Anda di halaman 1dari 152

DRAFT

BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Tim Penyusun Bagian 1
Tim Penyusun Bagian 2
Tim Penyusun Bagian 3
Tim Penyusun Bagian 4
Tim Penyusun Bagian 5

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

ii DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

K ATA P E N G A N TA R
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (Kepmendikbudristek) Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan antara
lain menetapkan tentang Pembelajaran pada Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) yang diberlakukan secara
bertahap mulai kelas X pada tahun pelajaran 2021/2022 di SMK PK.
Program pembelajaran pada SMK PK tersebut dirancang
secara holistik mulai dari kerangka dasar yang dikristalisasikan dari
Tujuan Pendidikan Nasional dalam rumusan Profil Pelajar Pancasila
sebagai acuan pengembangan standar-standar dan kemudian
dijabarkan menjadi Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran, serta
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Sesuai dengan karakteristik
SMK yang harus link and match dengan perkembangan dunia kerja
maka dikembangkan pula spektrum keahlian yang lebih relevan.
Program pembelajaran tersebut selanjutnya disebut sebagai
Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Banyak hal yang membedakan Pembelajaran dengan
Paradigma Baru ini dibandingkan dengan pembelajaran yang
dikembangkan pada Kurikulum 2013 SMK, oleh karena itu pada
Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021 tersebut ditegaskan agar
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) menyiapkan
petunjuk teknis tentang hal-hal baru tersebut supaya SMK PK dapat
mengimplementasikan sesuai yang diharapkan.
Petunjuk Teknis ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan
Menteri tersebut, berisi hal-hal perlu dilakukan oleh SMK PK yang
diorganisasikan dalam 2 (dua) dokumen sebagai berikut.
1. Buku I Petunjuk Teknis Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan,
berisi tentang: (1) Pengembangan Konsentrasi Keahlian
pada SMK PK, (2) Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, (3) Pelaksanaan
Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan,
(4) Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan, dan
(5) Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Praktik Kerja
Lapangan.
2. Buku II Petunjuk Teknis Asesmen Pembelajaran Praktik Kejuruan
dan Uji Kompetensi, berisi tentang: (1) Asesmen Pembelajaran
Praktik Kejuruan, Ujian Unit Kompetensi (UUK), dan Ujian
Kompetensi Keahlian (UKK); (2) Pemilihan Konsentrasi Keahlian,

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
iii
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Kenaikan Kelas/Fase, dan Kelulusan Satuan Pendidikan; dan (3)


Uji dan Sertifikasi Kompetensi.
Petunjuk teknis ini sifatnya tidak mengikat, tapi merupakan
alternatif cara yang dapat menginspirasi dan digunakan. Sekolah
dapat mengeksplorasi dan mengembangkan cara-cara lain yang
lebih baik, yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan semangat
“Merdeka Belajar”.
Pada akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen
petunjuk teknis ini hingga dapat terwujud sebagaimana yang dapat
kita baca bersama. Semoga bermanfaat bagi kemajuan Sekolah
Menengah Kejuruan.

Jakarta, Oktober 2021


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Wikan Sakarinto, Ph. D.

iv DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
KATA PENGANTAR................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................v

BAGIAN 1 PENGEMBANGAN KONSENTRASI KEAHLIAN SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN PUSAT KEUNGGULAN (SMK PK).............1
BAGIAN 2 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROJEK
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (PROJEK IPAS).......... 35
BAGIAN 3 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROJEK
KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK)......................................... 63
BAGIAN 4 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PILIHAN... 89
BAGIAN 5 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL).............................................................................111

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
v
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

vi DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BAGIAN 1
PENGEMBANGAN KONSENTRASI KEAHLIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PUSAT KEUNGGULAN (SMK PK)
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Mochamad Widiyanto, S.Pd., M.T.
Dr. Agus Salim, M.Si.
Dr. Taufik Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyur Syah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Erlian Eka Damayanti, S. Kom., M. Ti.
Drs. Darmawan Sunarja, M.M. Par.
Dr. Yuli Rifiani, M. Pd.
Dr. Cucu Sutianah, S. Pd., M. Pd.

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

2 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

P R A K ATA
Sesuai dengan semangat “Merdeka Belajar” Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kepmendikbudristek)
Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan (SMK PK) antara lain memberikan kemerdekaan
atau kewenangan kepada satuan pendidikan SMK yang ditetapkan
sebagai Pusat Keunggulan untuk mengembangkan sendiri
kurikulum konsentrasi keahlian yang akan diimplementasikan,
bekerja-sama dengan dunia kerja mitra.
Pemberian kewenangan tersebut merupakan langkah maju
untuk mendorong kemandirian SMK dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan program-program pendidikan kejuruan yang
lebih relevan sekaligus link and match dengan kebutuhan dunia
kerja. Namun perlu diingat bahwa kondisi satuan pendidikan SMK
yang sangat beragam tentu memiliki kesiapan yang tidak sama
dalam mengemban “kemerdekaan” tersebut, di samping kebiasaan
yang selama ini dijalankan lebih banyak sebagai implementator
bukan sebagai pengembang kurikulum. Oleh karena itu kehadiran
petunjuk teknis diharapkan akan menginspirasi satuan pendidikan
SMK di dalam mengembangkan kurikulum konsentrasi keahlian
yang relevan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, arah
pembangunan, dan dunia kerja.
Terima kasih yang sangat mendalam kami sampaikan kepada
pimpinan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan yang telah memberi kepercayaan
untuk menyusun petunjuk teknis ini, mudah-mudahan bermanfaat
bagi peningkatan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan.

Jakarta, Oktober 2021

Tim Penyusun

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
3
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
PRAKATA...................................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................5
B. Dasar Hukum..............................................................................................6
C. Tujuan..........................................................................................................6

BAB II PROSEDUR DAN MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM


KONSENTRASI KEAHLIAN..........................................................................8
A. Menganalisis Kelayakan Konsentrasi Keahlian yang Dibuka.........8
B. Tim Penyusun Kurikulum Konsentrasi Keahlian................................8
C. Tahap Penyusunan Kurikulum Konsentrasi Keahlian.......................9

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 25

LAMPIRAN Contoh Penyusunan Kurikulum Konsentrasi Keahlian.......... 26

4 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dasar pemikiran pengembangan Pembelajaran dengan
Paradigma Baru tidak luput dari pengaruh perubahan zaman,
sehingga perlu ada penegasan kembali tentang makna tujuan
pendidikan Nasional yang kemudian dirumuskan menjadi Profil
Pelajar Pancasila. Ada 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
(1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2)
berkebinekaan global; (3) bergotong-royong; (4) bernalar kritis; (5)
kreatif; dan (6) mandiri.
Pengembangan Pembelajaran dengan Paradigma Baru
antara lain dilandasi oleh semangat untuk merealisasikan kebijakan
“Merdeka Belajar” di satuan pendidikan dasar dan menengah, dan
untuk satuan pendidikan SMK diwujudkan menjadi Pembelajaran
pada SMK Pusat Keunggulan yang pemberlakuannya diatur dengan
Keputusan Mendikbudristek Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK). Diberlaku-
kan di SMK PK pada tahun pelajaran 2021/2022 secara bertahap
mulai kelas X.
Pada Kepmendikbudristek tersebut dijelaskan bahwa Spektrum
Keahlian yang dikembangkan oleh Pemerintah untuk Pembelajaran
pada SMK PK ini hanya ada 2 (dua) level, yaitu Bidang Keahlian dan
Program Keahlian. Sedangkan Kompetensi Keahlian yang kemudian
pada rancangan pembelajaran baru ini disebut Konsentrasi Keahlian,
dinyatakan menjadi kewenangan satuan pendidikan SMK bersama
Dunia Kerja Mitra untuk menetapkan dan mengembangkannya.
Penetapan dan pengembangan Konsentrasi Keahlian oleh
satuan pendidikan SMK bersama Dunia Kerja Mitra adalah hal baru, di
mana SMK bersama dunia kerja pasangannya diberi kebebasan secara
bertanggung-jawab menetapkan dan mengembangkan “kurikulum
konsentrasi keahlian”, mulai dari penetapan jenis konsentrasi yang
akan dibuka, penyusunan struktur kurikulum, hingga penyusunan
capaian pembelajaran seluruh mata pelajaran yang ada di konsen-
trasi keahlian yang dibuka. Karena kewenangan tersebut merupakan
hal baru bagi SMK dan Dunia Kerja Mitra, tentu memerlukan semacam
acuan dan arahan bagi mereka agar kurikulum konsentrasi yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
5
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dijelaskan di atas dan


sesuai dengan amanat yang tercantum di dalam Kepmendikbudristek
165/M/2021, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyusun
dan menerbitkan Petunjuk Teknis Penyusunan Kurikulum Konsentrasi
Keahlian pada SMK PK.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah 8 tahun 2008 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
4. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan..
5. Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK
Pusat Keunggulan.
6. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021, tentang Capaian Pembelaja-
ran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.
7. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 20/2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kualitas
dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi Tahun
2021.

C. Tujuan
1. Umum
Menyediakan petunjuk teknis penyusunan kurikulum
konsentrasi keahlian, agar SMK PK bersama Dunia Kerja
Mitra dapat menyusun kurikulum konsentrasi keahlian yang lebih
kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Khusus
SMK PK bersama Dunia Kerja Mitra dapat:
2.1 Menetapkan Konsentrasi Keahlian sesuai dengan Program
Keahlian yang diselenggarakan, kebutuhan dunia kerja,
rencana pembangunan daerah, dan sumber daya yang
tersedia;

6 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

2.2 Menyusun Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian yang


dibuka, dan
2.3 Menyusun Capaian Pelajaran Mata Pelajaran yang ditetapkan
dalam Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian yang dibuka.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
7
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)


BAB II
PROSEDUR DAN MEKANISME
PENYUSUNAN KURIKULUM KONSENTRASI KEAHLIAN

A. Menganalisis Kelayakan Konsentrasi Keahlian yang Dibuka


Penetapan pembukaan konsentrasi keahlian didasarkan atas hasil
kajian tentang peta kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan
program keahlian yang dibuka, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut;
1. Jumlah dunia kerja (industri, dunia usaha, dan lembaga lainnya)
yang akan menyerap lulusan;
2. Perkiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai konsentrasi
yang akan dibuka;
3. Potensi dan dan arah pembangunan daerah (peta jalan provinsi
dan nasional);
4. Sumber daya pendukung yang dimiliki sekolah: sumber daya
manusia (guru dan tenaga kependidikan), sarana dan prasarana,
potensi kerja sama dengan dunia kerja, dan sebagainya;
5. Keberadaan SMK lain dalam zona wilayah tertentu yang membuka
konsentrasi keahlian yang sejenis;
6. Kontinuitas konsentrasi keahlian dengan program pendidikan
yang ada di Perguruan Tinggi Vokasi.

B. Tim Penyusun Kurikulum Konsentrasi Keahlian


Penyusun kurikulum konsentrasi keahlian adalah Satuan Pendidikan
SMK dan Dunia Kerja Mitra, terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.
1. Unsur SMK
a. Kepala SMK;
b. Wakil Kepala Bidang Kurikulum;
c. Wakil Kepala Bidang Humas/Hubungan Industri;
d. Kepala Program Keahlian;
e. Seluruh Guru Kejuruan;
f. Guru mata pelajaran nonkejuruan yang terkait;
g. Komite sekolah.

8 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

2. Unsur Dunia Kerja Mitra


a. Pimpinan HRD dari industri/dunia usaha mitra;
b. Praktisi/pekerja industri minimal tingkat menengah dari dunia
usaha mitra;
c. Unsur asosiasi profesi yang relevan.

3. Lembaga lainnya
a. Unsur Dinas Pendidikan;
b. Dinas Teknis lainnya;
c. Lembaga usaha formal dan nonformal;
d. Perguruan Tinggi Vokasi, dan
e. Lainnya.

C. Tahap Penyusunan Kurikulum Konsentrasi Keahlian


Penyusunan kurikulum konsentrasi keahlian pada SMK PK dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penyamaan Persepsi
Kegiatan penyusunan kurikulum konsentrasi keahlian dapat
diawali dengan kegiatan penyamaan persepsi, misalnya melalui
workshop yang melibatkan seluruh tim penyusun kurikulum
konsentrasi keahlian.
Pada workshop penyamaan persepsi dapat dihadirkan narasum-
ber yang dapat mengarahkan proses penyusunan kurikulum
khususnya terkait dengan substansi, teknis penyusunan, dan
aspek legalitas.

2. Menetapkan Konsentrasi Keahlian yang akan dibuka


a. Konsentrasi keahlian merupakan satuan program pendidikan
kejuruan pada SMK PK yang didasarkan pada suatu tugas atau
pekerjaan tertentu, dengan durasi pembelajaran 2 tahun
setelah Dasar-dasar Program Keahlian.
Pada setiap program keahlian dapat dibuka minimal 1 (satu)
konsentrasi keahlian.

b. Penetapan konsentrasi keahlian dilakukan bersama Dunia


Kerja (Dunia Usaha, Dunia Industri, Asosiasi Profesi, dan
Lembaga lainnya), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Melakukan analisis jabatan pekerjaan (analisis okupasi)
untuk menetapkan jabatan atau pekerjaan apa yang dapat
dimasuki oleh lulusan, meliputi:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
9
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

a) Jenis jabatan pekerjaan yang dibutuhkan dan


tersedia di dunia kerja dan menjadi tanggung jawab
lulusan (Job/Occupation), sesuai dengan Program
Keahlian yang diselenggarakan;
b) Peran utama yang harus dilaksanakan oleh lulusan
konsentrasi keahlian (Duties/Primary Function) pada
jabatan pekerjaan tersebut, dan
c) Uraian tugas yang harus dilaksanakan (Tasks/Unit
Kompetensi) oleh lulusan. Uraian tugas dapat diturun-
kan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) yang sesuai dan masih berlaku serta hasil kajian
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang di dunia kerja.
Kesetaraan Program Keahlian, Konsentrasi, dan
Kompetensi/Subkompetensi dengan rincian jabatan
dan uraian tugas yang ada di dunia kerja, dapat
disandingkan sebagaimana pada diagram alur analisis
okupasi berikut.

Gambar 1.1 Alur analisis okupasi

2) Menyelaraskan hasil analisis jabatan pekerjaan dengan


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaima-
na diatur dalam Perpres Nomor 8 Tahun 2012, bahwa
lulusan SMK dapat disetarakan minimal pada Jenjang 2,
atau jika berdasarkan hasil analisis memungkinkan dapat
disetarakan dengan Jenjang 3. Deskripsi kompetensi
jenjang 2 dan 3 berdasarkan KKNI tersebut adalah sebagai
berikut.

10 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di
dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air serta mendukung perdamaian
dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial
Deskripsi dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat
umum dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan
original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memi-
liki semangat untuk mendahulukan kepentingan
bangsa serta masyarakat luas.
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan
menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan
langsung atasannya.

2 Memiliki pengetahuan operasional dasar dan peng-


etahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga
mampu memilih penyelesaian yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik,
dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan
alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil
kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap,

3
prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait
dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga
mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim
dengan metode yang sesuai.
Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi
dalam lingkup kerjanya.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil
kerja orang lain.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
11
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

c. Suatu konsentrasi keahlian harus memenuhi kriteria sebagai


berikut:
1) Mata pelajaran kejuruan terdiri atas dasar-dasar
program keahlian dan beberapa mata pelajaran pada
konsentrasi keahlian.
2) Kualifikasi kompetensi lulusan dihargai secara keprofesian
minimal pada jenjang 2 dan secara ekonomi dalam jabatan
minimal pelaksana di suatu pekerjaan.
3) Memerlukan waktu pembelajaran seluruh mata pelajaran
pada konsentrasi keahlian minimal 846 jam pelajaran
yang dialokasikan dalam 3 semester; di semester 3 dan
4 sebanyak 540 jam pelajaran (15 JP x 36 minggu)
ditambah sebanyak 306 jam pelajaran (17 JP x 18 minggu)
pada semester 5.
4) Satu program keahlian dapat membuka lebih dari satu
konsentrasi keahlian, dengan syarat setiap konsentrasi
keahlian memiliki perbedaan substansi dengan konsentra-
si keahlian yang lainnya minimal 65 %.

d. Penamaan konsentrasi keahlian hendaknya mempertimbang-


kan hal-hal sebagai berikut:
1) Mencerminkan cakupan kompetensi yang dipelajari;
2) Menggunakan peristilahan umum di bidang pekerjaan yang
bersangkutan, baik secara lokal maupun global;
3) Mengandung nilai jual (marketable) dan kekinian.

3. Menentukan Profil Lulusan Konsentrasi Keahlian


Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas
kompetensi yang akan dicapai konsentrasi keahlian. Ciri dan
kekhasan lulusan sekolah harus tampak pada profil lulusan
konsentrasi keahlian. Profil lulusan ini menjadi pembeda satu
konsentrasi keahlian dengan konsentrasi keahlian lainnya.
Profil lulusan harus dapat menjawab tentang hal-hal sebagai
berikut:
a. Alasan utama yang menyebabkan perlu dibukanya konsentrasi
keahlian tersebut, dan
b. Apa saja peran lulusan konsentrasi keahlian setelah lulus, jika:
1) Bekerja, dan atau
2) Berwirausaha.

12 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Langkah-langkah penyusunan Profil Lulusan, dapat ditempuh


(contoh) sebagai berikut.
a. Melakukan studi penelusuran (tracer study) kepada peng-
guna lulusan yang potensial (dunia kerja: dunia usaha,
industri, profesi dan bidang lain yang memerlukan tenaga kerja
dengan keahlian yang akan dikembangkan) yang sesuai dengan
program keahlian yang ada. Misalnya, dapat diajukan
pertanyaan berikut.
1) berperan sebagai apa lulusan konsentrasi keahlian … jika
mereka ditugaskan di perusahaan Saudara?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut akan menjadi
petunjuk atau “sinyal kebutuhan pasar” (market signal)
sekaligus memberikan indikasi kekhasan SMK.

2) Pendukung kemampuan kerja apa saja yang harus


dimiliki oleh lulusan …, agar bisa bekerja dengan baik di
perusahaan Saudara, terkait dengan?
a) wawasan/literasi,
b) karakter dan soft skills, serta
c) kompetensi teknis (hard skills).

b. Identifikasi peran lulusan (hasil tracer study) berdasarkan


tujuan diselenggarakannya konsentrasi keahlian disesuaikan
dengan visi dan misi satuan pendidikan.
Selain berperan di dunia kerja sebagaimana hasil tracer study,
lulusan juga harus dapat mengambil peran dalam mengem-
bangkan potensi sumber daya yang ada di Indonesia secara
nyata, serta menjadi bagian dari warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.

c. Melakukan studi banding terhadap SMK-SMK lain yang


membuka konsentrasi keahlian sejenis, untuk dapat
menyamakan hal yang bersifat umum (generik) pada
konsentrasi keahlian tersebut, sekaligus berupaya merumus-
kan hal-hal khusus yang dapat menjadi ciri khas SMK yang
bersangkutan.

d. Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang kejuruan/


program keahlian yang bersangkutan. Misalnya: Program
Keahlian Perhotelan tidak boleh memiliki profil lulusan
sebagai Hotel Engineering, walaupun boleh jadi pada data
hasil tracer study ada yang menyatakan membutuhkannya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
13
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

e. Profil merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan atau


pun jenis pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis
pekerjaan dan jabatan dapat membantu menentukan profil
lulusan.

4. Merumuskan Mata Pelajaran, Alokasi waktu, dan Struktur


Kurikulum
a. Merumuskan Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
1) Mata pelajaran merupakan satuan terkecil program
pembelajaran yang berisi tentang bahan pelajaran (unit-
unit kompetensi) dan alokasi waktu yang disiapkan agar
peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharap-
kan dan dapat diukur ketercapaiannya.
2) Cara penentuan mata pelajaran dilakukan dengan memberi
nama kelompok kompetensi/unit kompetensi yang setara,
sejenis, atau mengikuti kaidah tertentu misalnya berdasar-
kan skema sertifikasi.
3) Nama mata pelajaran disesuaikan dengan penamaan
yang lazim dalam program keahlian/konsentrasi keahlian
sejenis, baik yang ada di Indonesia atau di Negara lain
untuk menjamin kompatibilitas, dengan catatan:
a) Setiap satu kompetensi/unit kompetensi hanya dapat
masuk dalam satu mata pelajaran;
b) Satu mata pelajaran dapat berisi satu unit kompetensi
atau lebih.

4) Setiap kompetensi/unit kompetensi diberi bobot sesuai


dengan keluasan dan kedalaman materi yang disampaikan
untuk mencapai CP yang didukungnya.
5) Bobot kompetensi/unit kompetensi dapat didasarkan atas
tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
yang harus dipelajari serta tingkat kompetensi yang harus
dikuasai.
6) Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam/luas
bahan pelajaran pada mata pelajaran yang bersangkutan
yang harus dipelajari oleh peserta didik.
7) Jumlah alokasi waktu setiap mata pelajaran dihitung
dengan cara membagi bobot mata pelajaran dengan jumlah
bobot dari seluruh mata pelajaran, kemudian dikalikan
dengan waktu yang tersedia untuk konsentrasi keahlian,

14 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

yaitu 846 jam pelajaran. Hasilnya adalah alokasi waktu


masing-masing mata pelajaran.

Alokasi Waktu Mapel = (jumlah bobot setiap Mapel atau


bobot kompetensi/unit kompetensi)/(jumlah total bobot
seluruh kompetensi/unit kompetensi) x total alokasi waktu
Kompetensi Keahlian.

Contoh Perumusan Mata Pelajaran, Pemberian Bobot,


dan Alokasi Waktu
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(TKRO)
BOBOT
KOMPETENSI/ JUMLAH
MATA KOMPETENSI/ BOBOT MATA PELAJA-
UNIT JAM
PELAJARAN UNIT RAN x ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI PELAJARAN
KOMPETENSI
Pemeliharaan 1. Engine 3 (3/22) x 846 = 115,5
Kendaraan 2. Electrical 2 (2/22) x 846 = 77
346,5
Ringan 3. Chassis 3 (3/22) x 846 = 115,5
4. Accessories 1 (1/22) x 846 = 38,5
Perbaikan 1. Engine 3 (3/22) x 846 = 115,5
Kendaraan 2. Electrical 2 (2/22) x 846 = 77
346,5
Ringan 3. Chassis 3 (3/22) x 846 = 115,5
4. Accessories 1 (1/22) x 846 = 38,5
Penggantian 1. Komponen 3 (3/22) x 846 = 115,5
Komponen Utama
153
Kendaraan 2. Komponen 1 (1/22) x 846 = 38,5
Ringan Accessories
Jumlah 22 846 846

8) Tabel di atas menunjukkan hubungan antara mata pelaja-
ran dengan kompetensi/unit kompetensi sekaligus meng-
gambarkan bobot dari masing-masing mata pelajaran.
9) Hasil perhitungan pada tabel di atas perlu pembulatan
angka jam pelajaran, menjadi 347 JP untuk mata pelajaran
Pemeliharaan Kendaraan Ringan dan 346 JP untuk mata
pelajaran Perbaikan Kendaraan Ringan.
10) Cara menurunkan mata pelajaran dengan alokasi waktu
seperti alur di atas hanyalah satu cara, banyak cara lain
yang dapat dipilih oleh pengembang kurikulum. Silakan
mengeksplorasi cara lain yang dianggap lebih mudah dan
akuntabel.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
15
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

b. Menyusun Struktur Kurikulum


1) Menetapkan struktur kurikulum konsentrasi keahlian
dilakukan dengan memasukkan hasil analisis perumusan
konsentrasi keahlian, mata pelajaran, dan alokasi waktu di atas
ke dalam tabel struktur kurikulum program keahlian sebagai
berikut.

STRUKTUR KURIKULUM SMK PUSAT KEUNGGULAN


Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(TKRO)
Kelas XII Total
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Kelas X Kelas XI
Sem. 1 Sem. 2 JP
A. KELOMPOK UMUM
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152
B. KELOMPOK KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306
2. Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) - 234
3. Informatika 144 (4) - - - 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan
216 (6) - - - 216
Alam dan Sosial
5. Kejuruan - - - - -
a. Dasar-dasar Teknik
216 (6) - - - -
Otomotif
b. Pemeliharaan Kenda- 230 116
- - 346
raan Ringan (6,4) (6,4)
c. Perbaikan Kendaraan 230 116
- - 346
Ringan (6,4) (6,4)
d. Penggantian Komponen 102
- 51 (2,8) - 153
Kendaraan Ringan (2,8)
6. Projek Kreatif dan Kewirau-
- 180 (5) 90 (5) - 270
sahaan
7. Praktik Kerja Lapangan 792
- - - 792
(44)
8. Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 108 (6) - 252
Muatan Lokal 72 (2) 72 (2) 36 (2) -
Jumlah JP (74,00%) 1080 792
792 (22) 612 (34) 3276
(30) (44)
Jumlah A+B 1368 1512 792
756 (42) 4428
(38) (42) (44)
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja

16 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

2) Karena jumlah alokasi waktu yang diperoleh per minggu-


nya dalam bentuk angka pecahan, maka perlu dilakukan
pembulatan dengan cara menata kembali waktu masing-
masing mata pelajaran konsentrasi keahlian sehingga menjadi
sebagai berikut.

Kelas XII Total


Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Kelas X Kelas XI
Sem. 1 Sem. 2 JP
A. KELOMPOK UMUM
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152
B. KELOMPOK KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306
2. Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) - 234
3. Informatika 144 (4) - - - 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan
216 (6) - - - 216
Alam dan Sosial
5. Kejuruan - - - - -
a. Dasar-dasar Teknik
216 (6) - - - -
Otomotif
b. Pemeliharaan Kenda-
- 216(6) 126 (7) - 342
raan Ringan
c. Perbaikan Kendaraan
- 216(6) 126 (7) - 342
Ringan
d. Penggantian Komponen
- 108(3) 54 (3) - 162
Kendaraan Ringan
6. Projek Kreatif dan Kewira-
- 180 (5) 90 (5) - 270
usahaan
7. Praktik Kerja Lapangan 792
- - - 792
(44)
8. Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 108 (6) - 252
Muatan Lokal 72 (2) 72 (2) 36 (2) -
Jumlah JP (74,00%) 1080 612 792
792 (22) 3276
(30) (34) (44)
Jumlah A+B 1368 1512 756 792
4428
(38) (42) (42) (44)
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
17
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

5. Merumuskan Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran


Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021, tentang Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat
Keunggulan, menegaskan bahwa Capaian Pembelajaran mata
pelajaran atau konsentrasi yang berisi kelompok unit kompetensi
dikembangkan oleh sekolah bersama dunia kerja terkait sesuai
dengan Program Keahlian yang dibuka. Oleh karena itu, setiap
SMK PK harus merumuskan Capaian Pembelajaran mata pelajaran
yang ada pada setiap konsentrasi keahlian yang dikembangkan.
a. Format CP

CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : .................................................................


Program Keahlian : ................................................................
Konsentrasi Keahlian : .................................................................
Mata Pelajaran : .................................................................
Waktu : .................................................................

A. Rasional
Pokok Pikiran:
1. Pengertian mata pelajaran secara umum (kesepakatan
mata pelajaran pada umumnya secara global)
2. Pengertian mata pelajaran secara khusus (kedudukan
mata pelajaran dalam konsentrasi keahlian)
3. Pendekatan pembelajaran dan alasan pentingnya mem-
pelajari mata pelajaran
4. peran mata pelajaran dalam pembentuka Profil Pelajar
Pancasila

B. Tujuan Belajar Mata Pelajaran


Mata pelajaran ..... bertujuan untuk memastikan peserta
didik:
a. .....
b. dst.
(kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik
setelah mempelajari mata pelajaran tersebut)

18 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

C. Karakteristik Mata Pelajaran


1. Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata
pelajaran dan strategi pembelajaran
2. Elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya

Elemen Deskripsi

(termasuk penjabaran sub elemennya)


(termasuk penjabaran sub elemennya)

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


Pada akhir fase F, .....

Elemen Capaian Pembelajaran

E. Referensi

b. Penjelasan Format CP
1) Identitas Mata Pelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN

Bidang Keahlian : ..........................................................


Program Keahlian : ..........................................................
Konsentrasi Keahlian : ..........................................................
Mata Pelajaran : ..........................................................
Waktu : ..........................................................

Identitas mata pelajaran pada dokumen CP diisi sesuai


urutannya berdasarkan spektrum keahlian yang tercantum
dalam Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2020, mulai
dari nama Bidang Keahlian, nama Program Keahlian, diterus-
kan dengan nama Konsentrasi Keahlian yang dikembang-
kan di sekolah, nama mata pelajaran dan alokasi waktu yang
disediakan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
19
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

2) Rasional

A. Rasional
Pokok Pikiran:
1. Pengertian mata pelajaran secara umum
(kesepakatan mata pelajaran pada umumnya
secara global)
2. Pengertian mata pelajaran secara khusus
(kedudukan mata pelajaran dalam konsentrasi
keahlian)
3. Pendekatan pembelajaran dan alasan pentingnya
mempelajari mata pelajaran
4. peran mata pelajaran dalam pembentukan Profil
Pelajar Pancasila

Pada bagian Rasional hendaknya dijelaskan pokok-pokok


pikiran terkait dengan mata pelajaran yang bersangkutan,
meliputi:
a) Definisi atau pengertian mata pelajaran tersebut
secara umum, yaitu pengertian yang berlaku secara
global. Pendefinisian mata pelajaran dapat diformu-
lasikan berdasarkan kandungan isi atau kompetensi-
kompetensi yang terkandung pada mata pelajaran
tersebut, yaitu tentang apa yang dipelajari atau apa
yang harus dikuasai dan mengapa harus dipelajari atau
dikuasai.
b) Definisi atau pengertian mata pelajaran tersebut
secara khusus terkait dengan Konsentrasi Keahlian.
Kedudukan atau fungsi dari mata pelajaran tersebut
dalam mendukung keutuhan kompetensi-kompetensi
yang harus dikuasai pada Konsentrasi Keahlian yang
bersangkutan.
c) Penjelasan tentang strategi utama pembelajaran
yang digunakan agar tujuan pembelajaran dari mata
pelajaran tersebut dapat dicapai lebih efektif. Perlu juga
dijelaskan mengapa peserta didik harus mempelajari
mata pelajaran tersebut, dikaitkan dengan tugas-tugas
mereka setelah lulus; di dunia kerja atau berwirausaha.
d) Peran mata pelajaran tersebut di dalam menguatkan
pembentukan karakter minimal satu dari 6 (enam)
dimensi Profil Pelajar Pancasila. Penguatan pemben-
tukan karakter Profil Pelajar Pancasila tersebut, dapat

20 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

dilihat dari keterkaitan substansi atau kompetensi yang


dipelajari atau dikaitkan dengan strategi pembelajaran
yang digunakan.
3) Tujuan Mata Pelajaran

B. Tujuan Belajar Mata Pelajaran .....


Mata pelajaran ..... bertujuan untuk memastika peserta
didik:
a. .....
b. dst.
(kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai
peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut)

a) Tujuan mata pelajaran adalah rumusan kemampuan


atau kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai
oleh peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran
tersebut.
b) Mata pelajaran pada konsentrasi keahlian adalah
mata pelajaran yang dipelajari di kelas XI dan XII atau
disebut Fase F. Oleh karena itu, rumusan tujuan mata
pelajaran pada konsentrasi keahlian harus mencakup
keseluruhan kompetensi atau kemampuan yang harus
dicapai setelah menyelesaikan Fase F.
c) Tujuan mata pelajaran dirinci sesuai dengan ruang
lingkup kompetensi atau kemampuan yang terkandung
di dalam mata pelajaran tersebut.
d) Rumusan tujuan mata pelajaran tidak harus
mengandung 4 (empat) komponen rumusan tujuan
yang biasa digunakan, yaitu: A (Audience), B (Behavior),
C (Condition), dan D (Degree). Cukup ada kata kerja
yang menunjukkan kemampuan atau kompetensi apa
yang harus diunjukkerjakan oleh peserta didik dan
obyek atau materi yang harus dilakukannya dipelajari,
misalnya: menjelaskan (kata kerja/ kompetensi/unjuk
kerja) prosedur perbaikan sistem bahan bakar pada
kendaraan ringan (obyek yang harus dijelaskan/materi
yang dipelajari), menganalisis (kata kerja/kompetensi/
unjuk kerja) penyebab kerusakan pada sistem bahan ba-
kar kendaraan ringan (obyek yang harus dianalisis/ma-
teri yang harus dipelajari), dan seterusnya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
21
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

4) Karakteristik Mata Pelajaran

C. Karakteristik Mata Pelajaran


1. Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam
mata pelajaran dan strategi pembelajaran
2. Elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya

Elemen Deskripsi

(termasuk penjabaran sub elemennya)


(termasuk penjabaran sub elemennya)

a) Karakteristik mata pelajaran berisi tentang deskripsi


umum tentang apa yang dipelajari di dalam mata pela-
jaran tersebut. Melalui deskripsi mata pelajaran, pem-
baca akan paham tentang apa saja yang akan dipelajari
pada mata pelajaran tersebut. Karakteristik ini harus
dapat membedakan isi mata pelajaran tersebut pada
Konsentrasi Keahlian yang bersangkutan, dibandingkan
dengan (jika ada) mata pelajaran yang sejenis pada
program pendidikan yang berbeda.
b) Karakteristik mata pelajaran harus menjelaskan hal-hal
khusus tentang strategi pembelajaran yang digunakan
untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran
secara efektif dan menyeluruh.
c) Karakteristik juga menyangkut ruang lingkup apa saja
yang dipelajari pada mata pelajaran tersebut. Ruang
lingkup ini dapat dirumuskan berdasarkan unit kompe-
tensi, klaster, atau skema sertifikasi kompetensi sesuai
dengan keluasan dan kedalaman satuan kompetensi
untuk diorganisasikan sebagai satuan substansi mata
pelajaran tersebut.
d) Selanjutnya, satuan substansi mata pelajaran diorgani-
sasikan dalam bentuk elemen-elemen mata pelajaran.
Elemen-elemen tersebut merupakan wadah untuk se-
kelompok satuan substansi yang memiliki kesamaan
karakteristik. Setiap elemen, kemudian dideskripsikan
secara menyeluruh tentang substansi apa saja yang ada
di elemen tersebut.

22 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

5) Capaian Pembelajaran pada Fase F

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


Pada akhir fase F, .....

Elemen Capaian Pembelajaran

a) Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran pada kon-


sentrasi keahlian adalah CP untuk Fase F (kelas XI dan
XII). Oleh karena itu pada paragraf awal harus dikemu-
kakan capaian akhir dari mata pelajaran di akhir Fase F;
kemampuan atau kompetensi apa yang akan dikuasai
oleh peserta didik setelah menyelesaikan mata pelaja-
ran tersebut.
b) Selanjutnya, CP mata pelajaran tersebut dirinci menjadi
CP untuk masing-masing elemen. Elemen mata pelaja-
ran pada CP sama dengan elemen yang ada pada karak-
teristik.
c) CP elemen dirinci berdasarkan rincian deskripsi elemen
yang ada di karakteristik.

6) Referensi

E. Referensi

Referensi adalah daftar sumber atau rujukan yang


dapat dipelajari lebih lanjut oleh pembaca, khusus para
guru dan peserta didik, untuk memahami lebih lanjut sub-
stansi yang dijelaskan dalam dokumen CP ini, baik tentang
materi atau kompetensi yang dipelajari maupun tentang
strategi pembelajarannya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
23
BAGIAN 1
Pengembangan Konsentrasi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK)

6. Mendokumentasikan Kurikulum Konsentrasi Keahlian


Kurikulum konsentrasi keahlian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
(KOS), posisinya berada di dalam komponen “Pengorganisasian
Pembelajaran”.
Struktur kurikulum yang dimuat pada pengorganisasian
pembelajaran adalah struktur kurikulum untuk masing-
masing konsentrasi keahlian. Artinya, jika dalam satu program
keahlian yang dikembangkan ada 3 (tiga) jenis konsentrasi
keahlian yang dibuka, maka yang dimuat pada bagian “Pengorgan-
isasian Pembelajaran” ada 3 (tiga) struktur kurikulum konsentrasi
keahlian untuk program keahlian tersebut. Begitu juga, jika ada
program keahlian lain dengan jumlah konsentrasi keahlian yang
dibukanya.

24 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB III
PENUTUP

Pemberian kewenangan kepada satuan pendidikan SMK PK


bersama dunia kerja mitra menyusun kurikulum konsentrasi keahlian;
mulai dari penetapan jenis konsentrasi keahlian, penyusunan mata
pelajaran dan struktur kurikulum, serta penyusunan Capaian Pembe-
lajaran mata pelajaran pada konsentrasi keahlian, adalah upaya untuk
mendorong SMK agar meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya di
dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program pembe-
lajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dunia
kerja, minat dan bakat peserta didik, serta mendukung arah pembangu-
nan daerah maupun nasional.
Kewenangan tersebut merupakan hal baru yang harus
dilakukan oleh satuan pendidikan SMK, sehingga diperlukan adanya
upaya-upaya penyesuaian untuk menjadikan SMK PK siap melak-
sanakan peran tersebut. SMK yang biasanya menerima dan langsung
mengimplementasikan kurikulum yang telah disiapkan oleh
Pemerintah, tiba-tiba harus menyusun sendiri kurikulum yang
akan diimplementasikannya Tentu hal itu memerlukan perubahan
atau penyesuaian yang tidak sederhana; mulai dari perubahan paradigma
kerja, penyesuaian kemampuan dan cara kerja, dan perubahan
aspek-aspek lainnya baik internal maupun eksternal sekolah.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
25
LAMPIRAN
Contoh Penyusunan Kurikulum Konsentrasi Keahlian
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Contoh 2
Program Keahlian : Perhotelan
Konsentrasi Keahlian : Room Division

Mata Unit Bobot Bobot Mata Pelajaran Jumlah Jam


Pelajaran Kompetensi Kompetensi x Alokasi Waktu Pelajaran
Public Area 3 (3/24) x 846 = 110,34
House Room 3 (3/24) x 846 = 110,34
331,04
Keeping Housekeeping Service 1 (1/24) x 846 = 36,78
Butler Service 2 (2/24) x 846 = 73,56
Telephone Operator 1 (1/24) x 846 = 36,78
Bellboy Service 2 (2/24) x 846 = 73,56
Front Office Reservation 2 (2/24) x 846 = 73,56 331,04
Reception 3 (3/24) x 846 = 110,34
Hotel System 1 (1/24) x 846 = 36,78
Laundry Launder Linen 2 (2/24) x 846 = 73,56
181,91
Launder Guest Cloth 3 (3/24) x 846 = 110,34
Jumlah 24 846 846

Struktur Kurikulum Konsentrasi Room Division

Fase E Fase F
Alokasi waktu mata
Total JP
pelajaran SMK Kelas X-XII Kelas XII Kelas XII
Kelas X Kelas XI
(Semester 1) (Semester 2)
A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Katholik dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Buddha dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama Hindu


dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan Budi 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270
Pekerti

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
27
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

2 Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan 72 (6) 72 (6) 72 (6) 72 (6) 72 (6)

3 Bahasa Indonesia 144 (12) 108 (9) 54 (6) 306


4 Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 108 (9) 72 (6) 180

5 Sejarah 72 (6) 72 (6) 144


6 Seni
Pilihan minimal 1:
o Seni Musik
o Seni Rupa 72 (6) - - - 72
o Seni Teater
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN

1 Matematika 144 (12) 108 (9) 54 (5) 306

2 Bahasa Inggris 72 (6) 108 (9) 54 (5) 234


3 Informatika 144 (12) 144
Projek Ilmu Pengetahuan
4 216 (18) 216
Alam dan Sosial **
5 Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Perhotelan 216 (18)
b. Housekeeping 216 (6) 115 (6,4) 331
c. Front Office 216 (6) 115 (6,4) 331
d. Laundry 108 (3) 75 (4,2) 184
Projek Kreatif dan
6 180 (5) 90 (5) 270
Kewirausahaan
7 Praktik Kerja Lapangan 792 (44) 792
8 Mata Pelajaran Pilihan 144 (4) 108 (6) -
a. Bahasa Jepang*
b. Bahasa Mandarin* 72 (2) 54 (3)
c. Bahasa Perancis*
d. Marketing &
72 (2)
Communication**
e. Pengantar
54 (3)
Manajemen**
Muatan Lokal (Budaya
72 (2) 72 (2) 36 (2)
Sunda)***
Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 1080 (30) 612 (34) 792 (44)
Jumlah A+B 1368 (38) 1512 (42) 756 (42) 792 (44) 4428
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja****
*) Mata pelajaran dapat dipilih salah satu
**) Mata Pelajaran Wajib

28 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Struktur Kurikulum Konsentrasi Room Division

Fase E Fase F
Alokasi waktu mata pelajaran
Total JP
SMK Kelas X-XII Kelas XII Kelas XII
Kelas X Kelas XI
(Semester 1) (Semester 2)
A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Katholik dan BudiPekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Buddha dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama Hindu


dan Budi Pekerti 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270

Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270
Pekerti
Pendidikan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan Budi 108 (9) 108 (9) 54 (5) - 270
Pekerti

2 Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan 72 (6) 72 (6) 72 (6) 72 (6) 72 (6)

3 Bahasa Indonesia 144 (12) 108 (9) 54 (6) 306


4 Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 108 (9) 72 (6) 180

5 Sejarah 72 (6) 72 (6) 144


6 Seni
Pilihan minimal 1:
o Seni Musik
o Seni Rupa 72 (6) - - - 72
o Seni Teater
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN
1 Matematika 144 (12) 108 (9) 54 (5) 306
2 Bahasa Inggris 72 (6) 108 (9) 54 (5) 234
3 Informatika 144 (12) 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial ** 216 (18) 216

5 Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Perhotelan 216 (18)
b. Housekeeping 216 (6) 108 (6) 324

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
29
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

c. Front Office 216 (6) 108 (6) 324


d. Laundry 108 (3) 90 (5) 198
6 Projek Kreatif dan
Kewirausahaan 180 (5) 90 (5) 270

7 Praktik Kerja Lapangan 792 (44) 792


8 Mata Pelajaran Pilihan 144 (4) 108 (6) -
a. Bahasa Jepang*
b. Bahasa Mandarin* 72 (2) 54 (3)
c. Bahasa Perancis*
d. Marketing &
Communication** 72 (2)

e. Pengantar
Manajemen** 54 (3)

Muatan Lokal (Budaya


Sunda)*** 72 (2) 72 (2) 36 (2)

Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 1080 (30) 612 (34) 792 (44)
Jumlah A+B 1368 (38) 1512 (42) 756 (42) 792 (44) 4428
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja****

