TRANSKULTURAL
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang Antropologi dengan materi “Implikasi
Transkultural”. Karena itu penulis sangat membutuhkan masukan-masukan agar makalah
yang dibuat ini bisa menambah pengetahuan penulis dan pembaca. Sesungguhnya makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, jika terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini, mohon sekiranya dimaafkan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dan
penulis juga membutuhkan kritik dan saran dari pembaca untuk menambah pemahaman
penulis dalam menulis makalah selanjutnya. Dan lebih baik lagi dalam pembuatan makalah di
kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang..................................................................................................3
1.2. RumusanMasalah............................................................................................4
1.3. Tujuan..............................................................................................................5
1.3. Tujuan
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah antropologi kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian keperawatan.
3. Untuk mengetahui pengertian implikasi.
4. Untuk mengetahui pengertian transkultural.
5. Untuk mengetahui bagaimana implikasi transkultural dalam praktek keperawatan.1. tugas
Mata Kuliah antropologi kesehatan
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Transkultur
Transkultural terdiri atas dua kata dasar yaitu “trans” yang berarti “berpindah” atau “suatu
perpindahan” dan satu kata lagi yaitu “kultur” yang berarti “kebudayaaan”. Kultur atau keudayaan
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. Budaya juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia (Wikipedia bahasa Indonesia). Secara
singkat keperawatan transkultural atau transkultural nursing dapat diartikan sebagai keperawatan lintas
budaya.
F. Studi Kasus
Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Seorang dokter muda berumur 28 tahun baru saja melahirkan anak pertamanya, di kamar perawatan dia
ditemani oleh suami dan keluarga termasuk mertuanya. Karena baru selesai melahirkan, sang dokter
tampaknya agak malas untuk menyusui bayinya saat itu dan ingin tidur sebentar. Melihat hal tersebut ibu
mertuanya berkata tidak baik bagi seorang ibu yang baru melahirkan untuk bermalas-malasan dan tidak
segera menyusui bayinya, menurut ibu mertuanya nanti akan terbawa malas untuk bekerja di kemudian
hari.
Saat yang bersamaan, seorang perawat ada di situ sedang memeriksa keadaan ibu dan bayi tersebut, dia
mengiyakan pendapat dari mertua dokter itu dengan mengemukakan argumentasinya bahwa kontak
pertama ibu dan anak adalah hal yang sangat baik untuk perkembangan mental bayi nanti; semakin cepat
bayi menyusui akan merangsang produksi ASI ; semakin cepat bergerak akan lebih cepat ibu mandiri
merawat diri dan bayi.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi
terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan.
G. Paradigma Transkultural Nursing
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang,
keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar
belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan (Andrew and Boyle, 1995), yaitu :
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984)
manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia
berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada
rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks
budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi
dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan,
kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupandimana klien
dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.
Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa,
pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat
karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial
yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih
luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yangmenyebabkan
individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, iwayat hidup, bahasa dan atribut yang
digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan
memandirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan(Leininger, 1991) adalah :
ü Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah
dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,misalnya
budaya Berolah raga setiap pagi
ü Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi
terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien
sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber
protein hewani yang.
ü Strategi III, Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang
dianut.
1.1. Kesimpulan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikankeperawatan, berwenang
di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian
yang baru dilakukan.
Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaanh dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat, sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan
tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia (leininger, 2002).
Transculturasi dalam praktek keperawatan meliputi
Keperawatan
Mempertahankan budaya
Perilaku sehat-sakit
Negosiasi budaya
Restrukturisasi
Budaya
Proses keperawatan ( pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan dan
pelaksanaan dan evaluasi ).
1.2. Saran
Perawat diharapkan memahami betapa pentingnya peran agama dalam keperawatan, karena
perawat dituntut untuk bisa melayani kebutuhan klien sesuai dengan ajaran ajaran agama.
Kami sebagai penulis makalah ini menyatakan siapapun yang membaca makalah ini dapat
memahami pengertian dan memahami model dan konsep dari Peranan Agama dan Kepercayaan
dalam Keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menciptakan pemilihihan kepemimpinan yang baik,dan
semoga makalah ini memberikan dorongan, semangat, bahkan pemikiran para pembaca,dengan
makalah ini menjadi pedoman kaidah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://faizalbnu.blogspot.co.id/2014/10/makalah-implikasi-penggunaan.html
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Keperawatan%20Transkultural-SP.pdf
http://wwwpusink.blogspot.co.id/p/hubungan-antara-lingkungan-dan-perilaku.html
http://dokumen.tips/documents/transkultural-nursing-55c1ea59e1c89.html
http://wineralways.blogspot.co.id/2012/05/makalah-peran-agama-dalam-keperawatan.html
http://www.academia.edu/7087243/ASUHAN_KEPERAWATAN_TRANSKULTURAL_
Swasono. M.F, (1997), Kehamilan, kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam
Konteks Budaya, Jakarta, UI Press
Royal College of Nursing (2006), Transcultural Nursing Care of Adult ; Section One
Understanding The Theoretical Basis of Transcultural Nursing Care
Ditelusuri tanggal 14 Oktober 2006 dari
http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing
__________________________, Transcultural Nursing Care of Adult ; Section Two
Transcultural NursingModels ; Theory and Practice, Ditelusuri tanggal
14 Oktober 2006 dari
http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing
__________________________, Transcultural Nursing Care of Adult ; Section Three
Application of Transcultural Nursing Models, Ditelusuri tanggal 14
Oktober 2006 dari http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing