Anda di halaman 1dari 2

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Nama : Achmad Mansyur

Mata Kuliah : Hukum dan Hak Asasi Manusia

Jawaban:

1. Pada tahun 1950, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah resolusi yang menyatakan
bahwa pengenyaman kebebasan sipil dan politik serta kebebasan dasar di satu pihak dan
hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya di lain pihak bersifat saling terkait dan saling
tergantung. Setelah melalui perdebatan panjang, pada tanggal 16 Desember 1966, dengan
resolusi 2200A (XXI), Majelis Umum PBB mengesahkan International Covenant on
Civil and Political Rights (ICCPR) beserta Protokol Opsionalnya dan juga mengesahkan
International Covenant on Economic, Social and Culture Rights (ICESR) beserta
Protokol Opsional. Ada dua klasifikasi terhadap hak-hak dalam ICCPR, yakni Non-
Derogable Rights dan Derogable Rights. Hak Derogable Right, yakni hak-hak yang boleh
dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak. Sedangkan hak Non-
Derogable Rights adalah hak-hak yang bersifat absolut yang tidak boleh dikurangi
pemenuhannya oleh negara pihak, walau dalam keadaan darurat sekalipun.

a. Hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat termasuk dalam Derogable


Rights. Klasifikasi Derogable Rights, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau
dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak, yaitu:

- Hak atas kebebasan berkumpul secara damai

- Hak atas kebebasan berserikat, termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat
buruh, dan;

- Hak atas kebebasan menyatakan pendapat atau berekspresi; termasuk kebebasan


mencari, menerima dan memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa
memperhatikan batas (baik melalui tulisan maupun tulisan).

b. Negara-negara pihak ICCPR diperbolehkan mengurangi atau tersebut hanya dapat


dilakukan apabila sebanding dengan ancaman yang mengganggu keamanan nasional
atau situasi darurat yang dihadapi dan tidak bersifat diskriminatif terhadap ras dan
etnis. Berdasarkan kasus pada soal, dengan adanya SKB (Surat Keputusan Bersama)
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum Negara Panem yang
membubarkan dan melarang organisasi Faksi Insurgent, maka negara Panem
diperbolehkan mengadakan pembatasan atau mengurangi kewajiban dalam memenuhi
hak Derogable Rights Faksi Insurgent, yaitu dengan mengadakan pembatasan atau
mengurangi jaminan hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat.
Dikarenakan dalam kegiatannya organisasi tersebut dianggap sering melakukan
pelanggaran ketertiban umum dan tindakannya sering melanggar hukum, dan tetap
memenuhi jaminan hak Non-Derogable Rights.

Anda mungkin juga menyukai