tabel (header) harus tetap ada jika ganti halaman.
38P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
D. PEMAKAIAN BAHASA INDONESIABAKU
1. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah KTI harus
Bahasa Indonesia yang baku, kemudian Bahasa Indonesia yang lazim,
dan pilihan berikutnya adalah Bahasa Inggris atau bahasa asing lain
dengan ditulis huruf miring (”italic”) kecuali Abstract
2. Kaidah tata bahasa harus ditaati dan kalimat harus utuh dan
lengkap. Tanda baca dipergunakan seperlunya untuk dapat
memudahkan antara anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat
keterangan dari kalimat yang diterangkan dan sebagainya.
3. Kata ganti orang, terutama ganti orang pertama (saya dan
kami), tidak diperbolehkan digunakan dalam naskah Karya Ilmiah,
kecuali dalam kalimat kutipan.
4. Kalimat disusun sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut
tidak perlu memakai kata ganti orang.
5. Suku kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tatabahasa.
6. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong.
7. Pemisahan kata asing harus mengikuti cara yang
ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut.
E. PENOMORAN HALAMAN
1. Halaman pada bagian awal diberi nomor dengan angka
Romawi kapital kecil: i, ii, iii, iv, dan seterusnya. Nomor halaman bagian
persiapan dicetak ditengah1,5 cm di atas tepi bawah kertas. Penomoran
halaman mulai dicetak dari halaman kata pengantar, tetapi halaman i
dihitung dari halaman sampul dalam.
2. Halaman bagian inti KTI diberi angka Arab 1, 2, 3, dan
seterusnya. Nomor halaman dicetak di tepi kanan atas, 1,5 cm di atas
baris pertama, kecuali pada halaman bab, nomor halaman ditulis di
bagian bawah (tengah) halaman, 1cm dari baris terakhir.
3. Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan dari nomor
halaman bagian tubuh utama KTI, dan dicetak dengan aturan yang sama.
F. PENULISAN BAB
1. Misalnya bab pendahuluan, yaitu kata BAB I dicetak tepat di
tengah halaman, tiga cm di bawah batas tepi atas kertas dengan huruf
kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik.
2. Judul bab, yaitu PENDAHULUAN dicetak dengan huruf kapital dengan
jarak dua spasi di bawah BAB I, tanpa diakhiri dengan tanda titik.
3. Judul anak bab pertama ditulis tiga spasi di bawah baris
terakhir dari judul bab.
4. Penulisan nomor & judul anak bab dst.nya ditulis sebagai
berikut :
39P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
a. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi (I, II, III
dst.), sedang nomor subbab ditulis dengan Huruf kapital (A, B, C
dst.), keduanya tanpa diakhiri titik.
b. Nomor dan judul pada subbab, perlu dimuat pada
halaman daftar isi.
c. Nomor anak subbab ditulis dengan angka Arab (1,
2, 3, dst).
d. Anak berikutnya a, b, c, dst
e. Anak berikutnya 1), 2), 3), dst
f. Anak berikutnya a), b), c), dst
g. Anak berikutnya i, ii, iii, dst
5. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedangkan judul sub
bab dan anak sub bab ditulis dengan huruf kecil, dimana huruf pertama
dari setiap kata (pada sub bab) dan huruf pertama dari kata pertama
pada anak sub bab ditulis dengan huruf kapital. Judul bab dan judul sub
bab dst.nya tidak diakhiri dengan titik.
6. Pemberian nomor selain judul sub bab, anak sub bab
dst.nya ditulis menggunakan angka Arab dengan kurung buka dan
kurung tutup. Contoh : (1), (2), dst.
G. GAMBAR
1. Istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik,
diagram, denah, peta, bagan monogram, diagram alir dan foto.
2. Huruf, angka, dan tanda baca lain yang dipakai
pada gambar harus jelas.
3. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai
untuk naskah Karya Ilmiah, yang dapat dicetak dengan bantuan
scanner, atau program komputer yang sesuai.
40P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
2. Gambar diletakkan simetrik terhadap kertas yang
digunakan.
3. Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat
diletakkan sejajar lebar kertas atau sejajar panjang kertas.
4. Untuk hal yang disebut terakhir, maka gambar
sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk
memudahkan pembacaan.
5. Gambar dengan sisi terpanjang sejajar lebar kertas
boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks.
Dalam hal ini maka garis batas gambar harus terletak tiga spasi dari
baris terakhir. Teks setelah gambar harus terletak tiga spasi di bawah
garis batas bawah gambar. Nomor dan judul gambar diletakkan dibawah
gambar.
