Uang merupakan alat pembayaran atau transaksi yang dapat diterima secara umum oleh
masyarakat luas pada suatu negara sebagai alat transaksi jual dan pembeli. Dewasa ini
kehidupan manusia bisa dibilang tidak bisa lepas dari kebutuhan akan uang. Meskipun uang
hanyalah lembaran kertas dan koin, tapi setiap orang mau bekerja dan sebagian rela
melakukan apapun demi untuk mendapatkannya. Pada awalnya, dahulu manusia sama sekali
belum mengenal "uang" tapi yg dikenal adalah pertukaran barang (barter). Apalagi uang
dalam kehidupan saat itu belum sekompleks seperti sekarang ini. Dengan sangat sederhana
sekali, manusia saat dahulunya memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri-sendiri. seiring
dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan manusia menghadapi kenyataan bahwa apa yang
mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh. Sehingga
dicarilah cara buat tukar-menukar barang antara individu satu sama yang lain atau dikenal
dengan 'Barter'. Sistem barter digunakan cukup lama, berabad-abad. Hingga akhirnya
kehidupan manusia makin kompleks sehingga adakalanya sistem barter menghadapi kendala
seperti sulitnya bertemu dua orang yang mempunyai barang yang mau ditukarkan satu sama
lain. Meskipun alat tukar telah ditentukan, seiring waktu menemui mengalami kendala juga.
Seperti: Tidak mempunyai pecahan nilai sehingga kesulitan menentukan nilainya,
penyimpanan dan pengangkutan (transportation) yang susah, dan mudah hancur atau tidak
bertahan lamanya benda tersebut.
Hingga akhirnya dicarilah benda yang mempunyai syarat-syarat tersebut :
Benda tersebut ialah uang logam atau uang koin yang bahan pembuatannya dari emas dan
perak.
Ketika itu setiap orang yang mempunyai uang logam atau uang koin tersebut berhak secara
penuh atas uang tersebut. Setiap orang boleh menimbun atau menyimpan sebanyak-
banyaknya bahkan boleh untuk menempa atau melebur untuk digunakan perhiasan, sehingga
timbul anggapan bahwa suatu saat jika untuk tukar menukar mengalami perkembangan yang
membutuhkan uang logam dalam jumlah banyak, maka tidak bisa dilayani karena mengingat
emas dan perak jumlahnya terbatas. Lagi pula untuk transaksi tukar-menukar dalam skala
besar, uang logam jumlah banyak juga mempunyai kekurangan yaitu sulitnya untuk dipindah-
pindahkan dari tangan satu ke tangan lainnya. Sampai akhirnya terciptalah uang kertas.
Uang yang terbuat dari bahan kertas. Uang jenis ini hanya memiliki nilai nominal dan nilai
tukar yang tinggi, sedangkan nilai intrinsiknya tidak. Begitu juga pada zaman sekarang, uang
logam dibuat dengan logam biasa sehingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan nilai
nominalnya.Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
Uang kertas yang beredar saat itu merupakan bukti kepemilikan atas emas atau perak.
Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat
ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi
menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka
menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar. Dengan kata lain, "uang" yang dibuat
suatu negara harus memenuhi syarat-syarat tertentu supaya dapat dijadikan sebagai alat
pembayaran. Berikut merupakan syarat-syarat proses pencetakan uang :
1. Benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
2. Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda tersebut harus bernilai tinggi atau setidaknya
dijamin oleh pemerintah.3. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama (durability).4.
Kualitasnya sama (uniformity).5. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan
uang tersebut.6. Tidak mudah dipalsukan (scarcity).7. Mudah dibawa (portable).8. Mudah
dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).9. Memiliki cenderung stabil dari waktu ke waktu
(stability of value).
FUNGSI UANG
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, fungsi uang adalah sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga
diharapkan dengan uang akan lebih mudah. Namun secara lebih rinci, fungsi uang bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu: Fungsi Asli dan Fungsi Turunan.
Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko
kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap
penyelenggaraan sistem pembayaran.
Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat
digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah
karena meningkatnya skala ekonomi.
Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank
Indonesia tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu
sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.
Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk
memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.
Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem pembayaran
tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem
pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem pembayaran tunai
instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang dalam bentuk fisik uang
kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai instrumen yang
digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota
Debit, maupun uang elektronik.
