2.1. PENDAHULUAN
2.2. PENYAJIAN
Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur yaitu variabel, koefisien, dan
konstanta. Variabel dan koefisien senantiasa ada dalam setiap bentuk fungsi
sedangkan konstanta tidak harus ada.
Koefisien ialah bilangan atau angka yang terkait pada suatu variabel dalam
sebuah fungsi. Sementara itu, konstanta adalah bilangan atau angka yang (kadang-
kadang) turut membentuk sebuah fungsi dan tidak terkait pada sesuatu variabel.
Contoh : y = f (x)
y = 5 + 0.8x
Selain variabel, koefisien dan konstanta dalam suatu fungsi, kita kenal
pula nilai fungsi. Nilai Fungsi adalah besaran atau nilai dr y atau fungsi tersebut
(nilai dr variabel terikat).
Contoh:
ax +b
Y=
b) fungsi pecah : cx +d
d) fungsi eksponensial : Y = ax
Fungsi linier adalah fungsi dimana variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu.
X -2 -1 0 1 2
4x -8 -4 0 4 8
+12 +12 +12 +12 +12 +12
Y=4x+1 4 8 12 16 20
2
25
20
15
Y
10
5
0
-3 -2 -1 0 1 2 3
X
b) Cara Matematis
Melalui cara ini kita menggambarkan grafik fungsi dengan
menggunakan ciri-ciri penting yang terdapat dalam suatu fungsi.
2.5
2 0.5, 2
1.5
Y
1 0, 1
0.5
-0.5, 0 0
-0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6
X
y-y1 = b(x-x1)
y-2 = 2(x-4)
y-2 = 2x – 8
y = 2x - 6
Y −Y 1 X −X 1
=
Y 2−Y 1 X 2− X 1
Jawab :
Y −Y 1 X −X 1
=
Y 2−Y 1 X 2− X 1
Y −4 X−2
=
2−4 3−2
(y-4)1 = (x-2)-2
y-4 = -2x + 4
y = -2x + 8
Contoh:
y = 3x – 1
maka, y -4 = 3(x – 2)
y -4 = 3x – 6
y = 3x – 2
Misalkan: garis A y = a + bx
garis B y = a1 + b1x
Contoh :
y = y1 untuk x = 6 y= 2x - 2
2x – 2 = x + 4 y= 2(6)-2
x=6 y= 10
Dua garis saling tegak lurus jika koefisien arah garis yang
satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan
1
b 1=−
akan tegak lurus dengan garis y = a+b2x jika b2 atau
b1.b2 = -1.
Misalnya: Garis A; y = a + bx
Garis B; y = a1 + b1x
maka b.b1 = -1
2.b1 = -1
b1 = -1/2
y = -1/2 x+ 5
a) y = f(x) y = ax2 + bx + c
x = f(y), x = ay2 + by + c
misalkan: y = f(x) y = x2
X -2 -1 0 2 1
Y 4 1 0 4 1
y
-1, 11 1, 1
0 0, 0
-3 -2 -1 0 1 2 3
x
0 = ax2 + bx + c
−b± √b 2−4 ac
x 1 , x 2=
2a
−b
x 1=x 2 =
yaitu: 2a
−b
x=
2a
Jawab:
−b± √b 2−4 ac
x 1 , x 2=
2a
8±√ 4
x 1 , x 2=
2
8±2
x1 , x2=
2
8+2
x 1= =5 .
2 Jadi titik Potong (5,0)
8−2
x 2= =3
2 . Jadi titik potong (3,0)
−b −(−8 ) −D −4
x= = =4 y= =−1
2 a 2(1) ; 4a = 4(1)
4) Sumbu simetri
−b −(−8 )
x= = =4
2 a 2(1)
Parabola Y =x2-
8x+15
40
35
30
25
20
15
10
y
5
0
-5 -5 0 5 10 15
x
Kesimpulan :
−b
x=
7. Sumbu simetri: 2a dan
−b −D
x= y=
8. Koordinat titik puncak: ( 2a , 4a )
Secara matematis:
QDX = f (Px,I,Py,Pe,T,A)
dimana:
Px = harga barang x
I = pendapatan konsumen
T = selera konsumen
QD = f(Px)
Q = -aP + b
1 b
− Q+
P= a a
kurva permintaan
Jawab:
a. Qd= 75-3P
Jika P=0 Qd = 75 – 3(0) = 75. Qd =75
berarti TP (75,0)
Jika Qd=0 0 = 75 – 3P. 75 = 3P P=75/3 =
25 berarti TP (0,25)
Dengan demikian gambarnya:
25
QD = 75-3P
0
75 QD
Model matematis:
Dimana :
PE = ekspektasi produsen
Hanya ada dua variabel yang penting yakni harga barang per unit
yang ditawarkan dan jumlah barang yang ditawarkan, variabel lainnya ceteris
paribus.
