1. Kekuasaan mempunyai peranan penting yang dapat menentukan nasib berjuta-juta
manusia. Adanya kekuasaan cenderung tergantung dari hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dengan pihak lain yang menerima pengaruh itu, rela atau terpaksa. Akan tetapi pada umumnya kekuasaan ini berada pada organisasi yang dinamakan “negara”. Secara formal negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaaan tertinggi, kalau perlu dengan paksaan. Juga negaralah yang membagi-bagikan kekuasaan yang lebih rendah derajatnya. Inilah yang dimaknai sebagai kedaulatan (sovereignity). Indonesia dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai norma dasar tertinggi dalam negara (ground norm) menganut beberapa kedaulatan sekaligus dalam konstitusinya, sebagaimana diungkapkan oleh Ismail Sunny bahwa UUD 1945 menganut tiga ajaran kedaulatan sekaligus yaitu ajaran kedaulatan Tuhan, kedaulatan rakyat, dan kedaulatan hukum. Dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 disebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Secara filosofis, bermakna rakyatlah yang berdaulat terhadap negara Indonesia, memang secara yuridis kedaulatan itu dilaksanakan secara perwakilan melalui para wakil rakyat, tetapi sesungguhnya keberadaaan mereka untuk memenuhi kepentingan dan melaksanakan amanah yang diberikan rakyat. Jadi hukum yang diproduk oleh para wakil rakyat harus menggambar kedaulatan rakyat, bukan pribadi, kelompok atau bahkan partai. Sebagai wujud dari ide kedaulatan rakyat, dalam sistem demokrasi harus dijamin bahwa rakyat terlibat penuh dalam merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan melakukan pengawasan serta menilai pelaksanaan fungsi-fungsi pengawasan. Dalam hubungan antara rakyat dan kekuasaan negara dalam hubungan sehari-hari ada dua teori yang lazim dikembangkan, yaitu teori demokrasi langsung (direct democrasy), dan teori demokrasi tidak langsung (representative democracy). Namun, di zaman modern sekarang ini dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi, maka yang lebih populer dewasa ini adalah ajaran demokrasi yang tidak langsung atau demokrasi perwakilan (representative democracy). Jadi kekuasaan rakyat Indonesia berdasarkan ketentuan Undang-Undang Dasar (constitutional democracy) dilaksanakan secara langsung dan melalui sistem perwakilan. Kedaulatan rakyat diwujudkan dalam tiga cabang kekuasaan yang tercermin dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah sebagai pemegang kekuasaan legislatif, Presiden dan Wakil Presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagai pemegang kekuasaan yudikatif. 2. Suatu Negara yang menganut azas kedaulatan rakyat, disebut juga sebagai Negara demokrasi. Negara Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat atau demokrasi. Rakyat adalah pemilik kekuasaan tertinggi dalam negara. Kekuasaan yang sesungguhnya adalah berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kekuasaan bahkan diidealkan diselenggarakan bersama-sama dengan rakyat. Pemisahan kekuasaan (separation of power) ke dalam tiga lembaga yaitu legislatif, eksekuif, dan yudikatif yang sebenarnya adalah pelaksana kekuasaan yang mengabdi kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara yang sesungguhnya. Orangorang yang duduk disana adalah sebagai pelayan dan pengabdi yang bekerja demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pengaruh pengesahan kekuasaan pada negara demokrasi contohnya saja negara Indonesia adalah kekuasaan politik. Pengaruh politik dalam pembentukan hukum tampak jelas dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Tiap tahapan pembentukan peraturan perundangundangan tidak dapat terelakkan dari pengaruh politik, yang akhirnya berdampak pada substansi peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pemerintah. Kekuasaan politik adalah kemampuan menggunakan sumber dari pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga menguntungkan dirinya, kelompoknya atau masyarakat secara umum. Kekuasaan adalah gejala yang selalu ada dalam proses politik, karena politik tanpa kekuasaan bagaikan agama tanpa moral karena begitu berkaitannya antara keduany. Dari kenyataan di Indonesia bahwa DPR bersama Presiden di pilih melalui partai politik, kemudian setelah terpilih otomatis memiliki kekuasaan dalam membentuk hukum, maka bisa dikatakan bahwa kekuasaan disini bukan hanya kekuasaan biasa saja melainkan juga sebagai sebuah kekuasaan politik. Bahwa di Indonesia Hukum merupakan produk kekuasaan (politik) sehingga karakter setiap produk hukum akan sangat ditentukan ataudiwarnai oleh pertimbangan kekuatan atau konfigurasi politik yang melahirkannya. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa setiap produk hukum merupakan keputusan politik sehingga hukum dapat dilihat sebagai kristalisasi dari pemikiran politik yang saling berinteraksi dikalangan para politisi. 3. Monarki dan republic adalah bentuk pemerintahan yang banyak dijumpai saat ini. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang seorang raja atau kaisar. Pada sstem pemerintaha tersebut biasanya akan berlansung sepanjang hayat sang raja, ratu atau ultan. Selanjunya akan digantikan oleg enerusnya yang berasal dari keluarga kerajaan. Sedangkan republic adalah negara yang dijalankan berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yang dilaksaakan secara demokratis melalui pemilihan umum. Georg Jellinek membagi Ilmu Negara menjadi dua bagian, yaitu Ilmu Negara secara umum (algemeine staatsleer) dan Ilmu Negara secara khusus Dasar-Dasar Ilmu Negara (besondere staatsleer). Ilmu Negara secara umum adalah ilmu yang mempelajari negara secara abstrak, teoritis, dan universal. Ilmu Negara jenis ini mengkaji negara dalam bentuknya yang abstrak dan universal. Adapun Ilmu Negara secara khusus adalah ilmu yang mempelajari secara spesifik mengkaji negara tertentu. Misalnya, Ilmu Negara yang mempelajari tentang negara Indonesia, mulai dari asal mula negara Indonesia, tujuan negara Indonesia, bentuk negara Indonesia, bentuk pemerintahan negara Indonesia, sistem pemerintahan negara Indonesia dan semacamnya. Ilmu Negara dalam arti sempit (staatswissenschaften) Staatswissenschaften dalam arti sempit adalah staatswissenschaf dalam arti luas setelah dikurangi dengan rechtwissenshaften. Dalam arti ilmu pengetahuan mengenai negara ketika di dalam penyelidikannya menekankan pada negara sebagai obyeknya. Ilmu Pengetahuan Hukum (rechtwissenschaften) Yang dimaksud dengan rechtwissenschaften adalah ilmu pengetahuan mengenai negara, tetapi di dalam hal ini penyelidikannya ditekankan pada segi hukum atau yuridis dari negara itu. Termasuk dalam rechtwissenschaft adalah hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum pidana, dan sebagainya.