6. Cara penulisan nomor dan judul gambar, angka
pertama dengan angka romawi menunjukkan nomor bab tempat gambar
tersebut terdapat, sedangkan angka kedua yang ditulis juga dengan
angka Arab menunjukkan nomor urut gambar dalam bab (II.3, III.1, dst).
7. Nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali
huruf pertama kata pertama ditulis dengan huruf-huruf kapital.
8. Baris-baris dari judul gambar dipisahkan dengan 1
spasi.
9. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih
besar dari halaman naskah, dilipat untuk mencapai ukuran halaman
naskah dan dapat dimasukkan ke dalam teks batang tubuh Karya Ilmiah
atau sebaiknya dimasukkan ke dalam lampiran.
J. SUMBER GAMBAR
Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan
nam penulis dan nama tahun di daftar pustaka di belakang atau di bawah
gambar.
K. TABEL
1. Tabel di buat pada kertas naskah.
2. Huruf dan angka tabel harus di cetak.
3. Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa
sehingga tabel mudah di baca.
4. Jarak suatu angka dengan angka di bawah atau di
atasnya harus satu setengah spasi, yang penting adalah agar tabel
mudah di baca.
5. Seperti halnya gambar maka tabel juga mempunyai
garis batas umumnya berupa garis semu.
6. Tabel diletakkan pada halaman naskah sedemikian
rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang boleh
dicetak dan tabel terletak simetris didalamnya.
41P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
7. Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan lebar
kertas atau panjang kertas. Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh
halaman diisi dengan tabel tanpa teks naskah.
8. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara
baris-baris kalimat teks tubuh utama Karya Ilmiah.Dalam hal ini maka
garis batas bawah tabel harus terletak tiga spasi di atas kalimat teratas
di bawah tabel.
9. Di atas garis batas atas tabel dituliskan nomor dan
judul tabel.
10. Jika tabel terdiri dari dua baris atau lebih maka bari-
baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
11. Nomor tabel ditulis dengan dua angka yang
dipisahkan oleh sebuah titik. Angka pertama dengan angka romawi
menunjukkan nomor bab tempat tabel tersebut terdapat, sedangkan
angka kedua yang ditulis dengan angka Arab menunjukkan nomor urut
tabel dalam bab (II.3, IV.1, dst).
12. Nama tabel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama kata pertama ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris dari judul
tabel dipisahkan dengan 1 spasi.
13. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang
tercantum dalam halaman daftar tabel.
14. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di
bawah garis terakhir teks, sedang baris terakhir judul harus terletak dua
spasi di atas garis batas atas tabel.
15. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar
dari halaman naskah dapat diterima. Tetapi sebaiknya hanya tabel yang
jika dapat dilipat stu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja
yang dimasukkan ke dalam teks tubuh utama.
16. Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran
saja.
M. ANGKA
1. Yang dimaksud dengan angka adalah angka
Arab. Angka yang digunakan untuk menyatakan :
42P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
a. Besar ukuran, misalnya panjang (174 cm), massa (81,0 kg),
berat (1,25 g; 0,225 g; 1,22550 g), suhu (250 o C), persentase (95,70
%),, dan lain-lain.
b. Nomor halaman
c. Tanggal (misal : 17 Desember 1999)
d. Waktu (misal : pukul 10.45 pagi)
e. Bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus,
termasuk bilangan pecahan.
f. Lain-lain.
2. Tanda desimal dinyatakan dalam koma, misal : 22,5 (dua puluh dua
setengah). Banyaknya angka desimal tergantung dari kepekaan alat ukur
atau metode yang digunakan.
3. Tanda ribuan dinyatakan dalam titik, misal 1.000.000 (satu juta).
Bilangan lebih kecil dari sepuluh dapat ditulis dengan kata-kata, misalnya
enam perguruan tinggi; tetapi lebih besar dari sepuluh digunakan angka,
misalnya 17 buah mangga.
4. Besar tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besar
secara umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang lalu,
usia empat puluh, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa
ratus centimeter dan lain-lain.
5. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal
kalimat memerlukan bilangan atau angka, bilangan tersebut ditulis
dengan kata-kata, atau susunan kalimat diubah sedemikian rupa
sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.
6. Untuk menyatakan bilangan, tidak boleh menggunakan angka Kapital
(Romawi).
43P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
dimana rumus tersebut terletak. Angka kedua, yang berupa angka Arab,
menunjukkan nomor urut rumus dalam bab.