*) Mata pelajaran dapat dipilih salah satu


**) Mata Pelajaran Wajib

30 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Contoh 3
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Jumlah
Mata Unit Bobot Bobot Mata Pelajaran xAlokasi
Jam
Pelajaran Kompetensi Kompetensi Waktu
Pelajaran
Desain Desain Grafis 3 (3/14) × 846 = 181,28
Grafis Periklanan
Desain Grafis 2 (2/14) × 846 = 120,85
423
Publikasi
Motion 2 (2/14) × 846 = 120,85
Graphic
Desain Audio 2 (2/14) × 846 = 120,85
Multimedia Video 3 (3/14) × 846 = 181,285 423

Script Writer 2 (2/14) × 846 = 120,85


Jumlah 14 846 846

Konsentrasi : Desain Komunikasi Visual


Fase E Fase F
Alokasi waktu mata pelajaran Total
SMK Kelas X-XII Kelas XII Kelas XII JP
Kelas XI Kelas XI
(Semester 1) (Semester 2)
A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama
Islam dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Katholik dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Hindu dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan
KepercayaanTerhadap
Tuhan Yang Maha Esa 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
dan Budi
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
dan 72
72 (2) 72 (2) 72 (2) 72 (2)
Kewarganegaraan (2)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
31
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

3 Bahasa Indonesia 144 (4) 108 (3) 54 (3) 306


4 Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan 108 (3) 72 (2) 180
Kesehatan
5 Sejarah 72 (2) 72 (2) 144
6 Seni
Pilihan minimal 1:
o Seni Musik
o Seni Rupa 72 (2) - - - 72
o Seni Teater
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN
1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) 306
2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) 234
3 Informatika 144 (4) 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial ** 216 (6) 216

5 Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Desain
Komunikasi Visual 216 (6)

b. Desain Grafis 252 (8) 99 (5,5) 423


c. Desain Multimedia 324 (9) 99 (5,5) 423
6 Projek Kreatif dan
Kewirausahaan 180 (5) 90 (5) 270

7 Praktik Kerja Lapangan 792 (44) 792


8 Mata Pelajaran Pilihan 144 (4) 108 (6) -
a. Bahasa Jepang*
b. Bahasa Mandarin* 72 (2) 54 (3)
c. Bahasa Perancis*
d. Komputer dan
Jaringan Dasar** 54 (3)

e. Algoritma** 72 (2)
Muatan Lokal (Budaya
Sunda)*** 72 (2) 72 (2) 36 (2)

1044
Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 648 (36) 792 (44)
(29)
Jumlah A+B 1138 (38) 1512 (42) 756 (42) 792 (44) 4428
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja****

*) Mata pelajaran dapat dipilih salah satu


**) Mata Pelajaran Wajib

32 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Konsentrasi : Desain Komunikasi Visual

Fase E Fase F

Alokasi waktu mata pelajaran Total


SMK Kelas X-XII Kelas XII Kelas XII JP
Kelas XI Kelas XI
(Semester 1) (Semester 2)

A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama
Islam dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Katholik dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Buddha dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Hindu dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti
Pendidikan
KepercayaanTerhadap
Tuhan Yang Maha Esa 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
dan Budi
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila
72
dan 72 (2) 72 (2) 72 (2) 72 (2)
(2)
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 (4) 108 (3) 54 (3) 306
4 Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan 108 (3) 72 (2) 180
Kesehatan

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
33
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

5 Sejarah 72 (2) 72 (2) 144


6 Seni
Pilihan minimal 1:
o Seni Musik
o Seni Rupa 72 (2) - - - 72
o Seni Teater
o Seni Tari

Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN
1 Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) 306
2 Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) 234
3 Informatika 144 (4) 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial ** 216 (6) 216

5 Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Desain
Komunikasi Visual 216 (6)

b. Desain Grafis 252 (8) 99 (5,5) 423


c. Desain Multimedia 324 (9) 99 (5,5) 423
6 Projek Kreatif dan
Kewirausahaan 180 (5) 90 (5) 270

7 Praktik Kerja Lapangan 792 (44) 792


8 Mata Pelajaran Pilihan 144 (4) 108 (6) -
a. Bahasa Jepang*
b. Bahasa Mandarin* 72 (2) 54 (3)
c. Bahasa Perancis*
d. Komputer dan
Jaringan 54 (3)
Dasar**
e. Algoritma** 72 (2)
Muatan Lokal (Budaya
Sunda)*** 72 (2) 72 (2) 36 (2)

1044
Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 648 (36) 792 (44)
(29)
Jumlah A+B 1368 (38) 1512 (42) 756 (42) 792 (44) 4428
C. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja****

*) Mata pelajaran dapat dipilih salah satu


**) Mata Pelajaran Wajib

34 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BAGIAN 2
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PROJEK ILMU
PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
(projek IPAS)
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Mochamad Widiyanto, S.Pd., M.T.
Dr. Agus Salim, M.Si.
Dr. Taufik Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyur Syah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Khoironi, M.Si.
Nur Rofika Ayu Shinta, S.Si.
Laila F. Umami, S.Pd.
Zubedi, S.Pd.I., M.Pd.

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

36 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

P R A K ATA
Lahirnya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, antara lain mengatur
tentang penyelenggaraan pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan. Keputusan tersebut mengamanatkan bahwa
Diraktorat Jenderal Pendidikan Vokasi perlu menerbitkan petunjuk
teknis tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Projek
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Sosial (Projek IPAS) pada SMK
PK. Petunjuk teknis ini berisi tentang hal-hal yang harus dilakukan
dalam merencanakan, melaksanakan dan asesmen pembelajaran
mata pelajaran Projek IPAS.
Akhirnya, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusu-
nan petunjuk teknis ini, semoga bermanfaat bagi kepentingan
peningkatan pendidikan menengah kejuruan.

Jakarta, Oktober 2021

Tim Penyusun

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
37
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
PRAKATA................................................................................................................ 37
DAFTAR ISI............................................................................................................. 38

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 39
A. Rasional................................................................................................... 39
B. Tujuan ...................................................................................................... 39
C. Dasar Hukum.......................................................................................... 39

BAB II MATA PELAJARAN PROJEK IPAS............................................................ 40


A. Pengertian............................................................................................... 40
B. Tujuan Mata Pelajaran Projek IPAS..................................................... 40
C. Karakteristik............................................................................................ 40
D. Capaian Pembelajaran......................................................................... 42

BAB III PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROJEK IPAS............................. 51


A. Perencanaan........................................................................................... 51
B. Pelaksanaan............................................................................................ 57
C. Asesmen.................................................................................................. 59

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 62

38 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Pada pembelajaran program SMK Pusat Keunggulan sebagaimana
ditetapkan pada Kepmendikudristek No. 165/M/2021 bahwa ter-
dapat mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(Projek IPAS).
2. Mata pelajaran Projek IPAS berfungsi untuk membekali
peserta didik agar mampu menyelesaikan permasalahan
kehidupan nyata sehari-hari sesuai dengan perkembangan zaman,
berkaitan dengan fenomena alam dan sosial di sekitarnya secara
ilmiah.
3. Mata pelajaran Projek IPAS dirancang untuk mendukung
penguatan konsep dasar dan literasi konsentrasi keahlian.
4. Pembelajaran Projek IPAS pada SMK Pusat Keunggulan
dikemas dalam bentuk projek (Project-based learning) yang
mengintegrasikan beberapa elemen konten/materi dalam suatu
tema dan dilaksanakan untuk mencapai elemen kompetensi.
Berbeda dengan pembelajaran sebelumnya bahwa pembelajaran
mata pelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) diajarkan dalam bentuk disiplin ilmu (subject matter).

B. Tujuan
Petunjuk teknis mata pelajaran Projek IPAS bertujuan untuk
memberikan acuan bagi:
1. SMK dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Projek IPAS.
2. SMK dalam mengembangkan dan mengelola sumber daya.
3. stakeholder untuk melaksanakan mata pelajaran Projek IPAS di SMK.

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan;
3. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran
Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.
4. Pedoman Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
39
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)


BAB II
MATA PELAJARAN PROJEK IPAS

A. Pengertian
Mata Pelajaran Projek IPAS merupakan integrasi antara
social sciences (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan natural sciences (Ilmu
Pengetahuan Alam) menjadi kunci keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Segala aspek kehidupan sosial dalam kebhinekaan,
keberagaman agama, dan saling bergotong-royong dicakup dalam
social sciences. Interaksi antara manusia dengan alam dan berbagai
fenomena alam mampu dijelaskan secara ilmiah oleh natural science,
sehingga peserta didik mampu memanfaatkan kekayaan sumber daya
alam dengan arif dan bijaksana.

B. Tujuan Mata Pelajaran Projek IPAS


Mata Pelajaran Projek IPAS bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan dasar-dasar sikap, pengetahuan, dan keterampilan:
1. Menerapkan pola pikir, perilaku, dan membangun karakter
peserta didik untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap
dirinya, masyarakat, dan alam semesta, serta permasalahan yang
dihadapi.
2. Mampu menelaah manfaat potensial dan resiko dari penggunaan IPAS.
3. Mampu membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip natural
science dan social science.
4. Mampu merumuskan solusi dari masalah yang dihadapi dengan
menerapkan pendekatan saintifik.

C. Karakteristik
1. Objek kajian mata pelajaran Projek IPAS adalah fenomena
sosial dan fenomena alam yang dikembangkan secara empirik,
yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh setiap orang dengan
langkah-langkah sistematis dan logis dalam merespon fenomena
yang ada.
2. Projek IPAS terdiri atas 3 (tiga) elemen kompetensi dan 7 (tujuh)
elemen konten.
a. Elemen kompetensi yang mengacu pada kompetensi literasi
saintifik, terdiri atas:
1) menjelaskan fenomena secara ilmiah;
2) mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah, serta
3) menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.

40 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

b. Elemen konten terdiri atas 7 (tujuh) elemen yaitu:


1) Makhluk Hidup dan Lingkungannya;
2) Zat dan Perubahannya;
3) Energi dan Perubahannya;
4) Bumi dan Antariksa;
5) Keruangan dan Konektivitas Antarruang dan Antarwaktu;
6) Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan
Dinamika Sosial, dan;
7) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

3. Projek IPAS diajarkan melalui model pembelajaran project-based


learning dengan mengintegrasikan beberapa elemen konten/
materi dalam suatu tema dan dilaksanakan untuk mencapai
elemen kompetensi.
4. Di dalam satu tema, dapat dibuat beberapa projek sesuai dengan
keluasan dan kedalaman lingkup materi.
5. Pada model project-based-learning (PjBL), peserta didik tidak
hanya belajar untuk memahami konten, tetapi juga mengem-
bangkan keterampilan menyelesaikan masalah yang terjadi di
masyarakat. Keterampilan yang ditumbuhkan dalam PjBL
di antaranya berkomunikasi dan presentasi, mengorganisasikan
kegiatan dan waktu, membuat keputusan secara kreatif dan kritis
(critical thinking), penilaian diri dan refleksi.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
41
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

D. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Projek IPAS sebagai berikut:

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(Projek IPAS)
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Ilmu adalah terjemahan dari science (sains). Kata Sains diambil
dari bahasa latin yaitu “Scientia“, secara etimologi (bahasa) kata sains
memiliki arti “Pengetahuan”, dalam hal ini pengetahuan yang diperoleh
melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi
suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, didapatkan dan
dibuktikan melalui metode ilmiah.
Ilmu (pengetahuan ilmiah/keilmuan) adalah pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
dapat ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya
(Soerjono Soekanto, 1990).
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berfungsi
untuk membekali peserta didik agar mampu menyelesaikan permasalahan
di kehidupan nyata pada abad 21 ini yang berkaitan dengan fenomena alam
dan sosial di sekitarnya secara ilmiah dengan menerapkan konsep sains.
Atau dengan kata lain, setelah mempelajari mata pelajaran Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, peserta didik dapat memperoleh kecakapan
untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih
nyaman, lebih sehat, dan lebih baik.
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial meliputi integrasi antara
social sciences dan natural sciences menjadi kunci keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Bagaimana segala aspek kehidupan bersosial dalam
kebhinekaan, keberagaman agama, dan saling bergotong royong dicakup
dalam social sciences. Interaksi antara manusia dengan alam, serta melihat
berbagai fenomena yang terjadi dengan alam, mampu dijelaskan secara
logis dan ilmiah dicakup dalam natural science. Sehingga kita mampu
memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dengan arif dan bijaksana.
Permasalahan yang melibatkan aspek manusia dengan manusia
lainnya dan manusia dengan alam, terjadi akibat kurangnya kesadaran
pemahaman akan sains. kita sebagai makhluk sosial tidak hanya
membutuhkan manusia lain dalam bermasyarakat, tetapi juga sangat
bergantung dengan alam, oleh karena itu sains hadir untuk memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan fenomena alam dan sosial di
sekitar secara ilmiah. Pada akhirnya peserta didik setelah mempelajari

42 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

mata pelajaran sains dapat memperoleh kecakapan untuk mengambil


keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, lebih
sehat, dan lebih baik.

B. Tujuan
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,
dan sikap (hard skills dan soft skills):
1. Menerapkan pola pikir, perilaku, dan membangun karakter peserta didik
untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan
alam semesta, serta permasalahan yang dihadapi.
2. Mampu menelaah manfaat potensial dan risiko dari penggunaan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial.
3. Mampu membuat keputusan yang lebih berdasar dengan menggunakan
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta teknologi.
4. Mampu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi melalui sains baik
masalah individu maupun masyarakat.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Projek IPAS memiliki objek kajian berupa benda
konkret yang terdapat di alam dan dikembangkan berdasarkan
pengalaman empirik, yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh
setiap orang dan memiliki langkah-langkah sistematis serta menggunakan
cara berpikir yang logis.
Pembelajaran mata pelajaran Projek IPAS dikemas dalam bentuk
projek (project-based learning) yang mengintegrasikan beberapa elemen
konten/materi. Tiap projek dilaksanakan untuk mencapai elemen
kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri dari tiga
elemen literasi saintifik dan dikontekskan dengan karakteristik masing-
masing rumpn bidang keahlian. Dalam satu tema, dapat memuat beberapa
projek sesuai dengan lingkup atau keluasan suatu materi.
Berdasarkan elemen konten materi, mata pelajaran Projek IPAS terdiri
atas makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika
sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning
(PjBL) merupakan model pembelajaran yang memberikan tantangan bagi
peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan
secara berkelompok.
Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten,
tetapi juga menumbuhkan keterampilan bagaimana berperan di masyarakat.
Keterampilan yang ditumbuhkan melalui PjBL di antaranya keterampilan
berkomunikasi dan presentasi, keterampilan mengelola organisasi
dan waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan
penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan ber-
pikir kritis.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
43
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual dengan


memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi
projek yang sedang berlangsung. PjBL juga memungkinkan peserta didik
untuk merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat kepu-
tusan yang mempengaruhi hasil projek dan proses pembelajaran secara
umum, dan mempresentasikan hasil akhir produk.
Projek IPAS terdiri dari tiga elemen kompetensi yang mengacu
pada kompetensi literasi saintifik, yaitu menjelaskan fenomena secara
ilmiah, mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah, menerjemahkan
data dan bukti-bukti secara ilmiah. Ketiga elemen tersebut
disampaikan dalam bentuk projek. Dalam satu tahun pesertadidik
diharapkan mempel jari ketujuh aspek dan melakukan projek terkait
aspek tersebut. Dalam satu projek dapat terdiri dari satu aspek atau
gabungan dari beberapa aspek. Masing-masing aspek mempunyai
lingkup yang berbeda disesuaikan dengan rumpun bidang keahliannya
(Rumpun Teknologi; Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan
Agriteknologi, serta Kemaritiman; dan Rumpun Bisnis dan Manajemen,
Pariwisata, serta Seni dan Ekonomi Kreatif). Rumpun bidang keahlian
dibagi menjadi tiga. Berikut adalah deskripsi aspek IPAS berdasarkan
rumpun bidang keahlian.
1. Rumpun Teknologi
Aspek IPAS Deskripsi
Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara
lingkungannya makhluk hidup yang terdiri dari manu-
sia, tumbuhan, dan hewan yang saling
bergantung satu dengan yang lain dan terhadap
lingkungannya baik berupa tanah, air, en-
ergi. Hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya dapat digambarkan
sebagai individu - populasi - komunitas - eko-
sistem - biosfer.
Zat dan Aspek ini meliputi dasar-
Perubahannya dasar besaran dan pengukuran,
sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisi-
ka, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika dan
kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, campuran dan cara pemisahan campu-
ran yang bermanfaat secara ekonomis.

Energi dan Aspek Energi dan Perubahannya mencakup segala


Perubahannya sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan
sebuah benda untuk melakukan usaha.
Energi dan perubahannya meliputi perubahan
energi kimia, listrik, kalor dan mekanik serta
energi terbarukan.

44 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Aspek IPAS Deskripsi


Bumi dan Antariksa Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan
materi gravitasi universal dan hukum-hukum
gravitasi yang berlaku. Struktur Bumi yang
terdiri dari interior bumi, litosfer, lempeng
tektonik, dan gempa bumi. Struktur bumi
meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet
bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca,
musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Keruangan dan Aspek ini berkaitan dengan pemahaman
konektivitas antar terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam
ruang dan waktu dalam konteks lokal dan regional, nasional,
hingga global. Selain itu, aspek ini juga terkait
dengan pembelajaran tentang kondisi geografis
Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas
sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari
konektivitas dan interaksi tersebut untuk
mengasah kemampuan peserta didik berpikir
kritis.
Interaksi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan
Komunikasi, identitas diri, merefleksikan keberadaan diri
Sosialisasi, Institusi di tengah keberagaman dan kelompok yang
Sosial, dan berbeda-beda, serta mempelajari dan
menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
Dinamika Sosial
bagian dari warga dunia. Peserta didik
mempelajari tentang interaksi dan institusi
sosial, peluang dan tantangannya, mempelajari
dinamika/problematika sosial, faktor penyebab
dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan bagi kemaslahatan manusia dan
bumi.
Perilaku Ekonomi Aspek ini berkaitan tentang peran diri,
dan Kesejahteraan masyarakat serta negara dalam memenuhi ke-
butuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor
penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran,
harga pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran
lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang.
Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga,
perusahaan serta negara. Aspek ini menjadi salah
satu ruang bagi peserta didik agar cakap dalam hal
literasi finansial sehingga dapat memberikan
kontribusi ke masyarakat untuk memenuhi ke-
butuhan hidup di tingkat lokal namun dalam
perspektif global.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
45
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

2. Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan Agriteknologi,


serta Kemaritiman
Aspek IPAS Deskripsi
Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk
lingkungannya hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan
hewan yang saling bergantung kepada lingkungannya
baik berupa tanah, air, energi. Hubungan makhluk hidup
dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu
- populasi - komunitas - ekosistem - biosfer. Pertumbu-
han dan perkembangan makhluk hidup.
Zat dan Aspek ini meliputi jenis dan sifat zat yang dibedakan
Perubahannya secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara
fisika, kimia dan biologi, serta unsur senyawa campuran.
Energi dan Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan pengukuran,
Perubahannya energi dan perubahannya berkaitan dengan segala
sesuatu yang mampu membuat sebuah benda untuk
melakukan sebuah usaha dan bentuk. Energi dan peruba-
hannya mencakup perubahan energi kimia, listrik, panas
dan mekanik serta energi terbarukan.
Bumi dan Antarik- Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi
sa gravitasi universal. Struktur Bumi yang terdiri dari interior
bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi.
Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan
magnet bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca,
musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Keruangan dan Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
konektivitas antar kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks lokal
ruang dan waktu dan regional, nasional, hingga global. Selain itu,
aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari
konektivitas dan interaksi, mengasah kemampuan
berpikir kritis, memahami efek sebab dan akibat.
Interaksi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
Komunikasi, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman
Sosialisasi, dan kelompok yang berbeda-beda, serta mempelajari
Institusi Sosial, dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
dan Dinamika bagian dari warga dunia. Mempelajari tentang
Sosial interaksi dan institusi sosial, peluang dan tantangannya,
mempelajari dinamika/ problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan keberlanjutan bagi kemaslahatan manu-
sia dan bumi.

46 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Aspek IPAS Deskripsi


Perilaku Ekonomi Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat
dan Kesejahteraan serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama.
Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan,
permintaan, penawaran, harga pasar, bentuk-bentuk
pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga
keuangan, nilai, serta fungsi uang (konvensional dan
digital). Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga,
perusahaan serta negara. Mengidentifikasi hak dan
kewajiban dalam jasa keuangan. Aspek ini menjadi salah
satu ruang berlatih bagi peserta didik untuk memberikan
kontribusi ke masyarakat, memenuhi kebutuhan hidup di
tingkat lokal namun dalam perspektif global.

