PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
duniawi maupun ukhrowi tidak lepas dari pada tujuan (maqosyid) dari apa
perbedaan sudut pandang manusia itu sendiri terhadap esensi dari apa yang
hendak ia peroleh, maka tidak jarang dan sangat tidak menutup kemungkinan
sendiri yang terjebak dalam hal ini, lebih mengedepankan pada pemenenuhan
hak pribadi dan mengabaikan hak-hak orang lain baik hak itu berupa individu
ataupun masyarakat umum. Akan tetapi Islam sebuah agama yang rahmatan lil-
Maka tidak jarang diantara kita yang acap kali menemukan ayat dalam
hambatan bagi perdagangan dan bisnis yang jujur dan halal, agar setiap orang
memakai prinsip bunga melainkan prinsip bagi hasil, yang mana prinsip bagi
hasil dalam perbankan syariah ini dapat dilakukan dalam empat akad, yaitu; al-
bank syariah ada 3 macam, yaitu bai’ al-murabahah, bai’ al-istisna dan bai’ as-
salam.
dikenal dengan sistem bagi hasil sebagai alternatif sistem bunga dalam
bahasa tertua di dunia. Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang awal mula
surga, dan dalam suatu riwayat dikatakan bahwa bahasa penduduk surga adalah
bahasa Arab, maka secara otomatis bahasa yang digunakan oleh Nabi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mudharabah
perjalanan dalam bahasa Arab disebut juga dharb fil Ardhi (ضرب فِي اأْل َرْ ض ِ).
”Dan mereka yang lain berjalan diatas bumi untuk menuntut karunia
sedangkan penduduk Hijaz menyebutnya qiradh. Qiradh berasal dari kata al-
sebagai berikut:
Menurut para fuqaha, mudharabah ialah akad antara dua pihak (orang)
saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain
ditijarahkan”.
perjanjian”.
mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak
yang diperoleh akan dibagi untuk kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan
bersama (nisbah yang telah disepakati), namun bila terjadi kerugian akan
Secara etimologi, kata mudharabah berasal dari kata dharb yang berarti
memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya
sama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (malik, shahibul al
literatur lain, Mudharabah adalah Akad antara dua pihak dimana salah satu
B. Landasan Hukum
Ulama fiqih sepakat bahwa mudharabah disyaratkan dalam islam
1. Al-Qur’an
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui
Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah
(bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan
Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah
pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu
niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang
paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada
Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-
Muzammil : 20)
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
“tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah
198)
2. As-Sunah
diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Shuhaib bahwa Nabi SAW. Bersabda yang
artinya :
“Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual-beli yang
ditangguhkan, melakukan qiradh (memberi modal pada orang lain), dan yang
3. Ijma’
bahwa jamaah dari sahabat yang menggunakan harta anak yatim untuk
4. Qiyas
mengelola kebun). Selain diantara manusia, ada yang miskin dan ada juga yang
kaya. Di satu sisi, banyak orang kaya yang tidak dapat mengusahakan hartanya.
Di sisi lain, tidak sedikit orang miskin yang mau bekerja, tetapi tidak memiliki
melakukan usaha.
2. Keuntungan
yang mungkin dihasilkan nanti. Keuntungan yang menjadi milik pekerja dan
dari Mudharabah yaitu:
baligh (berumur 15 tahun) dan bukan orang yang dipaksa. Keduanya juga
2. Materi yang diperjanjikan atau objek yang diakadkan terdiri dari atas
lima yaitu :
1. Modal
2. Pekerjaan
3. Laba
4. Shighat
D. Sebab-sebab Batalnya Mudharabah
karena usaha yang dilakukannya atas izin pemilik modal dan mudharib
melakukan suatu pekerjaan yang berhak untuk diberi upah. Semua laba yang
dihasilkan dari usaha yang telah dikerjakan adalah hak pemilik modal. Jika
bertentangan dengan tujuan akad. Jika seperti itu dan terjadi kerugian maka,
kerugian tersebut.
pengelola usaha, pemilik modal dapat menuntut kembali modal itu kepada
demikian itu merupakan hak berdua. Dan jika si pengelola setuju dengan
PENUTUP
A. Simpulan
yaitu :
1. Kata mudharabah berasal dari kata dharb ( ضرب ) yang berarti memukul
perjalanan dalam bahasa Arab disebut juga dharb fil Ardhi (ضرب فِي اأْل َرْ ض
b. Keuntungan
lima yaitu :
a. Modal
b. Pekerjaan
c. Laba
d. Shighat
e. Dan 2 Orang akad
B. Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan pada makalah ini yaitu agar
literatur yang lebih terperinci membahas materi dimakalah ini, sekian teriam
kasih.
DAFTAR PUSTAKA