7. Substitusi variabel dengan harganya untuk operasinya
aritmatik dituliskan seperti pada penulisan rumus. Dalam hal ini,
dihindari pemakaian titik sebagai tanda kali.
O. CETAK MIRING
1. Ukuran huruf yang dipakai untuk cetak miring harus sama
besar ukurannya dengan huruf untuk naskah.
2. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama
majalah ilmiah. Cetak miring digunakan pada kata atau istilah dalam
bahasa asing misalnya penggunaan bahasa latinuntuk nama tumbuhan,
Sonchus arvensis L., nama hewan, Guenia pig, nama mikroba,
Staphylococcus aureus, cara pemakaian obat dalam resep, signa usus
externus, bahasa inggris seperti nama penyakit Dengue haemorragic
fever, nama organisasi World Health Organization.
P. TANDA PETIK
Tanda petik digunakan untuk bahasa asing yang sulit diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia, contoh : ‘aging’ pada metode Gravimetri.
Q. PENULISAN KUTIPAN
1. Sumber Kutipan dari Naskah Publikasi
Bahan yang langsung dikutip dari penulis artikel lain atau artikel yang
pernah ditulis sendiridan telah dipublikasi sebelumnya oleh penulis harus
ditulis lengkap kata demi kata sesuaidengan apa yang tertulis pada
artikel asli. Selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan
halaman yang memuat informasi tersebut di dalam tanda kurung
ataunama di luar tanda kurung. Contoh :
“Satu elemen penting dari ‘komunitas yang sehat’ adalah layanan yang
kompeten” (Wass,1994 : 37)
atau
Menurut Wass (1994 : 37), “Satu elemen penting dari komunitas yang
sehat’ adalah layananyang kompeten”.
44P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
2. Sumber Kutipan Dari Bahan Internet
Bahan yang dikutip dari naskah yang didapatkan dari sumber elektronik
(misalnya internet)kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari
naskah tersebut kecuali untuk naskahyang ditampilkan dengan format
lengkap seperti jurnal. Naskah yang tidak ada halamanaslinya untuk
kutipan langsung dapat menggunakan nomor paragraf dengan
menggunakansimbol ¶ dan nomor paragraf. Contoh :
Contoh :
………..(Brown, 1997, Conclusion Section, ¶ 1, http;//.findarticles.com,
diperoleh tanggal 15 September 2007).
a. Kutipan Singkat
Yaitu kurang dari 40 kata dapat diketik langsung dalam teks dengan
menggunakan tandakutip ganda pada permulaan dan akhir kutipan.
45P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Namun jika ada kata penting yang inginditonjolkan gunakan tanda
petik tunggal sebelum dan sesudah kata penting tersebut.Contoh:
b. Kutipan Panjang
Yaitu bila sebanyak 40 kata lebih, diketik pada paragraf tersendiri
tidak perlumenggunakan tanda kutip ganda. Diketik satu tab ke 1
dalam. Contoh:
Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, 1994) : definisi komunitas yang
kompeten adalahsatu dari beberapa komponen komunitas berikut :
(1) mampu berkolaborasi secaraefektif dalam mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan komunitas; (2) dapat
mencapaikesepakatan dalam penetapan tujuan dan prioritas; dan (3)
dapat berkolaborasi secaraefektif di dalam melakukan tindakan yang
dibutuhkan (hlm 37-38).
Untuk bagian kalimat yang tidak dianggap penting dan akan
dihilangkan, maka bagiantersebut diganti dengan tiga titik … apabila
bagian tersebut terletak di akhir kalimat.
Jika nama penulis ditulis di dalam tanda kurung kata ‘dan’ ditulis dengan
simbol ‘&’. Contoh:
Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu
(Pender, Murdaugh& Parsons, 2003)
Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan
diikuti dengan kata et al.(tahun). Contoh :
Parsons, et al. (2000)…………. atau
……………………….(Parsons, et al. 2000)
R. DAFTAR PUSTAKA
1. Jenis-jenis/Sumber Informasi
Sumber Informasi yang ditulis di dalam daftar pustaka haruslah relevan
dengan masalahpenelitian. Sumber informasi ini dapat berupa : buku,
salah satu bab dari suatu buku, artikel di dalam suatu jurnal, artikel dari
46P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
sumber elektronik, monograf, makalah dari suatu pertemuan ilmiah yang
telah diterbitkan oleh suatu institusi/badan laporan atau penerbitan resmi
dari suau institusi/departemen, artikel dari surat kabar dan naskah yang
sedang disiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan sedang
dicetak dalam tanda kurung (sedang dicetak).