3. Rumpun Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, serta Seni dan Ekonomi


Kreatif
Aspek IPAS Deskripsi
Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk
lingkungannya hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan
yang saling bergantung kepada lingkungannya baik
berupa tanah, air, energi. Hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu -
populasi - komunitas - ekosistem - biosfer. Mengidenti-
fikasi masalah yang terdapat pada ekosistem dan upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
di tingkat lokal dalam perspektif global.
Zat dan Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan
Perubahannya pengukuran yang dapat digunakan dalam bidang
industri dan perdagangan. Berbagai jenis dan sifat zat
yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari
perubahan zat secara fisika dan kimia, serta unsur
senyawa campuran dalam kehidupan sehari-hari dari
perspektif ekonomi, sosial.
Energi dan Aspek Energi dan Perubahannya berkaitan dengan
Perubahannya segala sesuatu yang mampu membuat sebuah
benda untuk melakukan sebuah usaha dan bentuk.
Energi dan perubahannya mencakup perubahan
energi kimia, listrik, panas dan mekanik serta energi
terbarukan. Melakukan audit energi yang dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari, serta melakukan refleksi
diri dan melakukan aksi untuk penggunaan energi secara
berkelanjutan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
47
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

Aspek IPAS Deskripsi


Bumi dan Antariksa Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi
struktur bumi yang terdiri dari interior bumi, litosfer,
lempeng tektonik, dan gempa bumi. Struktur bumi
meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet
bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim,
perubahan iklim serta mitigasi bencana. Mengidentifikasi
dampaknya bagi manusia, serta upaya yang dapat
dilakukannya (preventif dan mitigasi) di tingkat lokal.
Keruangan dan Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
konektivitas antar kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks
ruang dan waktu lokal dan regional, nasional, hingga global. Selain itu,
aspek ini juga terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktivitas sosial, ekonomi, dan politik. Mempelajari konek-
tivitas dan interaksi tersebut mengasah kemampuan
berpikir kritis peserta didik memahami efek sebab dan
akibat, serta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah yang ada.
Interaksi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
Komunikasi, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman
Sosialisasi, Institusi dan kelompok yang berbeda-beda, serta mempelajari
Sosial, dan dan menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
bagian dari warga dunia. Peserta didik mempelajari
Dinamika Sosial
tentang interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya, mempelajari dinamika/ problematika
sosial, faktor penyebab dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia
dan bumi.
Perilaku Ekonomi Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat
dan Kesejahteraan serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama.
Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan,
permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta
fungsi uang. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan
keluarga, perusahaan serta negara.
Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa
keuangan. Aspek ini menjadi salah satu ruang
untuk peserta didik berlatih memberikan kontribusi ke
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di tingkat
lokal namun dalam perspektif global.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan
membuat teks informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena,
melaporkan percobaan, menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan
penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup rumpun
bidang keahlian. Peserta didik juga dapat memahami serta membuat teks

48 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan


media visual. Peserta didik menggunakan struktur bahasa untuk
menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi dan penjelasan,
merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yangdidasarkan
pada bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan posisinya kata terkait
dengan ketujuh aspek elemen konten yang terdiri atas makhluk hidup
dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energidan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitasantar ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta
perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik rumpun
bidang keahlian.
Elemen Capaian Pembelajaran
Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami penge-
fenomena secara tahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat
ilmiah prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai
aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya; zat
dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi
dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena
-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti
mengevaluasi prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan
penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat
ilmiah bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada
desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari
data dan berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen
bukti-bukti serta dapat mempertahankannya dengan penjelasan
secara ilmiah ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik,
atau sumber data lain. Peserta didik merencanakan dan
melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut, mengkomuni-
kasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
49
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

E. Referensi
ACARA (Science Literacy General Capabilities) & (Humanities and Social Sci-
ences Learning Area)
https://adoc.pub/ilmu-pengetahuan-bumi-dan-antariksa.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/23/070000169/ener-
gi-dan-perubahannya
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/
pengantar_5.pdf
Figriyana, Afridatul. 2017. Alam Semesta (Tata Surya). http://mybloghaenes.
blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diunduh pada
2021.
Fitrianti, Nadya. 2015. Optimalisasi Penggunaan Sumber Energi Non-Konven-
sional Sebagai Upaya Mengurangi Tingkat Penggunaan Bahan Bakar Min-
yak Untuk Pembangkit Listrik Di Indonesia. http://nadya14009.blogspot.
com/2015/11/optimalisasi-penggunaan-sumberenergi.html. Diunduh
pada 2021.
Mar’at (1981). Sikap Manusia, Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta;
Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia.
OECD (PISA Scientific Literacy)
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung:
Rosdakarya.

50 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB III
PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROJEK IPAS

A. Perencanaan
1. Melakukan Analisis Tema
a. Tema dikembangkan dari 7 (tujuh) elemen konten IPA meliputi:
Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Zat dan Perubahannya,
Energi dan Perubahannya, Bumi dan Antariksa. Adapun
elemen konten IPS meliputi Keruangan dan Konektivitas
Antarruang dan Antarwaktu; Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi,
Institusi Sosial dan Dinamika Sosial; serta Perilaku Ekonomi
dan Kesejahteraan.
b. Tema mata pelajaran Projek IPAS harus kontekstual dengan
rumpun bidang keahlian, kondisi sumber daya alam dan
manusia.
c. Tema pembelajaran Projek IPAS menekankan pada
keterampilan berpikir sains/literasi sains.
d. Tema pembelajaran Projek IPAS diangkat dari permasalahan
yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari maupun dari
isu-isu yang sedang tren dalam masyarakat.
e. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran tema dalam Projek IPAS disadarkan atas pertim-
bangan penguatan kompetensi kejuruan.
f. Tema yang dipilih merupakan lingkup bahasan yang dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh peserta didik dalam
menentukan masalah dan solusinya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
51
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

  Contoh analisis tema:

Gambar 2.1 Analisis tema makhluk hidup dan lingkungannya

Gambar 2.2 Analisis tema energi dan perubahannya

52 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Gambar 2.3 Analisis tema zat dan perubahannya

Gambar 2.4 Analisis tema bumi dan antariksa

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
53
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

Gambar 2.5 Analisis tema keruangan dan konektivitas antarruang dan antar-
waktu

Gambar 2.6 Analisis tema interaksi, komunikasi, institusi sosial, dan dinamika
sosial

54 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Gambar 2.7 Analisis tema perilaku ekonomi dan kesejahteraan

2. Pengelolaan Pembelajaran

a. Ketersediaan Guru Pengampu Pembelajaran


Guru yang dapat mengampu Projek IPAS adalah tim guru,
yang terdiri atas guru IPA (Kimia, Fisika, Biologi, IPA) dan
guru IPS (Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi, Sejarah)
sebagaimana tertuang dalam Lampiran 2 Keputusan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
165/M/2021.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
55
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

Program Keahlian Mata Pelajaran Sertifikat Pendidik yang Kode


No
pada SMK PK pada SMK PK Berwenang Sertifikat
Semua Program Projek Ilmu 1. Ilmu Pengetahuan Sosial 100
Keahlian Pengetahuan 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 060
Alam dan Sosial
3. Ekonomi 120
(umum, koperasi,
akuntansi)
4. Ekonomi 210
5. Sejarah 117
6. Sejarah 204
7. Geografi 114
8. Geografi 207
9. Sosiologi 214
10. Antropologi 215
11. Ilmu Pengetahuan Alam 097
12. Ilmu Pengetahuan Alam 057
(Fisika)
13. Pengetahuan Alam 098
(IPA Terpadu, Fisika)
14. Pengetahuan Alam 099
(IPA Terpadu, Fisika)
15. Pengetahuan Alam (IPA) 105
16. Pengetahuan Alam (IPA) 106
17. Pengetahuan Alam (IPA) 101
18. Pengetahuan Alam (IPA) 102
19. Pengetahuan Alam (IPA) 103
20. Pengetahuan Alam (IPA) 108
21. Pengetahuan Alam (IPA) 109
22. Pengetahuan Alam (IPA) 111
23. Pengetahuan Alam (IPA) 112
24. Pengetahuan Alam (IPA) 113
25. Fisika 184
26. Fisika 319
27. Kimia 187
28. Kimia 320
29. Kimia Umum 504
30. Biologi 190
31. Biologi 321
32. Biologi 124

56 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

b. Pola Pembelajaran
Pembelajaran Projek IPAS dilaksanakan dengan menerap-
kan sistem blok, misalnya sistem blok mingguan atau sistem
blok bulanan. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran Projek
IPAS lebih bermakna dalam menyelesaikan suatu projek secara
utuh.

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan Mapel Projek IPAS menggunakan model pembelajaran
PjBL, dengan sintak sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Merancang percobaan/projek
3. Mengasosiasikan (memproses informasi)
4. Mengevaluasi percobaan/ projek
5. Mengomunikasikan (membuat laporan).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
57
Contoh Pelaksanaan Pembelajaran Projek IPAS
No. Tema Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Projek IPAS dan Contoh Kegiatan Muatan IPA Muatan IPS
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

1 Mitigasi 1. Merumuskan Masalah a. Energi dan a. Interaksi,

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
Bencana Peserta didik mengidentifikasi berbagai jenis bencana kebakaran (keba- Perubahannya Komunikasi,
Kebakaran karan di pemukiman, kebakaran hutan, kebakaran di lingkungan kerja, • listrik, Sosialisa-
dsb) • perpindahan si, Institusi
Satu rombel dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok kalor, Sosial dan Di-
dapat mengangkat tema mitigasi kebakaran yang berbeda-beda • proses namika Sosial
pembakaran (Pemukiman
2. Merancang Percobaan/Projek dan dampak
Peserta didik secara kelompok diberikan tugas untuk mencari data ten-
b. Zat dan sosial keba-
tang bencana kebakaran yang terjadi di wilayahnya sesuai dengan tema Perubahannya karan)
yang dipilih oleh kelompoknya • bahan bakar b. Ekonomi dan
Data berupa hasil observasi,wawancara, dokumentasi. Kesejahteraan
Peserta didik menggunakan data tersebut untuk membuat hipotesis dan (dampak keba-
perencanaan untuk melaksanakan projeknya karan dari segi
ekonomi)
3. Mengasosiasikan (Memproses Informasi)
Peserta didik mengumpulkan informasi sesuai rencana yang disusun
dan mengolah/memproses informasi tersebut untuk menjawab rumusan
masalah
4. Mengevaluasi Percobaan/ Project
Peserta didik mengevaluasi pelaksanaan projek dan menyimpulkan hasil-
nya.
5. Mengomunikasikan (Membuat Laporan).
Peserta didik membuat laporan pelaksanaan projek dan dapat menge-
masnya ke dalam berbagai media (poster, vidio, paparan, dsb)

2021
58
No. Tema Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Projek IPAS dan Contoh Kegiatan Muatan IPA Muatan IPS

59
2 Dampak 1. Merumuskan Masalah a. Makhluk Hidup a. Konektivitas

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
peng- Peserta didik mengidentifikasi berbagai macam dampak kemajuan dan Antarruang
gunaan teknologi informasi (dalam bidang ekonomi, kesehatan, fisik dan psikis, Lingkungannya dan Antarwak-
kemajuan sosial budaya, dsb) • Anatomi tu
teknologi Satu rombel dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok dan b. Interaksi,
informasi dapat mengangkat tema dampak kemajuan teknologi informasi yang fisiologi Komunikasi,
berbeda-beda Sosialisasi,
b. Energi dan Pe- Institusi Sosial
2. Merancang Percobaan/Projek rubahannya dan Dinamika
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Peserta didik secara kelompok diberikan tugas untuk mencari data ten- • Perubahan Sosial
tang penggunaan kemajuan teknologi informasi yang terjadi di sekitarn- energi, • Bentuk
ya sesuai dengan tema yang dipilih oleh kelompoknya • listrik, interaksi
Data berupa hasil observasi,wawancara, dokumentasi. • perpinda- manusia,
Peserta didik menggunakan data tersebut untuk membuat hipotesis dan han kalor, •
Permasala-
perencanaan untuk melaksanakan projeknya han sosial
3. Mengasosiasikan (Memproses Informasi) c. Ekonomi dan
Peserta didik mengumpulkan informasi sesuai rencana yang disusun Kesejahteraan
dan mengolah/memproses informasi tersebut untuk menjawab rumusan
masalah
4. Mengevaluasi Percobaan/ Project
Peserta didik mengevaluasi pelaksanaan projek dan menyimpulkan hasil-
nya.
BUKU I

5. Mengomunikasikan (Membuat Laporan).


Peserta didik membuat laporan pelaksanaan projek dan dapat menge-
masnya ke dalam berbagai media (poster, vidio, paparan, dsb)
C. Asesmen
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)

Penilaian mata pelajaran Projek IPAS dilakukan secara individual


dengan memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan,
kedalaman pemahaman konten yang ditunjukkan, dan kontribusi
yang diberikan pada proses realisasi projek yang sedang berlangsung.
PjBL juga memungkinkan peserta didik untuk merefleksikan ide
dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil projek dan proses pembelajaran secara umum,
dan mempresentasikan hasil akhir produk.
Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten,
tetapi juga menumbuhkan keterampilan pada peserta didik
bagaimana berperan di masyarakat. Keterampilan yang ditumbuhkan
dalam PjBL diantaranya keterampilan berkomunikasi dan presentasi,
keterampilan mengelola organisasi dan waktu, keterampilan
penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi,
partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan berpikir kritis.

Rubrik Penilaian Mata Pelajaran Projek IPAS


NO ASPEK PENILAIAN
1 Aspek akademis/pemahaman konten (apa yang
diketahui, dipahami)
• kerangka kerja konseptual,
• penggunaan metode ilmiah dan pemecahan masalah
serta
• kemampuan menyusun argumentasi;
2 Aspek keterampilan.
• keterampilan komunikasi tulis dan lisan,
• keterampilan meneliti,
• keterampilan dalam mengorganisasi dan menganali-
sis informasi dan keterampilan teknik
3 Aspek sikap.
• sikap suka belajar,
• komitmen untuk menjadi warga Negara yang baik,
• kegemaran membaca,
• kegemaran berfikir ilmiah dan sebagainya; dan
4 Aspek kebiasaan kerja.
• menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,
• menggunakan waktu dengan bijaksana,
• bekerja sebaik mungkin dan sebagainya.
5 Kualitas produk yang dihasilkan

60 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

NO ASPEK PENILAIAN
6 Mengaplikasikan konsep dasar social science dan natural
science dalam menyelesaikan permasalahan
• Merefleksikan ide/pendapat/pemikiran kritis ber-
dasarkan social science dan natural science.
• Membuat suatu keputusan
• Mempresentasikan hasil
7 Penilaian diri/refleksi
• Memahami perkembangan dirinya
8 Kepemimpinan
• Kemampuan mempengaruhi tim
• Kemampuan mengarahkan
• Kemampuan memberikan motivasi

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
61
BAGIAN 2
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Projek IPAS)


BAB IV
PENUTUP
Petunjuk teknis mata pelajaran Projek IPAS ini disusun untuk menjadi
acuan bagi SMK dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran
Projek IPAS disusun sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021.
Petunjuk ini tidak bersifat mengikat, sekolah dapat mengembangkan
sesuai dengan karakteristik program keahlian, potensi sumber daya
dan lingkungan sekolah. Diperlukan kreativitas dan inovasi guru un-
tuk mengembangkan projek yang akan dibelajarkan agar pembelajaran
Projek IPAS lebih bermakna sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam
Capaian Pembelajaran mata pelajaran Projek IPAS.

62 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BAGIAN 3
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PROJEK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN (PKK)
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Mochamad Widiyanto, S.Pd, M.T.
Dr. Agus Salim, M.Si.
Dr. Taufiq Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyur Syah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Khoironi, M.Si.
Sumidi. S.P., M.MPd.
Dr. Ir. Susila
Dra. Endang Sadbudhy Rahayu, MBA.
Tresi Tiara Intania Fatimah, S.E., M.Pd.
Budy Sugandi, M.Sc.

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

64 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

P R A K ATA
Perkembangan pola hidup masyarakat secara nasional,
regional maupun internasional telah mengalami perubahan seiring
dengan perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 serta
revolusi sosial. Dunia kerja telah menunjukkan adanya kebutuhan
pemenuhan kompetensi yang tidak hanya fokus pada
kompetensi tunggal agar seseorang dapat mengisi peluang kerja.
Kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja saat ini
selalu berupa kompetensi jamak yang memadukan antara
kompetensi satu dengan lainnya berpadu sinergis dalam mewujudkan
kinerja untuk menghasilkan produk atau layanan jasa.
Kebutuhan akan adanya kompetensi jamak menyebabkan
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan harus bersaing lebih keras
untuk memenangkan dunia kerja. Dengan mengembangkan Projek
Kreatif dan Kewirausahaan(PKK) SMK diharapkan dapat menghasilkan
lulusan yang mampu menghasilkan produk dan/ atau layanan jasa
yang dibutuhkan masyarakat sekaligus mempunyai nilai ekonomis.
Oleh karena itu pembelajaran PKK di SMK mempunyai
peran penting dalam menyiapkan lulusan untuk siap memasuki
dunia kerja melalui jalurkewirausahaan sekaligus menjadi jalur
pilihan dalam kebekerjaan. Dengan pengembangan Mata Pelajaran
PKK diharapkan akan menjadi solusi bagi masalah kebekerjaan
lulusan SMK yang tidak hanya mengandalkan peluang dari industri/
dunia usaha untuk menjadi pekerja.
Petunjuk Teknis ini disusun untuk memberikan acuan sekaligus
inspirasi kepada SMK dalam melaksanakan pembelajaran PKK.
Untuk mencapai hasil yang optimal, SMK diharapkan mampu
mengembangkan dan mengkreasikannya sesuai dengann kondisi
sekolah masing-masing.
Apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan perkembangan
yang signifikan, maka akan dilakukan revisi dan/atau perbaikan
terhadap Petunjuk Teknis ini. Kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan Petujuk Teknis ini disampaikan ucapan
terimakasih.

Jakarta, Oktober 2021

Tim Penyusun

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
65
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
PRAKATA................................................................................................................ 65
DAFTAR ISI............................................................................................................. 66

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 67
A. Rasional .................................................................................................. 67
B. Dasar Hukum .......................................................................................... 68
C. Tujuan....................................................................................................... 68
D. Ruang Lingkup........................................................................................ 68

BAB II PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKK.............................................. 69


A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKK..................................................... 69
B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKK..................................... 72

BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.......................................................... 75


A. Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek Berdasarkan
Pesanan Konsumen .............................................................................. 75
B. Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek Berdasarkan
Inisiatif guru/peserta didik (Kewirausahaan).................................. 76
C. Mekanisme Pembelajaran Melalui Magang di Startup Bisnis
(Wirausahawan Baru)............................................................................ 77
D. Mekanisme Pembelajaran Berbasis Praktik Berwirausaha
(Sekolah Pencetak Wirausaha)........................................................... 78
E. Asesmen .................................................................................................. 80

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 81

Bagan 3.1 Mekanisme Pengembangan Pembelajaran PKK Berbasis


Order.................................................................................................. 75
Bagan 3.2 Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek Berdasarkan
Inisiatif Guru Peserta Didik.......................................................... 76
Bagan 3.3 Mekanisme Pengembangan StartUp............................................ 77
Bagan 3.4 Mekanisme Pembelajaran PKK Berbasis Praktik Kegiatan
Wirausaha (Sekolah Pencetak Wirausaha)................................. 79

66 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Kepmendikbudristek nomor 165 tahun 2021 tentang Program
SMK Pusat Keunggulan, menyebutkan bahwa SMK bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan dunia kerja,
serta mampu mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Oleh karena itu program di SMK harus relevan dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkem-
bangan dunia kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keunggulan
lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung
kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha.
Pilihan karir lulusan SMK berdasarkan data sebagian bekerja di
dunia usaha/dunia industri, sebagian berwirausaha, dan sebagian
lainnya melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Berdasarkan
fenomena tersebut maka mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirau-
sahaan (PKK) lebih diarahkan membekali lulusan dengan kompetensi
yang dapat mendukung meraih karir di dunia kerja atau berwirausaha.
Mata Pelajaran PKK merupakan kulminasi dari mata pelajaran
yang telah dipelajari pada program keahlian di SMK dalam bentuk
pengembangan produk (barang dan/atau jasa) maupun kewirau-
sahaan. Melalui kegiatan berproduksi dalam memenuhi order dan/
atau kewirausahaan yang memenuhi standar (teknis, ekonomis,
waktu) yang dipersyaratkan oleh konsumen, diharapkan mampu
menguatkan hard skills dan soft skills peserta didik secara seimbang.
Mata pelajaran PKK sebagai salah satu wujud implementasi Link
and Match dalam Pendidikan di SMK maka pelaksanaannya harus
melibatkan dunia kerja mulai dari pengembangan kurikulum, pelak-
sanaan pembelajaran, pengembangan Teaching Factory (TEFA), serti-
fikasi kompetensi peserta didik, komitmen penggunaan produk SMK.
Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) secara efektif
diajarkan pada fase F (kelas XI dan kelas XII).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
67
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

B. Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
(pasal 3 tujuan Pendidikan Nasional);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Permendikbud Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK/MAK;
4. Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK
Pusat Keunggulan;
5. Perkabalitbangbuk No. 029/H/KU/2021 tentang Capaian
Pembelajaran SMK Pusat Keunggulan.
C. Tujuan
Petunjuk teknis pembelajaran mata pelajaran PKK diharapkan mam-
pu menjadi panduan bagi;
1. Satuan pendidikan SMK dalam melaksanakan pembelajaran mata
pelajaran PKK.
2. Satuan Pendidikan SMK dalam mengembangkan dan pengelolaan
SDM, sarana prasarana, dan peralatan.
3. Guru dan peserta didik dalam pelaksanaan mata pelajaran PKK.
4. Stakeholders (pengawas, dinas Pendidikan, BBPPMPV, BPPMVP
Mitra DUDI) dalam melakukan pengembangan SMK.

D. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis ini memuat hal-hal yang berhubungan langsung den-
gan pelaksanaan pembelajaran PKK di SMK sebagai berikut.
1. Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dasar
hukum dan ruang lingkup petunjuk teknis.
2. Pembahasan tentang mata pelajaran PKK meliputi: konsep dasar
dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran PKK.
3. Penyelenggaraan Pembelajaran meliputi: perencanaan,
pelaksanaan dan asesmen.

68 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB II
PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKK

A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKK


1. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini dijelaskan beberapa hal yang terkait
dengan pelaksanaan pembelajaran di SMK,
a. Mata Pelajaran PKK merupakan wahana pembelajaran bagi
peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis
projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kom-
petensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/
pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis
(Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021)
b. Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan model kegiatan
berwirausaha untuk membentuk jiwa wirausaha dan
mendorong keberanian peserta didik untuk memiliki keter-
ampilan berwirausaha. Peserta didik didorong melakukan
praktik wirausaha berbasis daring/online karena dipandang
relatif murah dan mudah bagi pemula. Khususnya bagi peserta
didik generasi Z. Sejalan dengan upaya menghadapi era industri
4.0. Target yang ditetapkan adalah omzet per semester. Model
sekolah pencetak wirausaha merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang dapat memperkuat pembelajaran PKK.
c. Teaching Factory atau disingkat TEFA adalah model
pembelajaran industri yang bernuansa industri, melalui sinergi
SMK dengan dunia kerja untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar (Permendikbud
Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK).

2. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran PKK


Mata pelajaran PKK bertujuan membentuk dan mengem-
bangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan kom-
petensi yang telah dipelajarinya dalam kegiatan nyata untuk
menghasilkan produk atau layanan jasa melalui proses sebagai
berikut.
a. Internalisasi dan integrasi kompetensi dalam menghasilkan
produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh konsumen.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
69
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

b. Pengembangan sikap dan perilaku (soft skills), kompetensi


teknis (hard skills) yang kuat dan berimbang/proporsional.
c. Pembelajaran yang bermakna sesuai dengan nilai-nilai
(values) kewirausahaan dan kebutuhan dunia kerja.
d. Pembentukan wirausahawan muda yang mandiri dan sukses
berdasarkan kompetensi yang dibangun/dikembangkan selama
proses pembelajaran pada mata pelajaran PKK di SMK.

3. Karakteristik
Karakteristik pembelajaran PKK di SMK di antaranya peserta
didik dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi,
mengerjakan projek dari konsumen dan atau kegiatan kewira-
usahaan yang dimulai dari perencanaan produksi barang/jasa,
proses produksi, hingga pemasarannya. Peserta didik diharapkan
mampu menggunakan/mengaplikasikan kompetensinya, untuk
dapat memecahkan masalah yang terjadi di dunia kerja/
masyarakat. Pembelajaran mata pelajaran PKK yang efektif
memiliki 7 (tujuh) karakteristik utama, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya pertanyaan dan atau permasalahan di masyarakat,
menuntun peserta didik untuk menyelesaikannya dengan
penggunaan fakta, konsep, prinsip atau prosedur dalam
elemen kompetensi pembelajaran.
b. Selama melaksanakan projek peserta didik melibatkan inves-
tigasi dan penelitian melalui inkuiri (penyelidikan, pencarian
jawaban) dan membangun soft skills, hard skills, dan karakter.
c. Peserta didik bertanggung jawab untuk merancang dan
mengelola projek secara mandiri, baik untuk tugas
berkelompok atau perseorangan dengan bimbingan guru/
mentor dari dunia kerja.
d. Peserta didik memiliki kemampuan dalam memasarkan produk
(barang/jasa) baik secara konvensional maupun melalui
platform digital dan melakukan pelayanan purna jual.
e. Kegiatan projek terkait dengan kurikulum, tujuan
pembelajaran, dan pesanan konsumen atau inovasi guru
dan peserta didik untuk menghasilkan produk barang/jasa
berdasarkan tren pasar yang kekinian.
f. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan sistem blok, sesuai
dengan karakteristik proses pengerjaan untuk menghasilkan
produk/layanan jasa secara utuh dan bermakna.
g. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan oleh peserta
didik secara individual atau berkelompok. Kegiatan projek
kreatif dan kewirausahaan dapat dilaksanakan secara

70 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

kolaboratif antarmata pelajaran, antar program keahlian sesuai


dengan unit kompetensi yang dibutuhkan. Kondisi ini
memungkinkan siklus pembelajaran dapat membentuk
kreativitas secara interdisipliner.
h. Peran Guru dalam pembelajaran ini lebih sebagai mentor, untuk
mendampingi peserta didik dalam menerapkan kompetensinya
dalam menghasilkan produk barang atau layanan jasa yang
dapat diterima oleh konsumen.
i. Kegiatan pembelajaran PKK antara lain;
1) Sekolah Pencetak Wirausaha;
2) mengerjakan projek pesanan dari konsumen/dunia kerja;
3) melaksanakan kewirausahaan inisiasi Guru/Peserta Didik
untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan
oleh konsumen, dan
4) magang di pelaku StartUp.

j. Pelaksanaan Pembelajaran Mata pelajaran PKK memiliki


kekhususan sebagai berikut.
1) Menciptakan peluang usaha melalui tantangan yang
diberikan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha.
2) Dapat dikembangkan berdasarkan pesanan pelanggan dan
atau usulan dari guru maupun peserta didik sesuai potensi
internal SMK.
3) Menggunakan pendekatan projek yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi berdasarkan pendekatan Science,
Technology, Engineering, Art, Mathematics (STEAM).
4) Penjadwalan pembelajaran menggunakan sistem blok
sesuai karakteristik projek.
5) Penilaian hasil belajar didasarkan pada produktivitas dan
kesesuaian spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan
waktu, dan omset.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
71
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKK


Capaian pembelajaran mata pelajaran PKK dirumuskan sebagai berikut:

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Waktu : 270 JP

1. Rasional
Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)
merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui
pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktua-}
lisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada
kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan
bernilai ekonomis (Kepmendikbudristek nomor 165/M/2021).

2. Tujuan
Mata pelajaran PKK bertujuan membentuk dan mengem-
bangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan
kompetensi yang telah dipelajarinya dalam kegiatan nyata
untuk menghasilkan produk atau layanan jasa melalui proses:
a) Internalisasi dan integrasi kompetensi dalam menghasilkan
produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh konsumen.
b) Pengembangan sikap dan perilaku (soft skills), kompetensi teknis
(hard skills) yang kuat dan berimbang/proporsional
c) Pembelajaran yang bermakna sesuai dengan nilai-nilai (values) ke-
wirausahaan dan kebutuhan DUDI.
d) Menghasilkan lulusan yang mandiri, wirausahawan muda yang suk-
ses berdasarkan kompetensi yang dibangun/dikembangkan selama
proses pembelajaran mata pelajaran PKK di SMK.

3. Karakteristik
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKK memiliki kekhasan
antara lain:
a) Pembelajaran dikembangkan berdasarkan order/kegiatan
kewirausahaan (Responsive, Innovative dan Inventive)
sesuai potensi internal SMK (pserta didik, sumber daya SMK), dan
masyarakat untuk menghasilkan produk (barang/jasa) yang
terstandar dan diterima konsumen.
b) Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan projek melalui
integrasi berbagai kompetensi dan peserta didik pada satu
program keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk
(barang/jasa) yang akan dihasilkan.

72 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

c) Pelaksanaan pembelajaran diorganisir dalam sistem blok


berdasarkan karakteristik projek.
d) Penilaian hasil belajar didasarkan pada produktivitas dan
kesesuaian spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan
omzet yang ditetapkan.

4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F, peserta didik memiliki kemampuan
membuat dan mengembangkan produk (barang dan/atau jasa)
yang memiliki nilai ekonomis serta memasarkannya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Merancang produk baru Pada akhir fase F peserta didik mampu
melalui tahapan pembuatan merancang produk, membuat prototipe/
prototipe/contoh produk, contoh produk, presentasi prototipe dan
presentasi produk prototipe menciptakan produk masal.
dan membuat produk masal.
Kewirausahaan, peluang Pada akhir fase F peserta didik mampu
usaha, Hak Kekayaan Intelek- memahami kewirausahaan, peluang usaha,
tual (HAKI), Desain Kemasan HAKI, Desain kemasan produk dan pemasaran
Produk dan Pemasaran. produk.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
73
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

Mengaktualkan kompetensi Pada akhir fase F (kelas XII semester


dan mengekspresikan passion ganjil) peserta didik mampu mengaktualkan
dan vision dalam kegiatan kompetensinya, mengekspresikan passion
projek dan atau kewirau- dan vision dalam kegiatan projek dan atau
sahaan kewirausahaan.
Peserta didik mengerjakan projek dengan
kompleksitas relatif masih sederhana
(Level 1). Dalam pelaksanaan pembela-
jaran, peserta didik masih memerlukan
pendampingan guru dan atau instructor
dari dunia kerja. Tahap pembelajaran ini
targetnya adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan.
Peserta didik mengerjakan projek dengan
kompleksitas relatif lebih tinggi (level 2),
menggunakan ber-bagai peralatan yang
untuk peningkatan efisiensi dan produkti-
vitas. Intensitas pendampingan guru dan
atau instruktur dunia kerja mulai berkurang.
Tahap pembelajaran ini targetnya adalah
Internalisasi jiwa kewirausahaan.
Peserta didik mengerjakan projek dengan
kompleksitas memerlukan kreativitas
yang tinggi (level 3), internalisasi dan pen-
erapan berbagai mata pelajaran dan kom-
petensi. Tahap pembelajaran ini peserta
didik memiliki kemampuan mengekspresikan
jiwa kewirausahaan.
Peserta didik melaksanakan projek/kewirau-
sahaan secara mandiri (level 4) dengan
supervisor guru atau unsur dari dunia kerja.
Tahap pembelajaran ini peserta didik
memiliki kemampuan mengekspresikan jiwa
kewirausahaan.

74 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan


BAB III
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mekanisme perencanaan pembelajaran mata pelajaran PKK


dikembangkan berdasarkan karakteristik dari jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh SMK. Petunjuk teknis ini menyediakan beberapa contoh
mekanisme perencanaan model pembelajaran (1) Pembelajaran
projek berdasarkan pesanan dari konsumen; (2) Pembelajaran projek
berdasarkan inisiatif dari guru atau peserta didik; (3) Pembelajaran Praktik
Berwirausaha; (4) Pembelajaran melalui magang di StartUp bisnis dan
(5) Pembelajaran Berbasis Praktik Berwirausaha (Sekolah Pencetak
Wirausaha).

A. Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek Berdasar-


kan Pesanan Konsumen

Ya
Pesanan Konsumen Proposal Analisis
pembuatan Sesuai ? kebutuhan
produk kompetensi

Tidak

Menguji dan
Melaksanakan pembelajaran berbasis produksi;
mengevaluasi
Membuat produk, mengemas, mendistribusikan,
Pengalaman
memberikan pelayanan purna jual.
Belajar

Tidak
Sesuai ?

Ya

Kompeten

Bagan 3.1 Mekanisme Pengembangan Pembelajaran PKK Berbasis Order

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
75
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

Keterangan:
1. Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai order.
2. Menyusun proposal pembuatan produk barang/jasa
3. Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi)
terkait dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan produksi.
5. Membuat produk, mengemas, mendistribusikan dan memberikan
pelayanan purna jual
6. Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar: peserta
didik melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya.

B. Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek


Berdasarkan Inisiatif guru/peserta didik (Kewirausahaan)

Ya
Pesanan Konsumen Proposal Analisis
pembuatan Sesuai ? kebutuhan
produk kompetensi

Tidak

Menguji dan
Merancang produk, membuat prototipe/contoh
mengevaluasi
produk, presentasi prototipe dan menciptakan
Pengalaman
produk masal
Belajar

Tidak
Sesuai ?

Ya

Kompeten

Bagan 3.2 Mekanisme Perencanaan Pembelajaran Projek Berdasarkan Inisiatif Guru


Peserta Didik

Keterangan:
1. Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai dengan inisiatif guru/peserta didik.
2. Menyusun proposal pembuatan produk barang/jasa.

76 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

3. Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi)


terkait dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan produksi.
5. Membuat produk, mengemas, mendistribusikan dan memberikan
pelayanan purna jual.
6. Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar: peserta
didik melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya. 

C. Mekanisme Pembelajaran Melalui Magang di Startup Bisnis


(Wirausahawan Baru)

Bagan 3.3 Mekanisme Pengembangan StartUp

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
77
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

Keterangan:
1. Mengeksplorasi diri, mengidentifikasi minat, bakat dan passion
yang dimiliki oleh peserta didik.
2. Membangun kapasitas diri dan mengikuti training wirausaha
dalam rangka mengembangkan potensi diri yang dimiliki oleh
peserta didik.
3. Melakukan magang wirausaha di praktisi bisnis pelaku StartUp
dan magang wirausaha di UMKM.
4. Melakukan pendampingan yang dilakukan oleh praktisi bisnis,
mentoring tutor sebaya dan mentoring oleh guru pendamping
yang merupakan pelaku bisnis.
5. Melakukan evaluasi terhadap proses bisnis sehingga dapat
melakukan pengembangan terhadap komoditas atau produk
(barang/jasa).

D. Mekanisme Pembelajaran Berbasis Praktik Berwirausaha


(Sekolah Pencetak Wirausaha)
Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan praktik kegiatan
berwirausaha untuk membentuk jiwa wirausaha dan mendorong
keberanian peserta didik untuk memiliki keterampilan berwirausaha.
Peserta didik didorong melakukan praktik wirausaha berbasis daring
/online karena dipandang relatif murah dan mudah bagi pemula.
Khususnya bagi peserta didik generasi Z, dalam upaya
menghadapi era industri 4.0. Target yang ditetapkan adalah omzet
per semester. Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan
salah satu bentuk pembelajaran yang dapat memperkuat
pembelajaran PKK.
Indikator keberhasilan usaha dengan menggunakan pemasaran
digital (digital marketing):
1. Pencapaian penjualannya lebih baik dibandingkan tanpa
menggunakan fasilitas pemasaran digital (digital marketing).
2. Biaya operasionalnya lebih kecil.
3. Mengkolaborasikan teknik pemasaran secara digital yang
berujung pada order produk (barang/jasa).
4. Penggunaan Search Engine Marketing dan Social Media Marketing
dalam pembuatan konten pemasaran.
5. Dilakukan berdasarkan permintaan konsumen/sesuai dengan tren
pasar kekinian.
6. Media sosial yang dimiliki peserta didik dan sekolah digunakan
sebagai sarana promosi, pemasaran dan penjualan produk
(barang/jasa) secara online.
7. Pemantauan kegiatan bisnis siswa dilakukan menggunakan
aplikasi.

78 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pembelajaran Berbasis Praktik Berwirausaha (Sekolah Pencetak


Wirausaha), pelaksanaannya dapat menggunakan pemasaran digital
(digital marketing) sebagai model pembelajarannya. Pemasaran
digital merupakan salah satu unit kompetensi mata pelajaran PKK
yaitu “Memasarkan Produk” dipadukan dengan memanfaatkan
kompetensi aplikasi Informasi Teknologi digital dengan cara memak-
simalkan fungsi koneksi internet yang terhubung dengan masyarakat
luas.
Prospektif pemasaran digital (digital marketing) sangat terbu-
ka luas karena pemanfaatan social media oleh masyarakat sudah
sangat tinggi. Digital marketing sudah menjadi trand masyarakat,
karena pelaksanaannya simple dan mampu menjangkau sasaran yang
luas.
Pemasaran digital (digital marketing) merupakan salah satu solu-
si marketing biaya tinggi pada anggaran promosi dan memaksimal-
kan pencapaian target penjualan. Pengembangan pemasaran digital
(digital marketing) di SMK dapat dilaksanakan diantaranya melalui
mekanisme sebagai berikut.

Bagan 3.4 Mekanisme Pembelajaran PKK Berbasis Praktik Kegiatan Wirausaha


(Sekolah Pencetak Wirausaha)
Keterangan
1. Persiapan, membuat strategi dan tahapan pembelajaran
2. Pelaksanaan Pembelajaran:
a. Membuat kontrak belajar yang berisi (wajib praktik bisnis
dengan omzet yang ditentukan misal 500.000 per semester,
merekap dan melaporkan omzet setiap minggu pada guru
pembimbing, mendokumentasikan seluruh aktivitas bisnis,
dari mulai foto produk, testimoni, laporan keuangan dan
perolehan omzet)
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
79
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

b. Riset pasar, untuk mengetahui jenis produk, pangsa dan


tingkat harga
c. Kegiatan bisnis, antara lain memuat;
1) Pembuatan portal digital yang teroptimasi (website usaha
yang aktif dan interaktif)
2) Respon yang cepat terhadap calon pembeli
(prospect buyer)
3) Memberikan pengalaman belanja yang memuaskan
4) Melakukan after sales yang baik (pelayanan yang baik
setelah penjualan, seperti ucapan terima kasih secara
digital)
5) Memberikan gift kepada loyal customer

E. Asesmen
Keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan mata pelajaran
PKK dinilai berdasarkan pemenuhan standar proses dan spesifikasi
produk/layanan jasa yang dipersyaratkan oleh konsumen, serta
ketercapaian omzet yang ditetapkan. Adapun proses penilaian
tersebut dilakukan melalui langkah sebagai berikut:
1. Penilaian proses produksi, dinilai melalui observasi menggunakan
lembar observasi.
2. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, menggunakan lembar
observasi.
3. Penilaian produk, dilakukan melalui observasi menggunakan
lembar observasi. Penilaian produk bisa dilakukan di antaranya
menggunakan model penilaian antarpeserta didik. Kegiatan ini
dirancang untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan
(leadership) pada peserta didik dalam mengambil keputusan.
4. Penilaian aspek ke-ekonomian didasarkan atas ketercapaian
omzet yang disepakati.
5. Penilaian layanan purna jual didasarkan pada kepuasan
pelanggan (skala Likert 1-5), dan kecepatan dalam memberikan
layanan terhadap keluhan pelanggan (skala Likert 1-5).
6. Penilaian portofolio kegiatan pemasaran.

80 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan


BAB IV
PENUTUP
Mata pelajaran PKK merupakan kulminasi dari setiap mata pelajaran
yang diberikan kepada peserta didik di sekolah, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan
disesuaikan dengan karakter dan sumber daya yang dimiliki oleh
sekolah. Pengembangan model belajar pada mata pelajaran PKK
menekankan pada kebebasan mengaktualisasikan dan mengekspresikan
ide-ide kreatif peserta didik pada kegiatan kreatif yang bernilai
ekonomis.
Implementasi pembelajaran PKK di SMK diharapkan dapat menjadi
solusi atas masalah kebekerjaan di Indonesia. Melalui pembelajaran
PKK siswa SMK disiapkan menjadi wirausahawan di usia pelajar. Dengan
langkah tersebut maka para lulusan SMK menjadi lebih siap memasuki
dunia kerja, baik menjadi karyawan di dunia usaha/ industri maupun
mengembangkan usaha secara mandiri.
Dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Pembelajaran PKK ini
diharapkandapat memberikan acuan bagi semua pihak yang terlibat
dalam mengimplementasikannya. Apabila ada ketidaksesuaian, maka
akan dilakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
81
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

Pembaruan Mata Pelajaran PKK

Kewirausahaan
No Komponen PKK Baru (2021)
Lama (2013)
1. Nama Produk Kreatif dan Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Kewirausahaan
2. Defenisi Mengimplementa- Kepmendikbudristek 165:
sikan kompetensi Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Ke-
dalam bentuk pro- wirausahaan merupakan wahana pem-
duk (barang/jasa) belajaran bagi peserta didik melalui
sesuai kompetensi pendekatan pembelajaran berbasis
keahlian projek untuk mengaktualisasikan dan
mengekspresikan kompetensi yang
dikuasai pada kegiatan pembuatan
produk/pekerjaan layanan jasa secara
kreatif dan bernilai ekonomis
3. Hasil Belajar SKL PKK Capaian Pembelajaran PKK
4. Alokasi Waktu Kelas XI: 7 jp/minggu 270 jp, 3 semester: 2 semester kelas XI
Kelas XII: 8 jp/minggu dan 1 semester (ganjil) kelas XII
5. Penyelenggaraan Terjadwal atau Sistem Blok
sistem blok
6. Materi Pelajaran Sesuai kompetensi Ada pilihan:
dan pemasaran 1. Sesuai program keahlian.
2. Lintas program keahlian.
3. Bisa sesuai dengan peluang, ke-
kinian, berbasis kebutuhan ma-
syarakat.
4. Tidak ada batasan unit kompeten-
si yang harus dicapai (bisa hanya
satu unit kompetensi saja), orien-
tasinya pada nilai ekonomis.
7. Pola Kegiatan Dimulai dari peren- 1. Pengembangan produk (barang/
Pembelajaran canaan hingga pem- jasa) sesuai dengan permintaan
buatan produk yang konsumen (level 1 – level 4).
sesuai dengan kom- 2. Pengembangan produk (barang/
petensi jasa) yang ukuran keberhasilannya
berdasarkan omset.
3. Mengaplikasikan satu unit kom-
petensi yang memiliki nilai ekon-
omis (contoh pemasaran: sebagai
reseller atau dropshipper).
4. Memfasilitasi lahirnya StartUp
bisnis baru atau wirausaha usia
pelajar

82 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Kewirausahaan
No Komponen PKK Baru (2021)
Lama (2013)
8. Strategi Pelaksa- Tema pembelajaran Tema pembelajaran:
naan ditetapkan oleh se- 1. berdasarkan order
kolah, 2. berdasarkan usulan peserta didik,
3. menjawab kebutuhan dan solusi
bagi masyarakat
4. Ragam pelaksanaannya
disesuaikan dengan kebutuhan,
kemampuan sekolah dan passion
siswa
Pembelajaran dilak- Pembelajaran dilaksanakan
sanakan terjadwal dengan sistem blok, baik di
dalam kelas sekolah maupun di luar sekolah
Pengampu mata pe- Pengampu lintas mata
lajaran hanya guru pelajaran, program keahlian
produktif dan sesuai
kompetensi kejuru-
annya
9. Penilaian Berbasis kompeten- 1. Berbasis kompetensi.
si 2. Berbasis produk atau omzet.
3. Pengakuan Capaian (RPL).

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
83
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

PERANGKAT PENILAIAN HASIL

Nama Siswa : ……………….


Kelas : ……………….
Nama Project : ……………….

-dengan rubrik- (rubrik penilaian)


Contoh 1 dengan Pertanyaan terbuka:

FORMAT REFLEKSI DAN FEEDBACK


(evaluasi pengalaman belajar)

Contoh 1 dengan Pertanyaan terbuka:

Nama Siswa : ..............................................................................................................


Kelas : ..............................................................................................................
Nama Project : ..............................................................................................................

1. Tuliskan pengalaman baru yang Anda peroleh dari mengerjakan project


ini:
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

2. Ceritakan manfaat kompetensi yang Anda miliki sebelumnya dalam


menunjang pengerjaan project ini:
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

3. Sebutkan hal apa sajakah yang masih perlu Anda pelajari agar dapat merasa
puas dan berhasil dalam mengerjakan project ini
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Feedback/ Response Balikan dari guru:

84 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Contoh 2 menggunakan Format TIP/ KWL


(Tahu/ Know, Ingin/Want, Pelajari/Learn)

FORMAT REFLEKSI DAN FEEDBACK


(evaluasi pengalaman belajar)

Format KWL/TIP
Nama Siswa : ..............................................................................................................
Kelas : ..............................................................................................................
Nama Project : ..............................................................................................................

K W L
What I Know What I Want to know What I want to Learn
T I P
tahu : ingin pelajari
(apa yang telah saya (apa yang ingin saya (apa yang ingin saya
Ketahui) ketahui) pelajari lebih lanjut)
Tuliskan apa yang telah Tuliskan hal-hal yang Tuliskan apa saja yang
Anda ketahui sebelum masih ingin Anda ketahui ingin Anda pelajari lebih
mengerjakan Project ini untuk mengerjakan Project lanjut agar lebih berhasil
seperti ini mengerjakan project ini

Feedback/ Response Balikan dari guru:

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
85
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

FORMAT FEEDBACK

Nama Siswa : ........................................................................................................


Kelas : ........................................................................................................
Nama Project : ........................................................................................................
Guru Pengampu : ........................................................................................................

Deskripsi
No Uaraian
* Diisi oleh Guru dengan kalimat positif
1. Berdasarkan produk yang Anda Pengetahuan: ……..
Hasilkan, memberi gambaran ten-
tang perkembangan Anda Keterampilan: ……..

2. Sikap positif yang sudah baik da- ...................................................................


lam pengerjaan produk ...................................................................
3. Sikap positif yang perlu Anda kem- ...................................................................
bangkan lanjut ...................................................................
4. Untuk keberhasilan project men-
datang
5. ................................................................
6. ................................................................

86 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

LEMBAR OBSERVASI
(Penilaian hasil belajar)

Nama Siswa : ........................................................................................................


Kelas : ........................................................................................................
Nama Project : ........................................................................................................

Tingkat Kesesuaian Produk/ hasil


NO Uraian * Diisi oleh Guru
Kurang Cukup Baik
1. Aspek Pengetahuan
a. Pengenalan produk
b. Pemahaman korelasi produk den-
gan unit-unit kompetens
c. Pemahaman terhadap karakteris-
tikk bahan
2. Aspek Keterampilan/ Hadrskills
a. Kemampuan mengerjakan produk
b. Kesesuaian alat yang digunakan
c. Kesesuaian pengoperasian alat
d. Kesesuaian mengolah bahan
e. Kesesuaian spesifikasi pro-
duk
3. Aspek Karakter/ Budaya Kerja/ Softs-
kills
a. Bekerja berdasarkan urutan yang
tertuang dalam SOP
b. Memperhatikan aspek K3
c. Memperhatikan dan berusaha te-
pat waktu
d. Bertanggungjawab terhadap alat
dan bahan yang digunakan
e. Berkomunikasi secara positif da-
lam bekerja
f. Berupaya menuntaskan pekerjaan
g. Melakukan kontrol kualitas
hasil
h. Bekerjasama dengan tim
5. ..................................................................
6. ..................................................................
* diisi dengan membubuhkan tanda Check (√)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
87
BAGIAN 3
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

FORMAT LAYANAN PURNA JUAL

Nama Siswa : ........................................................................................................


Kelas : ........................................................................................................
Nama Project : ........................................................................................................

No Uaraian Deskripsi
1. Informasi Produk (tuliskan bahan, fungsi, cara
memperlakukan produk. Misal:
kalau pakaian bagaimana mencu-
ci, suhu saat menyeterika, dll)
2. Nomor dan alamat kontak Customer
Service
3. Nomor dan alamat kontak pengaduan
4. Informasi jangka waktu layanan pur-
na jual dalam tanggungjawab penye-
dia
5. Informasi ketersediaan layanan per-
awatan dan perbaikan
6.
7.

CATATAN
Sistematika:

Bab I Pendahuluan (ok)


Bab II (konsep dasar) MATA PELAJARAN PKK
1. (Konsep atau Pemahaman tentang Mapel PKK)
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Karakteristik

2. Capaian Pembelajaran (Gunakan format Puskurbuk)

Bab III Pelaksanaan Pembelajaran Mapel PKK


1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Asesmen

Bab IV Penutup

88 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
Bagian 4
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PILIHAN
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Mochamad Widiyanto, S.Pd., M.T.
Dr. Agus Salim, M.Si.
Dr. Taufik Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyur Syah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Khoironi, M.Si.
Deden Suryanto, M.Pd.
Iis Nurhayani, M.M.Pd.
Drs. Syaiful Karim, M.T.

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

90 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

P R A K ATA
Perkembangan dunia kerja yang cepat dan tuntutan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik mengharuskan
pemerintah mengambil langkah strategis dalam menyikapinya.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan member-
lakukan pembelajaran paradigma baru. Pembelajaran di satuan
pendidikan menjadi isu sentral keberhasilan dari langkah
yang disusun. Penguasaan soft skills dan hard skills harus bisa
menerjemahkan keinginan peserta didik untuk bekerja, melanjutkan
atau berwirausaha.
Mata pelajaran pilihan menjadi salah satu mata pelajaran
yang mendukung minat, potensi, dan bakat peserta didik. Melalui
analisis konteks yang dilakukan, satuan pendidikan harus mampu
mewadahi minat, potensi, dan bakat mereka secara proporsional.
Kompetensi pada mata pelajaran pilihan merupakan pendalaman
atau pengembangan dari konsentrasi atau mata pelajaran yang
sudah diajarkan maupun konsentrasi baru yang dibutuhkan.
Capaian pembelajaran disusun untuk mata pelajaran pilihan yang
merupakan konsentrasi baru atau modifikasi dari konsentrasi yang
sudah ada.
Petunjuk teknis mata pelajaran pilihan ini disusun sebagai
sebuah panduan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan
pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran pilihan. Petunjuk teknis
ini memungkinkan satuan pendidikan menyesuaikannya den-
gan situasi dan kondisinya masing-masing. Satuan pendidikan
juga diberikan kewenangan untuk berani mengimplementasikan
ide-ide kreatif dan inovasi dalam pelaksanaannya.

Jakarta, Oktober 2021

Tim Penyusun

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
91
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
PRAKATA................................................................................................................ 91
DAFTAR ISI............................................................................................................. 92

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 93
A. Latar Belakang........................................................................................ 93
B. Tujuan....................................................................................................... 94
C. Ruang Lingkup........................................................................................ 94

BAB II KONSEP DASAR MATA PELAJARAN PILIHAN....................................... 95


A. Deskripsi Mata Pelajaran Pilihan....................................................... 95
B. Karakteristik Mata Pelajaran Pilihan................................................. 95

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN PILIHAN............. 97


A. Prosedur Pengembangan..................................................................... 97
B. Persyaratan dalam Penentuan Mata Pelajaran Pilihan................. 99
C. Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Mata Pelajaran Pilihan..101

BAB IV PENUTUP................................................................................................103

LAMPIRAN 1 Contoh Format Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan Bagi


Peserta Didik (Manual).............................................................104
LAMPIRAN 2 Contoh Penjadwalan Sistem Blok Alternatif 1...................106
LAMPIRAN 3 Contoh Penjadwalan Sistem Blok Alternatif 2...................108

92 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Satuan Pendidikan
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, butir 10
dijelaskan antara lain:

“ Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang


dipilih oleh peserta didik berdasarkan renjana (passion)
untuk pengembangan diri, baik untuk berwirausaha,
bekerja pada bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan.
Contohnya: Mata pelajaran Bahasa Asing selain Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, IPS, atau mata pelajaran kejuruan
lain di luar konsentrasi keahliannya. “
Berdasarkan keputusan Menteri di atas maka dalam struktur
kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan pada pembelajaran di
fase F yaitu kelas XI dan kelas XII, terdapat Mata Pelajaran Pilihan.
Mata Pelajaran Pilihan di kelas XI dalam struktur kurikulum memiliki
4 jam pelajaran per minggu atau setara dengan 144 jam
pelajaran per tahun. Untuk kelas XII memiliki 6 jam pelajaran atau
setara dengan 106 jam per minggu di semester 5.
Implementasi Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Nomor 165 tahun 2021 dalam tataran riil di lapangan
terdapat beberapa kendala antara lain.
1. Masih terdapat SMK Pusat Keunggulan saat ini yang belum
memahami bagaimana cara mengimplementasikan mata
pelajaran pilihan di dalam kegiatan intrakurikuler, pendidikan
karena mata pelajaran pilihan akan dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2022/2023 yaitu di kelas XI dan kelas XII.
2. Terdapat banyak peserta didik yang memilih konsentrasi
keahlian yang tidak sesuai dengan minat, potensi, dan bakatnya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
93
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi, antara lain.
a. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggu-
nakan kompetensi keahlian.
b. Minimnya sosialisasi terkait kompetensi keahlian kepada
peserta didik SMP baik oleh SMK maupun Dinas Pendidikan.
c. Terdapat banyak peserta didik yang memilih kompetensi
keahlian karena beberapa alasan seperti mengikuti ajakan
teman atau keinginan orang tua.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan mata pelajaran
pilihan di SMK antara lain.
1. Menjadi dasar bagi SMK dalam melaksanakan pembelajaran mata
pelajaran pilihan di satuan pendidikan.
2. Mengarahkan SMK dalam memilih rasional yang
paling sesuai dengan kondisi kontekstual satuan pendidikannya
masing-masing terkait dengan pelaksanaan mata pelajaran
pilihan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis penyusunan pelaksanaan mata
pelajaran pilihan ini antara lain:
1. Pendahuluan yang terdiri atas rasional, tujuan, dan ruang lingkup.
2. Konsep Dasar Mata Pelajaran Pilihan yang terdiri atas deskripsi
dan karakteristik mata pelajaran pilihan.
3. Prosedur Pengembangan Mata Pelajaran Pilihan, yang terdiri atas
Prosedur Pengembangan, Persyaratan dalam Pemilihan Mata
Pelajaran Pilihan, dan Langkah-Langkah Pelaksanaan Mata
Pelajaran Pilihan.
4. Penutup.

94 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan


BAB II
KONSEP DASAR MATA PELAJARAN PILIHAN

A. Deskripsi Mata Pelajaran Pilihan


Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik berdasarkan renjana (passion) untuk pengem-
bangan diri, baik untuk berwirausaha, bekerja pada bidangnya,
maupun melanjutkan pendidikan.
Contohnya:
Mata pelajaran Bahasa Asing selain Bahasa Inggris, Matematika,
IPAS, mata pelajaran kejuruan lain di dalam maupun luar konsentrasi
keahliannya, yang merupakan penguatan atau permintaan dari dunia
kerja.

B. Karakteristik Mata Pelajaran Pilihan


1. Semua mata pelajaran bisa menjadi mata pelajaran pilihan
selama bisa menguatkan kompetensinya baik untuk berwirausaha,
bekerja atau melanjutkan pendidikan.
2. Proses pemilihan mata pelajaran pilihan disesuaikan dengan
kondisi dan kemampuan satuan pendidikan.
3. Mata pelajaran pilihan dapat berupa beberapa hal sebagai
berikut.
a. Mata pelajaran baru yang belum ada di konsentrasi
program keahlian manapun, dibentuk berdasarkan kemampuan
satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik sesuai dengan
minat, potensi, dan bakatnya. Contoh untuk peserta didik yang
minatnya kewirausahaan mata pelajaran pilihannya bisa
Digitalisasi UMKM.
b. Mata pelajaran yang sudah ada tetapi disesuaikan substan-
sinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan waktunya
sesuai dengan struktur kurikulum sehingga menjadi
seperti mata pelajaran baru atau pendalaman dari konsentrasi
kejuruannya. Contoh untuk peserta didik yang konsentrasi nya
Motor Tempel pada program keahlian Teknik Otomotif, mata
pelajaran pilihannya mengambil Teknik Tenaga Listrik pada
program keahlian Teknik Ketenagalistrikan atau Teknik Sensor
pada program keahlian Teknik Elektronika.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
95
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

c. Memilih satu atau dua mata pelajaran yang sudah ada


seperti Matematika, Fisika, IPA, bagi peserta didik yang
minatnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

4. Mata pelajaran pilihan yang dipilih oleh peserta didik boleh


terdiri atas satu dan/atau maksimal dua mata pelajaran.
5. Satuan pendidikan wajib menyusun capaian pembelajaran untuk
mata pelajaran pilihan yang dikembangkan sendiri dan/atau mata
pelajaran hasil adaptasi.
6. Pada mata pelajaran pilihan, yang diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran adalah kompetensi yang mendukung keterampilan
peserta didik untuk berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan.
7. Durasi waktu pencapaian pembelajaran didasarkan kepada
keluasan dan kedalaman CP seperti berikut:
a. durasi 1,5 tahun pelajaran di kelas XI dan XII,
b. durasi 1 tahun pelajaran dan tuntas di kelas XI dan 1 semester
untuk satu atau dua mata pelajaran pilihan dan 1 semester
tuntas di kelas XII untuk satu atau dua mata pelajaran pilihan
yang lain.

96 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB III
PROSEDUR PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN
PILIHAN

A. Prosedur Pengembangan
Pengembangan mata pelajaran pilihan mengacu pada Konsep
WBM (Wirausaha, Bekerja, dan Melanjutkan) atau yang selama ini
dikenal dengan Konsep BMW (Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha).
1. Bagi peserta didik yang ingin berwirausaha maka mata pelajaran
pilihannya adalah:
a. pengembangan mata pelajaran baru yang memuat kompetensi
yang menguatkan kemampuan berwirausaha, misalnya mata
pelajaran Praktik Berwirausaha, dan/atau
b. mengambil mata pelajaran yang sudah ada seperti Pemasaran
Digital (Digital Marketing).

2. Bagi peserta didik yang ingin bekerja maka mata pelajaran


pilihannya merupakan beberapa alternatif sebagai berikut.
a. Lintas konsentrasi; memilih mata pelajaran yang ada di
konsentrasi lain baik dalam satu program keahlian maupun
program keahlian yang berbeda,
b. Penguatan mata pelajaran konsentrasi kejuruan untuk
menguatkan kemampuan teknis (hard skills) dan non teknis
(soft skills) peserta didik yang mendukung untuk bekerja.
Seperti mata pelajaran Kelistrikan di otomotif, pilihannya
menjadi Kelistrikan Lanjutan di mata pelajaran pilihan,
c. Lintas konsentrasi kejuruan atau mata pelajaran dalam satu
satuan pendidikan yang sama misalnya peserta didik pada
Konsentrasi Desain Grafika memilih Konsentrasi Multimedia,
atau
d. Penguatan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan/
kebutuhan kebekerjaan pada dunia kerja misalnya peserta
didik yang akan bekerja ke Jepang maka memili mata
pelajaran pilihannya Bahasa Jepang.

3. Bagi peserta didik yang ingin melanjutkan maka mata pelajaran


pilihannya adalah penguatan mata pelajaran yang akan diujikan
dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
97
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

4. Mata pelajaran pilihan bisa terdiri atas satu atau maksimal dua
mata pelajaran. Misalkan alokasi waktu 144 jam pelajaran atau 4
jam pelajaran per minggu di kelas XI, dibagi untuk dua mata pe-
lajaran. Pada struktur kurikulum dapat dituliskan sebagai berikut.
a. Bagi peserta didik yang akan berwirausaha dapat memilih
mata pelajaran pilihannya sebagai penguat untuk wirausaha.
Penulisan pada struktur kurikulum sebagai berikut:
Contoh:
Mata Pelajaran Pilihan:
Pemasaran Digital 144 (4)

b. Bagi peserta didik yang akan bekerja maka mata pelajaran


pilihannya dapat memilih lintas konsentrasi. Penulisan pada
struktur kurikulum sebagai berikut:
Contoh:
Konsentrasi Desain Grafika memilih konsentrasi Multimedia.
Mata Pelajaran Pilihan:
Multimedia 144 (4)

c. Bagi peserta didik yang akan bekerja dapat memilih penguatan
konsentrasi. Penulisan pada struktur kurikulum sebagai berikut:
Contoh:
Motor Tempel pada program keahlian Teknik Otomotif, mata
pelajaran pilihannya mengambil Teknik Tenaga Listrik pada
program keahlian Teknik Ketenagalistrikan atau Teknik Sensor
pada program keahlian Teknik Elektronika
Mata Pelajaran Pilihan:
Teknik Tenaga Listrik 144 (4)
Atau
Mata Pelajaran Pilihan:
Bahasa Jepang 144 (4)

d. Bagi peserta didik yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi


dapat memilih penguatan mata pelajaran pilihan untuk persia-
pan masuk ke perguruan tinggi. Penulisan pada struktur kuri-
kulum sebagai berikut:
Contoh:
Mata Pelajaran Pilihan:
1) Matematika Lanjutan 72 (2)
2) Fisika Lanjutan 72 (2)

98 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

B. Persyaratan dalam Penentuan Mata Pelajaran Pilihan


Pengembangan mata pelajaran pilihan dilaksanakan dengan
beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Ketersediaan guru pengampu Mata Pelajaran Pilihan
a. Guru pengampu Mata Pelajaran Pilihan adalah guru yang
tersedia di satuan pendidikan.
b. Guru pengampu juga bisa berasal dari luar satuan pendidikan
apabila tidak tersedia guru yang sesuai dengan mata pelajaran
pilihan yang diampu seperti pelaku UMKM atau guru di satuan
Pendidikan lain.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana (lab/bengkel).

3. Perhitungan jumlah peserta didik yang memilih mata pelajaran


pilihan
Jumlah peserta didik untuk satu rombongan belajar pada mata
pelajaran pilihan minimal berjumlah 15 orang.
4. Penentuan mata pelajaran pilihan dapat langsung memilih mata
pelajaran yang sudah ada di sekolah yang mendukung minat,
potensi dan bakat peserta didik untuk bekerja, berwirausaha
dan melanjutkan. Mata pelajaran yang dipilih sebagai mata
pelajaran pilihan memiliki jumlah jam pelajaran, kompetensi,
dan kedalaman materi yang sama dengan kebutuhan peserta
didik dalam mata pelajaran pilihan. Pada kasus seperti ini sekolah
tidak perlu menyusun Capaian Pembelajaran baru, cukup menggu-
nakan Capaian Pembelajaran mata pelajaran yang di pilih.
5. Mata Pelajaran pilihan yang diambil dari mata pelajaran yang
sudah ada, tetapi karena perbedaan jumlah jam pelajaran,
perbedaan tujuan pencapaian pembelajaran, dan kedalaman
kompetensi yang diajarkan, maka perlu ada modifikasi dan
penyusunan Capaian Pembelajaran baru.
6. Mata pelajaran pilihan yang dipilih merupakan mata
pelajaran yang belum di selenggarakan di sekolah bersangkutan.
Pada kasus ini maka sekolah harus menyusun Capaian
Pendidikan baru sesuai dengan minat, potensi dan bakat peserta
didik untuk bekerja, berwirausaha dan melanjutkan.
Penyusunan Capaian Pembelajaran disesuaikan dengan ketentuan
penyusunan Capaian Pembelajaran, paling tidak meliputi:
a. identitas mata pelajaran
b. rasional

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
99
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

c. tujuan belajar
d. karakteristik
e. capaian pembelajaran dan
f. referensi.

