Anda di halaman 1dari 6

Wednesday, October 22, 2008

Catatan Rihlah Al Habib Salim bin Abdullah As Shatirie di S'pore dari tanggal 21 s/d 29 Syawal 1429 H

Syarahan Di Masjid Ba'Alawi Malam Rabu Ba'da Maghrib 21 Syawal 1429 H (Bagian I)

Majlis diawali dengan beberapa Qasidah yang dilantunkan oleh Al Habib Hud Al Haddad dan Sayid
Musthofa Al Musawa dan selanjutya Imam Besar Masjid Ba Alawi; Al Habib Hasan bin Muhammad Al
Atthos memberikan kata sambutan atas kedatangan Al Habib Salim bin Abdullah As Shatirie. Kemudian
Al Habib Salim menyampaikan syarahan beliau. Diantara mutiara kalam beliau adalah :

Setelah mengucapkan termakasih kepada panitia yang meminta dan mengundang beliau ke S'pore kali
ini, beliau Yang Mulia Al Habib Salim bin Abdullah As Shatirie mengungkapkan bahwa pertemuan-
pertemuan semacam ini hendaknya membuahkan " Keinginan untuk bertaubat dan kembali kepada
Allah"

Selanjutnya beliau ingin menyampaikan syarahannya seputar :

1. Sejarah dan peran da'wah keluarga mulia Ba'Alawi di Asia

2. Hubungan erat keluarga Ba'Alawi di S'pore

3. Memakmurkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan beribadah dan beramal Sholeh

Seperti sama-sama kita ketahui bahwa masjid Ba'Alawi yang saat ini kita berada didalamnya, didirikan
oleh seorang ulama besar dan Juru da'wah yang handal yang banyak berjasa dalam tersebarnya da'wah
di Negeri S'pore ini, yaitu Yang Mulia Al Habib Muhammad bin Salim bin Al Imam Al Habib Ahmad bin
Hasan Al Athos yang kemudian dilanjutkan oleh putra beliau yang saat ini ada ditengah-tengah kita yaitu
Al Habib Hasan bin Muhammad Al Athos.

Kata " Ba'Alawi" adalah sebuah istilah yang diperuntukan bagi keturunan dan keluarga Rasulullah
Shallahu alaihi wa alihi wasallam yang bersambung nasab mereka kepada leluhur mereka yang pertama
yaitu Al Imam Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin isa Al Muhajir. Beliaulah yang pertama kali
menggunakan nama Alawi yang setiap rantaian silsilah nasabnya adalah generasi terbaik pada masanya
yang puncak nasab beliau bersambung sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wasallam.

Ahlul Bait ( Keluarga nabi) adalah manusia-manusia terbaik di dunia ini dan Keluarga Nabi dari kalangan
Ba Alawi adalah merupakan keluarga nabi yang terbaik dan utama. Karena mereka telah
mempersembahkan hidupnya untuk da'wah ilaa Allah dan melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi walaihi wa sallam.

Karena itulah kita harus menjalin hubungan yang erat dengan mereka, jalinan yang kuat dan tidak
pernah terputus sampai di akherat kelak.

Terjalinnya hubungan denga mereka karena dua perkara :


1. Karena hubungan Nasab.

2. Karena Mahabbah (mencintai) mereka.

Rasa cinta kepada mereka tampak dengan penghargaan dan penghormatan kita kepada mereka.

Tanda kita mencintai mereka adalah kita selalu berjalan sesuai denga thariqah mereka.

Thariqah mereka tidak lain adalah : Alquran dan As Sunnah, seperti yang dinyatakan oleh Al Habib
Abdullah bin Alawi Al Haddad dalam mutiara kalamnya; Bahwa tidak didapatkan dalam thariqah mereka
yang menyimpang dari Al Quran dan As Sunnah

Maka kita yang hidup pada masa ini, dimana banyak tersebar luar aliran dan ajaran sesat, kita harus
banyak kembali membaca kitab-kitab salaf seperti buah karya Al habib Abdullah bin Alwi Al Haddad,
Manhajul Akyas dan lain sebagainya agar tidak terbawa arus ajaran dan aqidah sesat tersebut.