Penulisan artikel dengan penulis yang sama, diterbitkan pada tahun yang
sama, maka ditulis dengan abjad a,b,c, dst sesuai dengan jumlah yang
diterbitkan. Contoh :
Hewlett, L.S. 2002a. Control….
Hewlett, L.S. 2002b. Roles of….
Nay, R., & Garrat, S. 1999. Nursing older people : Issues and
innovations. Sydney : Maclennan &Petty, Pty,Ltd.
47P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Bjork, R.A. 1989. Retrival inhibition as an adaptive mechanism in human
memory, dalam Roediger, H.L., & Craik, F.I.M. (Eds), Varieties of
memory & consiusness (hlm. 309-330). Hillsdale, NJ : Erlbaum.
Author, B.B., & Author, A.A. 2001. Judul artikel. Judultempat monograf
diterbitkan, volume,), hlm. 6-9.
48P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
program studi diserahkan kepada bagian administrasi program studi
dengan ketentuan :
a) Naskah KTI
Naskah berisi full-text, bagian awal sampai dengan lampiran. File
lembar pengesahan disertai tanda tangan dan stempel kemudian di
scan). Surat pernyataan keaslian penelitian ditandatangani
mahasiswa bermaterai Rp. 6000. Jumlah eksemplar yang
dikumpulkan minimal 2.
b) Jurnal tugas akhir
Dikumpulkan dalam bentuk Hardcopy/print out berjumlah 1 eksemplar.
c) Poster : 1 lembar dalam bentuk print out
d) Naskah KTI, jurnal, dan poster juga dikumpulkan dalam bentuk soft
copy Keping CD. KTI dan jurnal berupa file pdf&word. Poster berupa
file jpg.
49P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAB IV
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
JURNAL
SISTEMATIKA PENYUSUNAN JURNAL
2. Penulis
Nama penulis tanpa gelar dan dilengkapi program studi dan alamat
email. Nama pertama adalah nama mahasiswa penyusun, nama kedua
dan ketiga adalah nama Dosen Pembimbing I dan II.
3. Abstrak
Ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, terdiri dari 200-300
kata. Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai masalah atau
tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian. Diakhir abstrak
diberi kata kunci antara 3-5 kata.
4. Pendahuluan
Bagian pendahuluan memuat Latar Belakang, Tujuan dan manfaat hasil
penelitian. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah
ini diteliti. Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan serta
perbedaannya dengan penelitian sekarang dan dipaparkan sedikit
tentang landasan teori.
Tujuan dan ManfaatPenelitian
Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan
melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan
perumusan masalah. Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak
perbaikan yang dapat diperoleh setelah tercapainya tujuan. Kedua
muatan tersebut di atas diramu menjadi sebuah kerangka karangan
berbentuk essay.
5. MetodologiPenelitian
Metodologi penelitian berisi tentang prosedur, teknik penelitian, populasi,
teknik sampling, teknik pengumpulan data, dan analisis datanya berbeda.
50P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
nomor sesuai dengan urutan penyebutkan teks. Dengan judul yang
singkat namun mengambarkan isinya.
Pembahasan, berisi tentang uraian hasil penelitian bagaimana penelitian
yang dilaporkan dapat memecahkan masalah, faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi hasil penelitian dan sebagainya.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam
penulisan jurnal yaitu semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna
untuk membantu pembaca yang ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang
terdapat dalam jurnal. Penyusun diurutkan secara alfabetis berdasarkan
nama penulis tanpa gelar kesarjanaan.
B. Format penulisan
Secara garis besar jurnal penelitian yang diminta adalah isi dari KTI yang
telah dibuat mahasiswa, namunditulis dengan format jurnal penelitian,
sehingga isinya diringkas menjadi sebuah tulisan yang lebih mudah
dipahami.
Berikut ini diberikan panduan untuk membuat jurnal tersebut secara rinci:
1. Jurnal penelitian ditulis paling banyak 15 halaman dan tidak
lebih dari 3000 kata.
2. Naskah jurnal penelitian diketik 1(satu) spasi, jenis huruf
Times New Roman, ukuran 12. Dicetak pada kertas HVS berwarna
putih 70 gr/m2, ukuran A4 (210mm x 297mm) dan tidak bolak balik,
margin kiri 4 cm dan margin lainnya 3 cm.