Q = aP –b
1 b
Q+
P= a a
Mengingat hukum penawaran: jika harga barang x naik maka jumlah barang x
yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya, maka grafik fungsi penawaran
adalah:
P
S
Kurva penawaran
-b/a
0.25 QS=-7+28P
-7 0 QS
Kondisi dimana pada tingkat harga tertentu jumlah barang yang diminta
sesuai/sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
keseimbangan pasar tercapai pada titik potong antara kurva permintaan dan
kurva penawaran.
QSP
E
PE
QD
Q
0 QE
Keterangan gambar:
Contoh :
Jawab:
1Q = 2P -6 ....... Q = 2P - 6
-P+15 = 2P - 6 ............... –P – 2P = - 6 - 15
-3P = -21
3P = 21
P=7
QD = -P+15 QD = -7 + 15 = 8
QS=2P – 6 QS = 2(7) – 6 = 14 – 6 = 8
Q = -P + 15 ...... Q = -7 + 15 Q=8
Jadi PE = 7 dan QE = 8
QS
3 QD
0 8 15S
Break Even : TR = TC
Profit : TR > TC
Rugi : TR < TC
ABE mencakup dua komponen yaitu: fungsi biaya total dari produksi dan
fungsi penerimaan total dari penjualan.
VC = variable cost
FC = Fixed cost
TR= P.Q
TC=VC+FC
TR=TC
BEP
TR = TC
Q= FC/(P-V)
Selisih antara harga jual dan biaya per unitnya disebut sebagai kontribusi marjin.
Contoh:
Jawab:
ax +b
Y=
b) fungsi pecah : cx +d
d) fungsi eksponensial : Y = ax
Fungsi linier adalah fungsi dimana variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu.
Ada dua cara melukis grafik fungsi linier, yaitu: cara curve tracing proses dan cara
matematis. Suatu persamaan fungsi linier dapat dibentuk melalui dua cara, yaitu
metode koordinat – lereng/slope/gradien (slope coordinates) dan metode dwi-
koordinat (bi-coordinates).
y = f(x) y = ax2 + bx + c
x = f(y), x = ay2 + by + c
QDX = f (Px,I,Py,Pe,T,A)
dimana:
Px = harga barang x
I = pendapatan konsumen
mendatang
T = selera konsumen
2). Fungsi penawaran menggambarkan hubungan antara kuantitas barang dan jasa
yang ditawarkan (Q) dengan variabel yang mempengaruhi penawaran produk
itu.
Model matematis:
Dimana :
PE = ekspektasi produsen
3). Analisis Break Even (Pulang Pokok) adalah suatu keadaan dimana sebuah
perusahaan dalam kegiatan usahanya tidak memperoleh keuntungan (profit)
maupun kerugian.
Break Even : TR = TC
Profit : TR > TC
Rugi : TR < TC
ABE mencakup dua komponen yaitu: fungsi biaya total dari produksi dan
fungsi penerimaan total dari penjualan.
VC = variable cost
Secara grafis, break even ditunjukkan oleh perpotongan kurva biaya total dan
kurva penerimaan total.
TR = TC
Maka, PQ –VQ = FC
Q= FC/(P-V)
Selisih antara harga jual dan biaya per unitnya disebut sebagai kontribusi marjin.
2.3.2. Evaluasi
2.3.2.1. Soal Latihan
1. Gambarkan grafik fungsi:
a. y = ½ x – 2
b. y = 2 x2 – 2 x +4
c. (x+3)(x-2)
2.. Carilah persamaan garis yang melalui titik:
a. A(2, 2) dan B(3, 1)
b. B(3,1) dengan koefisien arah = ½
c. C(-2, 1) dan D(3, 2)
3. Carilah persamaan garis yang sejajar dengan y = ½ x – 4 dan melalui titik:
a. (2, -1)
b. (3, 4)
c. (1, -5)
2.3.3. Rujukan
Dumairy, 2004. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi.
Penerbit PT. BPFE- YOGYAKARTA