NIM : 11194442110264
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca ptaktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesemournaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
.............................................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
ii...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN .
2.1 Pengertian......................................................................................................................
4
2.2 Ruang Lingkup Praktik Kebidanan.................................................................................
6
2.3 Praktik dalam Pelayanan Kebidanan.............................................................................
7
2.4 Prinsip Bidan dalam Praktik Kebidanan.........................................................................
8
BAB III
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
11
3.2 Saran..............................................................................................................................
11
3.3 Kata penutup.................................................................................................................
11
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang guru harus memiliki empat kompetensi utama yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.
Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Guru jugA Hrus memiliki
kompetensi profesional yaitu mampu mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif melalui penelitian tindakan
kelas
Penelitian tindakan kelas pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang
dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan melalui proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri sebapai
upaya dalam menyelesaikan masalah dengan cara melakukan berbagai tindkan
yang terencana serta menganalisi setiap pengaruh dari adanya perlakuan tersebut.
PTK dimulai dari tahap perencanaan setelah ditemukannya masalah dalam
pembelajaran, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan cara mengkaji
permasalahan-permasalahan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam
pembelajaran. Setelah itu mencari perbaikan dan merencanakan program
pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan masalah. Kemudian
melaksanakan program tersebut secara sistematis dan empiris . Oleh sebab itu guru
harus melakukan refleksi diri untuk mengetahui apakah sudah melaksanakan
tugasnya secara maksimal karena guru perlu memahami bahwa salah stu
kompetensi yang harus dimiliki adalah mendidik, mengajar, dan melatih siswa
dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi siswa dalam
kehidupannya. Guru juga dituntut mampu menguasai bidang studi yang
diampuhnya dan mengajarkannya kepadasiswa siswa secara profesional, maka
guru harus melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri, terutama dalam
pembelajaran di kelas sehingga dapat mengetahui bahwa pembelajarannya perlu
diperbaiki kualitasnya.
Dengan demikian, guru akan dapat berusaha melakukan perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif yaitu guru yang selalu mencari dan
menemukan hal-hal baru untuk kepentingan kualitas prmbrlajaran di kelas.
Kemampuan tersebut dapat dapat dilihat dari upaya guru dalam melakukan
perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan
cara refleksi diri.
Praktik reflektif dapat menjadi alat yang penting dalam praktik berbasis
pengaturan belajar profesional di mana individu belajar dari pengalaman
profesional mereka sendiri, bukan dari pendidikan formal atau transfer
pengetahuan, mungkin sumber yang paling penting dari pengembangn profesional
pribadi dan perbaikan. Selanjutnya, juga merupakan cara penting untuk dapat
menyatukan teori dan praktik, melalui refleksi anda dapat melihat dan label aliran
pemikiran dan teori dalam konteks pekerjaan anda.
Apa yang penting dalam refleksi seluruh latihan anda adalah bahwa tidak
hanya melihat kembali tindakan masa lalu dan peristiwa, melainkan melihat sadar
pada emosi, pengalaman, tindakan, tanggapan, dan menggunakan itu untuk
menambah pengetahuan yang ada dasar untuk menarik keluar pengetahuan baru,
makna dan memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Dengan demikian
gagasan telah mencapai lebar, khususnya dalam pengembangan profesional bagi
para praktisi di bidang pendidikan dan kesehatan. Pertanyaan tentang bagaimana
cara terbaik untuk belajar dari pengalaman memiliki relevansi yang lebih luas
namun, untuk setiap lingkungan belajar organisasi. Secara khusus, orang-orang
dalam posisis kepemimpinan memiliki kesempatan perkembangan yang luar biasa
jika mereka terlibat dalam praktik refleksi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Reflective Pratice?