Mata pelajaran pilihan sebagai mata pelajaran baru, memenuhi


kriteria sebagai berikut.
1. Tujuan
Tujuan mata pelajaran pilihan ini lebih berorientasi pada dunia
kerja, berwirausaha, dan melanjutkan, yang meliputi:
a. tujuan umum yaitu menyelaraskan antara SMK
dengan dunia kerja, pengembangan kewirausahaan, atau
kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan;
b. tujuan khusus yaitu membekali peserta didik dengan
kompetensi yang lebih spesifik sesuai dengan permintaan
dunia kerja, kemampuan berwirausaha, dan melanjutkan.

2. Materi
Materi mata pelajaran pilihan bersumber pada unit-unit
kompetensi yang ada pada KKNI, atau standar lainnya yang
diakui oleh pihak industri, dibutuhkan dalam berwirausaha
dan kebutuhan masuk perguruan tinggi. Penetapan materi
mata pelajaran pilihan dilakukan bersama dengan dunia kerja,
pelaku wirausaha, dan Perguruan Tinggi melalui kegiatan penye-
larasan kurikulum, sehingga apa yang dipelajari peserta didik
bersifat kekinian berdasarkan permintaan.

3. Asesmen
Asesmen pada aspek kompetensi kerja yang merupakan
integrasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap, lebih
tertuju pada konsentrasi keahlian yang dapat mengantarkan
lulusan SMK dapat diterima di dunia kerja, berwirausaha dan
melanjutkan pendidikan.

4. Metodologi
Pembelajaran yang dikembangkan pada konsentrasi
keahlian disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja, antara
lain: model pembelajaran Problem-based Learning dan
Project-based Learning.

5. Ketersediaan kerja sama dengan satuan pendidikan lain

100 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

C. Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Mata Pelajaran


Pilihan

Gambar 4.1 Langkah Pelaksanaan Mata Pelajaran Pilihan

1. Melakukan Analisis Konteks


a. Analisis konteks harus dilakukan sebelum satuan pendidikan
menawarkan mata pelajaran pilihan kepada peserta didik.
Analisis konteks terkait hal sebagai berikut:
1) sumber daya manusia (tenaga pendidik dan kependidikan)
yang ada di satuan Pendidikan;
2) konsentrasi yang ada di satuan Pendidikan;
3) sarana dan prasarana yang tersedia di satuan Pendidikan;
4) dana yang tersedia di satuan Pendidikan;
5) mendata semua mata pelajaran umum dan kejuruan pada
konsentrasi yang dibuka oleh satuan Pendidikan;
6) Tersedianya guru tamu dari dunia kerja;
7) Pilihan yang dipersiapkan mengacu pada slogan WBM,
Wirausaha, Bekerja, dan Melanjutkan.

b. Pendekatan Analisis Konteks


Analisis konteks dapat menggunakan berbagai pendekatan,
seperti Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT),
Logic Model, dan Balance Scorecard sesuai dengan kebiasaan
satuan pendidikan melakukan analisis konteks.

Hasil analisis konteks berupa tersedianya beberapa mata pelajaran


pilihan yang ditawarkan kepada peserta didik sebagai mata
pelajaran pilihan.

2. Penetapan Mata Pelajaran Pilihan


Berdasarkan hasil analisis konteks, satuan pendidikan:
a. menetapkan dan mengelompokkan mata pelajaran pilihan
menjadi 3 (tiga) kelompok sebagai berikut.
1) Kelompok mata pelajaran pilihan untuk berwirausaha.
2) Kelompok mata pelajaran untuk bekerja.
3) Kelompok mata pelajaran pilihan untuk melanjutkan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
101
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

b. Peserta didik memilih mata pelajaran pilihan dengan mengisi


format pilihan sesuai dengan minat, potensi, dan bakat untuk
bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan;
c. Peserta didik dapat memilih 2(dua) mata pelajaran pilihan dari
kelompok yang sama sesuai dengan minat, potensi, dan bakat.
d. Di luar 2(dua) mata pelajaran pilihan yang ditawarkan, peserta
didik dapat mengusulkan mata pelajaran pilihan lain dengan
mengisi format yang disediakan;
e. Sekolah menetapkan dan menyelenggarakan mata pe-
lajaran pilihan berdasarkan pilihan peserta didik dan
kemampuan satuan pendidikan. Penetapan mata pelajaran
pilihan mempertimbangkan jumlah minimal peserta didik
pada satuan rombongan belajar;
f. Penjadwalan pembelajaran dapat menggunakan sistem blok.

102 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan


BAB IV
PENUTUP

Petunjuk teknis mata pelajaran pilihan ini disusun dan men-


jadi acuan bagi sekolah khususnya SMK dalam menentukan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran pilihan.
Petunjuk teknis ini disusun sesuai dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021.
Petunjuk teknis ini tidak bersifat mengikat. Sekolah dipersilakan untuk
mengembangkan lebih lanjut sesuai dengan kemampuan dan kondisi
kontekstual masing-masing.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
103
LAMPIRAN 1
Contoh Format Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan
Bagi Peserta Didik
(Manual)
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

FORMAT MATA PELAJARAN PILIHAN


Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : ..................................................................................
No induk Peserta didik : ..................................................................................
Sekolah : ..................................................................................
Kelas : ..................................................................................
Program keahlian : ..................................................................................
Konsentrasi : ..................................................................................
Pilihan setelah Lulus : Bekerja / Melanjutkan / Wirausaha *
* coret yang tidak perlu

Memilih Mata Pelajaran Pilihan yang disediakan oleh sekolah sesuai


dengan bakat dan minat saya:
Pilihan : 1. ............................................................................
2. ............................................................................
3. ............................................................................

Mata Pelajaran Pilihan yang disediakan:


1. 5. 9.
2. 6. 10.
3. 7. 11.
4. 8. 12.
.........., ….……………..20....
Tanda Tangan

Nama Peserta didik

Keterangan:
form di atas disarankan telah dibuatkan secara online menggunakan
google form, dsb.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
105
LAMPIRAN 2
Contoh Penjadwalan Sistem Blok Alternatif 1
SELASA
JAM KELAS X KELAS XI KELAS XII
WAKTU
KE TBSM RPL AKL TBSM RPL AKL TBSM RPL AKL
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
BUKU I

06.50 - 07.00
1 07.00 - 07.45 68 78 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 42 60 40 10 60 60
2 07.45 - 08.30 68 78 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 42 60 40 10 60 60
3 08.30 - 09.15 68 19 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 38 60 40 10 23 32
4 09.15 - 10.00 68 19 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 38 60 40 10 23 32
10.00 - 10.15
5 10.15 - 11.00 68 55 79 19 78 63 43 72 8 62 13 7 70 40 77 77 32 10
6 11.00 - 11.45 68 55 79 19 78 63 43 72 8 62 13 7 70 40 77 77 32 10
11.45 - 12.30
7 12.30 - 13.15 63 55 76 48/47 19 78 72 43 62 8 35 34 11 12 1 2 3 4
8 13.15 - 14.00 63 55 76 48/47 19 78 72 43 62 8 35 34 11 12 1 2 3 4
9 14.00 - 14.45 48 63 76 14 19 78 72 73 52 49 35 34 11 12 1 2 3 4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

10 14.45 - 15.30 48 63 76 14 19 78 72 73 52 49 35 34 11 12 1 2 3 4

Keterangan:
Penjadwalan di atas dilaksanakan Ketika satuan Pendidikan memiliki ketersediaan SDM, sarana dan prasarana
yang lengkap dan maksimal

2021
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
107
LAMPIRAN 3
Contoh Penjadwalan Sistem Blok Alternatif 2
SELASA
JAM KELAS X KELAS XI KELAS XII
WAKTU
KE TBSM RPL AKL TBSM RPL AKL TBSM RPL AKL
BUKU I

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
06.50 - 07.00
1 07.00 - 07.45 68 78 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 42 60 40 10 60 60
2 07.45 - 08.30 68 78 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 42 60 40 10 60 60
3 08.30 - 09.15 68 19 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 38 60 40 10 23 32
Penjadwalan sistem blok
4 09.15 - 10.00 68 19 19 76 37 74 73 72 7 13 26 53 38 60 40 10 23 32
berbeda antara level, atau
10.00 - 10.15 berbeda hari per level untuk
5 10.15 - 11.00 68 55 79 19 78 63 43 72 8 62 13 7 70 40 77 77 32 10 mensiasati kekurangan SDM,
sarana dan prasarana
6 11.00 - 11.45 68 55 79 19 78 63 43 72 8 62 13 7 70 40 77 77 32 10
11.45 - 12.30
7 12.30 - 13.15 63 55 76 48/47 19 78 72 43 62 8 35 34 11 12 1 2 3 4
8 13.15 - 14.00 63 55 76 48/47 19 78 72 43 62 8 35 34 11 12 1 2 3 4
9 14.00 - 14.45 48 63 76 14 19 78 72 73 52 49 35 34 11 12 1 2 3 4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

10 14.45 - 15.30 48 63 76 14 19 78 72 73 52 49 35 34 11 12 1 2 3 4

Keterangan :
Penjadwalan sistem blok di atas, bisa digunakan Ketika SDM, sarana dan prasarana yang dimiliki satuan
Pendidikan belum maksimal.

2021
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
109
BAGIAN 4
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan

110 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
Bagian 5
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Pengarah:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab:
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:
Mochamad Widiayanto, S. Pd., M.T.
Dr. Agus Salim, M.Si.
Dr. Taufiq Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyursyah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Khoironi, M Si.
Dr. Rochana, M.Si.
Sandra Nahdar, SS., MA.
Drs.Inu Indarto, M.Pd.
Sutego, S.Pd.,M.Pd.

Layout/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

Diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Copyright © 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

112 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

P R A K ATA
Dinamika dan perkembangan dunia kerja yang sangat cepat
merupakan tantangan yang harus diimbangi oleh dunia pendidikan
khususnya pendidikan vokasi yang diselenggarakan di SMK. Peserta didik
harus memiliki kompetensi yang disertai dengan pengalaman lapangan
sehingga mereka mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang
dunia kerja yang akan dihadapi dimasa depan. Untuk itu, pemerintah harus
mengambil langkah strategis dalam menyikapi hal tersebut. Salah satu
strategi yang dilakukan adalah dengan pemberlakuan pembelajaran
paradigma baru dengan mengubah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari
kegiatan pembelajaran menjadi mata pelajaran (Mapel).
Perubahan ini dilakukan untuk menjawab tantangan agar peserta
didik mempunyai pemahaman teori yang baik di sekolah disertai dengan
pengalaman lapangan di dunia kerja (super link and match) dan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Mata pelajaran PKL diharapkan peserta
didik memahami kemampuan nonteknis (soft skills) dan kemampuan
teknis (hard skills) sehingga capaian kompetensi mereka bisa dipraktik-
kan setelah lulus.
PKL menjadi salah satu mata pelajaran yang mendasari pemben-
tukan kebiasaan (habit forming) bagi peserta didik. Melalui analisis dan
perencanaan yang matang bersama dunia kerja, sekolah khususnya
pada level program keahlian harus mampu memetakan kompetensi
yang akan dipelajari di dunia kerja. Pada saat selesai mata pelajaran
PKL, peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang sesuai dengan standar industri.
Petunjuk teknis mata pelajaran PKL disusun merupakan acuan bagi
sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan monitoring
serta evaluasi bersama dunia kerja. Sekolah bersama dunia kerja
mitra dapat menyesuaikan petunjuk teknis ini dengan situasi dan kondisi
masing-masing serta kebutuhan.
Semoga petunjuk teknis mata pelajaran PKL ini dapat dijadikan acuan
dalam mengoptimalkan pencapaian akhir sebagai bekal peserta didik
dalam bekerja, berwirausaha, dan atau melanjutkan pendidikan.

Jakarta, Oktober 2021

Tim Penyusun

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
113
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D A F TA R I S I
PRAKATA..............................................................................................................113
DAFTAR ISI...........................................................................................................114

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................115
A. Latar Belakang ....................................................................................115
B. Tujuan.....................................................................................................116

BAB II MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN................................117


A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKL ...................................................117
B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL...................................117

BAB III PELAKSANAAN PKL..............................................................................122


A. Perencanaan pembelajaran PKL.......................................................122
B. Pelaksanaan..........................................................................................127

BAB IV PENUTUP................................................................................................131

114 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
(SMK PK) sebagai program yang berfokus pada pengembangan serta
peningkatan kualitas dan kinerja SMK dengan prioritas yang diperkuat
melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. Sesuai
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
No. 165 /M/2021 struktur kurikulum SMK-PK menyatakan bahwa
Praktik Kerja Lapangan merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan
secara blok dan pelaksanaannya direncanakan diserahkan pada
sekolah selama 6 bulan sebagai wahana pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di industri, kantor, toko, kebun, dan tempat lainnya
sesuai dengan kondisi, situasi, potensi, dan kearifan lokal
sehingga tidak merugikan peserta didik dalam mengembangkan
potensi dirinya untuk menunjang konsentrasi keahlian yang
dipelajari di sekolah serta menginternalisasi karakter dan budaya
kerja (soft skill).
Sesuai dengan amanat Kepmen tersebut di atas,
Pemerintah berkewajiban menyusun Capaian Pembelajaran (CP) PKL.
Sekolah bersama dunia kerja mitra berkewajiban menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan modul ajar
mengacu kepada CP. Mata pelajaran PKL dalam pelaksanaannya dapat
diampu oleh guru yang memiliki kewenangan.
Agar proses dan hasil pelaksanaan mata pelajaran PKL ini
sesuai dengan harapan, maka diperlukan Petunjuk Teknis (Juknis)
mata pelajaran PKL. Juknis ini akan menjadi acuan bagi para
pemangku kepentingan (pemerintah, satuan pendidikan SMK,
Guru, dan dunia kerja mitra) dalam menjalankan tugas dan fungsi
masing-masing. Selain itu, juknis ini memberikan gambaran tentang
perbedaan Mata Pelajaran PKL dengan kegiatan PKL yang dijalankan
pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada akhirnya, Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
diharapkan menjadi rujukan untuk peningkatan kualitas dan kinerja
SMK lainnya serta mempunyai peran sangat penting dalam memper-
siapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia
yang unggul.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
115
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

B. Tujuan
Petunjuk Teknis mata pelajaran PKL dibuat untuk memberikan
acuan bagi para pemangku kepentingan di lapangan yaitu satuan
pendidikan SMK-PK, guru, dan dunia kerja, dalam melaksanakan
mata pelajaran PKL.
Juknis PKL merupakan acuan bagi SMK-PK dalam menentukan
persyaratan, tugas dan fungsi guru pembimbing PKL, proses
pembimbingan serta metodologi penilaian capaian pembelajaran
bagi peserta didik.

116 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB II
MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKL


Pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi No. 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, PKL dinyatakan sebagai Mata Pelajaran.
Perubahan konsep ini bertujuan untuk mengajak satuan
pendidikan SMK dalam mempersiapkan lulusan SMK-PK sebagai
tenaga kerja siap pakai, wirausahawan atau melanjutkan pendidikan
dengan membuat strategi sistematis melalui mata pelajaran PKL yang
disusun bersama-sama dengan dunia kerja mitra. Ketika PKL menjadi
sebuah mata pelajaran, sekolah harus memikirkan bagaimana
agar hasil akhir dari capaian pembelajaran tersebut bisa dicapai
oleh peserta didik dengan fasilitas dari dunia kerja dan guru
pembimbing PKL.
Penyusunan rencana pelaksanaan mata pelajaran PKL,
menerapkan strategi perencanaan memulai dari akhir yaitu
menciptakan profil peserta didik yang siap berkarya sesuai kebutuhan
dunia kerja.

B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL


1. Format Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran disusun mengikuti format yang ditetapkan
oleh Puskurbuk sebagai berikut;

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

A. Rasional
B. Tujuan
C. Karakteristik
D. Capaian Pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
117
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

2. Capaian pembelajaran mata pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

A. Rasional
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik SMK-PK melalui proses
bekerja langsung di dunia kerja mitra untuk menguatkan
kompetensi teknis (hard skills) yang dipelajarinya serta
menginternalisasi budaya kerja (soft skills) yang berlaku.
Pada mata pelajaran PKL, peserta didik akan mempelajari
kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari di satuan
pendidikan, memperkuat kompetensi teknis yang sudah
dimiliki, mengembangkan renjana (passion), mengadopsi
budaya kerja, dan saling melakukan transfer perkembangan
teknologi antara sekolah dan dunia kerja mitra. Dalam
mempelajari hal tersebut, peserta didik bisa melakukan
pengamatan langsung tentang praktik nyata dunia kerja,
meniru tindakan yang mengacu kepada standar dunia kerja,
bekerja dengan bantuan dan pengawasan dari praktisi dunia
kerja, bekerja mandiri dengan memperhatikan kualitas
standar dunia kerja dan pada akhirnya mampu melakukan
aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung
tersebut. Pengalaman tersebut akan bisa diadopsi untuk
rencana karir masa depan sesuai dengan perkembangan dunia
kerja.
Melalui proses pembelajaran PKL, peserta didik
diharapkan mampu membangun nilai-nilai baru secara
mandiri yang bertujuan untuk membangun konsep berpikir
kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong sebagai
dimensi dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjadi lulusan
siap berkarya turut membangun Indonesia di masa depan.

B. Tujuan
Mata pelajaran PKL disusun bersama antara sekolah
dan dunia kerja mitra untuk menumbuhkembangkan

118 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

karakter dan budaya kerja dalam diri peserta didik. Selain itu,
mata pelajaran PKL akan mampu meningkatkan kom-
petensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja. Pada akhirnya, peserta didik akan menjadi pribadi
yang mandiri, siap bekerja, melanjutkan, dan/atau berwirau-
saha. Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik
untuk:
1. Meningkatkan kompetensi teknis yang belum tuntas dipe-
lajari di satuan Pendidikan;
2. Memperkuat kompetensi teknis yang sudah dimiliki;
3. Mengembangkan renjana (passion);
4. Menginternalisasi budaya kerja;
5. Saling transfer perkembangan teknologi antara sekolah
dan dunia kerja mitra.

C. Karakteristik
Mata pelajaran PKL merupakan program pembelajaran
di SMK yang dilaksanakan lebih banyak didunia kerja
serta melibatkan praktisi dunia kerja sebagai pembimbing
yang ditetapkan menjadi guru oleh satuan pendidikan. Hal
ini bertujuan untuk memberikan ruang pada peserta didik
dalam mempraktikan pengetahuan dan keterampilan di dunia
kerja dengan bimbingan praktisi yang sudah berpengalaman.
Mata pelajaran ini disusun oleh sekolah bersama dunia
kerja mitra mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada
penilaian.
Mata pelajaran ini diampu oleh guru yang sudah
memenuhi syarat baik secara administrasi dan keterampilan
yang diakui oleh sekolah serta dunia kerja mitra.
Guru pengampu akan terlibat secara bersama-sama
dengan manajemen sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi serta menyusun program Rencana Tindak Lanjut
(RTL) dari kegiatan pelaksanaan mata pelajaran PKL.
Pada tahap perencanaan, Guru pengampu akan memberi-
kan pembekalan bagi peserta didik sebelum melaksanakan PKl,
melakukan pendampingan serta membantu peserta didik
dalam merefleksikan pengetahuan dan keterampilan yang
didapat di tempat PKL untuk dijadikan sebagai bekal setelah
menyelesaikan pendidikan di SMK.
Selama menyelesaikan mata pelajaran PKL, guru pen-
gampu akan memonitor peserta didik yang melaksanakan
PKL dengan bimbingan praktisi dunia kerja. Kegiatan
monitoring oleh guru pengampu juga memastikan peserta
didik mengetahui hak dan kewajiban selama kegiatan PKL
berlangsung.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
119
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Untuk kegiatan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


(RTL), guru pengampu akan mencatat berbagai informasi
yang diperoleh dari dunia kerja, dan peserta didik. Informasi
tersebut dikumpulkan melalui metodologi yang sudah
disepakati oleh sekolah; interview, FGD, survei menggunakan
kuesioner (luring atau daring) dan lain sebagainya.
Berdasarkan informasi tersebut, guru pengampu bersama
manajemen sekolah kemudian menyusun Rencana Tindak
Lanjut.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia kerja,
peserta didik akan didampingi oleh praktisi dunia kerja yang
telah ditetapkan sebagai guru (instruktur) di tempat PKL
berlangsung. Praktisi dunia kerja yang akan mendampingi
peserta didik selama pelaksanaan mata pelajaran PKL harus
mendapatkan gambaran tentang pengetahuan dan
keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan mata
pelajaran PKL serta tujuan, pengetahuan dan keterampilan
baru yang akan didapatkan.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) memuat sepuluh
elemen sebagai berikut:

Elemen Deskripsi

Meningkatkan kompeten- Kompetensi teknis yang belum tuntas


si teknis yang dipelajari di satuan Pendidikan akan
belum tuntas dipelajari di dipelajari lebih lanjut sampai peserta
satuan Pendidikan; didik bisa menguasai kompetensi
tersebut.
Memperkuat kompe- Kompetensi yang sudah dimiliki oleh
tensi teknis yang sudah peserta didik hasil pembelajaran di
dimiliki; sekolah akan semakin diperdalam di
lokasi PKL.
Mengembangkan PKL akan menjadi wahana peserta didik
renjana (passion); untuk mengembangkan renjana (passion)
sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Renjana ini akan menimbulkan keahlian
baru yang yang spesifik dan sesuai dengan
kompetensi, bakat serta minat yang
bersangkutan.
Menginternalisasi menanamkan dan menginternalisasi
budaya kerja; budaya kerja positif yang peduli dan
berorientasi pada mutu, waktu, proses,
biaya, serta hasil kerja.
Saling transfer perkem- Peserta didik akan menjadi jembatan
bangan teknologi untuk saling berbagi ilmu dan teknologi
antara sekolah dan antara sekolah dan dunia kerja mitra.
dunia kerja mitra.

