Anda di halaman 1dari 3

Contoh puisi 4

Jangan Marah

Wahai engkau guru

Kenapa engkau sering marah kepada aku

Kepada teman-teman aku

Aku mungkin berbuat nakal

Tapi kata mama sekolah adalah tempatnya salah

Karena di sanalah tempat kita belajar

Aku sedih kalau guru marah

Pikiranku jadi kacau dan tidak semangat belajar

Semoga kau marah bukan karena ada masalah di rumah

---

Guru Virtual

Aku sedih dan bingung belajar dengan handphone

Mataku perih melihat layar

Aku melihat Ibu guru juga repot mengajar dengan laptop

Seandainya saja belajar bisa seru seperti bermain game

Aku ingin bertemu langsung dengan Ibu guru

Aku ingin mendengar lagi cerita Ibu guru tentang ayam peliharaannya

Aku senang menebak hari ini Ibu guru memakai kerudung warna apa

Ibu guruku yang tabah, terima kasih sudah mau bersusah payah mengajari

---

Guruku sekarang

Wahai guruku, apa yang Ibu dan Bapak guru lakukan selama pandemi?

Apakah Ibu dan bapak guru mengerjakan banyak tugas seperti kami?
Aku jadi tidak punya banyak teman lagi sekarang

Kalau waktunya ke sekolah, banyak kegiatan yang dilarang

Tidak semua teman juga bisa datang

Aku juga tidak senang memakai masker

Aku tidak bisa lagi melihat senyum teman-teman

Semoga teman-teman, Ibu, dan Bapak guru sehat selalu

Kenangan Abadi Cinta di Masa Lalu


Kenangan datang bersama lamunan

Terbang jauh ke dalam masa lalu

Cinta sudah lepas tak berbekas

Hanya sisakan kenangan di masa itu

Kenangan abadi di atas cinta yang suci

Murni dan tulus tanpa modus

Kenangan dirimu selalu abadi selamanya

Terukir indah di hati kekal tak terganti

Takdir menjadi hal yang paling menyakitkan

Tapi tidak bisa dipersalahkan

Bagian dari ketetapan alam

Yang harus dijalankan tidak dengan keluhan

-seuntaipuisi

Anda mungkin juga menyukai