2. Bagaimana penjelasan Reflective Pratice?
3. Apa saja ruang lingkup Reflective Pratice?
4. Bagaimana praktik dalam pelayanan kebidanan?
5. Apa saja prinsip bidan dalam pelayana kebidanan?
1.3 TUJUAN
1. Agar dapat memahami mengenai Reflective Pratice
2. Agar dapat mengetahui ruang lingkup Reflective Pratice
3. Agar mengetahui praktik dan prinsip dalam pelayanan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Selain itu, mengemukakan kembali atau melaksanakan lagi apa yang telah
dilakukan merupakan kegiatan refleksi. Gue=ru sebagai pelaksana dan peneliti
sebagai pengamat diharapkan dapat bekerja sama dengan baik agar dapat terjadi
penilaian secara objektif, peniliti merupakan pihak yang sangat berkepentingan
katena akan meningkatkan kinerjnya, ini dimaksudkan agarpelaksanaan tindakan
dapat dilaksanakan secara alami dan daapat dikelola dengan baik. Dalam hal ini
guru sebaiknya menyampaikan segala yang telah dilaksanakan dengan sebenar-
benarnya kepada peneliti sehingga tindakan yang akan diambil selanjutnya dapat
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan yang ada. Refleksi juga dapat diartikan
sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang
terjadi sebekumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa
yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan. Apabila
guru yang menjadi pelaksana PTK sudah mengetahui apa yang terjadi pada fase
sebelumnya dan ingin melakukan tindakan berikutnya, maka guru harus
memikirkan apa penyebabnya.
Contoh refleksi, dari hasil observasi yang telah dilakukan dengan cara
pembelajarn secara berkelompok yaitu diskusi antar kelompok, hanya siswa yang
dikategorikan tingkat kemampuannya tinggi yang aktif dan berpartisipasi pada
saat dilakukan diskusi sementara siswa yang lain tidak memperhatikan dan tidak
ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Hasil observasi terhadap proses
pembahasan hasil asesmen diperoleh data bahwa siswa kurang aktif berinteraksi
terhadap materi pelajaran, dengan temannya dan terhadap guru. Hasil analisis
kompetensinya masih rendah belum mencapai tujuan minimal. Respon siswa tidak
bisa mengikuti pembelajaran secar maksimal dalam waktu singkat, tidak tertarik
untuk belajar secara berkelompok karena mereka mengantuk dan tidak mendapat
kesempatan untuk berpikir. Dari semua data tersebut, maka guru melakukan
contoh refleksi, dari hasil observasi yang telah dilakukan dengan cara
pembelajaran secara berkelompok yaitu diskusi antar kelompok, hanya siswa yang
di kategirikan tingkat kemampuannya tinggi yang aktif dan berpartisipasi pada
saat dilaakukan diskusi sementara siswa yang lain tidak memperhatikan dan tidak
ikut berpartisipasi pada saat dilakukan diskusi sementara siswa yang lain tidak
memperhatikan dan tidak ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Hasil analisis
kompetensinya masih rendah belum mencapai tujuan minimal.
a. Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan. Lulus
dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk
registrasi dan memperoleh izin untuk melaksanakan praktik kebidanan.
b. Praktik kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang
bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika
dan kode etik bidan. Selain itu diartikan sebagai serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada klien (individu, keluarga dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.
c. Kebidanan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dari seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa
interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru
lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta memberikan
bantuan/dukungan atau perempuan, keluarga dan komunitasnya.
d. Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
e. Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
f. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaboraso atau rujukan.
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan ini,
diharapkan pembaca mendapatkan pengetahuan tambahan dan dapat memahami isi
materi makalah ini.
Mahasisiwa kebidanan sebaiknya memiliki persepsi yang positif terhadap
reflective learning dan lebih sering berlatih menuliskan reflective learning,
diharapkan dengan menuliskan reflective learning yang baik, maka akan
meningkatkan efektivitas reflective learning dan akan meningkatkan kualitas belajar
untuk dapat mengembangkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan belajar serta
mendorong mahasiswa untuk membentuk nilai-nilai profesionalisme.
3.3 KATA PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya.
Karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul maka saya banyak berharap pada pembaca agar
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Y. P. (2020). Reflective Practice dalam Kebidanan. Sidoarjo, Jawa Timur: UMSIDA Press.
Nilakesuma. (2017). reflective practice dalam kebidanan. efektifitas reflective learning pada sikap, 6.
http://marlisadarwi.blogspot.com/2017/11/makalah-refleksi-praktik-kebidanan-dan.html?
m=1
http://ejournal.akbidyo.ac.id/index.php/JIK/article/viewFile/66/63
https://pdfcoffee.com/makalah-reflektif-practice-konsep-kebidanandocx-pdf-free.html
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/medika/article/view/622