KIPRAH DAN PERAN DA'WAH PARA TOKOH AL BA'ALAWI

Hendaknya engkau memenuhi hatimu dengan rasa cinta kepada mereka (Keluarga Ba'Alawi) karena
mereka sangat berjasa dan berperan dalam menyebarkan da'wah islam disegala penjuru dunia. Lebih
kurang dari semenjak 700 tahun lalu mereka datang ke Nusantara ini, berda'wah di Indonesia,
Singapura, Malaysia dan negeri-negeri lainnya. Di Indonesia dikenal dengan Wali Songo, di Singapura
mereka mendirikan masjid-masjid dan madrasah-madrasah, mereka dari keluarga Ba Alawi dari marga Al
Athos, Al Junaid, Al Haddad dan lain-lain. Jasa mereka sangat besar, walaupun kita juga tidak menutup
mata bahwa ada juga jasa juru da'wah dari negeri-negeri lain seperti Mesir, Syria dan lain sebagainya
namun Keutamaan dan jasa mereka mengungguli yang lainnya.

Mereka berda'wah dengan keteladanan budi pekerti yang luhur, kesungguhan dan keikhlasan yang
murni. Diantaranya Al Habib Umar bin Abdurrahman Al Athos yang merupakan datuk dari Imam Masjid
Ba Alawi ini, karena seringnya beliau bepergian untuk da'wah kepelbagai penjuru daerah, pedesaan dan
pegunungan hinga dikatakan bahwa beliau tidak diwajibkan sholat jumat di Huraidhoh, karena tidaklah
tiba hari jumat terkecuali beliau sedang dalam keadaan musafir, bepergian kepedesaan berda'wah da
mengajar masyarakat yang tidak mengerti urusan agama.

DALIL KEBERADAAN PARA WALI ALLAH

Tidak diragukan lagi bahwa para Tokoh Ba'Alawi yang menyibukan dirinya dengan berda'wah dan
mengajar melanjutkan perjuangan Rasulullah adalah Para Wali-wali Allah, seperti para Wali Songo yang
ada di Indonesia, Malaysia dan Habaib yang ada di S'pore ini yang mereka ni merupaka dari keturunan
keluarga Al Ba Alawi.

Menyakini keberadaan Allah adalah satu hal yang wajib dan mengingkari mereka berarti murtad. hal ini
berdasarkan firman Allah dalam Surat Yunus ayat 62 s/d 64. begitu juga hadits Rasulullah Shallallahu
alaihi wa alihi wa sallam ( yang diriwayatkan oleh banyak Ulama hadits, diantaranya tertera dalam Kitab
Bukhari, Muslim,Musnad Ahmad,Mustadrak Hakim,Al Baihaqi, Mu'jam Kabir Thabrani dan lain-lain.
Pent.) Yang mana Rasulullah bersabda; Senantiasa ada golongan dari umatku yang selalu menegakkan
dan membela kebenaran, tidak akan mencelakakan mereka orang-oran yang bermaksud buruk kepada
mereka sampai tiba perintah dari Allah ( Hari Kiamat).

Dan rasulullah memberikan perumpamaan bahwa mereka ini laksana Perahu nabi Nuh; Barang siapa
menumpanginya maka ia akan selamat dan barangsiapa yang enggan menumpanginya maka ia akan
tengelam (yaitu meninggal dalam keadaan su'ul khotimah)

Keberadaan para Tokoh Ba Alawi ini terus berkembang sepanjang zaman, mulai dari masa Imam Alawi
bin Ubaidillah sampai pada masa Al Imam Faqihul Muqaddam yang dari beliau lahir tidak kurang 200
marga, dari Paman beliau Alawi, melahirkan 80 marga dan ini terus berlanjut pada generasi berikutnya.
seperti imam Abdullah ba Alawi, Imam Muhammad Mauladawilah, Imam Abdurrahman As Seqaf yang
mayoritas keluarga Ba Alawi saat ini bernisbah kepada beliau. Beliau tidak hanya menurunkan generasi
yag sholeh saja tapi generasi ulama yang juga tokoh Aulia, karena mereka menyertai ilmu mereka
dengan amal dan ketaqwaan kepada Allah. Diantaranya putra beliau Imam Umar Al Mihdhor yang
menghafal kitab Al Minhaj karya imam An Nawawi, begitupula Al Imam Abdullah bin Abu Bakar Al
Aydrus yang menurunkan generasi marga Al Aydrus. diantaranya juga ; Al imam Syekh Ali bin Abu bakar,
Al Imam Abdullah bin Abdurrahman As Seqaf, Syekh Abu Bakr bin Salim dan juga datuk dari marga Al
Athos yaitu Al Imam Aqil bin Salim. Dan banyak lagi sejarah tokoh-tokoh tersebut yang jika kita ebutkan
satu persatu tidak akan selesai sampai terbit fajar keesokan hari. Hendaknya kita mengikuti dan
menteladani mereka karena semua kebaikan muaranya ada pada mengikuti mereka Radhiyallahu
anhum ajmain.