Gambar : pembayaran tunai
Untuk masyarakat awam yang kurang mengikuti arus informasi, sepertinya transaksi
non tunai merupakan sesuatu hal yang asing atau baru. dikarenakan kebiasaan keseharian
mereka yg selalu melakukan transaksi langsung dengan alat pembayaran atau yang disebut
transaksi tunai. Dalam beberapa kasus,bertransaksi dengan transaksi non-tunai sebenarnya
sangat aman. Di tengah tingginya kriminalitas saat ini pasti lebih beresiko membawa uang
tunai kemanapun kita pergi. Bayangkan saja ketika membawa uang banyak untuk berbelanja
ke mall lalu tiba-tiba tas atau dompet kita di copet. Pasti 100% uang kita akan hilang dengan
mudah. Sebaliknya, bagaimana jika anda membawa alat pembayaran transaksi non-tunai dan
tidak membawa uang tunai terlalu banyak? Jika terjadi kerampokkan kita hanya perlu segera
menghubungi pihak bank bisa melalui telephone ataupun langsung ke bank tersebut untuk
melakukan pemblokiran segala transaksi. Sehingga dana yang ada dalam alat bantu tersebut
akan dibekukan.
Dalam transaksi non-tunai, keuntungan yang pasti paling digemari oleh kaum wanita adalah
dengan menggunakan alat bantu transaksi non-tunai kita dapat mendapatkan banyak
potongan harga, dan atau cash back dari berbagai tenant(penyewa). Mungkin sebagian besar
dari pembaca yang berpikiran konvensional masih merasa ketakutan untuk beralih dari
transaksi tunai ke transaksi non-tunai.
1.Salah satu cara untuk meningkatkan transparansi dan pencegahan korupsi dalam pelayanan
public. Hal ini awalnya dicetuskan karena tingginya penerimaan uang tunai di loket yang
menyebabkan tingginya peluang untuk korupsi.
2.Menekan kriminalitas, sehingga setiap orang dapat bertransaksi dengan aman, cepat,
mudah, terkontrol, mengurangi waktu perhitungan uang sekaligus meminimalisir kesalahan
dalam menghitung uang dan mengurangi waktu mengantri.
Kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk pembayaran barang atau jasa yang
pembayarannya bisa dilunasi di bulan selanjutnya. Selain ada bunga ketika tagihan telat di
bayar, kartu jenis ini memberikan banyak manfaat lain. Karena ada berbagai macam promosi
yang dilakukan oleh pihak bank setiap waktunya.
Kartu ATM akan didapatkan ketika membuka tabungan dan menyimpan uang di bank. Kartu
ini akan menjadi penolong ketika anda sibuk dan tidak sempat untuk mengantri di teller bank
ataupun anda harus melakukan transaksi di malam hari (karena ATM buka 24 jam). Kartu
ATM bisa digunakan untuk menarik uang, mentransfer atau mendebit langsung dari rekening
saat kamu berbelanja. Penggunaan kartu ini biasanya dilakukan di gerai ATM, supermarket
terdekat atau pun tenant. Pihak bank bahkan mendorong nasabahnya untuk melakukan
transaksi di gerai ATM bila nilai transaksi
Rp5 juta ke bawah.
Sebuah kartu elekronik yang dijadikan alat pembayaran atas dasar nilai uang yang disetorkan
terlebih dahulu. Jumlah setoran berkisar antara Rp 1 juta (chip based) hingga Rp 5 juta
rupiah (Server based). Dana disimpan secara elekronik dan digunakan untuk pembayaran
yang transaksinya dilakukan secara elektronik.
4.Dapat memberantas korupsi yang telah merajalela di Indonesia, karena seluruh transaksi
dapat terlacak dengan jelas dan pasti.
5.Promo dan berbagai macam keuntungan lain dari pihak bank yang dapat diperoleh
dimanapun dan kapanpun. Misalnya saja di restoran, supermarket atau toko baju.
6.Sudah pasti keuntungan berhutang barang belanjaan kepada Bank karena tagihan dari
belanjaan anda bulan ini akan keluar bulan depan.
7.Tenant atau penyewa dapat mengatur uang tunai yang tersedia di outlet sehingga
keamanan outlet dapat lebih ditingkatkan.
9.Menghemat waktu karena tidak perlu mengantri di teller, sebagai ganti waktu untuk
mengantri Anda dapat melakukan hal lain yang lebih menguntungkan.
10.Tidak perlu susah jika anda mau membayar aneka tagihan kebutuhan rumah seperti listrik,
air dan telepon. Karena seluruhnya dapat dilakukan melalui mesin ATM ataupun kartu
kredit.