3. Judul ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman,
ukuran 12, cetak tebal dan ditulis ditengah (center).
4. Sub judul dicetak tebal.
5. Penulis: Nama penulis ditulis menggunakan urutan nama
Penulis, pembimbing I, dan pembimbing II, untuk nama pembimbing I
dan Pembimbing II diberi tanda (*) kemudian pada bagian footer diberi
keterangan (*) = Penulis Penanggung jawab’. Nama penulis dicetak
tebal dan di tengah (center).
6. Abstrak: ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
dan denganformat penuh (dari margin kiri sampai margin kanan) dan
51P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
menggunakan paragraph justify. Format huruf Times New Roman
ukuran 11.
7. Pendahuluan, Landasan Teori, Pembahasan, Simpulan dan
Daftar Pustaka, ditulis dengan menggunakan style kolom (2 kolom)
dengan pemisah antar kolom 1 cm.
C. Penyampaian Makalah
Makalah harus diselesaikan dan diserahkan ke BAAK FIK IIK Bhakti
Wiyata Kediri dalam bentuk hardcopy dan softcopy (pdf).
52P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Depan Proposal Karya Tulis Ilmiah
Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm
54P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 2 : Contoh Halaman Sampul Depan Karya Tulis Ilmiah
Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm
55P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 3 : Contoh Halaman Sampul Dalam Karya Tulis Ilmiah
Panjang : 4,5 cm
Lebar : 5 cm
56P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 4 : Contoh Halaman Persetujuan Karya Tulis Ilmiah
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Program Studi D3 Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
57P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 5: Contoh Halaman Pengesahan Karya Tulis Ilmiah
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Telah diuji
Pada 28 Juni 2016
Mengetahui :
Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
58P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 6 : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan Karya Tulis Ilmiah
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah, yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagaitulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
59P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 7 : Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
“Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Stroke Non Hemorrhagic Spastic
Hemiparese Dextra Dengan Metode Bobath Concept Dan Kinesiotaping“ dengan
lancar.
Bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. DR. Bambang Harsono, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Wiyata
Kediri.
2. drg. R.P. Bambang Noerjanto, MS., Sp.RKG(K), selaku Rektor Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan pendidikan.
3. dr. Hartati Tuna, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan pendidikan.
4. Ketua program studi
5. Pembimbing I
6. Pembimbing II
7. Penguji karya tulis ilmiah
8. Orang tua
9. dst…..
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
Kami sadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, tetapi
kami berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
60P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
vi
61P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 8 : Contoh Abstrak
ABSTRAK
Gaya hidup yang buruk, aktifitas kerja dengan tingkat stress tinggi tanpa di
imbangi kualitas gizi dan aktifitas fisik yang baik memicu stroke. Stroke
adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke
otak yang menyebabkan kematian jaringan di otak. Tujuan penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan Fisioterapi
metode Bobath Concept dan Kinesiotaping pada kasus Post Stroke Non
Hemorrhagic Spastic Hemiparese Dextra. Metode Karya Tulis Ilmiah ini
menggunakan metode studi kasus yang di lakukan di gymnasium RSUD
Gambiran Kediri pada tanggal 4 April s/d 28 April 2016, yang pelaksanaan
terapinya di lakukan sebanyak 8 kali.Untuk mengatasi permasalahan yang
ada pada penderita stroke terapi menggunakan Bobath Concept dengan
tekhnik inhibisi yang digunakan untuk penindasan terhadap pola reflek sikap
abnormal untuk memperoleh tonus otot yang lebih normal, fasilitasi yang
digunakan untuk memelihara dan mengamankan kualitas tonus yang normal
yang diperoleh dari inhibisi, stimulasi di gunakan untuk menaikkan tonus
sikap reflek dan pengaturan fungsi otot., key point of control di gunakan oleh
terapis untuk menginhibisi dan fasilitasi yang terletak pada kepala, bahu, dan
pelvic.Metode yang kedua Kinesiotaping, dapat mengaktifkan sistem
neurovascular dalam tubuh sehingga meningkatkan propioseptif feedback
sehingga menghasilkan posisi tubuh yang benar.Hasil dari penanganan
Fisioterapi menggunakan metode Bobath Concept dan Kinesiotaping di
dapatkankan hasil turunnya spastisitas anggota gerak atas dan bawah sisi
dextra, peningkatan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot yang tidak
signifikan mengingat pasien telah menderita stroke selama 16 bulan.