AJARAN-AJARAN THARIQAH AL BA'ALAWI diantaranya :

1. Taqwa kepada Allah

Maka hendaknya engkau selalu bertaqwa kepada Allah dimanapun engkau berada, baik itu di Singapura,
Indonesia, Malaysia dan dimanapun. Jangan menjadi orang yang bermuka dua, mempunyai dua agama;
agama dinegeri sendiri dan agama dinegeri orang lain. Saat ia bepergian , ia tinggalkan agamanya di
Airport negerinya dan mengikuti pola kehidupan oarng dinegeri lain.
2. Berupaya meninggalkan maksiat baik dosa kecil dan besar

Dimana saat ini kemaksiatan merajalela, berupa zina, homosexsual, Onani, free sex dan minuman keras
dan obat-obatan terlarang. Maksiat semacam ini menimpa sebagian besar para remaja. Yang jikalau
mereka bisa menghindarinya niscaya mereka akan termasuk dalam golongan yang akan mendapatkan
naunguna Allah di hari kiamat sebagai pemuda yang tumbuh dewasa dalam keadaan taat kepada Allah.

3. Belajar ilmu yang bermanfaat dan berda'wah di jalan Allah

Kedua perkara harus bergandengan jangan terpisah satu sama lain. Disaat ia belajar, ia harus belajar dar
sumbernya yang benar,hingga ilmu yang dia dapatkan benar-benar bermanfaat.

4. Tidak mencaci maki para Shahabat Nabi Shallallahu alaihi wa alihi wa sallam

5. Berbaik sangka kepada para Wali Allah dan bertawasul dengan mereka

Maka sepantasnyalah seseorang yang leluhurnya para wali untuk berpegang teguh dan mengikuti ajaran
mereka,karena jika ia tidak mengikuti mereka maka ia akan diselimuti oleh kebimbangan dan kesesatan.

6. Memelihara kewajiban sholat jumat dan selalu berjamaah dalam melaksanakan sholat lima
waktu.Memelihara hubungan silaturahim, menghormati tetangga. Mengatur waktu untuk beramal
sholeh.Dan selalu berupaya untuk berprilaku dengan akhlaq dan budi pekerti yang luhur.

7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah seperti; minuman-minuman keras yang
memabukkan (Khomer), obat-obatan terlarang. dan juga termasuk ajaran mereka adalah tidak
mengkonsumsi tembakau/rokok yang saat ini sudah merajalela dimana-mana. Imam Husain bin Abu
bakr bin Salim berkata; " Barang siapa yang mengkonsumsinya (tembakau) dan tidak bertaubat sebelum
40 hari dari hari hari kematiannya maka ia mati dalam keadaan Su'ul khotimah" Berkata Habib Abdullah
bin Umar bin Yahya : Ada 3 oknum yang jika kita gali kuburan mereka niscaya akan didapati tubuh
mereka beralih dari kiblat(tidak menghadap kiblat) :

1. Orang yang mencaci maki para Shahabat Nabi.

2. Orang yang membenci Ahlul bait Nabi.

3. Orang yang mengkonsumsi tembakau/merokok.

Karena itu kami menghimbau mereka yang terbiasa merokok untuk bertaubat kepada Allah, kami siap
membantu mereka untuk mempembaharui taubatnya. bukanlah satu cela, jika kita melakkan kesalahan
namun satu aib dan cela jika kita berbuat salah dan tidak mau memperbaikinya.

