NPM : 205130005
Kelas : PR13
Tugas soal menjelang ajal dan paliatif
Kasus
1. Tn. A berumur 62 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan batuk
berdahak. Keluarga klien mengatakan pasien sesak nafas sejak 2 minggu yang lalu. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan hasil Tekanan darah 126/80 mmHg, nadi 87
x/menit, rr 28 x/menit, suhu 36,5°C, terdapat suara wheezing.
Penjelasan : Karena pada kasus diatas menunjukkan bahwa klien mengeluh sesak nafas
dan batuk berdahak, maka diagnosa yang tepat adalah bersihan jalan napas tidak efektif
2. Tn. A berumur 62 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan batuk
berdahak. Keluarga klien mengatakan pasien sesak nafas sejak 2 minggu dan lendir sulit
dikeluarkan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil Tekanan darah 126/80
mmHg, nadi 87 x/menit, rr 28 x/menit, suhu : 36,5°C, terdapat suara wheezing.
3. Ny. B berusia 28 tahun ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada, klien tampak meringis
sambil memegang dadanya dari hasil pengkajian TD 125/80mmHg, suhu 36,5°C, nadi
80x/menit, rr 16x/menit
Penjelasan : Karena pada kasus diatas menunjukkan bahwa klien mengeluh nyeri dada,
maka diagnosa keperawatan yang tepat adalah nyeri akut
4. Seorang bayi berusia 10 bulan masuk ke rs dengan keluhan demam tinggi sudah 5hari.
Dari hasil pengkajian didapatkan suhu 39,3°C.
Penjelasan : Karena pada kasus diatas menunjukkan bahwa klien sulit bernafas, demam
tinggi, suhu 38,5, rr 22x/menit, maka diagnosa keperawatan yang tepat adalah hipertermi
5. Tn. T berusia 52 tahun datang ke rumah sakit dengan diagnosa pneumonia dengan
keluhan sesak nafas selama 3 hari dan nyeri pada dada, TTV pasien didapatkan Nadi
100x/menit, RR 2x/menit, Suhu 37,5ºC.
Apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut ?
a. Ajarkan teknik relaksasi
b. Berikan terapi inhalasi
c. Kolaborasi pemberian oksigen
d. Kolaborasi pemberian antipiretik
e. Berikan kompres hangat
Penjelasan : Karena pada kasus diatas menunjukkan bahwa klien di diagnosa pneumonia
dan mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada, maka yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah keperawatan utama adalah kolaborasi pemberian oksigen
6. An. P berusia 20 tahun diantar oleh ibunya ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada.
Dari hasil pengkajian didapatkan TD 110/80mmHg, suhu 37,5°C, nadi 80x/menit, rr
28x/menit.
Penjelasan : Karena pada kasus diatas menunjukkan bahwa klien mengeluh nyeri dada,
maka intervensi keperawatan yang tepat adalah kaji kultur yang memperngaruhi respon
nyeri
7. An. B berusia 1 tahun masih dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas, demam
tinggi, sering muntah, tidak mau makan, batuk dan pilek. Saat dilakukan pemeriksaan
fisik didapatkan hasil nadi 110x/menit, rr 54 x/menit, Suhu 39,2°C, bunyi napas ronchi
8. An. K berusia 15 tahun datang ke rumah sakit ruang UGD dengan keluhan sesak nafas
dan di diagnosa gangguan pola nafas. Dari hasil pengkajian yang didapatkan suhu
36,5°C, nadi 80x/menit, rr 28x/menit.
Penjelasan : Karena posisi semi fowler dapat membantu atau mengurangi rasa sesak
nafas pada pasien tersebut, maka tindakan pasien yang harus diberikan An. K adalah
posisi semi fowler atau setengah duduk
9. An. L berusia 12 tahun masih dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas, batuk
berdahak. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien gelisah, suhu 38,2°C, rr 21 x/menit, nadi
135x/menit, bunyi napas ronchi. Pasien sudah dilakukan nebulizer.
Penjelasan : Karena An. L keluhan sesak napas dengan rr 39x/menit dan terdapat bunyi
napas ronchi, maka intervensi keperawatan selanjutnya pada An. L yang tepat adalah
berikan terapi oksigen
10. Tn. U berusia 54 tahun dirawat ruang melati dengan pneumonia akut. Hasil pemeriksaan
rr 34x/menit, pernapasan tidak teratur, terdengar bunyi ronchi pada paru dan produksi
sputum banyak.
Penjelasan : Karena pada kasus tersebut Tn. U dengan keluhan pernapasan tidak teratur,
terdengar bunyi ronchi pada paru dan produksi sputum banyak, maka prioritas diagnosa
keperawatan yang tepat adalah bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan sekret
yang tertahan.