Penggunaan metode Bobath Concept dan Kinesiotaping sebenarnya sangat
bagus untuk rehabilitasi pasien post stroke. Tetapi dalam pelaksanaannya
harus di lakukan secara dini, terus menerus, dan membutuhkan dukungan dari
keluarga pasien.
62P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 9: Contoh Abstract
ABSTRACT
Bad lifestyle, work activities have high stress levels without an balance
quality of nutrition and physical activity are trigger of various diseases, one
of which is stroke. Stroke is disorder of neurogical function caused by the
interuption of blood flow to the brain that causes death of brain tissue.
Objective this scientific paper isaimed to identifi aplication of Bobath
Concept and Kinesiotapefor post stroke non hemorrhagic spastic hemiparese
dextra. This scientific paper is using case study method has been done 8
times, at gym room Gambiran hospital on April 4th, 2016 –April 28,2016.
To resolve the problem in stroke patients, used Bobath Concept with inhibisi
to kill abnormal reflek to get normal muscle tone, fasilitation used to
maintaining normal muscle tone, stimulation used to increase muscle tone
and muscle fungtion, key point of control used to inhibition and fasilitation,
located in the head, shoulder, and pelvic. The second method is Kinesiotape,
kinesiotape activate neurovascular system to increase propiosptif feedback
which produce the correct body position.Result from physiotherapy
management used Bobath Concep and kinesiotape got result , there are not
siginificant reduced spastic upper limb and lower limb dextra, improved
muscle strength, and Range of Motion because patient has suffered stroke for
16 months and never have therapy at home, because nobody can accompany
her. Physiotherapy management used Bobath Concept and Kinesiotaping are
good for stroke rehabilitation, but should be do early, continuous, good
motivation, and need family support.
63P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 10: Contoh Daftar isi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.....................................................................................................................
.................................................................................................................................i
Halaman Persetujuan...........................................................................................................
.................................................................................................................................ii
Halaman Pengesahan...........................................................................................................
................................................................................................................................iii
Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian..............................................................................
................................................................................................................................iv
Kata Pengantar.....................................................................................................................
.................................................................................................................................v
Abstrak ................................................................................................................................
................................................................................................................................vii
Abstract................................................................................................................................
...............................................................................................................................viii
Daftar Isi .............................................................................................................................
................................................................................................................................ix
Daftar Tabel.........................................................................................................................
................................................................................................................................xi
Daftar Gambar.....................................................................................................................
................................................................................................................................xii
Daftar Lampiran..................................................................................................................
...............................................................................................................................xiii
Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah........................................................................
...............................................................................................................................xiv
Daftar Bagan........................................................................................................................
................................................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................
.....................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................
.....................................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................
.....................................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................
.....................................................................................................................................6
E. Batasan Masalah...........................................................................................................
.....................................................................................................................................6
64P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
............................................................................................................................................8
A. Deskripsi Kasus............................................................................................................
.....................................................................................................................................8
1. Definisi..................................................................................................................
..............................................................................................................................8
2. Anatomi.................................................................................................................
..............................................................................................................................8
3. Etiologi..................................................................................................................
.............................................................................................................................15
4. Patofisiologi..........................................................................................................
.............................................................................................................................17
5. Tanda dan Gejala...................................................................................................
.............................................................................................................................18
6. Prognosis...............................................................................................................
.............................................................................................................................20
7. Diagnosa Banding.................................................................................................
.............................................................................................................................21
B. Deskripsi Problematika Fisioterapi..............................................................................
....................................................................................................................................22
1. Impairment............................................................................................................
.............................................................................................................................22
2. Functional Limitation............................................................................................
.............................................................................................................................22
3. Participation restriction........................................................................................
.............................................................................................................................22
C. Teknologi Intervensi Fisioterapi...................................................................................
....................................................................................................................................23
65P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
2. Pemeriksaan Obyektif...........................................................................................
.............................................................................................................................38
C. Problematika Fisioterapi...............................................................................................
....................................................................................................................................53
1. Impairment............................................................................................................
.............................................................................................................................53
2. Functional Limitation............................................................................................
.............................................................................................................................54
3. Participation restriction........................................................................................
.............................................................................................................................54
D. Tujuan Fisioterapi.......................................................................................................
...................................................................................................................................54
1. Tujuan Jangka Pendek...........................................................................................
.............................................................................................................................54
2. Tujuan Jangka Panjang..........................................................................................
.............................................................................................................................55
E. Teknologi Intervensi Alternatif Fisioterapi.................................................................
...................................................................................................................................55
F. Tindakan Fisioterapi....................................................................................................