120 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan
teknis dan nonteknis sesuai dengan tuntutan dunia kerja
sehingga setelah selesai melaksanakan PKL mereka siap
berkarya - bekerja, berwirausaha, dan atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Capaian Pembelajaran mata pelajaran PKL dapat diuraikan
sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran

Meningkatkan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik bisa


teknis yang menuntaskan kompetensi teknis yang
belum tuntas dipelajari di belum tuntas di pelajari di satuan
satuan Pendidikan; pendidikan.

Memperkuat kompetensi Pada akhir fase F, kompetensi teknis yang


teknis yang sudah dimiliki; sudah dimiliki oleh peserta didik akan
semakin kuat, sehingga membuat yang
bersangkutan menjadi ahli/ kompeten.
Mengembangkan Pada akhir fase F, peserta didik sudah
renjana (passion); memiliki keahlian baru yang yang spesi-
fik dan sesuai dengan kompetensi, bakat
serta minat yang bersangkutan.
menginternalisasi Pada akhir fase F, peserta didik sudah
budaya kerja; menjadikan budaya kerja yang peduli
dan berorientasi pada mutu, waktu,
proses, biaya, serta hasil kerja sebagai
kebiasaan sehingga membentuknya
menjadi pribadi yang siap berkarya.
saling transfer perkemban- Pada akhir fase F, peserta didik mam-
gan teknologi antara seko- pu berbagi ilmu dan pengetahuan baru
lah dan dunia kerja mitra. yang didapat pada satuan Pendidikan
dengan tempat pelaksanaan PKL

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
121
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

BAB III
PELAKSANAAN PKL
Pelaksanaan mata pelajaran PKL, diawali dengan membuat
alur pelaksanaan PKL yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi serta rencana tindak lanjut. SMK dan Dunia Kerja Mitra membuat
detail alur kegiatan yang akan dilaksanakan.
Berikut contoh alur mata pelajaran PKL.

Gambar 5.1 Alur umum perencanaan PKL

A. Perencanaan pembelajaran PKL


Perencanaan pembelajaran PKL disusun SMK bersama
dengan dunia kerja mitra untuk memenuhi kompetensi peserta didik
sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan
kompetensi apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja.
Contoh alur perencanaan PKL yang dilaksanakan bersama antara
SMK dan dunia kerja mitra.

122 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Gambar 5.2 Alur perencanaan PKL yang dilaksanakan antara satuan pendidikan
dan dunia kerja mitra

Pada fase perencanaan PKL, Perencanaan pembelajaran PKL meliputi


Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dan Penyelarasan
Kompetensi dengan Dunia Kerja
a. Analisis Capaian Pembelajaran
Analisis CP untuk mendapatkan peta kompetensi,
ruang lingkup materi dan alokasi waktu yang dibutuhkan
untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) berdasarkan CP mata pelajaran PKL.

b. Penyelarasan kompetensi dengan dunia kerja


Menyelaraskan kompetensi, ruang Lingkup materi dan
alokasi waktu berdasarkan CP mata pelajaran PKL dengan
kebutuhan dunia kerja tempat PKL.

2. Pemetaan kompetensi dunia kerja dan tempat PKL


a. Identifikasi soft skill dunia kerja;
Mengidentifikasi aturan, tata tertib, norma, etos dan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses serta hasil
kerja (budaya kerja).

b. Identifikasi hard skill dunia kerja;


Mengidentifikasi kompetensi minimal (keterampilan teknis)
dunia kerja pada area kerja yang akan ditempati peserta didik
selama menyelesaikan mata pelajaran PKL.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
123
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

c. Identidikasi hard skill yang belum didapatkan disekolah;


Mengidentifikasi hard skills dunia kerja yang belum dimiliki
oleh peserta didik

d. Memetakan minat (passion) peserta didik dalam menyele-


saikan mata pelajaran PKL.

3. Perencanaan mata pelajaran PKL : Penyusunan TP, ATP, dan Modul


Ajar
Analisis Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dan Penyelarasan
Kompetensi dengan Dunia Kerja serta Pemetaan kompetensi
dunia kerja dan tempat PKL merupakan dua perencanan yang tidak
bisa dipisahkan satu sama lain. Dua hal ini akan menjadi prasyarat
utama sebelum melakukan penyusunan Penyusunan TP, ATP, dan
Modul Ajar.
Dalam penyusunan TP, ATP, dan Modul Ajar harus mempertim-
bangkan pemetaan dunia kerja yang akan menjadi tempat peserta
didik melaksanakan PKL.
a. Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran disusun oleh guru bersama dengan dunia
kerja sesuai prosedur dan kaidah penyusunan.

b. Penyusunan ATP
ATP disusun oleh guru bersama/dikoordinasikan dengan dunia
kerja dengan prosedur penyusunan sesuai ketentuan.

c. Menyusun Modul Ajar


Modul Ajar disusun oleh sekolah dengan prosedur penyusu-
nan sebagaimana mata pelajaran lainnya.

4. Penetapan lokasi PKL


Menetapkan lokasi tempat peserta didik melaksanakan mata
pelajaran PKL sesuai dengan tahapan dan area kerja.

5. Bentuk/Moda PKL
a. PKL di dunia kerja dapat dilaksanakan dalam bentuk luring,
dengan praktik pembelajaran secara langsung oleh Peserta
Didik di dunia kerja.
b. Pelaksanan PKL secara daring diperuntukkan bagi
pembelajaran konsentrasi keahlian berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.

124 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

c. Selain untuk pembelajaran konsentrasi keahlian berbasis


teknologi informasi dan komunikasi, PKL dapat dilaksanakan
secara daring dalam keadaan tertentu.
d. Dalam hal penyelenggaraan PKL tidak dapat dilaksanakan
di dunia kerja, sekolah dapat menyelenggarakan bentuk
pembelajaran lain sebagai pengganti PKL. Bentuk
pembelajaran lain dikoordinasikan dengan dunia kerja.
Bentuk pembelajaran lain dapat berupa:
1) kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi
keahlian yang ditempuh.
2) pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan
dunia kerja dan potensi lingkungan serta kearifan lokal.
3) kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki
program tersebut.
4) bagi sekolah yang belum memiliki program teaching
factory, dapat menginduk pada program teaching factory
pada SMK lainnya.

6. Penyusunan Perangkat Penilaian


Komponen penilaian merupakan bagian integral dari
proses pembelajaran PKL. Penilaian akan mengukur penguasaan
kompetensi peserta didik dalam tiga aspek, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat
dijadikan umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk
menyempurnakan proses pembelajaran di sekolah dan di
dunia kerja. Selain itu guru juga dapat menggunakan hasil penilaian
sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat keputusan
tentang peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga
untuk mempertimbangkan apakah peserta didik memerlukan
remedial dan/atau pengayaan sampai materi pada kompetensi di
PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan guru
pembimbing PKL bersifat komprehensif, untuk mendapatkan
informasi pada seluruh aspek perkembangan peserta didik, baik
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu
pembimbing PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja
memerlukan instrumen penilaian yang berbeda untuk mengukur
aspek perkembangan peserta didik yang berbeda pula.
Perangkat penilaian mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-
prinsip penilaian;

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
125
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional,


terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks
sosial budaya; dan
c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif.

7. Penyusunan Panduan PKL


Panduan diperlukan agar pelaksanaan PKL dapat berjalan
dengan optimal. Panduan meliputi pendahuluan, inti kegiatan PKL
dan Penutup sebagai pedoman pelaksanaan untuk peserta didik,
guru pembimbing, dan pembimbing dunia kerja.

8. Penyusunan Jadwal PKL


Penyusunan jadwal PKL selama 6 bulan di dunia kerja
disepakati oleh sekolah dan dunia kerja. Waktu kerja peserta PKL
sesuai dengan jam kerja di tempat PKL.

9. Pemetaan penempatan Peserta Didik sesuai kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai
konsentrasi keahlian merupakan proses lanjutan dari hasil
pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan situasi dan
kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

10. Penetapan pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan
pembimbing yang terdiri atas guru pembimbing dari sekolah dan
pembimbing dari dunia kerja (instruktur).
Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang guru
yang bertanggung jawab atas pembelajaran pada konsentrasi
peserta didik atau guru lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut.
Instruktur merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang
telah ditetapkan sebagai guru oleh satuan Pendidikan, bertindak
mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam melakukan
pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas guru pembimbing adalah (1) mengidentifikasi
peserta didik yang siap mengikuti PKL; (2) mendiskusikan dengan
peserta didik dan orang tua terkait teknis keberangkatan ke
dunia kerja; (3) melaksanakan penyerahan peserta didik kepada
institusi dunia kerja; (4) melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
(5) menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
(6) turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di
lokasi PKL, dan (7) memberikan bimbingan pengisian jurnal, serta
memberikan penilaian akhir.

126 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Tugas instruktur adalah (1) mengarahkan, membimbing, dan


mementori peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia
kerja dan dalam kehidupan sosialnya; (2) memberikan penilaian
hasil kerja, dan (3) melaporkan kepada pihak sekolah secara
berkala perkembangan peserta PKL dan jika terdapat kejadian
tertentu di lokasi PKL

B. Pelaksanaan
Satuan pendidikan bersama-sama dengan dunia kerja mitra akan
bersama-sama melakukan proses pelaksanaan PKL, namun dengan
tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
Contoh alur Pelaksanaan PKL.

Gambar 5.3 Contoh alur pelaksanaan PKL

1. Pembekalan
Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta
didik bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan
belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik di dunia kerja.
Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat meliputi
beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut:
(1) karakteristik budaya kerja di dunia kerja; (2) aturan kerja di
dunia kerja; (3) orientasi lingkungan sosiokultural (4) penyusunan
laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan (5) penilaian
akhir.
Pada masa pembekalan, peserta didik harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan keterampilan administratif yang
diperlukan selama masa PKL serta dapat dipergunakan untuk
berkarya pasca menyelesaikan pendidikan di SMK.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
127
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Selain itu, peserta didik sudah diberikan pemahaman


secara praktek tentang tata cara komunikasi baik secara tertulis
maupun tidak tertulis sesuai dengan standar budaya kerja tempat
pelaksanaan PKL.
Pada masa pembekalan ini, satuan pendidikan juga
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan pada peserta
didik untuk portfolio yang menarik untuk mempromosikan
capaian yang didapat di tempat PKL. Pada masa pelaksanaan PKL,
keterampilan ini berguna untuk melengkapi jurnal yang
disediakan sebagai laporan kegiatan PKL melalui berbagai
media, misalnya tertulis ataupun video serta mempublikasikan
diberbagai kanai media.
Pada periode pembekalan ini, satuan pendidikan juga
membekali hal baru untuk peserta didik tentang kemampuan
untuk membuat perencanaan karir jangka panjang – Bekerja,
wirausaha atau melanjutkan – yang dituangkan dalam bentuk
tertulis dan terukur.

2. Pendistribusian Peserta Didik Sesuai Hasil Pemetaan


Pasca pembekalan selesai, satuan pendidikan akan mendis-
tribusikan peserta didik sesuai dengan pemetaan kompetensi
keahlian, minat dan bakat pada fase perencanaan.

3. Mengantar dan menjemput peserta PKL


Prosesi pelaksanaan PKL dimulai dari pelepasan peserta PKL,
dengan mengantar peserta PKL, sesuai daftar dan tugas tim
pengantar yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dan atau wakil
kepala sekolah urusan hubungan Industri, kegiatan ini dilakukan
secara serentak dalam kurun waktu tertentu sesuai jadwal yang
disepakati bersama antara sekolah dengan dunia kerja. Pada
akhir pelaksanaan PKL, tim wajib menjemput peserta PKL sesuai
informasi dari dunia kerja tempat peserta didik PKL.
Pada saat pengantaran peserta didik, perwakilan sekolah harus
memastikan peserta didik mengetahui hak dan kewajiban sebagai
berikut.
a. Peserta PKL
Seluruh peserta didik yang melaksanakan PKL memiliki
hak dan kewajiban yang harus ditaati dan dilaksanakan selama
melaksanakan dan menyelesaikan mata pelajaran PKL di dunia
kerja. Hak dan kewajiban peserta didik selama PKL berpe-
doman pada Tata Tertib siswa di sekolah dan aturan yang ada di
dunia kerja dan telah disepakati bersama antara pihak sekolah

128 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

dengan pihak dunia kerja di mana peserta didik melaksanakan


PKL.
b. SMK dan Dunia Kerja
Jalinan kerja sama antara SMK dengan dunia kerja
sebagai mitra yang menjadi Institusi Pasangan wajib dituangkan
dalam Piagam Kerja sama atau nota kesepahaman antara
kedua belah pihak yang memuat hak-hak dan kewajiban
masing-masing pihak,selama pelaksanaan mata pelajaran PKL,
hal ini dimaksudkan untuk menghindari kejadian atau hal-hal
yang tidak diinginkan yang terjadi selama peserta didik mata
pelajaran PKL.
4. Mentoring/ Pembimbingan peserta PKL
Pada saat pelaksanaan PKL di lokasi, dunia kerja mitra
harus memastikan adanya staf yang dituntut untuk menjadi guru/
mentor selama peserta didik melaksanakan kegiatan yang sudah
disepakati.
Para guru/ instruktur dari dunia kerja mitra ini, harus
mempunyai pemahaman yang sama tentang capaian yang dingin
diraih oleh peserta didik selama masa pelaksanaan PKL.
5. Monitoring pelaksanaan PKL
Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan sesuai jadwal yang
dibuat dan sekurang-kurangnya peserta didik telah melakukan
PKL selama 4 minggu. Jadwal monitoring pelaksanaan PKL dibuat
dan disepakati oleh pihak sekolah dengan pihak dunia kerja.
Petugas monitoring ditentukan sesuai daftar tugas dan
waktu pelaksanaan yang ditetapkan oleh kepala sekolah mengacu
pada ketentuan yakni seluruh guru yang telah tersertifikasi (telah
memiliki sertifikat profesi). Para petugas monitoring dari sekolah
ini harus dikomunikasikan dengan pihak dunia kerja mitra.
Petugas monitoring mempunyai tugas antara lain,
memantau dan memastikan bahwa peserta didik berada di
tempat PKL, memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman
bekerja sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang
disepakati, mencatat masukan dari dunia kerja tempat PKL dan
mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi selama
peserta didik PKL, serta merekap nilai yang diperoleh peserta
didik sampai pelaksanaan monitoring. Apabila diperlukan,
petugas monitoring memberikan bantuan kepada peserta didik
untuk dalam merefleksikan ilmu dan keterampilan yang didapat
selama PKL. Data dan dokumen hasil pelaksanaan monitoring PKL
dilaporkan pada kaprodi dan wakil kepala sekolah urusan HUBIN.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
129
BAGIAN 5
Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL)

6. Asesmen/Penilaian
Asesmen/penilaian PKL mengacu pada standar penilaian
yang berlaku mencakup, penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, serta berpedoman pada hasil yang diperoleh
peserta didik sesuai tahapan Capaian Pembelajaran (CP)

7. Sertifikasi PKL
Sebagai bukti mata pelajaran PKL telah dicapai oleh peserta
didik,seluruh peserta didik wajib memiliki dokumen berupa
sertifikat dilengkapi dengan nilai yang diberikan pembimbing dari
dunia kerja.

8. Pelaporan Pelaksanaan PKL


Pada akhir rangkaian penyelesaian mata pelajaran PKL,
Kaprodi akan membuat laporan akhir pelaksanaan capaian mata
pelajaran PKL dengan melampirkan daftar nilai seluruh peserta
didik kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan
kurikulum.

9. Evaluasi dan RTL


Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan mata
pelajaran PKL, seluruh tim wajib melakukan evaluasi,
mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dalam
melaksanakan mata pelajaran PKL Bersama dunia kerja

130 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

BAB IV
PENUTUP
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran baru yang
dapat memberikan warna tersendiri (trade mark) bagi SMK PK. Mata
pelajaran PKL merupakan hasil kolaborasi antara sekolah dengan dunia
kerja pasanganya sebagai aktualisasi dari program super link and match.
Pengembangan model belajar pada mata pelajaran PKL
menekankan pada kebebasan mengaktualisasikan dan mengekspresikan
ide-ide kreatif satuan Pendidikan dan dunia kerja sesuai dengan
kompetensi keahlian, situasi dan kondisi wilayah setempat (kearifan
lokal) yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan lulusan yang siap
bekerja,berwirausaha dan melanjutkan Pendidikan.
Dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Pembelajaran PKL ini
diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman bagi seluruh
stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan SMK PK. Apabila masih
terdapat hal yang belum sesuai harapan, maka petunjuk teknis ini akan
menjadi perhatian dan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
131
LAMPIRAN 1
Contoh Matrik Hasil Penyelarasan
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Mata Pelajaran : Motor Otomotif (Engine)


Institusi Pasangan : DAIHATSU MOTORS
Prodi : Teknik Otomotif

Pelaksanaan Waktu
Capaian
No Pelaksanaan Keterangan
Pembelajaran Dunia
Sekolah – Minggu Ke
Kerja

Tidak dilaksanakan
disekolah karena
1 Tune Up - V Minggu ke 6
tidak ada episcan
tool

Garut, 14 Juni 2021


Kepala Bengkel Kepala Program Studi
DAIHATSU MOTORS Teknik Otomotif

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
133
LAMPIRAN 2
Contoh Matrik Hasil Penyelarasan
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Mata Pelajaran : Motor Otomotif (Engine)


Institusi Pasangan : DAIHATSU MOTORS
Prodi : Teknik Otomotif

Pelaksanaan Waktu
Capaian
No Pelaksanaan – Keterangan
Pembelajaran Dunia
Sekolah Minggu Ke
Kerja
Tidak dilasanakan
disekolah karena
1 Tune Up - V Minggu ke 6
tidak ada episcan
tool

Garut, 14 Juni 2021


Kepala Bengkel Kepala Program Studi
DAIHATSU MOTORS Teknik Otomotif

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
135
LAMPIRAN 3
Contoh Analisis CP
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK.........................................................................


Program Keahlian : .................................................................................
Mata Pelajaran : PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Kelas : X............
Alokasi Waktu : ...........JP

Analisis Elemen Kompetensi, Ruang Lingkup Materi, dan Alokasi


Waktu.

No. Elemen Kompetensi Ruang Lingkup Materi JP

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
137
LAMPIRAN 4
Contoh Form Analisis Soft Skill dan Hard Skill DUDIKA
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Nama
Task Task Task Task Task Task
Pekerjaan Duty
(Job Title) Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas
(KS)
(KD) (KD) (KD) (KD) (KD) (KD)
Duty A Tugas Tugas Tugas Tugas
A1 A2 A3 A4

Duty B Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas

Duty C Tugas Tugas

Duty D Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas

Duty E Tugas Tugas Tugas

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
139
LAMPIRAN 5
Contoh Form Analisis Soft Skill dan Hard Skill DUDIKA
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

Contoh 1
JOB-Guru
A1.Duty-Mengajar A.1.1 Task-Menyiapkan A.1.1.1 Step- memecah isi silabus
Modul Ajar
A.1.1.2 Step- membuat kompetensi standar

A.1.1.3 Step- menentukan waktu pembelajaran

JOB- Pelayan Restoran


Duty Task

Prepare Meat. Task- Cut meat Marinate meat Roast meat

Bake Pastry. Prepare dough Bake dough

Prepare Salad. Cut salad

Promote Hygiene Clean utensils

??

Contoh 2
JOB- Pekerjaan Asisten Rumah Tangga
A1.Duty- Merawat pekarangan A.1.1 Task- Memotong rumput A.1.1.1 Step- memeriksa mesin pemotong rumput

A.1.1.2 Step- menghidupkan mesin pr

A.1.1.3 Step- memotong rumput

A.1.1.4 Step- merapikan buangan rumput

A.1.2 Task- Merawat tanaman 1. Step- mencabut gulma


2. Step- menambah tanah subur
3. Step- memupuk tanaman
A.1.2.4 Step- menyiangi tanaman

B1.Duty- Menyiapkan makanan B.1.1 Task- Memanggang ikan 1. Step- membersihkan ikan
2. Step- mencampur bumbu
3. Step- mengoles bumbu
B.1.1.4 Step- menghidupkan pemanggang
......dst...................................
M.Bruri Triyono

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
141
LAMPIRAN 6
Contoh Form Tujuan Pembelajaran
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK.........................................................................


Program Keahlian : .................................................................................
Mata Pelajaran : PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Kelas : X............
Alokasi Waktu : ...........JP

Penyusun Tujuan Pembelajaran

No. Elemen Kompetensi Ruang Lingkup Materi JP Tujuan Pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
143
LAMPIRAN 7
Contoh Form Urutan Logis
BUKU I
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kejuruan

ANALISIS URUTAN LOGIS


TUJUAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK.........................................................................


Program Keahlian : .................................................................................
Mata Pelajaran : PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Kelas : X............
Alokasi Waktu : ...........JP

Penyusun Tujuan Pembelajaran

Dapat
Tujuan Berdiri Tergantung TP
No. Sendiri Menuju TP Nomor keterangan
Pembelajaran Nomor
Ya Tidak

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN || DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI || KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
145

Anda mungkin juga menyukai