Gantilah kebiasaan merokok kalian dengan bersiwak yang keutamaannya sangat besar; Sholat dengan
menggunakan siwak lebih utama 70 kali dari pada sholat tanpa bersiwak. Bandingkan dengan kebiasaan
merokok yang bisa menimbulkan 70 penyakit.

KEUTAMAAN MEMAKMURKAN WAKTU ANTARA MAGHRIB DAN ISYA DENGAN IBADAH


Termasuk Ajaran Thariqah Al Ba'Alawi adalah memakmurkan waktu antara maghrib dan isya dengan
pelbagai ibadah, dengan Sholat Sunnah ba'diyah maghrib, Sholat Awwabien 4 atau 6 ra

kaat sampai 20 rakaat, Makmurkan dengan bacaan AlQur'an, berzikir dan menghadiri majlis ilmu. Begitu
juga dengan membaca Ratib Al Haddad Batib Al Atthos dan berniat i'tikaf sampai tiba waktu sholat isya.
karena waktu ini pnuh dengan kebaikan dan keberkahan.

Tercatat sepanjang sejarah bahwa banyak lahir tokoh ulama dan auliya dari majlis ilmu yang diadakan
antara maghrib dan isya dipelbagai negeri-negeri Islam.

Para ulama tafsir ketika mentafsirkan ayat 16 dari surat Sajadah berkata; bahwa ayat ini diturunkan bagi
mereka yang memakmurkan waktu antara maghrib dan isya dengan ibadah kepada Allah.

Berkata Al Ima Abdullah bin Abu bakar Al Aydrus : Simpanan yang paling berharga dihari kiamat adalah
memakmurkan waktu antara maghrib dan isya dengan beribadah kepada Allah.

Berkata sebagian kaum Sholihin : Andaikata aku disuruh memilih antara; diajak bicara antara maghrib
dan isya dengan satu pembicaraan atau mataku dicolok dengan api, maka aku lebih memilih untuk
dicolok dengan api daripada harus diajak bicara antara maghrib dan Isya.

Kemudian Syarahan beliau tutup dengan Doa yang diamini oleh para jamaah yang hadir. Dan selanjutnya
majlis ditutup dengan Qasidah dan dilanjutkan dengan Sholat Isya berjamaah. Mudah-mudahan kita
semua mendapatkan manfaat dan keberkahan ilmu beliau. Amin

(Diterjemahkan seadanya dengan segala keterbatasan dan kekurangan oleh seorang hamba yang
lemah ) Kumpulan FAWAID

Pagi Jumat 25 Syawal 1429 H

1. Untuk menolak sihir

Membaca Surat Al Falaq 3 x setiap Sore ba'dal Ashar selama 41 hari dengan mengharakatkan setiap
akhir ayat.

2. Al Habib Alwi bin Abdullah bin Syahab menyebutkan dalam" Safinah"nya :

Barang siapa membaca Yaa Baathin 33 x setelah menunakan Shalat Jumat Niscaya Allah akan jadikan dia
dari kalangan Ahli Asrar.
3. Syekh Muhammad bin Awwad Baa Fadhal menukil dari ucapan Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bal
Haj Baa Fadhal, beliau berkata : " Barang siapa selalu membaca Surat Al Qadr 7 x diantara 2 azan di hari
Jumat Maka niscaya Allah akan lunasi hutang-hutangnya"

4. Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bal Haj Baa Fadhal, beliau berkata :" Barang siapa membaca dihari
Jumat disaat Khotib berdoa di akhir khutbahnya ( Allahummagh fir lilmu'minin dst...) Yaa Ghoniy Ya
Mughniy sebanyak 40 kali dan setiap 10 kali ia membaca Aghniniy, maka Allah akan memberikan
kemudahan rizki baginya yang tidak terhingga.

5. Termasuk Fadhilah Sholat Dhuha selain untuk memurahkan rizki, juga disebutkan bahwa nafas orang
yang melakukannya bisa membakar Jin.

6. Wirid Imam Nawawi Jika secara dawam dibaca oleh seseorang maka niscaya Allah akan bangunkan dia
benteng yang terbuat dari besi yang melindungi dirinya dari kejahatan makhluq.

Anda mungkin juga menyukai