...................................................................................................................................55
G. Evaluasi.......................................................................................................................
...................................................................................................................................73
BAB V PEMBAHASAN....................................................................................................
...........................................................................................................................................78
BAB VI PENUTUP............................................................................................................
...........................................................................................................................................84
A. Kesimpulan ................................................................................................................
...................................................................................................................................84
B. Saran ...........................................................................................................................
...................................................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
...........................................................................................................................................87
LAMPIRAN.......................................................................................................................
...........................................................................................................................................89
66P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
67P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 11: Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 Tabel Kepuasan ..................................................................... 20
Tabel IV.1 Definisi Operasional .............................................................. 30
Tabel V.1 Data Penelitian ...................................................................... 46
Tabel V.2 Hasil Penelitian ..................................................................... 49
68P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 12 : Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Kerangka Konseptual ......................................................... 31
Gambar III.1 Kerangka Kerja.................................................................... 40
69P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 13 : Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman Pelaksanaan Konseling .................................... 59
Lampiran 2 Kuesioner.......................................................................... 65
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik.............................................................. 70
70P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 14 : Contoh Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
Daftar Singkatan:
Akper = Akademi Perawat
Askes = Asuransi Kesehatan
BKJM = Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat
BKMM = Balai Kesehatan Mata Masyarakat
BOR = Bed OccupancyRate
BP = Balai Pengobatan
BUMN = Badan Usaha Milik Negara
Depkes = Departemen Kesehatan
Daftar Istilah:
Otoriter = Cara memimpin dari atas ke bawah, berdasarkan perintah, dan
tidak menerima kritik
Public Figure = Orang yang hendaknya menjadi contoh bagimasyarakat
71P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 15: Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
72P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 16: Contoh Informed Consent
Kediri, bln/tahun
Pelaksana Penelitian Responden
( ……………………..) (…………….………)
73P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
Lampiran 17: Contoh Cover CD KTI (Studi Kasus)
FOTO
NAMA
NIM
BELAKANG DEPAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST STROKE NON HEMORRHAGIC SPASTIC HEMIPARESE DEXTRA DENGAN
METODE BOBATH CONCEPT
DAN KINESIOTAPING
FOTO
NAMA
NIM
74P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
75
ABSTRAK
Gaya hidup yang buruk, aktifitas kerja dengan tingkat stress tinggi tanpa di
imbangi kualitas gizi dan aktifitas fisik yang baik memicu stroke. Stroke
adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
ke otak yang menyebabkan kematian jaringan di otak. Tujuan penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan
Fisioterapi metode Bobath Concept dan Kinesiotaping pada kasus Post
Stroke Non Hemorrhagic Spastic Hemiparese Dextra. Metode Karya Tulis
Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan di gymnasium
RSUD Gambiran Kediri pada tanggal 4 April s/d 28 April 2016, yang
pelaksanaan terapinya dilakukan sebanyak 8 kali. Untuk mengatasi
permasalahan yang ada pada penderita stroke terapi menggunakan Bobath
Concept dengan tehnik inhibisi yang digunakan untuk penindasan terhadap
pola reflek sikap abnormal untuk memperoleh tonus otot yang lebih normal,
fasilitasi yang digunakan untuk memelihara dan mengamankan kualitas
tonus yang normal yang diperoleh dari inhibisi, stimulasi digunakan untuk
menaikkan tonus sikap reflek dan pengaturan fungsi otot., key point of
control digunakan oleh terapis untuk menginhibisi dan fasilitasi yang
terletak pada kepala, bahu, dan pelvic. Metode yang kedua Kinesiotaping,
dapat mengaktifkan sistem neurovascular dalam tubuh sehingga
meningkatkan propioseptif feedback sehingga menghasilkan posisi tubuh
yang benar. Hasil dari penanganan Fisioterapi menggunakan metode Bobath
Concept dan Kinesiotaping didapatkankan hasil turunnya spastisitas anggota
gerak atas dan bawah sisi dextra, peningkatan lingkup gerak sendi dan
kekuatan otot yang tidak signifikan mengingat pasien telah menderita stroke
selama 16 bulan. Penggunaan metode Bobath Concept dan Kinesiotaping
sebenarnya sangat bagus untuk rehabilitasi pasien post stroke. Tetapi dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara dini, terus menerus, dan
membutuhkan dukungan dari keluarga pasien.
