JAWABAN UTS
1. Berdasarkan wujudnya,penggolongan hukum berdasarkan wujudnya dibagi menjadi
dua, yakni hukum objektif serta hukum subjektif hukum terbagi menjadi dua, yakni:
Hukum objektif, merupakan hukum dalam suatu negara yang berlaku secara umum.
Hukum subjektif, merupakan hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku
pada individu tertentu atau lebih. Hukum ini disebut juga dengan hak.
Bentuk aturan hukum tersebut adalah UUD, UU, Perpu, PP, termasuk juga pengakuan
terhadap bentuk hukum Perda yang diatur dalam Pasal 18 ayat (6) UUD 1945 dan
Perubahannya.
4. A. Kelebihan/keuntungan :
1. Pemerintah Prov/Kab/Kota mampu melihat kebutuhan yang mendasar pada
daerahnya untuk menjadi prioritas pembangunan.
2. Dengan dilaksanakannya Otoda maka pembangunan didaerah tersebut akan maju,
berkembang dalam pembangunan daerah, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
rakyat.
3. Daerah dapat mengatur sendiri tata kelola pemerintahannya, PAD dengan
membentuk Perda sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah yang
lebih tinggi.
4. Pemerintah daerah bersama rakyat di daerah itu akan bersama-sama membangun
daerah untuk kemajuan dan kepentingan bersama Dan lain-lain.
Pada dasarnya kelebihan otonomi daerah biasanya daerah lebih mampu melihat
persoalan yang mendasar pada daerah masing-masing, jadi otonomi daerah akan
membuat daerah itu lebih maju, berkembang dan bersaing dengan daerah-daerah lain
tanpa takut dianaktirikan oleh pemerintah pusat.
B. Kekurangan/kerugian :
1. Pemda ada yg mengatur daerahnya dengan menetapkan Perda yang bertentangan
dengan peraturan yg lebih tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan di
daerah.
2. Kalau kontrol/pengawasan pemerintah pusat lemah, maka besar peluangnya untuk
munculnya raja-raja kecil yg berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa.
3. Bila terjadi permasalahan di daerah, misalnya KKN, maka bukan hanya pemda yg
disalahkan, akan tetapi pemerintah pusat akan kenah getahnya (kurang pengawasan).
4. Peraturan yg ditetapkan pemerintah pusat, kadang-kadang tidak sesuai dengan
kondisi daerah tertentu, sehingga menimbulkan multi tafsir yang dapat merugikan
pemda dan rakyat didaerah itu.
Kekurangan yang mendasar pada sistem otonomi daerah adalah daerah suka
‘kebablasan” dalam mengatur daerahnya. Suka membuat peraturan daerah yang aneh-
aneh demi mengisi kas daerah. Hal mana yang berdampak pada kesejahteraan warga
daerah itu sendiri. Jadi sebaiknya otonomi daerah diterapkan dengan pengawasan
yang ketat dari pemerintah pusat.