Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MASALAH KEDUDUKAN

HUKUM ADAT DAN HUKUM NASIONAL

Dosen Pengampu : Fines Fatimah, S.H, M.H,

OLEH

FERLY CAHYA PERDANA

NIM

185120607111021

KELAS

C-1 ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

i
2018

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah
Kedudukan Hukum Adat dan Hukum Nasional”.

Saya berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Saya menyadari
bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, saya berharap adanya kritik dan saran atau usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua
pihak terkait yang telah membantu dan memberikan saran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Malang, 10 Oktober 2018

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2

2.1 Pengertian Hukum adat dan Hukum Nasional....................................................................2

2.2 Kedudukan Hukum Adat dalam Hukum Nasional..............................................................2

BAB III PENUTUP......................................................................................................................3

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................3

3.2 Saran..................................................................................................................................3

Daftar Pustaka..............................................................................................................................4

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk karena masyarakatnya


mempunyai beragam budaya masing-masing di tiap daerah asalnya. Tiap daerah
mempunyai suatu kebiasaan tersendiri dan budaya sendiri dan satu daerah dengan
lainnya sudah memiliki budaya yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor,
seperti, Pertama indonesia memiliki demografi kepulauan yang mana membuat
masyarakatnya terpisah oleh pulau-pulau, Kedua masuknya kebudayaan dari luar, dan
agama yang masuk seperti hindhu budha.

Kebudayaan yang ada ditiap daerah memiliki aturan atau pranata yang berbeda atau
bisa disebut mempunyai hukum adat yang berbeda. Tetapi apabila dikaitkan dengan
hukum adat dikaitkan dengan hukum nasional banyak pandangan dari dua hukum
tersebut mempunyai pandangan yang berbeda dalam penerapannya.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis ingin menguraikan dan memberikan


pemahaman tentang kaitan antara hukum adat dengan hukum nasional dalam makalah
yang berjudul “Masalah Kedudukan Konflik Hukum Adat dan Hukum Nasional”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Hukum Adat dan Hukum Nasional ?
2. Bagaimana kedudukan Hukum Adat dalam dengan Hukum Nasional?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Ingin menguraikan dan memberikan pemahaman tentang kaitan antara hukum
adat dengan hukum nasional serta perbedaannya agar permasalahan yang ada dapat
dipahami.

1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum adat dan Hukum Nasional
Sistem hukum adat terdapat di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, seperti
Cina, India, Jepang, dan negara lain. Istilah ini berasal dati bahasa Belanda “adatrecht”
yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronje. Pengertian hukum dat menurut Mr. C. Van
Vollenhoven (1928) mengandung arti bahwa hukum Indonesia dan kesusilaan
masyarakat merupakan hukum adat, atau bisa diartikan juga bahwa hukum adat
merupakan sebuah aturan yang tidak tertulis, namun tetap ditaati dalam masyarakat
karena memiliki suatu sanksi tertentu apabila tidak ditaati. Sistem hukum adat
bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan
dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya dan hukum adat bersifat
tradisional yang berpangkal pada ajaran nenek moyang. Oleh karena itu keinginan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu selalu dikembalikan kepada ajaran nenek
moyang sebagai tolak ukur. Hukum adat juga dapat berubah tergantung dari pengaruh
situasi sosial tertentu didalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Nasional adalah peraturan hukum yang berlaku di suatu negara yang
terdiri atas prinsip-prinsip serta peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat disuatu
negara. Hukum nasional merupakan hasil dari penyesuaian dari beberapa aturan-aturan
masyarakat yang ada. Di Indonesia Hukum Nasional merupakan campuran dari hukum
adat, hukum agama, dan hukum Eropa.

2.2 Kedudukan Hukum Adat dalam Hukum Nasional


Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang beragam, tedapat
hukum yang beragam juga dari kemajemukan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan
berlakunya sistem hukum negara dan juga sistem hukum adat. Dalam perkembangannya
hukum di Indonesia bila dicermati hukum yang diterapkan oleh pemerintah bersifat
memusat, dan membuat secara tidak langsung mengabaikan sistem hukum yang lain.
Hal tersebut bersifat berlawanan atau kontradiktrif, karena Indonesia yang mempunyai
masyarakat yang majemuk.

Apabila hukum adat dan hukum nasional dikaitkan dengan contoh kasus, seperti
hukum adat di daerah Madura yaitu carok, carok berasal dari kata madura berarti
perkelahian, carok merupakan tradisi bertarung yang disebabkan karena alasan tertentu

2
yang berhubungan dengan harga diri. Biasanya carok ini digunakan untuk
mempertahankan harga diri dan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah bagi
orang Madura. Tindakan ini merupakan pembalasan dendam yang dilakukan dengan
adu duel mengunakan celurit hinggga ada salah satu pihak yang meninggal. Akan tetapi
berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia ata Hukum Nasional carok tidak sesuai
dengan hukum nasional dan sebaliknya justru melanggar hukum. Didalam undang-
undang hukum pidana pada Pasal 340 berbunyi “Barangsiapa dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup
atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.” Oleh karena itu hukum
harus ditegakkan, tidak peduli dengan alasan apapun dan siapa pelakunya, karena setiap
warga negara mempunyai hak asasi manusia yang tercantum dalam UUD 1945 yang
dibela oleh negara.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan pada dasarnya hukum adat berbentuk tidak tertulis tetapi
sangat mengikat masyarakatnya karena mempuyai sanksi tertentu. Hukum adat berasal
dari kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat, dan Hukum adat adalah salah
satu pertimbangan dan pemikiran untuk membentuk Hukum Nasional.

Kedudukan Hukum Adat dalam Hukum Nasional haruslah sama karena


merupakan penerapan yang dilakukan oleh masyarakat sehari hari, tetapi kita harus juga
mempertimbangkan hukum adat tersebut karena tidak sedikit hukum adat yang
kontradiktif terhadap Hukum Nasional.

3.2 Saran
Dalam perkembangannya kita harus mempertimbangkan Hukum adat karena
beberapa Hukum Adat sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman ttapi kita
juga tidak boleh untuk menghilangkan Hukum Adat yang bersifat positif agar tidak
terjadi tumpang tindih anata Hukum Adat dan Hukum Nasional.

3
Daftar Pustaka

Djamali, R Abdoel. 1984, Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo


Pesada.

Jurnal Perspektif vol xvi/no.4/September/2011

Anda mungkin juga menyukai