ABSTRACT
Bad lifestyle, work activities have high stress levels without an balance
quality of nutrition and physical activity are trigger of various diseases, one
of which is stroke. Stroke is disorder of neurogical function caused by the
interuption of blood flow to the brain that causes death of brain tissue.
75P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
1
76
76P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
77
77P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
78
78P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
79
79P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
80
80P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
81
81P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
82
stretching m.gastrocnemius
sebanyak 10 kali pengulangan Pada terapi kedua di lakukan
untuk relaksasi otot dan pemasangan kinesiotaping,
mengurangi hypertonus yang di pemasangan dilakukan pada
sebabkan oleh droop foot. Terapi leher, bahu dan lutut. Tujuan dari
selanjutnya adalah fasilitasi pemberian kinesiotaping adalah
righting dengan gerakan aktif, untuk mengaktifkan sistem
terapi ini bertujuan untuk neuromuskulo vaskular yang
memelihara dan mengamankan terdapat dalam tubuh. Persiapan
tonus otot yang normal sehingga yang di lakukan adalah
memungkinkan pasien untuk mempersipkan tape yang sudah
melakukan gerakan yang baik dipotong sesuai ukuran pasien,
dan benar. Latihan berupa pasien di bantu melepas baju dan
fasilitasi mengangkat shoulder menutupi tubuhnya dengan
girdle yang lemah, tujuannya selimut, area yang akan dipasang
untuk mencegah shoulder girdle kinesiotaping dibersihkan
dan caput humeri turun. Pada menggunakan alkhohol. Pada
saat gerakan ini di tambahkan pemasangan di leher
aproksimasishoulder dan elbow menggunakan 1 buah “Y” tape,
untuk stimulasiproprioceptif . tujuan dai pemasangan ini untuk
Gerakan yang di lakukan fasilitasi reaksi righting pada m.
selanjutnya adalah untuk semispinalis capitis. Selanjutnya
extremitas bawah, dimulai dari adalah pada bahu yang
hip, knee, dan ankle. menggunakan 1 buah “Ý” tape
Pelaksanaannya adalah terapis dan 3 buah “I” tape,
memberikan stimulasi pada otot menggunakan tehnik inhibisi
agonis, kemudian terapis pada m.deltoideus middle,
memberikan instruksi kepada fasilitasi pada m. supraspinatus,
pasien untuk menggerakkan dan stabilisasi otot. Selanjutnya
secara aktif, setiap gerakan adalah pemasangan kinesiotaping
dilakukan 10 kali pengulangan pada lutut, menggunakan 1 buah
(Sulistiwa, 2000). “Y” tape dan 2 buah “I” tape
(Kumbrink, 2014).
Terapi kedua (T2) : Terapi ketiga (T3) :
Terapi kedua dilakukan pada hari Pada terapi yang ketiga dilakukan
Kamis, 7 April 2016. Pada hari pada hari Senin, 11 April 2016.
ini terapi yang dilakukan sama Terapi yang di lakukan sama
dengan terapi pada hari pertama dengan terapi pada hari kedua.
di tambah dengan latihan berjalan
dengan key point of control pada Terapi keempat (T4) :
elbow dimana posisi terapis Terapi yang keempat dilakukan
berada di belakang pasien. Hal pada hari Kamis, 14 April 2016.
ini di lakukan karena pasien Terapi yang dilakukan masih
memiliki negatif supporting pada sama dengan terapi hari
tungkai kanan dan kaki kanan sebelumnya. Pada hari ini
untuk menopang weight bearing, dilakukan evaluasi spastisitas,
selain itu untuk inhibisi spastis lingkup gerak sendi, kekuatan
protraksi (Soekarno, 2002). otot, dan keseimbangan. Tingkat
82P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
83
83P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
84
84P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
85
85P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
86
86P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
87
Fisioterapi Neuromuskuler.
Hal 24-25. Fakultas Ilmu
Kesehatan UMS. Surakarta
Smith, Carlton, G. 1981. Serial
Dissection of The Human
Brain. Jakarta. EGC
Snell, Richard, S. 2011.
Neuroanatomi Klinik; 7nd
Ed. Jakarta : EGC
Soekarno. 2002. Fisioterapi pada
Hemiplegia Dewasa
Berdasarkan Metode
Bobath. Surabaya : Dr
Soetomo
Sulistiwi, 2000. Hasil Latihan
Bobath Terhadap
Spastisitas Penderita
Hemiparesis Pasca stroke
di RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Kumpulan
skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas
Diponegoro. Semarang
87P a n d u a n P e n y u s u n a n T u g a s A k h i r - F I K
69