Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indah Permata Sari

NPM : 205130005
Kasus 7
Seorang klien terdiagnosa HIV AID mengatakan bosan hidup, putus harapan, tidak ada
lagi gunanya hidup, dirinya sudah kotor dan hanya membuat malu keluarganya. Klien pernah
dibawa ke RS karena perdarahan sayatan di pergelangan tangan. Klien mengatakan tidak ada lagi
gunanya hidup, ingin mati saja. Diagnosa keperawatan Resiko Bunuh Diri.
Tahap Pra Interfaksi
Perawat mengumpulkan data-data tentang pasien terlebih dahulu

❖ Mengeksplorasikan perasaan ,fatansi dan membuat perencanaan pertemuan dengan pasien

❖ Mengontrol diri sendiri agar dapat mengurangi kecemasan dengan cara menarik nafas dalam

❖ Mengetahui biodata pasien

❖ Seperti nama,no rekaman medik pasien,tanggal lahir pasien,umur pasien dan penyakit yang di
derita pasien.

❖ Cuci tanggan dan memakai sarung tangan medis ( Handscoon )


Tahap pelaksaan
A. Orientasi
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi ibu
Pasien : Waalaikumsalam pagi juga sus
Perawat : Perkenalkan nama saya suster indah permata sari yg bertugas di ruangan dahlia,
saya dinas dari jam 08.00-14.00. Kalau boleh tau dengan nama ibu siapa?
Pasien : Nama saya putri ratna sari, panggil saja ratna
Perawat : Baiklah, bagaimana perasaan bu ranta hari ini?
Pasien : Saya merasa hidup saya ini tidak ada gunanya lagi karena, saya terkena penyakit
HIV dan saya ingin akhiri hidup saya sus.
Perawat : Tampaknya bu ratna membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan
untuk mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar widya untuk memastikan tidak
ada benda benda membahaya. Mari kita kekamar untuk memeriksa ada tidaknya benda
tajam
Pasien : Iya sus silahkan.
B. Fase kerja
Perawat ;karena widya tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup
widya maka saya tidak akan memberikan widya sendiri .apa ya widya lakukan apabila ke
inginan bubuh diri muncul
Pasien : Saya ingin menyayat tangan saya hingga putus atau minum racun
Perawat : Begini bu ratna kalau keinginan itu muncul maka untuk mengatasinya bu ratna
harus memanggil perawat di ruangan ini atau keluarga yang sedang besuk. Jadi bu ratna
jangan sendirian katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri hidup
Pasien : Baik sus
Perawat : Saya percaya bu ratna pasti akan dapat mengatasi masalah .
Pasien : Iya sus
C. Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan widya sekarang setelah mengatahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri
Pasien : Saya suda lebih membaik dan mengerti sus
Perawat : Coba sebutkan lagii cara tersebut
Pasien : Jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya saya harus memanggil perawat
atau keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan jadi saya tidak boleh sendiri
Perawat : Bagus kalau begitu saya tinggal dulu ya bu kalau ibu membutuhkan apa-apa
bisa pencet bel disamping tempat tidur ibu. Assalamualaikum
Pasien : Waalaikumsalam baik sus terimaksih

Anda mungkin juga menyukai